Claim Missing Document
Check
Articles

Aplikasi Pupuk Organik Pada Budidaya Mawar Di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Karyawati, Anna Satyana; Rahayu, Aldila Putri; Saitama, Akbar; Kurniawan, Andi; Armita, Deffi; Nihayati, Ellis; M. Roviq, M. Roviq; Barunawati, Nunun; Islami, Titiek; Maghfoer, M. Dawam
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 9, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v9i1.5790

Abstract

Proses budidaya bunga mawar memerlukan penerapan sistem pertanian konvensional dengan penggunaan pupuk, pestisida, dan herbisida berbahan kimia sintetik masif dilakukan oleh petani. Dalam jangka panjang, kondisi ini secara tidak langsung akan mempengaruhi kesuburan tanah secara fisik, kimiawi ataupun biologis. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan contoh di lapang tentang manfaat dan hasil yang diperoleh dari penggunaan pupuk organik (kompos) sisa panen bunga mawar dan perbandingannya dengan penggunaan pupuk kimia serta ditinjau dari segi efisiensi usaha tani. Kegiatan ini dilakukan dilaksanakan mulai bulan Mei sampai Desember 2022 bertempat di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Kegiatan di awali dengan dilakukanya survei lahan mawar di kota tujuan, dilanjutkan dengan 3 kegiatan utama, meliputi: 1) pertemuan diskusi dan penyuluhan dengan petani di ikuti dengan pembagian kuesioner, 2) praktik lapang aplikasi kompos, dan 3) evaluasi keberhasilan program melalui pengambilan data kuesioner dari petani. Aplikasi pupuk kompos limbah mawar adalah sebagai salah satu upaya untuk memaksimalkan hasil panen mawar untuk dapat menambahan nilai jual dan kebermanfaatan produk. Penggunaan pupuk organik dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bibit mawar. Di saat yang bersamaan, konversi limbah mawar menjadi pupuk organik dapat menambah pemasukan bagi petani dan secara tidak langsung akan dapat menekan biaya produksi dalam budidaya mawar. Hasil penyuluhan menunjukkan bahwa lebih dari 70 % petani yang ikut kegiatan menyatakan telah mengetahui dampak negatif pupuk kimia, serta telah mengetahui apa itu pupuk organik dan aplikasinya pada tanaman. Terlebih lagi, sebagian besar petani juga telah menerapkan pupuk organik dalam budidaya mawar, meskipun diberikan secara bersamaan atau berselang dengan pupuk anorganik.
Pelatihan Pembuatan Kompos Limbah Mawar di Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Nihayati, Ellis; Maghfoer, Moch. Dawam; Roviq, Muhammad; Rahayu, Aldila Putri; Barunawati, Nunun; Armita, Deffi; Saitama, Akbar; Koesriharti, Koesriharti; Islami, Titiek; Wardiyati, Tatik; Karyawati, Anna Satyana 
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v8i1.4528

Abstract

Aplikasi pupuk anorganik merupakan hal yang wajar dalam praktek budidaya tanaman. Begitu pula yang dilakukan oleh para petani mawar yang ada di Desa Gunungsari, Kota Batu. Namun aplikasi yang dilakukan sering kali melebih dosis yang ditentukan. Sehingga perlu adanya upaya untuk mengurangi penggunaan pupuk anorganik agar dapat meningkatkan nilai guna mawar. Tujuan kegiatan ini yaitu untuk mengedukasi petani mengenai kelebihan dan kekurangan pupuk organik dalam rangka mengurangi bahan kimia sintetik dalam budidaya tanaman serta demonstrasi pembuatan pupuk organik dari limbah sisa panen mawar sebagai pengganti pupuk kimia sintetik. Kegiatan dilakukan secara luring mulai dari Mei hingga Desember 2022.  Kegiatan diawali dengan diskusi dan penyuluhan mengenai pengenalan pupuk organik sebagai pengganti pupuk kimia sintetik, kemudian dilanjutkan dengan praktik lapang pembuatan kompos dan evaluasi keberhasilan program. Penyuluhan mengenai pupuk telah dijelaskan dengan baik dan meningkatkan minat para petani untuk mengolah limbah sisa panen mawar menjadi pupuk kompos. Pembuatan pupuk kompos dari limbah sisa panen mawar dapat memberikan manfaat terhadap petani berupa berkurangnya biaya pupuk, keuntungan produksi yang lebih tinggi serta berukurangnya limbah. Para petani berharap perlu adanya sosialisasi dan pelatihan yang berkala untuk dapat memantau perkembangan dan pengolahan pupuk dari limbah sisa panen mawar.
Effect of Application of Sago Dregs and Rice Straw Biochar on Growth and Yield of Soybean (Glycine max L.) in Inceptisol Wambrauw, Sopia Fransina; Islami, Titiek; Sumarni, Titin
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 7, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v7i2.1626

