Claim Missing Document
Check
Articles

Pendekatan Ecopedagogy dalam Pembelajaran Sejarah Indonesia Menggunakan Buku Teks di MAN Sumenep Mochammad Ronaldy Aji Saputra; Aditya Nugroho Widiadi
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 6, No 1 (2023): Sejarah untuk Pembelajaran Sejarah
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/historia.v6i1.49043

Abstract

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan (1) pendekatan ecopedagogy dalam buku teks sejarah Indonesia K-13, (2) proses pembelajaran sejarah Indonesia berbasis ecopedagogy dengan menggunakan buku teks, dan (3) kendala yang dihadapi guru MAN Sumenep dalam menggunakan buku teks. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Subjek penelitian yaitu guru dan siswa MAN Sumenep. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Ketiga data tersebut kemudian dilakukan triangulasi data dan metode untuk menguji keabsahan data. Analisis data menggunakan model Miles Huberman, yaitu reduksi, penyajian, dan menyimpulkan data. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat kompetensi dasar dan materi dalam buku teks yang dapat dikembangkan melalui pendekatan ecopedagogy. Adapun KD tersebut yaitu 3.4 kelas X semester 1, 3.6 kelas X semester 1, 3.8 kelas X semester 2, 3.2 kelas XI semester 1, dan 3.8 kelas XII semester 2. Dalam pembelajaran sejarah dengan pendekatan ecopedagogy terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu merencanakan, proses pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran. Kemudian terdapat kendala yang dihadapi guru ketika proses pembelajaran dengan menggunakan buku teks, yaitu tidak semua materi yang ada di buku teks sejarah Indonesia yang dapat diintegrasikan dengan isu-isu ekologi, jumlah buku teks yang ada di perpustakaan tidak memenuhi jumlah siswa, dan ketika menggunakan buku teks elektronik (BSE) guru tidak menyadari apa yang dilakukan oleh siswa ketika memegang HP, sehingga menjadikan siswa tidak fokus belajar dan bahkan mengabaikannya dengan bermain HP.
PENGEMBANGAN MODUL DIGITAL BERBASIS NILAI KEPAHLAWANAN GUSTI KETUT JELANTIK UNTUK MENUNJANG MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS 11 IPS DI SMAN 2 BUSUNGBIU Nurul Hidayat; Joko Sayono; Aditya Nugroho Widiadi
Jurnal Pendidikan Sejarah Indonesia Vol 6, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um0330v6i1p80-91

Abstract

This article is written developed with the first objective, produce digital modules based on I Gusti Ketut Jelantik's heroic values to support motivation and lerning outcomes at SMAN 2 Busungbiu. Second, testing effectiveness of digital module products for support motivation and learning outcomes in class 11 IPS at SMAN 2 Busungbiu. TIn this research useding development model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Subjects experiment in this research is  11 IPS 1 as control class and 11 IPS 2 as experimental class. Material developed use Kurikulum 2013 with Subject History in KD 3.2. for 11th grade.  Digital modules that have been developed and tested show data on improvements in learning motivation and learning outcomes. increased motivation using digital modules reached 85.5 percent6% with the criteria of "Highly Motivated". Data on improving learning outcomes has score 83.87 percent% that is category "satisfactory". Analyze effectiveness of digital modules in general through validation of teaching materials experts and material experts is known to reach 90 percent % and 92.4 percent% which are categorized as "Valid" with a little revision. The small group tryout was conducted on 9 people as a sample, showing data acquisition of 90.78 percent% which was categorized as "practical" as a teaching material. Meanwhile, average score in large trial is 87.77 percent. %. Effectiveness data analysis results used evaluation test with multiple choice is 20 items. There was an incrase after given treatment using digital module based on I Gusti Ketut Jelantik's heroic values.Artikel ini ditulis dengan tujuan dengan tujuan Pertama, menghasilkan produk dalam bentuk modul digital berbasis nilai kepahlawanan Gusti Ketut Jelantik untuk menunjang motivasi belajar dan hasil belajar peserta didik di SMAN 2 Busungbiu. Kedua, menguji keefektifan produk modul digital dalam menunjang motivasi belajar dan hasil belajar di kelas 11 IPS pada SMAN 2 Busungbiu. Adapun model pengembangan yang digunakan mengacu pada model ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation, Evaluation). Adapun subjek coba pada penelitian dan pengembangan ini adalah menggunakan kelas kontrol yakni 11 IPS 1 dan kelas eksperimen yakni 11 ips 2. Materi yang dikembangkan menggunakan kurikulum 2013 mata pelajaran sejarah dengan KD 3.2. untuk kelas 11. Modul digital yang telah dikembangkan dan diujicobakan menunjukkan data peningkatan pada motivasi belajar dan hasil belajar. peningkatan motivasi dengan menggunakan modul digital mencapai angka 85,5 persen dengan kriteria “Sangat Termotivasi”. Hasil belajar peserta didik diperoleh data dengan skor 83,87 persen  yang dikategori “memuaskan”. Adapun analisa keefektifan modul digital secara umum melalui validasi ahli bahan ajar dan ahli materi diketahui mencapai angka 90 persen  dan 92,4 persen yang dikategorikan “Valid” dengan sedikit revisi. Uji coba kelompok kecil dilakukan pada 9 orang sebagai sampel menunjukkan perolehan data sebesar 90,78 persen yang dikategorikan “praktis” sebagai bahan ajar. Sedangkan rerata skor pada uji coba kelompok besar menunjukkan persentase angka 87,77 persen. Analisa data keefektifan diperoleh dari hasil tes evaluasi dengan mengerjakan soal sebanyak 20 butir pilihan ganda. Setelah diberikan perlakuan dengan menggunakan modul digital berbasis nilai kepahlawanan I Gusti Ketut Jelantik terdapat peningkatan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PENGEMBANGAN MOTIF DAN PELATIHAN BATIK BERBASIS RAGAM HIAS SITUS CANDI SINGOSARI Aditya Nugroho Widiadi; Yuliati Yuliati; Najib Jauhari; Ronal Ridhoi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v6i2p150-161

