Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN PENATAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN TEPIAN SUNGAI KAPUAS DI KOTA PONTIANAK (Studi Kasus Kelurahan Tambelan Sampit Kota Pontianak) Helyanto, -; Mulki, Gusti Zulkifli; Marsudi, -
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 1 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 1 EDISI JUNI 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.673 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i1.24574

Abstract

At the beginning of its growth, Pontianak is a city that lived from Kapuas River. One of area in the city of Pontianak that located on the banks of Kapuas River is Tambelan Sampit with an area of 0.41 km2 and the population of 8,037 people (BPS Pontianak, 2016). This area also has several challenges that must be resolved, namely: Lack of public facilities; High building density, irregularity of position, river behind the housing, unqualified building standards and 60% of housing are on the riverbank (Settlement Official of Pontianak, 2015).  According to the General Directorate of Coastal and Small Islands in Coastal Guidance (2006), the Coastal City or waterfront city is an area that bordering water and facing the sea, rivers, lakes and the likes.  This research aims to provide the concept of housing arrangement and settlement on riverbanks with using qualitative methods. The study and data that obtained was analyzed by triangulation method which is comparing some theories and similar research both from within and outside the country.  The conclusion is that buildings should be directed to the riverbank or use a two-faced concept, only open buildings may be developed, reducing building density, building occupants relocated to rusunawa, and rejuvenating the buildings. Suggestions from this research are the arrangement of housing and settlement must also pay attention to local wisdom, as well as the application of strict rules and actions for those who violated the rules.  Keywords : Arrangemen, Housing and Settlement, Riverbanks.
KAJIAN HIDROLIS PENAMPANG SUNGAI DALAM PENETAPAN SEMPADAN SUNGAI MEMPAWAH DI KOTA MEMPAWAH Astiningsih, Diah; Mulki, Gusti Zulkifli; Gani, Umar A
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.236 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.23867

Abstract

Sungai Mempawah merupakan sungai yang melintasi Kota Mempawah yang memiliki fungsi sebagai transportasi air, sumber air PDAM, juga sebagai saluran pembuang limbah rumah tangga dan industri rumah tangga disekitar sungai. Tujuan penelitian adalah mengevaluasi aspek-aspek hidrologi yang menjadi pertimbangan dalam penentuan lebar garis sempadan sungai pada wilayah sungai Mempawah Kota Mempawah, mengkaji pemanfaatan lahan di daerah sempadan sungai dan dataran banjir, merumuskan rekomendasi strategi pengelolaan wilayah sempadan sungai berdasarkan kondisi hidrolis dalam rangka mewujudkan kemanfaaatan sungai dan perlindungan untuk kelestarian fungsi sungai.Penelitian ini terdiri dari analisis curah hujan, analisis debit banjir rancangan, analisis kondisi eksisting sungai dan sempadan sungai. Metode yang digunakan adalah metode survei dan analisis data sekunder.Untuk mengetahui pemanfaatan daerah sempadan sungai dilakukan dengan survei sepanjang ± 22 km dan melakukan analisis citra satelit google earth. Penentuan sempadan sungai ini menggunakan gabungan antara teknis hidrolika/bantaran banjir sungai dengan kebijakan pengguna kepentingan terhadap ruang sungai.Hasil simulasi diperoleh kondisi morfologi sungai, peta genangan periode ulang 2,5,10 dan 25 tahun di wilayah Kota Mempawah dan kondisi tata guna lahan sepanjang sempadan sungai menunjukkan banjir tahunan sungai Mempawah akan meluapi sempadan sungai, adanya perubahan morfologi sungai sehingga memerlukan sempadan sungai yang lebih lebar untuk kebutuhan perlindungan terjadinya perubahan alur, adanya erosi dan keruntuhan tebing sungai yang diakibatkan arus maupun beban disekitar tebing. Lebar sempadan sungai antara 15 meter sampai dengan 100 meter yang disesuaikan dengan kondisi morfologi sungai dan pemanfaatan lahan pada daerah sempadan sungai. Diperlukan strategi pengelolaan wilayah sempadan sungai untuk meredusi kerugian akibat banjir.
STRATEGI PENGEMBANGAN TRANSPORTASI SUNGAI DALAM MENUNJANG PENGEMBANGAN POTENSI KAWASAN YANG DILALUI JALUR SUNGAI MELAWI Okgarianda, Jimmi; Widodo, Slamet; Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (640.741 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.23876

