Mokhamad Fakhrul Ulum, Mokhamad
Departemen Klinik Reproduksi Dan Patologi, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Jl. Agatis, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat, Indonesia 16680

Published : 53 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

ESTIMASI SKOR MARBLING DAN LEMAK INTRAMUSKULAR SAPI BALI DAN SAPI SUMBA ONGOLE MENGGUNAKAN PROGRAM IMAGEJ PADA CITRA ULTRASONOGRAFI: Estimates of Marbling Score and Intramuscular Fat of Bali Cattle and Sumba Ongole Cattle Using ImageJ Program on Ultrasound Image Ulum, Mokhamad Fakhrul; Prisetiadi, Alif; Pamungkas, Fitra Aji; Jakaria, Jakaria
Wahana Peternakan Vol. 8 No. 2 (2024): Wahana Peternakan
Publisher : Fakultas Peternakan Universitas Tulang Bawang Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37090/jwputb.v8i2.1448

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan skor marbling dan lemak intramuskular menggunakan program ImageJ pada citra ultrasonografi sapi Bali dan Sumba Ongole. Dua belas ekor sapi betina dibagi menjadi dua kelompok, yaitu enam ekor sapi Bali umur dua tahun dan enam ekor sapi Sumba Ongole umur 3 sampai 4 tahun. Parameter diukur sebagai persentase lemak intramuskular dan skor marmer. Pengukuran kualitas karkas dilakukan dengan pencitraan ultrasonografi pada otot longissimus dorsi. Data dianalisis dengan ImageJ kemudian dianalisis dengan regresi untuk mengetahui persamaan yang digunakan. Hasil penelitian menunjukkan R2 sebesar 92,06% yang berarti model regresi dapat digunakan sebagai analisis yang akurat. Skor marbling sapi Bali 1,51-1,53, dan sapi Sumba Ongole 2,06-2,28. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh ras dan umur. Lemak intramuskular meningkat ketika skor marbling meningkat. Kesimpulannya, software ImageJ dengan metode pencitraan USG dapat digunakan untuk memperkirakan skor marbling dan lemak intramuskular sapi Bali dan sapi Sumba Ongole, dengan region of interest yang digunakan pada ImageJ adalah 30 mm x 30 mm.   Kata kunci: sapi Bali, sapi Sumba Ongole, citra ultrasonografi, skor marbling, lemak intramuskuler
Analysis of Estrous Status in Beef Cows Through Ferning Tests, Vaginal Swabs, and Vulvar Morphology Appearance Tampubolon, Andre Rymma; Suprayogi, Agik; Ulum, Mokhamad Fakhrul
Jurnal Ilmu Dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Animal Science and Technology) Vol 10 No 1 (2024): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Indonesia (JITPI) Indonesian Journal of Ani
Publisher : Faculty of Animal Husbandry, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jitpi.v10i1.198

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui status birahi induk sapi potong melalui uji ferning, evaluasi profil sel epitel vagina, dan tampilan fisik vulva pada sapi potong. Penelitian ini menggunakan 11 ekor sapi potong yang dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok pertama 3 ekor untuk uji prosedur standar dan kelompok kedua 8 ekor untuk penilaian lapangan. Parameter yang digunakan dalam uji ferning adalah munculnya kristal mirip pakis dari air liur; metode usap vagina memberikan perbedaan sel yang ada dalam satu siklus estrus, dan tampilan fisik pada vulva berupa pembengkakan, kemerahan, dan lendir pada area vulva. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa sapi potong yang berahi menunjukkan bentuk kristal berupa pola seperti pakis pada uji ferning, pembengkakan dan kemerahan pada vulva, serta sel superfisial mendominasi pada profil sitologi vagina. Metode yang digunakan bersifat saling melengkapi dalam menilai status berahi pada sapi.
Evaluasi Kinerja Pertumbuhan Sapi Silangan Belgian Blue dan Peranakan Ongole Jakaria Jakaria; Edwar Edwar; Mokhamad Fakhrul Ulum; Rudy Priyanto
Jurnal Agripet Vol 19, No 2 (2019): Volume 19, No. 2, Oktober 2019
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v19i2.15022