Abstract

COMMUNITY EMPOWERMENT THROUGH THE DEVELOPMENT OF BATIK MOTIFS AND TRAINING BASED ON THE DECORATIVE VARIETIES OF THE SINGOSARI TEMPLE SITECandirenggo village has extraordinary tourism potential to be developed as a source of community empowerment. One of these potentials is the existence of Singosari Temple. Unfortunately, the existence of Singosari Temple cannot be utilized optimally because it only relies on tourist visits to the temple and surrounding sites. Even though the Singosari Temple site has so many ornamental motifs on some parts of the temple as well as on some artifactual relics located in the temple courtyard. This article aims to explain the development of batik motifs by taking inspiration from the variety of decorations that exist in Singosari Temple and several statues around it. Then, the motif was offered to the people of Candirenggo village through batik training activities. The method of developing batik motifs was through identification studies at the Singosari Temple site. Then continued with focus group discussion activities with archeologist and local community leaders. The result of this development is a form of batik motif named Singhāsana Padma. In the final stage, a community empowerment program is carried out through batik training activities in Singosari village which can be used for iconic merchandise for Singosari Temple tourism.Kelurahan Candirenggo memiliki potensi wisata yang luar biasa untuk bisa dikembangkan sebagai sumber-sumber pemberdayaan masyarakat. Salah satu potensi tersebut adalah keberadaan Candi Singosari. Namun sayangnya, keberadaan Candi Singosari belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena hanya mengandalkan kunjungan wisatawan ke candi dan situs sekitarnya. Padahal situs Candi Singosari memiliki kekayaan motif ragam hias pada beberapa bagian dinding candi maupun pada beberapa peninggalan artefaktual yang terletak di halaman candi. Artikel ini bertujuan untuk memaparkan pengembangan motif batik dengan mengambil inspirasi dari ragam hias yang ada pada Candi Singosari dan beberapa arca di sekitarnya. Untuk kemudian, motif tersebut ditawarkan kepada masyarakat Kelurahan Candirenggo melalui kegiatan pelatihan membatik. Metode pengembangan motif batik ini melalui studi identifikasi di situs Candi Singosari, lalu dilanjutkan dengan kegiatan focus group discussion dengan para arkeolog dan tokoh masyarakat setempat. Hasil dari pengembangan ini adalah bentuk motif batik yang diberi nama Singhāsana Padma. Pada tahap akhir dilaksanakan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan membatik di Kelurahan Singosari yang dapat dimanfaatkan untuk merchandise ikonik untuk wisata Candi Singosari.
KI SAMIN SUROSENTIKO: THE STRUGGLE OF RATU ADIL 1889-1914 Firza Azzam Fadilla; Daya Negri Wijaya; Ari Sapto; Aditya Nugroho Widiadi
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 16, No 1 (2024): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) JUNE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v16i1.51591