Abstract

Transportasi sungai merupakan prasarana pengangkutan dan penghubung yang sangat penting, untuk memperlancar kegiatan sosial, ekonomi, budaya, pendidikan dan kesehatan. Semakin meningkatnya usaha pembangunan menuntut pembangunan dan peningkatan transportasi air untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas dari satu daerah ke daerah yang lain. Kabupaten Melawi dialiri oleh dua sungai besar yaitu Sungai Melawi dan Sungai Pinoh. Sungai terbesar adalah Sungai Melawi dengan panjang 471 km dan melalui sisi utara wilayah Melawi. Sehubungan dengan permasalahan tersebut, penulis tertarik melakukan studi dan analisa untuk mengetahui kondisi infrastruktur transportasi sungai di daerah yang dilalui Sungai Melawi; menganalisis potensi SDA yang dapat dikembangkan di daerah yang dilalui Sungai Melawi; dan menemukan strategis pengembangan   jaringan transportasi air untuk menunjang distribusi hasil produksi pada kawasan yang dilalui Sungai Melawi. Kondisi jaringan transportasi air dikawasan yang dilalui jalur Sungai Melawi yang memiliki kawasan potensi SDA sebagai berikut : (a) Kec. Nanga Pinoh,   terdapat Dermaga Nanga Pinoh yang melayani trayek Nanga Pinoh-Nanga Kayan (antar desa dalam 1 kecamatan). Berdasarkan hasil analisis LQ matriks potensi wilayah yang dilalui jalur Sungai Melawi memiliki 6 jenis Sub Sektor potensi kawasan, diantaranya pertanian (jagung, ubi kayu dan ubi jalar), perkebunan (karet); peternakan (babi dan ayam ras), yang mana hasil produksi dapat didistribusikan melalui jalur darat maupun jalur sungai. (b) Kecamatan Ella Hilir, untuk transportasi sungai berupa jalur perlintasan trayek   arah hulu: Nanga Pinoh Ella Hilir Menukung. Berdasarkan hasil analisis LQ matriks potensi wilayah diantaranya pertanian (padi, jagung, dan ubi jalar), perkebunan (kelapa), dan peternakan (sapi, babi, ayam buras dan itik) yang mana hasil produksi dapat didistribusikan melalui jalur darat maupun jalur sungai. (c) Kecamatan Menukung, untuk transportasi sungai berupa jalur perlintasan trayek   arah hulu: Nanga Pinoh Ella Hilir Menukung. Berdasarkan hasil analisis LQ matriks potensi wilayah Kecamatan Menukung memiliki potensi urutan ke-2 setelah Kecamatan Ella Hilir, potensi pertanian (ubi kayu dan ubi jalar), perkebunan (kelapa), peternakan (sapi, babi, ayam buras dan itik), yang mana hasil produksi dapat didistribusikan melalui jalur darat maupun jalur sungai. Hasil analisis SWOT strategi pengembangan jaringan transportasi sungai dikawasan yang dilalui jalur Sungai Melawi didapatkan strategi kekuatan dan peluang (SO), diantaranya : (1) Peningkatan produksi pertanian tanaman pangan, perkebunan dan peternakan. (2) Tersedianya prasarana dan sarana transportasi air yang mendukung pemasaran hasil produksi pertanian, perkebunan dan peternakan. (3) Optimalisasi pembangunan infrastruktur trasportasi air guna memenuhi kebutuhan trasportasi antar wilayah serta menunjang pengembangan wilayah. (4) Sinkronisasi kebijakan sector trasportasi air , pengembangan wilayah dan pembangunan perekonomian.  Kata Kunci: Transportasi Sungai, Sungai Melawi, Potensi Sumber Daya Alam
ANALISIS KESESUAIAN PEMBANGUNAN DI KAWASAN KESELAMATAN OPERASI PENERBANGAN BANDAR UDARA SUPADIO PONTIANAK Karnela, Karnela; Mulki, Gusti Zulkifli; Elvira, Elvira; Widodo, Slamet
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.59167

