Articles
ANALISIS SWOT DALAM MENENTUKAN STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KOTA SAMBAS KABUPATEN SAMBAS
Sania, Ardila;
Yuniarti, Erni;
Mulki, Gusti Zulkifli
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 4 (2023): JeLAST Edisi Desember 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v10i4.68142
Kota Sambas memiliki objek wisata yang dapat dikunjungi seperti Kawasan Keraton Istana Alwatzikoebillah, Wisata Susur Sungai, Wisata Kuliner, dan Perkampungan Tenun Sambas. Objek wisata yang ada memiliki berbagai daya Tarik, salah satunya memiliki potensi wisata alam dan wisata budaya yang kuat. Namun pengembangan objek wisata di Kota Sambas masih dalam tahap pembangunan dan masih memiliki permasalahan dalam peroses pengembangan. Permasalahan yang ada meliputi kurangnya minat kunjungan, estetika serta pilihan objek daya tarik wisata dan terdapat faktor penghambat dan pendukung dalam pengembangan objek wisata di Kota Sambas. Tujuan penelitian ini yaitu merusmuskan strategi pengembangan objek wisata di Kota Sambas menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif dan perumusan strategi menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Kota Sambas dalam mendukung kegiatan wisata masih kurang dalam kebutuhan fasilitas, sarana dan prasarana, pilihan atraksi dan informasi terkait objek wisata. Lokasi objek wisata berada di lokasi yang strategis berada di pusat kota dan masih menjaga kebudayaan daerah. Hasil analisis SWOT kawasan Kantin Ulan dan Perkampungan Tenun memiliki strategi pengembangan yang lebih baik, karena masing-masing memiliki kekuatan dan di dukung dengan peluang yang ada. Kawasan Susur Sungai Sambas memiliki ancaman dalam pengembangannya namun dapat di minimalisir dengan kekuatan yang ada. Kawasan Istana Alwatzikoebillah memiliki kelemahan namun berpeluang untuk dikembangkan.
Pemetaan Pintu Air Di Desa Sungai Itik Kecamatan Sungai Kakap
Nurfaiza, Nadya;
Mulki, Gusti Zulkifli;
Nurhidayati, Ely
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v10i1.63956
Pemetaan merupakan proses dalam melakukan penglolaan data dengan menggambarkan kondisi keruangan secara ilmiah yang kemudian diolah ke dalam sistem informasi geografis, yang dinyatakan dalam skala peta. Sistem Informasi Geografis menjadi alat yang membantu dalam memecahkan masalah penelitian ini. Langkah awal untuk memperoleh data koordinat titik pintu air, dengan menggunakan aplikasi mobile berbasis peta yaitu Avenza. Proses pengambilan data koordinat titik pintu air yaitu melalui observasi lapangan secara langsung dan mendokumentasikan gambar pintu air menggunakan kamera. Desa Sungai Itik pernah dilakukan aktivitas pengembangan prasarana jaringan pada sekitar tahun 1980-1990an dengan membangun pintu air pada saluran pasang surut. Tujuan penelitian ini yaitu memetakan sebaran pintu air menggunakan aplikasi perangkat lunak Sistem Informasi Geografis. Hasilnya menunjukan bahwa dari analisis memetakan pintu air, sebanyak 12 (duabelas) titik pintu air yangtersebar di Desa Sungai Itik. Terdapat 2 jenis pintu air yaitu sekunder dan pintu air tersier. Dari proses pemetaan ini diharap dapat menjadi media informasi yang berbasis sistem geografis dalam melihat ketersediaan bangunan pintu air di setiap saluran, baik pada saluran sekunder atau saluran tersier yang tersebar di seluruh 3 dusun di Desa Sungai Itik.Kata Kunci: Infrastruktur, irigasi rawa, pemetaan, pintu air
PENGEMBANGAN KELING KUMANG AGROWISATA DI KECAMATAN KELAM PERMAI KABUPATEN SINTANG
kurniawan, fransiskus;
mulki, gusti zulkifli;
septianti, anthy
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jelast.v10i1.67515