Abstract

ABSTRAK. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja pertumbuhan sapi persilangan Belgian Blue (BB) dan sapi Peranakan Ongole (PO) pada turunan pertama (F1). Sapi persilangan (BB dan PO) yang digunakan sebanyak 15 ekor terdiri atas jantan 6 ekor dan betina 9 ekor, selain itu digunakan 8 ekor sapi PO betina yang dipelihara di Balai Embrio Ternak (BET) Cipelang Bogor. Peubah yang diamati adalah bobot lahir (BW), bobot sapih (WW) 205 hari, bobot 1 tahun (YW), pertambahan bobot badan harian dari lahir (GBW) sampai sapih (GWW) dan pertambahan bobot badan harian dari sapih (GWW) sampai umur 1 tahun (GYW). Data dianalisis secara deskriptif dan perbedaan antar sapi silangan (BB-PO) dengan sapi PO dilakukan uji t. Hasil analisis bobot badan dan pertumbuhan menunjukkan bahwa, bobot badan sapi silangan BB dan PO lebih tinggi dibandingkan dengan sapi PO pada WW 205 hari (165,221,3 kg dan 11515,2 kg), YW (365 hari) (240,728,1 kg dan 194,926,1 kg) dan GBW sampai GWW (0,6750,097 kg dan 0,4410,059 kg). BW dan GWW sampai GYW tidak berbeda antara sapi silangan BB-PO dengan PO. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program cross-breeding sapi BB dengan PO dapat meningkatkan kinerja bobot badan dan pertumbuhan.(Growth performance evaluation of belgian blue and ongole crossbreed)ABSTRACT. The purpose of this study was to evaluate the growth performance of cross-breeding of Belgian Blue (BB) and Ongole Grade (PO) cattle in the first generation (F1). Crossbred of BB and PO cattle used as many as 15 individuals consisting of 6 males and 9 females, also, 8 individual PO females are used which are kept in the Livestock Embryo Center (BET) Cipelang, Bogor. The observed variables were birth weight (BW), weaning weight (WW) 205 days, 1-year weight (YW) 365 days, daily body weight gain from birth (GBW) to weaning (GWW) and daily body weight gain from weaning (GWW) until the age of 1 year (GYW). Data were analyzed descriptively and the difference between cross-breeding (BB-PO) cattle and PO cattle was analyzed by t-test. The results of body weight and growth analysis showed that crossbred BB and PO cattle were higher than PO cattle at WW 205 days (165.2 21.3 kg and 115 15.2 kg), YW (365 days) (240.7 28.1 kg and 194.9 26.1 kg ) and GBW to GWW (0.675 0.097 kg and 0.441 0.059 kg). BW and GWW to GYW do not differ between crossbred BB-PO and PO cattle. The results of this study indicate that the cross-breeding program for BB cattle with PO cattle breeds can improve the performance of body weight and growth.
The potential of biodegradable polymers: Chitosan, polyethylene glycol, and polycaprolactone as materials for progesterone intravaginal devices Elma Yuliani Yessa; Ietje Wientarsih; Mokhamad Fakhrul Ulum; Bambang Purwantara; Amrozi Amrozi
Livestock and Animal Research Vol 22, No 1 (2024): Livestock and Animal Research
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/lar.v22i1.72985

Abstract

For several decades, a protocol based on the use of progestagens has been used to manage livestock reproduction with minimal alterations. Recently, researchers have gained insight into the short-term use of progestagen protocols lasting 5-7 days, which has been found to reduce the incidence of vaginitis and obviate the use of antibiotics. Additionally, this approach enables the reutilization of silicone-based devices such as CIDRs after a thorough biosecurity assessment. However, these devices have certain limitations. At the end of the treatment, they must be disposed of and cannot be reused, necessitating a re-evaluation of their use for technical and societal reasons, including animal health and welfare, food safety, and environmental impact.A chitosan-PEG intravaginal implant formulation released progesterone for a period of four days, corresponding to the degradation time of the implant in the vagina. The use of a simple melting and molding process for the combination of PCL-PEG-chitosan implants has been observed to result in degradation of both simulated vaginal fluid and vaginal tissue of cows. The development of intravaginal devices made from biodegradable polymers is considered a potential solution because these materials would degrade within the body, eliminating the need for removal and leaving no residue. These devices are safe for animals and the environment.
COMPARATIVE ANALYSIS OF PROBING AND CONTRAST RADIOGRAPHY FOR GENDER DETERMINATION IN RETICULATED PYTHONS (Malayopython reticulatus) Tan, Zhi Yien; Poetri, Okti Nadia; Ulum, Mokhamad Fakhrul
BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 (2024): BIOTROPIA Vol. 31 No. 3 December 2024
Publisher : SEAMEO BIOTROP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11598/btb.2024.31.3.2278