Abstract

Kabupaten Kubu Raya merupakan salah satu wilayah penyangga yang mengelilingi Kota Pontianak, dimana Kota Pontianak merupakan Ibukota Provinsi Kalimantan Barat. Kota Pontianak sebagai pusat pemerintahan, perekonomian, jasa dan industri menyebabkan ketidakmampuan Kota Pontianak untuk menanggung beban hal tersebut khusunya terkait dengan ketersediaan lahan untuk pembangunan. Kabupaten Kubu Raya khususnya di Kecamatan Sungai Raya merupakan wilayah yang terkena akibat dari pembangunan ini karena adanya Bandar Udara Internasional Supadio, sehingga kegiatan masyarakat yang memanfaatkan lahan di sekitar KKOP Bandar Udara Supadio Pontianak harus diperhatikan dan diatur pelaksanaanya. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Kuantitatif Deskriptif, yaitu pendekatan pengolahan data melalui metode statistik atau matematik yang terkumpul dari data primer ataupun data sekunder dengan cara mendeskripsikan hasil data yang terkumpul. Perubahan pemanfaatan lahan di wilayah KKOP per tahun semakin meningkat, salah satunya merupakan luas lahan permukiman pada tahun 2015 bertambah dibanding 2006. Semula 3095,6 Ha menjadi 3218,9 Ha terjadi penambahan 123,3 Ha. Pemanfaatan lahan ini sebanding dengan pertumbuhan penduduk di beberapa wilayah Kecamatan yang berbatasan langsung dengan wilayah Kota Pontianak.
SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI DESA SUTERA KECAMATAN SUKADANA KABUPATEN KAYONG UTARA Mayarianty, Mayarianty; Mulki, Gusti Zulkifli; Marsudi, Marsudi
Jurnal Teknik Sipil Vol 18, No 2 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2018
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v18i2.53743

Abstract

Timbulan sampah padat tidak dapat dihentikan, akan tetapi harus dikelola, dikurangi atau diminimalisasi secara baik. Pengelolaan sampah harus secara efektif dikelola oleh Pemerintah Daerah karena pada umumnya, pengelolaan sampah memerlukan anggaran/biaya yang besar, terutama untuk biaya teknik operasional baik dari pengumpulan, pengangkutan dan pembuangan sementara (TPS) maupun pembuangan akhir (TPA). Pengelolaan persampahan yang optimal dapat dilihat melalui kecenderungan pengelolaan sistem teknik operasional persampahan yang tepat berdasarkan aspek teknik yang dimulai dari pewadahan, pengumpulan, pemindahan, pengangkutan dan pembuangan dilihat dari kerekteristik jenis sampah itu sendiri dan aspek peran serta masyarakat. Pengelolaan sampah juga diawali dengan usaha perubahan persepsi dan perilaku masyarakat untuk mengolah sampah secara produktif. Salah satu program penanganan masalah sampah adalah melalui program 3R, dimana prorgam ini merupakan program dengan menjalankan 3R yaitu reduce atau mengurangi jumlah sampah, recycle atau mendaur ulang sampah, dan reuse atau memanfaatkan kembali sampah. Ketiga hal dalam konsep 3R sebenarnya merupakan tiga serangkaian hal yang saling terkait satu sama lain dalam setiap penerapannya. Seperti contohnya kegiatan penggunaan ulang (reuse) yang sangat erat terkait untuk kemudian melakukan kegiatan pendaur ulangan (recycling) yang juga berakibat mengurangi (reduce) volume sampah. Namun, jika dibandingkan dengan kegiatan mendaur ulang, mempergunakan barang bekas tampaknya menjadi hal yang lebih mudah dilakukan, khususnya secara individual. Di samping itu, penggunaan ulang barang bekas juga secara tidak langsung merupakan usaha mengurangi sampah. Kata kunci: TPS, TPA, pengelolaan sampah, peran serta masyarakat, 3R
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SINGKAWANG Rasniardhi, Muhammad; Mulki, Gusti Zulkifli; Andi, Uray Ferry
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.59182