Abstract

This research was conducted to determine the effect of giving sago dregs and rice straw biochar on growth and yield and to determine the correct dose of biochar for use in inceptisol soil. The research was conducted at the Experimental Garden of the Research Institute for Various Nut and Tuber Crops (BALITKABI) IP2TP Jambegede, Jl. Agriculture, No.6 Kemiri Village, Kepanjen District, Malang Regency – East Java. The design used was a Randomized Block Design (RBD), which consisted of 6 treatments and was repeated four times. There are 6 treatments, namely: P0 = without biochar; P1 = 100% rice straw biochar; P 2 = sago dregs biochar 100%; p 3 = sago pulp biochar 75% + rice straw biochar 25%; p 4 = sago pulp biochar 50% + rice straw biochar 50%; p 5 = sago pulp biochar 25% + rice straw biochar 75%. Observations included plant height, number of leaves, leaf area, seed weight per plant, and weight of 100 seeds. Data were analyzed using a variance test (Anova) by MS Excel. The results of this research show that the administration of sago dregs biochar and rice straw has a significant effect on yield and growth, where treatment (P3) with a mixture or combination of 75% sago dregs + 25% rice straw biochar, gave the best response compared to other treatments, with results reached 1.64 t.ha-1. Thus, a mixture or combination of 75% sago dregs biochar + 25% rice straw biochar can be used in Inceptisol.
PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM PADA TEKNIK BUD CHIP TIGA VARIETAS TEBU (Saccharum officinarum L.) Putri, Aldilla Dezjona; Sudiarso, Sudiarso; Islami, Titiek
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 1 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kombinasi akibat perlakuan komposisi media tanam dan varietas serta mendapatkan komposisi media tanam yang tepat untuk pertumbuhan bibit dengan teknik bud chip dari tiga varietas tebu (Saccharum officinarum L.). Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2012 di Pusat Penelitian Gula PTPN X (Persero). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan faktor pertama varietas dan faktor kedua komposisi media. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi antara komposisi media tanam dan varietas pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah ruas batang, luas daun dan bobot kering total tanaman. Pembibitan tanaman tebu pada media dengan komposisi tanah : kompos : pasir (10% : 70% : 20%) menghasilkan nilai rerata diameter batang, jumlah ruas batang, luas daun, bobot segar total tanaman dan bobot kering total tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan komposisi tanah : kompos : pasir  (70% : 20% : 10%) dan (20% : 10% : 70%). Varietas PSJK 922 cocok ditanam pada media dengan komposisi tanah : kompos : pasir (10% : 20% : 70%). Sebaiknya pembibitan tebu dengan teknik bud chip ditanam pada media dengan perbandingan komposisi media tanah : pasir : kompos (10% : 20% : 70%) menggunakan varietas PSJK 922.
PENGARUH DOSIS PUPUK ANORGANIK DAN PENGENDALIAN GULMA PADA PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) VARIETAS PS. 881 Nasution, Kharisma Hapsarini; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 1 No. 4 (2013)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan gula semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk dan beraneka ragamnya jenis makanan (Fatimah, 2010). Hal ini belum bisa dipenuhi oleh beberapa industri gula dalam negeri. Ini disebabkan oleh produktivitas tebu yang rendah. Penyebabnya adalah keberadaan