Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Dinamika Sosial Budaya Terhadap Pengobatan Tradisional Erin; Riansyah, Ferdi; Putra, Eridha; Halizasia, Gadis
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 17 No. 1 (2024): April
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v17i1.504

Abstract

Jurnal ini membahas dinamika sosial budaya yang terkait dengan praktik pengobatan tradisional melalui pendekatan sosioantropologi. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana faktor-faktor sosial dan budaya memengaruhi penggunaan pengobatan tradisional dalam masyarakat. Metode penelitian yang digunakan melibatkan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan analisis konten terhadap narasi-narasi lokal terkait praktik pengobatan tradisional.Hasil penelitian menggambarkan kompleksitas dinamika sosial budaya yang membentuk praktik pengobatan tradisional. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observational yang bersifat deskriptif dengan rancangan cross sectional. Pemilihan responden dilakukan secara non random sampling dengan teknik purposive sampling dan diperoleh sebanyak 1G8 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar multiple choice dengan enam kategori pertanyaan. Gambaran penggunaan obat tradisional yang diperoleh, yaitu jenis obat tradisional yang digunakan masyarakat adalah jamu (52,38%), dengan alasan masyarakat menggunakan obat tradisional karena terbuat dari bahan alami (37,50%) dan sumber informasi yang didapat yaitu dari media cetak atau elektronik (47,G2%),tempat memperoleh obat tradisional dari apotek (G4,29%), jenis penyakit yang paling banyak diderita ialah masuk angin (37,50%) dan bentuk sediaan yang banyak digunakan ialah cairan (92,8G%).
ETHICAL AND CLINICAL CONSIDERATIONS IN THE USE OF RESTRAINTS FOR PATIENT SAFETY IN INTENSIVE CARE UNITS Fitri, Aina; Galica Gita Gressia, Rosa; Hijriana, Isni; Halizasia, Gadis
Getsempena Health Science Journal Vol. 4 No. 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Bina Bangsa Getsempena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46244/ghsj.v4i1.3161

Abstract

The use of physical restraints on patients in intensive care units (ICUs) is a common intervention aimed at ensuring patient safety, particularly in preventing the dislodgement of vital invasive devices. However, this practice raises ethical and clinical dilemmas due to the complex considerations involved. The aim of this study was to explore the ethical and clinical considerations in the use of restraints for patient safety in the intensive care setting. This research employed a qualitative phenomenological design, with data collected through in-depth interviews involving eight participants in the intensive care unit. Data were analyzed using the Colaizzi method. The study identified three major themes: considering the patient's needs, preventing the dislodgement of invasive devices, and experiencing contradictory feelings. The findings highlight the need for clearer, standardized policies on the use of restraints in intensive care units that incorporate both ethical and clinical perspectives.
Sosialisasi Penggunaan Jamban Untuk Mencegah Penyakit Menular TBC di Desa Atong Aceh Besar Riansyah, Ferdi; Hidayattullah, Mhd; Karma, Taufiq; Halizasia, Gadis; Saputra, Mahruri; Fitria, Fitria; Ristiani, Ristiani; Julia Utama, Reka; Fajira, Mira
Jurnal Ragam Pengabdian Vol. 2 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Lembaga Teewan Journal Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/3s9b0019

Abstract

Sanitasi yang buruk masih menjadi penyebab utama terjadinya berbagai penyakit menular di wilayah pedesaan. Banyak masyarakat belum memahami hubungan antara perilaku buang air besar sembarangan dengan penyebaran penyakit, terutama akibat rendahnya kesadaran akan pentingnya penggunaan jamban yang layak dan sehat. Untuk mengatasi hal ini, dilakukan kegiatan sosialisasi yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang sanitasi dan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat. Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari kepala keluarga, ibu rumah tangga, remaja, dan tokoh masyarakat. Materi disampaikan melalui ceramah interaktif dan diskusi kelompok. Evaluasi dilakukan menggunakan pre-test dan post-test guna mengukur perubahan pengetahuan. Sebelum sosialisasi, hanya 33% peserta memiliki pemahaman yang cukup baik terkait sanitasi dan penularan penyakit. Setelah kegiatan, 87% peserta mampu menjawab dengan benar pertanyaan mengenai fungsi jamban dan bahaya buang air besar sembarangan. Selain itu, sebanyak 70% peserta menyatakan kesediaan untuk menggunakan atau membangun jamban sehat. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi komunitas efektif dalam meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat terhadap perilaku hidup bersih. Pelatihan lanjutan tentang pembuatan jamban sederhana dari bahan lokal sangat dianjurkan untuk keberlanjutan perubahan perilaku.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ULEE KARENG BANDA ACEH Riza, Nelva; Fitria, Fitria; Halizasia, Gadis; Utama, Reka Julia
Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI Vol. 9 No. 2 (2025): JURNAL ILMIAH KESEHATAN BHAKTI PERTIWI INDONESIA
Publisher : Jurnal Ilmiah Kesehatan BPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58813/jikbpi.v9i2.255