Abstract

The research topic in this study examines the role and autobiography of Ki Samin Surosentiko or Raden Kohar, who was a farmer who became a preacher and messiah in the saminism movement in the period 1889-1914. The teachings of Ageman Adam or Religions of Adam, the concepts of millenarianism, messianism were used to oppose the policy of tax payment and land tenure through the sikep resistance movement the Dutch East Indies Government in Central Java and East Java. This research is a historical research using historical research methodology so that this research aims to reveal historical facts from the perspective of the Dutch East Indies and saminism by using primary historical and newspapers as well as historical records of teaching saminism figures and using the approach of resistance theory and social resistance movement theory. The result of this research is, that Samin Surosentiko is a lineage of Javanese aristocrats who are considered to have charisma, magic, or sekti. Therefore, he is believed to be a messiah or Ratu Adil figure who is believed to bring salvation, revive the glory days of the indigenous people in the past, and can bring freedom from European colonialism. There is a fact that Saminism followers do not always carry out sikep resistance that prioritise the teachings and values preached by Samin Soerosentiko. There was one of the followers of Samin Soerosentiko, named Modongso who fought back with violence due to the arrest of Samin Surosentiko in 1907 by the Dutch East Indies Government.
REOG BULKIYO DANCE: TRADITION AND HISTORICAL REPRESENTATION OF THE JAVA WAR Mellina Nur Hafida; Dewa Agung Gede Agung; Aditya Nugroho Widiadi
JUPIIS: JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL Vol 16, No 1 (2024): JUPIIS (JURNAL PENDIDIKAN ILMU-ILMU SOSIAL) JUNE
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jupiis.v16i1.51597

Abstract

The Java War, often known as De Javasche Oorlog or Diponegoro War, was an event that had an impact on national and local history. The capture of Prince Diponegoro by the Dutch on March 28, 1830, resulted in many of his troops fleeing to remote areas to avoid Dutch capture. As a result of the escape they settled in an area, disguised as ordinary people. One of the places where Diponegoro's troops escaped was in Kemloko village, Nglegok sub-district, Blitar district. The mind of the soldiers who managed to escape had a work of art in the form of Reog Bulkiyo Dance. The purpose of this study was to determine the history of the formation of Reog Bulkiyo Dance, the characteristics of Reog Bulkiyo dance, the existence of Reog Bulkiyo dance. This research uses a historical method consisting of (1). Heuristics, (2). Criticism, (3). Interpretation, (4). Historiography. The approach is carried out using cultural anthropology and the theory of cultural forms according to Koentjaraningrat to understand the origin of the creation of Bulkiyo reog dance as a form of expression, a symbol of communication and humanity to fight Dutch colonialism. The results of this study show that there are several historical facts about the emergence of Bulkiyo Reog Dance in Kemloko Village, Nglegok Subdistrict, Blitar Regency. The characteristics of Bulkiyo reog dance are influenced by Javanese, Arabic and Chinese cultures, this can be seen from the attributes and equipment used, the existence of Bulkiyo reog dance is influenced by internal factors of the Genealogical Inheritance system, and external factors of support from the community, government, and academics. 
ANALISIS NILAI-NILAI RELIEF GARUDEYA PADA SITUS CANDI KIDAL TERHADAP PENGUATAN KARAKTER KEBHINEKAAN PESERTA DIDIK DI SMKN 10 MALANG Fitria Intan, Marsha; Rahmah, Nadya; Andriani, Prasepti; Nugroho Widiadi, Aditya
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 7 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tantangan degradasi moral akibat globalisasi yang terjadi di Indonesia merupana fenomena yang ironos. Untuk itu perlu adanya pengimplementasian konsep pendidikan budaya dan karakter bangsa melalui sektor pendidikan. Konsep budaya yang dimaksud bisa budaya tak benda atau budaya benda seperti candi Kidal. Penelitian ini dilakukan untuk menelaah nilai-nilai karakter yang terdapat pada relief Garudeya yang ada di Candi Kidal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode penelitian sejarah. Pada langkah heuristik, Peneliti melakukan dokumentasi relief garudeya dan didukung literatur yang relevan.Kemudian langkah kritik dilakukan dengan menyelidiki kesahihan data-data yang telah didapat pada proses heuristic. Dilanjutkan dengan langkah interpretasi yakni proses merangkai fakta supaya menjadi sebuah keseluruhan yang rasiona. Langkah ke empat adalah historiografi yaitu kegitan menulis hasil penelitian. Teknik penelitian yakni menggunakan observasi dan wawancara yang dilakukan kepada pendidik dan peserta didik di SMKN 10 Malang sebagai objek penelitian ini. Berdasarkan penelitian ini, diketahui bahwa SMKN 10 Malang telah berhasil menerapkan nilai-nilai karakter relief Garudeya dalam lingkungan pendidikannya. Nilai-Nilai karakter yang telah diterapkan yaitu nilai kejujuran,disiplin, kerja keras, demokratis, semangat kebangsaan dan cinta tanah air dan tanggung jawab.
PENERAPAN METODE SCAFFOLDING PADA ZONE OF PROXIMAL DEVELOPMENT (ZPD) DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI 1 MALANG DI KELAS XI-3 Nurdin, Mochammad Fardianto; Widiadi, Aditya Nugroho
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Scaffolding merupakan pendekatan yang merujuk pada pemberian bantuan kepada siswa dalam menyelesaikan sebuah permasalahan dan mengurangi frekuensi bantuan tersebut secara berkala. Pada konsep Zone Of Proximal (ZPD) dalam pembelajaran sejarah merupakan zona di mana siswa dapat mencapai sesuatu dengan usahanya sendiri atau bantuan dari orang lain, yang dalam konteks ini adalah memahami materi pembelajaran Sejarah. Peran guru dalam metode ini adalah sebagai fasilitator yang bertugas memberikan sarana atau wadah kepada siswa untuk mendukung proses belajarnya, memberikan bimbingan kepada siswa atau yang disebut dengan Scaffolding. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Teknik analisis data secara induktif dari informasi atau data-data yang telah diperolah di lapangan. Hasil penelitian ini menunjukkan Langkah-langkah penerapan metode Scaffolding pada Zone Of Proximal (ZPD) pada pembelajaran sejarah di kelas XI-3 SMA Negeri 1 Malang dengan tetap mempertimbangkan kemampuan awal dan karaktersitik kebutuhan dan gaya belajar siswa.
INTERNALISASI NILAI-NILAI KEBHINEKAAN GLOBAL DALAM HARMONI KEHIDUPAN DINASTI SANJAYA DAN DINASTI SYAILENDRA PADA MASA KERAJAAN MATARAM KUNO UNTUK MENYONGSONG PEMBELAJARAN SEJARAH ABAD 21 Dewi, Candra Ulfa Kusuma; Septaningtyas, Khairunisa Hening; Shary, Linggar Charista; Nugroho, Aditya Widiadi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 9 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v4i9p5