gulma. Selain itu, pupuk juga berpengaruh terhadap pertumbuhan gulma di sekitarnya. Penggunaan dosis pupuk anorganik yang tepat dibutuhkan pula agar dapat mengurangi gulma. Penelitian yang bertujuan untuk menentukan dosis pupuk dan pengendalian gulma yang tepat pada pertumbuhan tanaman tebu telah dilaksanakan di lahan milik PG Kebon Agung, Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang pada bulan Juni-September 2012. Penelitian ini menggunakan percobaan faktorial di-rancang secara acak kelompok (RAK) dengan 2 faktor yaitu dosis pupuk (A) dan pengendalian gulma (G) yang diulang 3 kali. Pada dosis pupuk ada pupuk majemuk NPK 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 (A1), pupuk majemuk NPK 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 (A2); dan pupuk majemuk NPK 600 kg ha-1 dan pupuk ZA 1000 kg ha-1 (A3) dan pada pengendalian gulma ada penyiangan pada 30 hst (G1), aplikasi herbisida 2,4-D (G2), aplikasi herbisida Ametrin dosis (G3), dan aplikasi herbisida 2,4-D dosis dan herbisida Ametrin dosis (G4). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pem-berian pupuk majemuk NPK dosis 400 kg ha-1 dan pupuk ZA 800 kg ha-1 menghasilkan diameter batang yang lebih besar. Kombinasi perlakuan pupuk majemuk NPK dosis 200 kg ha-1 dan pupuk ZA 600 kg ha-1 yang diikuti oleh aplikasi herbisida Ametrin (A1G3) menghasilkan bobot kering gulma yang lebih rendah. Kata kunci: tebu, pupuk anorganik, pengendalian gulma, herbisida 2, 4-D, herbisida Ametrin.
PENGARUH WAKTU PENYIANGAN GULMA PADA SISTEM TANAM TUMPANGSARI KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) DENGAN UBI KAYU (Manihot esculenta Crantz.) Hardiman, Tomy; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 2 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suatu penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu penyiangan gulma pada tumpangsari antara kacang tanah dan ubi kayu. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Jatikerto FP-UB di Desa Jatikerto, Kec. Kromengan Kabupaten Malang pada bulan April 2013 sampai dengan Juli 2013. Percobaan ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan, yaitu (G1) : tidak disiang, (G2) : penyiangan umur 2 mst, (G3) : penyiangan umur 4 mst, (G4) : penyiangan umur 6 mst, (G5) : penyiangan umur 2 mst dan 4 mst, (G6) : penyiangan umur 2 mst dan 6 mst, (G7) : penyiangan umur 4 mst dan 6 mst, (G8) : penyiangan umur 2 mst, 4 mst dan 6 mst dan (G9) : bebas gulma sampai panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma yang dominan adalah gulma dari golongan berdaun lebar seperti Heliotropium indicum L., Cleome rotidospermae, Hedyotis corymbosa L. Lamk., Phyllanthus niruri serta Eclipta prostrata dan gulma dari golongan teki yaitu Cyperus rotundus. Penyiangan gulma yang dilakukan umur 2 mst dan 4 mst berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, bobot kering, jumlah polong dan jumlah biji kacang tanah (Arachis hypogaea L.) pada sistem tumpangsari dengan ubi kayu (Manihot esculenta Crantz.) apabila dibandingkan dengan tanpa penyiangan. Kata kunci: Tumpangsari, waktu penyiangan, kacang tanah, ubi kayu
APLIKASI PUPUK KANDANG DALAM MEMINIMALISIR PUPUK ANORGANIK PADA PRODUKSI PADI (Oryza sativa L.) METODE SRI Sari, Rahma Pramita; Islami, Titiek; Sumarni, Titin