Abstract

ABSTRAKPertambahan penduduk berpengaruh terhadap proses pembangunan suatu kota dan berakibat pada perkembangan aktivitas serta meningkatnya kebutuhan akan ruang di kota. Kota Singkawang mengalami pembangunan fisik dan perkembangan penduduk yang cukup pesat menyebabkan tekanan terhadap fungsi ekologis kawasan perkotaan, dalam hal ini ruang terbuka hijau. Hal ini berdampak pada menurunnya keseimbangan lingkungan. Berdasarkan amanat UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, di dalam wilayah kabupaten atau perkotaan harus memuat rencana penyediaan dan pemanfaatan ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 30% dari luas wilayah. RTH yang dimaksud adalah RTH publik dan RTH privat dengan proporsi masing-masing 20% dan 10%. Peneltian ini bertujuan untuk menganilisis ketersediaan dan kebutuhan RTH di Kota Singkawang sehingga luasan RTH baik publik maupun privat di Kota Singkawang dapat terpenuhi sesuai dengan peraturan dan standar yang ada. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis interpretasi citra satelit dan analisis kebutuhan dan ketersediaan RTH. Analisis sebaran RTH mengacu pada Peraturan Menteri PU No: 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman Penyediaan dan Pemanfaatan RTH perkotaan yaitu RTH Publik 20%. Hasil penelitian menunjukkan jumlah ketersediaan RTH eksisting di Kota Singkawang memiliki luasan total 3.902,55 ha atau setara dengan 7,74%, sedangkan besar kebutuhan RTH publik sesuai dengan UU No.26 Tahun 2007 sebesar 20% atau setara dengan 10.080 ha, maka diperlukan penambahan sebesar 12,26% atau seluas 6.177,45 ha. Kebutuhan RTH di Kota Singkawang dianalisis menggunakan dua pendekatan. (1) berdasarkan Permen PU No. 5 Tahun 2018, luas kebutuhan RTH dihitung berdasarkan standar minimal per kapita dan jumlah penduduk di tahun 2039, di mana luas total kebutuhan RTH sebesar 656,66 ha. (2) berdasarkan standar kebutuhan RTH Publik 20%, diketahui bahwa luas total kebutuhan RTH di Kota Singkawang sebesar 10.080 ha.
PENATAAN RAMBU-RAMBU PADA ALUR PELAYARAN SUNGAI KAPUAS KECIL Gunawan, M. Anton; Mulki, Gusti Zulkifli; Tua S, Johnny Maruli
Jurnal Teknik Sipil Vol 21, No 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2021
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v21i1.48775

Abstract

Peningkatan volume lalu lintas angkutan barang-barang berat dan kondisi morfologi sungai yang menyebabkan beberapa daerah berpotensi kecelakaan serta volume air tidak memadai pada saat musim kering menjadi kendala dalam alur pelayaran di Sungai Kapuas Kecil, sehingga dibutuhkan analisis perencanaan rambu pada alur pelayaran Sungai Kapuas Kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengambarkan kondisi alur pelayaran dari Jembatan Kapuas 1 sampai Sukalanting sebagai acuan kebijakan terhadap alur pelayaran sungai Kapuas Kecil, sehingga berfungsi sesuai dengan persyaratan pelayaran. Dari hasil analisis didapat bahwa pada alur pelayaran sungai Kapuas Kecil terdapat penyempitan pada daerah meander sungai yang terjadi akibat morfologi sungai dan juga adanya kapal-kapal yang berlabuh jangkar pada tepian sungai. Apabila dipakai untuk dua alur pelayaran secara aman, alur pelayaran sungai Kapuas Kecil ini hanya bisa dipakai untuk karakteristik kapal dengan kapasitas 940 DWT. Perlunya rambu pelayaran sungai di pasang agar pengguna alur mengetahui daerah alur, kondisi, larangan dan kewajiban bila melewati alur pelayaran sungai Kapuas Kecil ini. Kebutuhan rambu pada sungai Kapuas Kecil sebasar 73 buah dengan perincian rambu wajib sebanyak 24 buah, rambu larangan sebanyak 13 buah, rambu petunjuk sebanyak 26 buah, dan rambu peringatan sebanyak 10 buah. Fungsi rambu untuk mewujudkan lalu lintas angkutan sungai yang aman dan selamat.
ANALISIS KEBUTUHAN RUANG PARKIR HOTEL DI JALAN GAJAHMADA PONTIANAK Judhi, Julius; Widodo, Slamet; Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 17, No 1 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI JUNI 2017
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v17i1.26788