Abstract

Article Highlights- Accurate gender identification supports effective breeding programs and ensures snakes' welfare.- This study emphasizes that probing is more reliable and efficient than contrast radiography for gender determination in reticulated pythons.- The probing method proved to have 100% accuracy in determining the gender of reticulated pythons, outperforming contrast radiography, which only achieved 75% accuracy. AbstractReticulated pythons, like most snakes, do not exhibit noticeable sexual differences, which makes gender determination necessary. Probing and contrast radiography were chosen as methods to determine sex and to compare their accuracy. Six reticulated pythons with body lengths of 128-167 cm, tail lengths of 5.4-9.6 cm, and body diameters of 1.4-3.4 cm were examined twice by probing and contrast radiography. The results showed that probing had 100% accuracy, with probe lengths ranging from 1.37-3.60 cm for male snakes and 0.3-0.76 cm for female snakes. Contrast radiography had 75% accuracy, with the hemipenis appearing as a white silhouette and female snakes appearing colorless. The accuracy rates highlight the effectiveness of probing over contrast radiography for reliable gender determination in reticulated pythons
Meat Quality Comparison in Bali, Wagyu, and Their Cross-Breed Cattle Using Ultrasound Imaging Ni Made Paramita Setyani; Rudy Priyanto; Mokhamad Fakhrul Ulum; Sutikno Sutikno; Jakaria Jakaria
Jurnal Agripet Vol 24, No 2 (2024): Volume 24, No. 2, October 2024
Publisher : Agricultural Faculty

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17969/agripet.v24i2.31931

Abstract

This study aimed to compare the meat quality of different beef cattle breeds using ultrasound imaging. A total of 28 cattle, aged 1-2.5 years, from three breeds were analyzed: Wagyu (n=7), Bali (n=10), and WagyuBali cross-breeds (n=11). Meat quality traits, including longissimus dorsi thickness (LDT), backfat thickness (BFT), intramuscular fat (IMF), and marbling score (MS), were assessed using ultrasound imaging. The association between breed and meat quality was analyzed using a completely randomized design (CRD) followed by Tukey's test. Additionally, principal component analysis (PCA) was employed to identify clusters of meat quality potential among the different breeds. The results indicated that WagyuBali cross-breeds exhibited the highest LDT (46.3804.770 mm), though the difference was not statistically significant (P0.05) compared to either Bali or Wagyu cattle. However, significant differences (P0.05) were observed between Bali and Wagyu cattle. For BFT, MS, and IMF, Wagyu cattle outperformed both Bali cattle and WagyuBali cross-breeds, with values of 5.4900.806 mm, 6.0100.998, and 49.058.140%, respectively. The PCA revealed two primary clusters: the first cluster, comprising Wagyu cattle, accounted for 75.6% of the diversity and was characterized by BFT, IMF, and MS as key variables. The second cluster included Bali cattle and WagyuBali cross-breeds, representing 21.5% of the diversity, without any specific meat quality variable as a defining marker. Ultrasound imaging effectively estimated meat quality in Bali cattle and their cross-breeds, demonstrating its potential as a tool for meat quality assessment across different breeds.
Damaged pen floors reduce pregnancy rates in Garut sheep: A comparative study across ram breeds Ulum , Mokhamad Fakhrul; Alahmad , Ali Omar; Cristovao , Adelaide Jose Pereira; Wijaya , Surya Kusuma
ARSHI Veterinary Letters Vol. 9 No. 2 (2025): ARSHI Veterinary Letters - May 2025
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.9.2.59-60

Abstract

Kondisi lantai kandang sangat penting untuk keberhasilan perkawinan alami pada ternak. Penelitian ini membandingkan dampak lantai kandang yang rusak, berlubang dan permukaannya tidak rata, dengan lantai kandang yang tidak rusak dan stabil terhadap tingkat kebuntingan domba Garut (n=89) yang dikawinkan dengan domba jantan dari berbagai ras, seperti Dorper (n=4), Batur (n=1), Garut (n=4), dan persilangan Garut×Batur (JxBat; n=2). Domba jantan ditempatkan bersama 3–16 domba betina selama 45–60 hari, dan kebuntingan dinilai melalui ultrasonografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa domba betina pada lantai kandang yang tidak rusak memiliki tingkat kebuntingan yang jauh lebih tinggi (100,0%) dibandingkan dengan domba betina pada lantai kandang yang rusak (85,3%). Pada semua ras domba jantan, lantai kandang yang rusak berdampak negatif pada perkawinan dan mengurangi reproduksi. Pemeriksaan dan pemeliharaan lantai kandang secara teratur selama periode perkawinan sangat penting untuk mengoptimalkan kesuburan domba Garut.
Pembelajaran radiografi digital organ reproduksi ayam domestik melalui aplikasi Picture Archiving and Communication System Ulum, Mokhamad Fakhrul
ARSHI Veterinary Letters Vol. 6 No. 3 (2022): ARSHI Veterinary Letters - Agustus 2022
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.6.3.53-54