Abstract

Latar belakang: Anemia Defisiensi besi pada ibu dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan janin/bayi saat kehamilan maupun setelahnya. Diperkirakan 41,8% ibu hamil seluruh dunia mengalami anemia. Penyebab anemia ialah kekurangan zat besi dan kelompok yang sangat rentan saat terkena anemia yaitu anak-anak dan wanita hamil. Ibu hamil dinyatakan anemia jika hemoglobin kurang dari 11 mg/dL. Tujuan Penelitian untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh. Metode Penelitian dengan menggunakan penelitian observasional analitik dengan menggunakan desain penelitian crossectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 62 orang dengan menggunakan purposive sampling. Data dikumpulkan melalui pemeriksaan kadar Hb dengan Easy Touch GCHb, pengukuran LILA dengan pita LILA dan wawancara dengan kuisioner. Data univariat dianalisis secara deskriptif dan data bivariat dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh proporsi kejadian anemia pada ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Ulee Kareng Banda Aceh tahun 2022 adalah sebesar 21%. Ada hubungan antara pendidikan (p=0,002), kepatuhan konsumsi tablet besi (p=0,033) dan status gizi (p= 0,011) dengan kejadian anemia pada ibu hamil. Saran bagi tempat penelitian dapat meningkatkan intensitas penyuluhan oleh puskesmas kepada ibu hamil untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang bahaya risiko anemia dalam kehamilan.
Hubungan Beban Kerja Dengan Kualitas Penerapan Service Excellence Perawat Pelaksana Di Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Aceh Besar Putra, Eridha; Halizasia, Gadis; Riansyah, Ferdi; Ibrahim, Nurul
NASUWAKES: Jurnal Kesehatan Ilmiah Vol. 18 No. 2 (2025): September
Publisher : Poltekkes Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30867/nasuwakes.v18i2.1053

Abstract

Perawat pelaksana memiliki peran strategis dalam menjamin mutu pelayanan keperawatan di rumah sakit. Beban kerja yang tinggi sering kali menjadi faktor yang dapat memengaruhi kualitas pelayanan yang diberikan, termasuk dalam penerapan service excellence. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap, dengan jumlah sampel sebanyak 34 orang yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner beban kerja perawat dan penerapan service excellence. Analisis data dilakukan secara univariat untuk menggambarkan distribusi frekuensi, dan bivariat menggunakan uji Chi-Square untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan penerapan service excellence. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas perawat pelaksana berusia 31–35 tahun, berpendidikan Diploma III Keperawatan, dan telah bekerja kurang dari lima tahun. Sebagian besar memiliki beban kerja kategori berat (64,7%) dan kualitas penerapan service excellence pada kategori cukup (47,1%). Uji Chi-Square menghasilkan nilai p = 0,242 (>0,05), menandakan tidak ada hubungan signifikan antara beban kerja dengan penerapan service excellence, meskipun secara deskriptif terlihat kecenderungan bahwa semakin berat beban kerja, semakin rendah kualitas pelayanan prima yang diberikan. Kesimpulan dari penelitian ini secara keseluruhan, penelitian ini menegaskan pentingnya pengelolaan beban kerja yang proporsional guna mempertahankan kualitas pelayanan prima. Peningkatan kompetensi dan motivasi perawat melalui pelatihan berkelanjutan diharapkan dapat memperkuat penerapan service excellence meskipun dalam kondisi beban kerja yang tinggi.
Family Support with the Occurrence of TB Treatment Compliance Riansyah, Ferdi; Maulida, Maulida; Halizasia, Gadis; Karo, Dina Andriani Br; Hayani, Mela
Indonesian Journal of Global Health Research Vol 6 No S6 (2024): Indonesian Journal of Global Health Research
Publisher : GLOBAL HEALTH SCIENCE GROUP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/ijghr.v6iS6.5137