Abstract

Pertumbuhan hotel di Kota Pontianak yang semakin pesat tidak diikuti dengan adanya penyediaan ruang parkir hotel di Jalan Gajahmada. Adapun tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi kondisi parkir di hotel-hotel di Jalan Gajah Mada, mengidentifikasi dan menghitung jumlah dan fasilitas pelayanan parkir pada hotel-hotel yang ada di Jalan Gajahmada, dan mengetahui karakteristik performance fasilitas pelayanan parkir dan penentuan standar kebutuhan parkir di hotel berbintang yang ada di Jalan Gajahmada. Metode penelitian melalui kegiatan survey ke lapangan untuk mendapatkan data primer dan kemudian dianalisis secara statistik untuk diperoleh hitungan volume parkir, akumulasi parkir, rata-rata lama parkir, tingkat pergantian parkir, kapasitas parkir, kebutuhan penyediaan ruang parkir, dan indeks parkir. Hasil yang didapat melalui perhitungan statistik adalah akumulasi puncak mobil tertinggi di hari Selasa terjadi di Hotel Star (0,26) dan terendah di Hotel Queen (0,04) perhari. Durasi rata-rata lama parkir mobil yang paling tinggi terjadi di Hotel Star pada hari Selasa yaitu dengan jumlah 0,60 jam per-kendaraan dan rata-rata lama parkir terendah pada hari Selasa terjadi di Hotel Queen dengan waktu 0,00 jam per-kendaraan. Indeks parkir mobil tertinggi pada hari Selasa terjadi di Hotel Neo yaitu 2,43 dan pada hari Sabtu di Hotel Transera sebesar 2,07 dan indeks parkir terendah terjadi di Hotel 2000 sebesar 0,20 pada hari Selasa dan hari Sabtu di Hotel 2000 sebesar 0,10. Kapasitas parkir yang dibutuhkan paling tinggi pada Hotel Neo (3,43) di Hari Selasa dan hotel Neo (2,14) di hari Sabtu. Sedangkan kapasitas parkir terendah pada hari Selasa di Hotel Queen sebesar 0,00 dan hari Sabtu di Hotel Queen sebesar 0,00. Dari hasil perhitungan SRP yaitu jumlah petak parkir berbanding jumlah kamar, Hotel Aston (0,97), Hotel Grand Avara (0,20), Hotel Gajahmada (0,30), Hotel Star (0,34), dan Hotel 2000 (0,40) memiliki nilai koefisien paling mendekati dengan nila standar pada Pedoman Ditjen Perhubungan Darat 1998 yaitu 0,2"“1. Kata kunci: Karakteristik parkir, hotel, parkir, satuan ruang parkir hotel
PENENTUAN KATEGORI DALAM PEMBENTUKAN DESA WISATA DI KABUPATEN KUBU RAYA DENGAN METODA SWOT (STUDI KASUS DESA SUNGAI KUPAH KECAMATAN SUNGAI KAKAP) Sisilia, Gusti Meilani; Mulki, Gusti Zulkifli; Nurhayati, Nurhayati
Jurnal Teknik Sipil Vol 19, No 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2019
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jtst.v19i2.46985

Abstract

Paradigma pengembangan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (WP3K) selama ini lebih ditekankan pada sektor kelautan dan perikanan. Desa Sungai Kupah sebagai WP3K memiliki ekosistem pesisir yang khas berupa hutan mangrove. Potensi ini dapat dikembangkan sebagai daerah ekowisata selain sektor perikanan. Tujuan penelitian ini yaitu membuat pemetaan dan identifikasi potensi wisata, merumuskan strategi pembentukan desa wisata dan perhitungan daya dukung ekologis. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan deskriptif-kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Data dianalis menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Desa Sungai Kupah memiliki potensi daya tarik wisata berupa potensi wisata alam, wisata buatan, cagar budaya, wisata kuliner, dan potensi pertanian perkebunan. Rumusan strategi yang dihasilkan berupa strategi pengembangan Desa Sungai Kupah sebagai kawasan wisata pesisir (mangrove) berbasis edukasi, strategi promosi, dan strategi penguatan kelembagaan yang mengelola dan bekerjasama dengan pihak pemerintah maupun pihak swasta. Hasil daya dukung ekologis untuk kawasan track mangrove saat ini dapat menampung 46 orang perhari.  Kata kunci: ekowisata, desa wisata, sungai kupah, SWOT
ANALISA KAWASAN RAWAN BANJIR KOTA SINTANG MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI Irawan, Deddy; Mulki, Gusti Zulkifli
Jurnal Teknik Sipil Vol 16, No 2 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL VOL 16 NO 2 EDISI DESEMBER 2016
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (394.925 KB) | DOI: 10.26418/jtst.v16i2.37659