Abstract

Radiografi adalah alat diagnostik yang umum digunakan dalam praktik kedokteran hewan dan saat ini telah berkembang dengan adanya fitur Picture Archiving and Communication System (PACS). Sistem PAC merupakan sistem komputasi inter-dan intra-institusi yang mengelola akuisisi, transmisi, penyimpanan, distribusi, tampilan, dan interpretasi dari citra medis untuk memudahkan radiologis dalam berdiskusi dalam peneguhan diagnosa berdasarkan citra diagnostik radiografi. Tulisan ini memberikan gambaran sistem PAC dalam pembelajaran pencitraan radiografi digital dengan model organ reproduksi ayam bagi mahasiswa. Mahasiswa melakukan pengambilan gambar organ reproduksi ayam jantan dan betina, selanjutnya citra digital diunggah kedalam sistem PAC dari Instalasi Radiologi di Rumah Sakit Hewan Pendidikan (RSHP). Pembacaan citra radiografi digital selanjutnya dibaca melalui telefon pintar masing-masing di Unit Rehabilitasi Reproduksi yang berlokasi jauh dari RSHP. Citra organ reproduksi ayam jantan dan betina pada sudut pandang lateral tampak berada dicaudo-dorsal dari paru-paru, sisi kranial ginjal dengan sedikit superimposed yang berada didaerah dorsal. Sudut pandang ventro dorsal sulit ditentukan organ reproduksi karena superimposed dengan organ abdominal seperti ampela, hati, dan usus. Opasitas ovarium yang berbentuk bulat maupun testikel yang berbentuk lonjong tampak sebagai siluet masa yang lebih radioopak. Sistem PAC ini memudahkan proses pembelajaran radiologi bagi mahasiswa maupun kolega dokter hewan dalam mendiskusikan citra radiografi.
Pemendekan waktu siklus estrus pada luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) terdeteksi melalui metode ulas vagina Zora, Nelda Fliza; Ulum, Mokhamad Fakhrul; Ekastuti, Damiana Rita; Tarigan, Ronald; Achmadi, Pudji; Bustaman, Isdoni; Santoso, Koekoeh; Maheshwari, Hera; Suprayogi, Agik; Manalu, Wasmen; Satyaningtijas, Aryani
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 2 (2023): ARSHI Veterinary Letters - Mei 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.2.35-36

Abstract

Luwak Jawa (Paradoxurus hermaphroditus) merupakan salah satu hewan liar yang dapat dimanfaatkan sebagai penyeleksi biji kopi untuk menghasilkan kopi berkualitas dan bernilai ekonomis tinggi. Pemeliharaan yang tidak sesuai dapat memengaruhi kondisi fisiologis dan reproduksi luwak sehingga penting untuk diketahui sebagai dasar manajemen pemeliharaan dan kesehatan untuk optimalisasi produksi, pencegahan penyakit, dan konservasi luwak. Pemantauan ini bertujuan untuk mengetahui panjang waktu total siklus estrus dan waktu dari setiap fase estrus yaitu fase proestrus, estrus, metestrus dan diestrus. Luwak Jawa dari diperoleh dari pasar hewan sebanyak 2 ekor berjenis kelamin betina dengan bobot badan sekitar 4 kg diambil data ulas vagina selama 21 hari pada pagi dan sore hari. Sel epitel vagina diperiksa di bawah mikroskop dan dianalisa secara kuantitatif. Hasil pengamatan menunjukkan pemendekan siklus estrus dengan panjang total siklus estrus yaitu 121,5±7,5 jam (5 hari). Durasi waktu proestrus 12,0±0,0 jam, estrus 22,5±3,0 jam, metestrus 25,5±3,0 jam dan diestrus 61,5±3,0 jam.
Maserasi fetus sebagian pada kambing peranakan etawa Widyastuti, Rini; Setiawan, Rangga; Ulum, Mokhamad Fakhrul
ARSHI Veterinary Letters Vol. 7 No. 1 (2023): ARSHI Veterinary Letters - Februari 2023
Publisher : School of Veterinary Medicine and Biomedical Sciences, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avl.7.1.13-14