Keling Kumang Agrowisata merupakan objek wisata baru di Kecamatan Kelam Permai yang memiliki berbagai potensi wisata alam. Keling Kumang Agrowisata saat ini masih dalam tahap pembangunan, sehingga masih belum sempurna dan masih diperlukan pengembangan sebagai pelindung dan pelestari lingkungan. Permasalahan tersebut meliputi masih kurangnya fasilitas umum dan infratsruktur kurang memadai. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi wisata Keling Kumang Agrowisata di Kecamatan Kelam Permai. Pendekatan penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif. sedangkan variable yang digunakan meliputi aspek 3A, yaitu atraksi, aksesbilitas dan amenitas. Hasil penelitian menunjukan bahwa Keling Kumang Agrowisata berada di posisi yang strategis dan tidak juah dari Kota Sintang. Sedangkan sarana dan prasarana yang tersedia, jumlahnya sudah mencukupi dan kondisinya cukup baik.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRASARANA PERMUKIMAN DI JAGOI BABANG SEBAGAI PENUNJANG KAWASAN PERBATASAN DI KABUPATEN BENGKAYANG
Kurniadi, Gabriel Roy;
Mulki, Gusti Zulkifli;
Priadi, Eka
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (872.579 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23879
Secara geografis dan kemudahan akses jangkauan bahwa letak Kabupaten Bengkayang (Jagoi Babang) menjadi sentral di wilayah Utara Kalimantan Barat yang juga dihubungkan dengan perlintasan antar Kabupaten (Aruk/Kabupaten Sambas, Entikong/Kabupaten Sanggau, Bengkayang sebagai Ibukota Kabupaten Bengkayang ) serta akses ke Perbatasan Malaysia Timur (Serikin) dengan Ibukota Kuching. Potensi sumber daya alam di kawasan perbatasan Kalimantan Barat cukup besar dan memiliki nilai ekonomi yang baik, akan tetapi masih belum memadainya fasilitas infrastruktur yang mendukung konsentrasi pengembangan kawasan perbatasan tersebut khususnya infrastruktur pengembangan kawasan permukiman. Hal ini dikaji agar kawasan perbatasan di Jagoi Babang khususnya akan menjadi kawasan penunjang di perbatasan yakni sebagai pusat aktifitas lokal dan regional yakni di Take. Dalam pelaksanaan penelitian ini menggunakan penelitian deskrifptif yang relevan dengan strategi pengembangan prasarana permukiman di Jagoi Babang sebagai penunjang kawasan perbatasan, dimana proses pengkajiannya diperlukan pemaparan secara deskriptif dan terperinci terhadap obyek penelitian yang diamati. Teknik pengumpulan data yang dilaksanakan diantarannya dilakukan dengan wawancara, angket dan observasi. Metode analisis yang digunakan adalah Location Quotion (LQ) yang mengkaji sub-sektor yang paling potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Jagoi Babang, khuusnya di kawasan perbatasan yaitu tanaman pangan (padi dan kacang kedelai) dan komoditi perkebunan (lada dan kelapa sawit). Demikian pula penggunaan metode analisis SWOT yang berada di kuadran II memiliki kekuatan internal yang cukup baik, namun namun daya tarik bidang kegiatan lemah serta peluang relatif kecil, strategi yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang diantaranya: (a) Merevitalisasi kawasan permukiman padat di pusat perdagangan kota; (b) Mengatur perkembangan permukiman yang tidak terkendali; (c) Menyediakan sarana dan prasarana dasar pendukung pengembangan kawasan; (d) Mengendalikan pengembangan kawasan permukiman dengan pembatasan kepadatan dan luasan; (e) Mengembangkan kawasan permukiman baru dengan konsep hunian berimbang; (f) Penyediaan infrastruktur baru.Upaya pengambangan perdagangan di kawasan perbatasan Jagoi- Serikin dengan tujuan untuk meningkatkan usaha ekonomi masyarakat lokal khususnya masyarakat di Jagoi Babang. Selanjutnya mendorong upaya Kawasan Take menjadi Kota yang mandiri dan berkelanjutan yakni kawasan tersebut menjadi kota mandiri yang mampu memenuhi dan suplai dengan keberadaan produksi yang menjadi daya tarik kawasan sekitar Take tersebut dan meminimalkan ketergantungan dengan pasar Serikin ( Malaysia Timur). Kata kunci : Permukiman, Kota Mandiri, Berkelanjutan
KINERJA ANGKUTAN SUNGAI (MOTOR KLOTOK) (STUDI KASUS : KOTA SINTANG "“ NANGA KETUNGAU
Putra, Yuswa Dharma;
Mulki, Gusti Zulkifli;
Nurhayati, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (105.326 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v17i2.23893