Abstract

Kota Sintang sering mengalami banjir tersebar di beberapa tempat seperti Kelurahan Kapuas Kiri Hilir, Kelurahan Kapuas Kiri Hulu dan Kelurahan Ladang. Luas dan lama genangan berbeda pada beberapa daerah, hal ini selain dipengaruhi oleh topografi dan hujan yang tinggi. Dalam upaya mengatasi permasalahan akibat terjadinya banjir, ada dua cara yang dapat dilakukan, yaitu dengan mengetahui penyebab terjadinya banjir dan daerah sasaran banjir, yang tergantung pada karakteristik lingkungan daerah aliran sungai. Permasalahan yang timbul adalah daerah yang terkena banjir genangan semakin luas, selalu terjadi kecenderungan kenaikan genangan dan sistem pengendalian banjir kota yang tidak berfungsi secara baik. Faktor penyebab banjir Kota Sintang salah satunya adalah kondisi alam. Kondisi alam yang menyebabkan banjir adalah letak geografis, penutupan lahan dan curah hujan yang tinggi. Aktivitas manusia juga mempengaruhi tutupan lahan serta lajunya deforestasi yang disebabkan untuk pemenuhan kebutuhan hidup. Hasil analisis terhadap Daerah Aliran Sungai Kapuas beserta sub-sub dasnya yang memberikan kontribusi terhadap terjadinya banjir memberikan data bahwa terjadi pengurangan tutupan lahan yang bervegetasi (deforestasi) selama kurun waktu 25 Tahun yaitu dari tahun 1990 "“ 2015. Daerah aliran sungai Kapuas di perhuluan juga memberikan sumbangan terhadap terjadinya banjir. Kebutuhan akan pemukiman sudah tidak memadai lagi sehingga diperlukannya penyusunan Rencana Detail Tata Ruang yang terbaru.  Kata "“ kata kunci: kota sintang, pemetaan banjir, Sistem Informasi Geografi
Co-Authors - Nurhayati Afifah, Amirotul Husna Afriyanda, Ridha Agustini, Siti Rabiatun Ahmad Muhtadi Amdalia Sri Swastiastuti Andi, Uray Ferry Andika, Vicky Andini, Fitra Angela, - Astiningsih, Diah Aula, Habibatul Ayuningtyas, Riska A. Ayuningtyas, Riska Aprilia Ayuningtyas, Riska Aprillia Budi Utomo Damayanti, Adlima Dedy Irawan Dewi Kartika Eka Priadi Elvira Elvira Elvira, - Erni Yuniarti Evi Gusmayanti Fahdila, Nony Fajar Pangestu, Fajar Firdaus, Hendri Gani, Umar A Gunawan, M. Anton H, Firsta Rekayasa Helyanto, - Hernovianty, Firsta Rekayasa Hernoviyanti, Firsta Rekayasa Husniah, Syf. IVAN ANDRI GUNAWAN Judhi, Julius Juwita, Dewi Ratna Kadarini, S. Nurlaily Karnela, Karnela Kurniadi, Gabriel Roy kurniawan, fransiskus Madhianti, Tiara Rinalva Marlina, - Marsudi Marsudi Marsudi, - Mayarianty, Mayarianty Meta Indah Fitriani Mira Sophia Lubis Moelyani, Endang Nabela, - Noviardi, Adi Nurfaiza, Nadya Nurhayati Nurhayati Nurhidayati, Ely Okgarianda, Jimmi Panjaitan, Monika Stella Leonita Pratiwi, Nana Novita Puryanti, Vetti Putra, Yuswa Dharma Qisthina, Ryolla Zata Rasniardhi, Muhammad Rendi Saputra Resmisari, Hesti Sania, Ardila Saputra, Muhammad Andry Sarwoko, Iwan Septianti, Anthy Setyorini, Indah Siahaan, Rafhi Uddin Sidik Purnomo Sinaga, Maranatha Yohanes Sisilia, Gusti Meilani Slamet Widodo Sukma, Suhadi Suryani, Agatha Sutikno Sutikno Suwanti, Putri Nadia Tri Saputra, Angga Prabowo Tua S, Johnny Maruli Vanesa, Meithree Rury Waidah, Novianti Alfina Widodo, Muji Listyo Wulandari, Agustiah