Abstract

Tuberculosis has been known for more than a century since the discovery of the germ that causes Tuberculosis by Robert Koch in 1882. WHO in 1993 said that TB is a very important and serious public health problem throughout the world and is a disease that causes a global emergency, because one in three of the world's population is estimated to have been infected with Mycobacterium tuberculosis (also called Acid-Fast Bacillus = AFB) as the germ that causes TB as evidenced by the Mantoux test. Geographically, the most cases of TB are in Southeast Asia (45.6%), Africa (23.3%) and the Western Pacific (17.8%), and the smallest in the Eastern Mediterranean (8.1%), The Americas (2.9%) and Europe (2.2%). This study uses a quantitative approach, by formulating a hypothesis which is then subjected to statistical testing to accept or reject the hypothesis. This study aims to determine the relationship between family support and treatment compliance in tuberculosis patients. Based on the table above about instrumental support shows that less instrumental support (10%) in non-compliant patients is lower compared to good instrumental support (57.1%). Based on statistical tests, the p-value on instrumental support is 0.001 which means there is a significant relationship between instrumental support and tuberculosis treatment compliance.
Prevalensi Dan Burden Of Disease Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Zainoel Abidin Desi Anna Rahmi; Halizasia, Gadis; Mhd.Hidayatullah, Mhd.Hidayatullah
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 1 (2023): ,
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/qn3n9216

Abstract

Latar Belakang: Gagal ginjal kronik ditandai dengan filtrasi glomerulus dan <60 ml/menit per 1,73 meter persegi, atau kerusakan ginjal dalam 3 bulan, atau keduanya. Pengobatan penyakit ginjal rumit dan mahal, menjadikan penyakit ini sebagai beban ekonomi, dan peraturan terkait erat dengan kebijakan publik dan situasi perekonomian masing-masing negara. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, gagal ginjal kronis adalah penyebab kematian nomor 12. Tujuan: Untuk mengetahui prevalensi dan beban penyakit ginjal kronis di kalangan dokter umum rumah sakit yang menjalani hemodialisis. Zainoel Abidin. Metodologi Penelitian: Penelitian kuantitatif bersifat deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel berjumlah 116 pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Metode pengambilan sampel adalah sampel keseluruhan. Hasil: Prevalensi penyakit ginjal kronik pada pasien hemodialisis di RSUD.Zainoel Abidin sebesar 6,48%. Biaya langsung rutin sebesar Rp8.548.040.160 per tahun dengan rata-rata sebesar Rp895.466 per pasien, sedangkan biaya insidental langsung sebesar Rp300.100.000 per tahun dengan rata-rata sebesar Rp5.456.363 per pasien. Biaya tidak langsung rutin sebesar Rp1.065.216.000 per tahun dengan rata-rata sebesar Rp303.959 per pasien, sedangkan biaya tidak langsung insidental sebesar Rp303.959.146.013.000, dengan rata-rata Rp 2.103.058 per pasien. Beban penyakit ginjal kronik pada hemodialisis di RSUD Dr Zainoel Abidin sebesar Rp 12.626.518.024.188,75.  
Pemanfaatan Media Sosial Untuk Penanganan Stunting di Puskesmas Kota Banda Aceh Novida; Halizasia, Gadis; Riansyah, ferdi
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 1 (2023): ,
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/xfj2cg32

Abstract

Latar Belakang: Paparan media sosial merupakan sumber pengetahuan penting untuk menghindari malnutrisi. Media sosial juga efektif meningkatkan perilaku pencegahan stunting pada balita. Kota banda aceh merupakan salah satu kota smart city yang memiliki misi mewujudkan ekosistem perkotaan yang maju dengan sarana dan prasarana publik yang berkualitas dan terintegrasi dengan masyarakat yang sehat, toleran serta memiliki rasa kebersamaan yang kuat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis media sosial apa saja yang dimiliki, paling sering digunakan, bagaimana proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan serta hambatan-hambatan apa saja yang didapati oleh petugas kesehatan dalam memberikan promosi kesehatan tantang penanganan stunting menggunakan media sosial milik puskesmas di kota Banda Aceh. Metode Penelitian: Dalam penelitian ini jenis penelitiannya yaitu kualitatif dengan pendekatan yang digunakan adalah deskriptif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi Observasi,Wawancara dan Dokumentasi. Hasil: Jenis media sosial yang paling sering digunakan oleh pihak puskesmas untuk promosi kesehatan yaitu instagram, facebook dan whatsapp karena mudah untuk diakses oleh masyarakat. Bentuk realisasi puskesmas dalam melakukan planning (perencanaan) yaitu dengan adanya akun media sosial yang digunakan untuk melakukan promosi kesehatan meskipun belum secara maksimal dipergunakan untuk. Bentuk Organizing (pengorganisasian) yang dilakukan oleh pihak puskesmas yaitu menetapkan satu orang admin untuk diberikan tanggung jawab lebih mengelola media sosial. Bentuk Actuating (pelaksanaan) yang dilakukan oleh admin adalah berupa postingan-postingan yang di post di laman akun media sosial.  Bentuk Controlling (pengawasan) media sosial dilakukan langsung pihak puskesmas oleh kepala puskesmas. Kesimpulan: Puskesmas Kota Banda Aceh sudah mengupayakan melakukan promosi kesehatan menggunakan media sosial.   Kata kunci: Promosi Kesehatan, Media Sosial, Stunting, Sistem Manajemen  
Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Brand Image Rumah Sakit Umum Sakinah Lhoksemawe, Aceh Riansyah, Ferdi; Taufik; Saputra, Irwan; Halizasia, Gadis
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 1 (2023): ,
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/b3mkm751