Abstract

Maserasi fetus adalah kondisi patologis selama masa kebuntingan ditunjukkan dengan adanya kematian janin diikuti dengan proses pembusukan dan penghancuran jaringan fetus. Maserasi fetus pada laporan kasus kali ini terjadi pada induk kambing peranakan etawa yang menjadi resepien program sinkronisasi birahi dan inseminasi buatan (IB). Hasil pemeriksaan ultrasonografi dan palpasi abdomen pada kambing menunjukkan tanda kebuntingan 3 bulan pasca IB. Namun hingga bulan ke 7 tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kelahiran. Hasil pemeriksaan fisik terlihat pembesaran abdomen dan teraba janin pada palpasi abdominal, akan tetapi pada vulva terdapat leleran darah dan nanah. Terapi dengan penyuntikan hormon PGF2α dilakukan untuk mendilatasi servik dan kontraksi myometrium sehingga janin dapat keluar. Kondisi janin yang keluar tampak abdominal hingga ekstremitas caudal sudah membusuk dan lisis. Induk kambing PE didiagnosa mengalami maserasi sebagian pada fetus. Terapi pada induk dilanjutkan dengan pemberian antibiotik dan multivitamin.
Co-Authors . Aryogi . Nsereko A.S. Satyaningtijas Agik Suprayogi Alahmad , Ali Omar Amin Wahyudiono Amira Putri Pertiwi Amira Putri Pertiwi Amrozi Andhika Yudha Prawira Andi Baso Lompengeng Ishak Andi Baso Lompengeng Ishak Anizza Dyah Kartika Maharani Anizza Dyah Kartika Maharani Annang Dwijatmiko Arlita Sariningrum Arlita Sariningrum Bambang Purwantara Bong Ai Yin Budianto Panjaitan Budianto Panjaitan Cece Sumantri Chairun Nisa’ Cristovao , Adelaide Jose Pereira Cristovao, Adelaide Jose Pereira Dairoh Dairoh Dairoh Dairoh Dairoh Dairoh Damiana Rita Ekastuti Dedi Rahmat Dedi Rahmat Setiadi Deni Noviana Desi Khairunissa Rahayuningtyas Devi Paramitha Devi Paramitha Devi Paramitha Dhenok Maria Ulva Dian Vidiastuti Didik N Hadi Dilla Frastantie Dwi Utari Rahmiati Edwar Edwar EDWAR EDWAR Ekayanti Mulyawati Kaiin Elma Yuliani Yessa Erwin Erwin Fathan Abdul Aziz Fathul Bari Fatri Alhadi Fitra Aji Pamungkas Fuadi Zulkipli Ghossani, Muhammad Nico Gunanti . Hamdan Ubaidillah Hammada Raudlowi Hariono HERA MAHESHWARI I Gusti Ngurah Sudisma Ietje Wientarsih IETJE WIENTARSIH Intan Citraningputri Irza Sukmana Isdoni Bustaman Jakaria Jakaria koekoeh santoso komariah komariah Kudang Boro Seminar Kuntum Rahmawati Laily Purnamasari Lena Indraswari Maryani Maryani Muchidin Noordin Muhammad Piter Kombo Muhammad Piter Kombo Muhammad Risman Wahid Nena Hilmia Ni Made Paramita Setyani Ni Wayan Kurniani Karja Niluh Selly Frantika Nindya Dwi Utami Nindya Dwi Utami Nur Fitri Utami Nur Fitri Utami Nurul Aeni Ayu Lestari Nurul Aeni Ayu Lestari Nurul Aeni Ayu Lestari Okti Nadia Poetri Prastya Idihastuti Prisetiadi, Alif Pudji Achmadi Rangga Setiawan Rani Audona Rantan Krisnan Ridi Arif Riki Siswandi Rini Widyastuti Rivangga Yuda Hendika Rizal Eko Kurniawan Rudy Priyanto RVS, Veni Sari Yanti Hayanti Savitri Novelina Siti Sa’diah Siti Zaenab Sri Estuningsih Srihadi Agungpriyono Surya Kusuma Wijaya Sutikno Sutikno Sutikno Sutikno Syifa Khairunnisa Tampubolon, Andre Rymma Tan, Zhi Yien Tarigan, Ronald Tobing, Agung S. P. Lumban Wasmen Manalu Wijaya , Surya Kusuma Winda Rahmania Winni Liani Daulay Yessa, Elma Yuliani Yudi Fikri Zora, Nelda Fliza Zultinur Muttaqin