Abstract

Abstract: Global diversity plays a key role in 21st century education, emphasizing the integration of technology and four key skills: communication, collaboration, critical thinking, and creativity. This article examines the internalization of the value of global diversity in the history of the Ancient Mataram Kingdom, especially the Sanjaya Dynasty and the Syailendra Dynasty. Through a diversity-based history learning approach, students are invited to understand and internalize the values of global diversity. The discovery learning method is used to facilitate students in thinking critically and exploring the values of diversity in historical heritage. The results show that diversity has been an integral part of Indonesian society since the past, providing valuable insights for strengthening diversity in the future
KORUPSI MASA VOC: REFLEKSI SEJARAH DALAM DUNIA PENDIDIKAN UNTUK MEMBANGUN MENTALITAS ANTI-KORUPSI Sulistiowati, Irma; Nugroho, Aditya Widiadi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 4 No. 9 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v4i9p9

Abstract

Abstract:The corruption mentality has long been rooted in the lives of the Indonesian people. From the colonial period until now, corruption is still often found on a small and large scale. From generation to generation they always try to minimize and suppress acts of corruption. One of them is by building anti-corruption mental awareness, as a step to eradicate corruption in Indonesia. The anti-corruption mental development process can be carried out in various ways and media. One of them is through historical education with reflection on the VOC period in Indonesia. Educators can use the discussion method in instilling anti-corruption values. The active involvement of students will provide an overview of how students assess and respond to acts of corruption. It is hoped that students will be able to understand and practice anti-corruption measures in everyday life. This research is qualitative research with a descriptive approach. The method of data collection used the historical heuristic collection method and literature review
Mengasah Profil Pelajar Pancasila dengan Sosiodrama: Studi Kasus Pembelajaran Sejarah di Malang Prasety, Ella Jayahuda; Widiadi, Aditya Nugroho
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 6, No 2 (2023): Pembelajaran Sejarah berbasis Digital
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/historia.v6i2.55792

Abstract

Tujuan Penelitian ini untuk menjelaskan  penerapan sosiodrama dengan luaran film pendek sejarah untuk mengembangkan Profil Pelajar Pancasila peserta didik di SMAN 1 Tumpang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas kepada peserta didik yang diperkuat dengan memberikan angket mengenai Profil Pelajar Pancasila di akhir kegiatan. Subjek penelitian terdiri atas 214 peserta didik dari enam kelas. Hasil Penelitian menunjukkan penerapan sosiodrama dengan luaran film pendek sejarah berpengaruh signifikan terhadap pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila bagi peserta didik SMA Negeri 1 Tumpang. Hal tersebut sangat relevan dengan berbagai teori pembelajaran yang berorientasi pada pengembangan ketrampilan peserta didik. Temuan penelitian mendukung konsep guru tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga harus mengembangkan kemampuan peserta didik.