Abstract

sasaran pasar rumah sakit umum sakinah pada pengguna jasa pelayanannya itu adalah masyarakat luas yang diupayakan dan harus dipenuhi untuk mendapatkan pasar sasaran yang diinginkan. posisi produk harus dijaga dengan melihat pada potensi dalam pasar produk yang kompetitif harus dipertahankan sehingga menggenjot segmen pasar. rumah sakit umum sakinah juga mengharapkan agar masyarakat luas merasa puas dengan pelayanan yang diberikan sehingga konsumen memiliki persepsi masyarakat akan pelayanan yang diberikan. persepsi tersebut akan membentuk suatu brand image. brand image rumah sakit yang positif akan memberikan dampak positif dalam persepsi konsumen yang akan membantu kegiatan pemasaran rumah sakit. tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap brand image rumah sakit umum sakinah lhokseumawe pada pasien rawat inap. metode: penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian kuantitaif dengan pendekatan cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat untuk menggambarkan sebaran dan proporsi, serta bivariat menggunakan chi square dan menggunakan analisis multivariate dengan regensi liner. hasil: penelitian ini menemukan adanya pengaruh kualitas pelayanan terhadap brand image rumah sakit faktor realibitas (reliability) p value = 0,001 dan or = 21,875, daya tanggap (responsiveness) p value = 0,005 dan or = 14,5, jaminan (assurance) p value = 0,000 dan or = 50,143, empati (empathy) p value = 0,001 dan or = 21,875, bukti fisik (tangibles) p value = 0,000 or = 29,25. faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap brand image rumah sakit umum sakinah lhokseumawe pada pasien rawat inap berdasarkan faktor kualitas pelayanan yaitu jaminan dengan p value = 0,006 dan or = 29,837 artinya brand image yang dijalankan rumah sakit umum sakinah lhokseumawe dengan berfokus pada faktor jaminan pada kualitas pelayanan akan 29,837 kali mempengaruhi pertimbangan pasien dalam memilih untuk memanfaatkan pelayanan kesehatan rawat inap. kata kunci : kualitas pelayanan, brand image
Pengaruh Status Gizi Terhadap Kejadian Stunting Pada Balita di Desa Pasie Lamgarot Kecamatan Ingin Jaya Kabupaten Aceh Besar Kartika, Komala; Halizasia, Gadis
Teewan Journal Solutions Vol. 1 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Teewan Solutions

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62710/32aswk33

Abstract

The toddler years are included in the golden period for children's growth and development. Stunting can happen to anyone, this disease is caused by chronic lack of nutrition over a long period. The risk of stunting arises from the first 1,000 days of life. The high prevalence of stunting among toddlers in Indonesia requires efforts to address and prevent stunting from an early age. Handling stunting is carried out through specific interventions and sensitive interventions targeting the first 1000 days of a child's life up to the age of 6 years. To determine the effect of pregnant women's diet on the incidence of stunting among toddlers in Pasie Lamgarot Village, Ingin Jaya District, Aceh Besar Regency in 2024. This type of research is analytical observational research using a cross sectional approach. The population in this study were mothers and toddlers in Pasie Lamgarot Village. The sample for this study was purposive sampling, namely all mothers and toddlers in Pasie Lamgarot Village, Ingin Jaya District.Research Results: The nutritional status was good for 44 people (73.3%), and there were no stunting in toddlers, 16 people (26.7%) had poor nutritional status, 15 people (93.7%) experienced stunting and none 1 person (6.3%) experienced stunting. The results of the chi square statistical test obtained p=0.000 > 0.05, meaning that toodlers nutritional status influences the incidence of stunting among toddlers in Pasie Lamgarot Village.