Penelitian dilatarbelakangi oleh keberadaan dan pemanfaatan Sungai Kapuas dan Sungai Ketungau di Kabupaten Sintang, dimana dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakatnya yang salah satunya adalah sebagai prasarana transportasi air. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui bagaimana kinerja angkutan sungai perahu motor Nanga Ketungau dengan mengidentifikasi sistem transportasi air perahu motor Nanga Ketungau dan mengidentifikasi penyelenggaraan operasional transportasi air perahu motor Nanga Ketungau. Penelitian bersifat deskriptif dengan menggunakan alat analisis berupa analiasa SWOT. Hasil matriks kuadaran SWOT dan SWOT Strategic Issues dapat diketahui posisi kajian penelitian kinerja angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau berada pada Kuadran I dengan sumbu (X,Y) = 1,692 ; 1,276. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau memiliki kekuatan serta peluang yang mantap, artinya sangat dimungkinkan untuk terus melakukan strategi pengembangan secara maksimal dengan strategi S-O (Strengths "“ Opportunities). Perlu adanya revitalisasi transportasi sungai dengan menyediakan sarana dan prasarana sebagai penunjang aktivitas angkutan sungai (Perahu Motor) Nanga Ketungau yang sesuai dengan persepsi masyarakat atau pengguna seperti tujuan perjalanan, dan daerah yang dilalui. Perlu ditingkatkannya kualitas pelayanan, fasilitas pendukung dan sumber daya manusia yang ada guna memberikan standar kenyamanan, keamanan, dan keselamatan.Kata-kata kunci: kinerja, angkutan sungai, perahu motor, Nanga Ketungau
MANAJEMEN DAN REKAYASA LALU LINTAS PADA SIMPANG JALAN IMAM BONJOL "“ JALAN DAYA NASIONAL DI KOTA PONTIANAK
Sarwoko, Iwan;
Widodo, Slamet;
Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (315.361 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v17i2.31424
Peningkatan perekonomian masyarakat berdampak terhadap peningkatan kebutuhan transportasi yang perlu diantisipasi dengan dengan langkah-langkah untuk mengatur keseimbangan antara penyediaan sarana dan prasarana transportasi dengan permintaannya. Ketidakseimbangan antara supply dengan demand menimbulkan permasalahan lalu lintas. Strategi jangka pendek untuk mengatasinya adalah dengan manajemen dan rekayasa lalu lintas untuk meningkatkan kelancaran lalu lintas dengan memaksimalkan penggunaan ruang jalan dan persimpangan sesuai dengan kapasitasnya. Manajemen dan rekayasa lalu lintas tidak bisa dilakukan dengan hanya berdasarkan pengamatan kasat mata di lapangan karena di dalamnya terdapat beberapa variabel yang harus diteliti dan dianalisis berdasarkan data dari hasil survey lalu lintas. Penelitian ini dilakukan di persimpangan Jalan Imam Bonjol - Jalan Daya Nasional (Simpang Untan) di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukan bahwa derajat kejenuhan pada simpang tersebut sebasar 0,93 dimana sudah melebihi nilai 0,75 menunjukkan bahwa kapasitas simpang sudah mulai jenuh untuk menampung arus lalu lintas dengan kondisi pergerakan yang mulai tidak stabil. Terdapat 2 (dua) pilihan (alternatif) manajemen dan rekayasa lalu lintas yang optimal untuk diterapkan, dimana kedua alternatif ini sama-sama memberikan nilai derajat kejenuhan ≤ 0,75 yaitu larangan belok kanan bagi arus lalu lintas dari jalan minor (Alternatif-2) dengan nilai derajat kejenuhan 0,66 dan pengaturan dengan sinyal/APILL/Traffic Light pada kondisi setelah dilakukan pelebaran jalan utama dan jalan minor (Alternatif-6) dengan nilai derahat kejenuhan 0,74. Kata kunci : kinerja simpang, derajat kejenuhan, strategi manajemen dan rekayasa lalu lintas
PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR KAWASAN KAMPUS UNIVERSITAS TANJUNGPURA
Resmisari, Hesti;
Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (133.365 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v17i1.24570
Universitas Tanjungpura (Untan), merupakan perguruan tinggi negeri pertama dan utama serta merupakan penyedia sumber daya manusia terbesar di Propinsi Kalimantan Barat memiliki Visi, Misi dan Tujuan.Saat ini sudah ada Master Plan (Rencana Induk) Infrastruktur Universitas Tanjungpura, dimana didalamnya sudah direncanakan jalan lingkar luar, jalan lingkar dalam, jalur sepeda dan jalur pejalan kaki. Selain itu juga direncanakan titik-titik halte untuk sepeda dan taman atau jalur hijau. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk memberikan masukan dan arahan kepada pihak terkait dalam pengembangan Kampus Universitas Tanjungpura.Untuk merumuskan arahan pengembangan Kampus Universitas Tanjungpura berdasarkan faktor kekuatan internal dan eksternal. Mengetahui apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam pengembangan Kampus Modern Universitas Tanjungpura. Metode analisis yang digunakan adalah analisis SWOT (Strengths, Weakness, Opportunity dan Threats) yaitu membandingkan antara potensi, masalah, peluang dan hambatan di wilayah studi. meminimalisir ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. kekuatan yang ada harus dimanfaatkan secara maksimal untuk mengatasi ancaman yang timbul dalam mencapai tujuan.Pendanaan sangatlah penting dalam mewujudkan pengembangan dan pembangunan Master Plan Kampus Univeritas Tanjungpura. Sumber daya manusia yang belum maksimal dalam mewujudkan pembangunan master plan Kampus Universitas Tanjungpura. Universitas Tanjungpura memiliki lahan yang sangat luas, yang masih dapat dikembangkan menjadi sarana dan prasarana. Kata kunci: Master Plan, Strengths, Weakness, Opportunity, Threats, SWOT.
KAJIAN PENGEMBANGAN RUANG TERBUKA HIJAU PADA KAWASAN PERUMAHAN DI KABUPATEN KUBU RAYA, KECAMATAN SUNGAI RAY
Sinaga, Maranatha Yohanes;
Mulki, Gusti Zulkifli;
Marsudi, -;
Elvira, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (327.24 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v16i2.25704
Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian penting dari struktur pembentuk kota. Ruang Terbuka Hijau memiliki dua fungsi utama, yaitu Fungsi estetika dan Fungsi Ekologis. Ruang terbuka hijau pada perumahan pada dasarnya memiliki fungsi pokok sebagai pendukung utama keberlanjutan kehidupan masyarakat di perumahan tersebut sehingga kebutuhan akan keberadaan Ruang terbuka Hijau sangatlah penting seperti pemenuhan kecukupan akan oksigen, menjadi salah satu daerah resapan air dan menjadi salah satu alrtenatif untuk berekreasi ataupun sekedar bersantai di daerah perumahan yang ditinggali .Akan tetapi seiring dengan perkembangan perumahan, para pengembang tidak terlalu memandang pentingnya RTH, disinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk pemenuhan Ruang Terbuka Hijau untuk masyarakat didalam perumahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan distribusi Ruang serta pengembangan Terbuka Hijau terutama pada kawasan Perumahan Hosana Fhileo, Bhayangkara dan Borneo Residence Khatulistiwa yang sesuai sehingga dihasilkan sebuah konsep pengembangan Ruang Terbuka Hijau yang sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang kualitas ekologis suatu pemukiman yang juga sesuai. Analisa permasalahan Ruang Terbuka Hijau digunakan metode deskriptif analisis. Untuk menemukan faktor penyebab kurangnya pengembangan Ruang Terbuka Hijau.Hasil dari penelitian ini adalah sebuah konsep sebagai arahan dalam upaya Pengembangan ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan yang ada di kabupaten Kubu Raya , yang mampu berfungsi ekologis secara maksimal namun tetap memperhatikan nilai estetika dan nilai sosial, budaya dan ekonomi dari ruang terbuka hijau. Konsep ruang terbuka hijau pada kawasan perumahan berupa taman, tempat bermain, kolam air sebagai penurun suhu dan minimal satu pohon pada masing masing rumah dimana konsep-konsep tersebut tetap mencirikan lokalitas kawasan melalui penggunaan vegetasi lokal. Dengan adanya kajian pengembangan ruang terbuka hijau pada perumahan maka diharapkan menjadi Role Model/Acuan dalam Pengembangan perumahan yang ada di kabupaten Kubu RayaKata Kunci:Pengembangan, Acuan, Konsep, Kajian dan Ruang Terbuka Hijau.
ANALISA TINGKAT KERUSAKAN PADA SMK DI KECAMATAN SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA
Noviardi, Adi;
Mulki, Gusti Zulkifli;
Nurhayati, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.26418/jtst.v19i2.43864
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan pendidikan pada jenjang menengah yang mengutamakan pengembangan keterampilan siswa. Sarana dan prasarana adalah fasilitas yang mutlak dipenuhi untuk memberikan kemudahan dalam menyelenggarakan suatu kegiatan. Fokus kajian dalam penelitian ini adalah melakukan analisis tingkat kerusakan pada bangunan gedung Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan analisis sarana dan prasarana laboratorium program keahlian teknik gambar bangunan di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya. Penilaian kondisi bangunan dilakukan melalui kegiatan survei langsung, kemudian dilanjutkan dengan analisis pembobotan untuk mendapatkan data tingkat kerusakan yaitu: baik, rusak ringan, rusak sedang dan rusak berat. Dari hasil analisis terhadap 3 SMK, 3 ruang kelas baik dan 18 ruang kelas rusak ringan, 1 ruang guru baik dan 2 ruang guru rusak ringan, 1 laboratorium baik dan 4 laboratorium rusak ringan, 3 ruang perpustakaan rusak ringan, 12 km/wc rusak ringan. Penilaian sarana dan prasarana laboratorium pada program keahlian Teknik Gambar Bangunan dianalisis dengan membandingkan berdasar standar Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 40 Tahun 2008. Hasil analisis terhadap laboratorium-laboratorium yang ada di 3 SMK tersebut hanya laboratorium komputer yang tersedia, Segi ruang kelas rasio SMK N 1 Sungai Raya 2,67 m ²/siswa, SMK N 2 Sungai Raya 5,54 m ²/siswa, SMK Pertukangan St Yusup 3,20 m ²/siswa. Dari hasil penilaian dapat disimpulkan tingkat kerusakan bangunan gedung rata-rata mengalami rusak ringan, dapat dilakukan dengan rehabilitasi ringan. Prasarana laboratorium belum memenuhi standar Permendiknas No 40 tahun 2008, menjadi masukan bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kualitas sekolah.
ANALISIS RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA MEMPAWAH
muhtadi, ahmad;
mulki, gusti zulkifli;
elvira, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 2 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
Full PDF (89.799 KB)
|
DOI: 10.26418/jtst.v17i2.28386
Penyediaan RTH khususnya di wilayah perkotaan harus memperhatikan fungsinya secara efektif baik dari sisi ekologis maupun sisi planologis. Posisi RTH seharusnya memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses pembangunan suatu wilayah, bukan hanya sebagai elemen pelengkap dalam wilayah perkotaan . Kota Mempawah sebagai salah satu ibu kota kabupaten dengan pembangunan yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan akan ruang semakin tinggi yang berdampak langsung pada penataan lingkungan perkotaan yang kurang baik. Saat ini hampir seluruh kota besar di Indonesia termasuk Kota Mempawah belum memiliki kawasan RTH yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas untuk mereduksi dan bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan juga berfungsi sebagai sarana interaksi sosial bagi masyarakat.Tujuan Penelitian adalah mengidentifikasi kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) eksisting di Kota Mempawah, menghitung kebutuhan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Mempawah melalui beberapa variabel dan Memetakan lokasi potensial untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) didasarkan pada hasil analisis kebutuhan ruang dan potensi wilayah Kota Mempawah.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.Hasil penelitian yang didapat : Berdasarkan hasil analisis berdasarkan luasan RTH publik di Kota mempawah untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka masih dibutuhkan lahan 5.060 Ha (19,17% dari luas wilayah Kota Mempawah). Ketersedian ruang terbuka hijau di Kota Mempawah dengan Pendekatan Ruang Terbuka berdasarkan kebutuhan oksigen dengan luasan 66,611 Ha pada Kota Mempawah dengan presentase luasan 26,17%, maka RTH publik yang telah ada pada wilayah Kota Mempawah masih jauh dari persyaratan tersebut, untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka masih dibutuhkan lahan 47 Ha (19,17% dari luas wilayah Kota Mempawah). Berdasarkan hasil analisis jumlah penduduk, kebutuhan RTH Kota Mempawah didapatkan 12,98 Ha, RTH publik yang telah ada pada wilayah Kota Mempawah sudah cukup dan terdapat kelebihan luasan 7 Ha. Berdasarkan Hasil Analisis SNI , Kebutuhan RTH Kota Mempawah didapatkan 14,55 Ha serta terdapat kelebihan RTH publik dengan luasan 5 Ha. Kata Kunci : Ruang Terbuka, Publik