Produksi Tanaman Vol. 2 No. 4 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kebutuhan beras sebagai bahan pangan penduduk Indonesia semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk dapat memenuhi kebutuhan   pangan ialah dengan menerapkan penanaman padi dengan metode SRI. Penelitian dilakukan di KebunPercobaan Jatikerto, Malang pada bulan April-Agustus 2013. Pecobaan ini dirancang dengan menggunakan Racangan Petak Terbagi (RPT) dengan pupuk kandang sapi sebagai petak utama dan pupuk anorganik sebagai anak petak. Petak utama terdiri dari K0: tanpa pupuk kandang, K1: 10 ton ha-1 pupuk kandang, K2: 15 ton ha-1 pupuk kandang, dan K3: 20 ton ha-1 pupuk kandang, sedangkan anak petak terdiri dari A1: 100% dosis pupuk anorganik, A2: 85% dosis pupuk anorganik, dan A3: 70% dosis pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian 20 ton ha-1 pupuk kandang diikuti dengan aplikasi 100% dosis pupuk anorganik menghasilkan produksi tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Penggunaan pupuk kandang dapat meminimalisir penggunaan pupuk anorganik sebesar 15%. Hal ini dapat terlihat pada penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik memiliki berat gabah lebih tinggi dibandingkan tanpa pupuk kandang dengan 100% dosis pupuk anorganik (35,53 g) dan penggunaan 20 ton ha-1 pupuk kandang dengan 85 % dosis pupuk anorganik   (38,12 g) meningkatkan berat gabah lebih tinggi dibandingkan penggunaan pupuk kandang 15 ton ha-1 dengan 85% dosis pupuk anorganik. Kata kunci : padi, pupuk kandang, pupuk anorganik, SRI
PENGARUH DOSIS PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK NITROGEN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KANGKUNG DARAT (Ipomoea reptans. Poir) Muntashilah, Ummi Hadiyati; Islami, Titiek; Sebayang, Husni Thamrin
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 5 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produktivitas tanaman sayuran dapat dilakukan dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen pada pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung darat. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Ngijo Kepuharjo, Karangploso, Malang, pada bulan Juni 2014-Agustus 2014. Percobaan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Sederhana (RAK). Perlakuan percobaan merupakan kombinasi antara pupuk kandang sapi 0 ; 2,5 ; 5 ton ha-1 dengan pupuk urea 0 ; 50 ; 100 ; 150 kg N ha-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk nitrogen meningkatkan hasil pada panjang tanaman umur 30 dan 42 HST, jumlah daun umur 25 HST, indeks panen. Hasil bobot segar konsumsi lebih tinggi pada perlakuan pupuk kandang sapi 5 ton ha-1 + urea 150 kg N ha-1. Sedangkan hasil bobot segar konsumsi lebih rendah pada perlakuan pupuk kandang sapi 2,5 ton ha-1 + urea 0 kg N ha-1. Kata kunci : Dosis, Pupuk organik, Pupuk anorganik, Kangkung darat (Ipomoea reptans. Poir)
KAJIAN KOMBINASI PUPUK FOSFOR DAN KALIUM PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL DUA VARIETAS TANAMAN SORGUM (Sorghum bicolor (L.) Moench) Surya Pradana, Gede Bayu; Islami, Titiek; Suminarti, Nur Edy
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 6 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Terbatasnya informasi tentang pemupukan P dan K pada tanaman sorgum mengakibatkan masih rendahnya hasil sorgum secara nasional. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari pengaruh kombinasi pupuk P dan K pada pertumbuhan dan hasil dari dua varietas tanaman sorgum, serta menentukan kombinasi pupuk P dan K yang sesuai bagi setiap varietas tanaman sorgum. Penelitian dilaksanakan dari bulan Februari – Juni 2014 di Kebun Percobaan Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kromengan, Malang. Bahan yang digunakan ialah benih sorgum (Kawali dan Numbu), pupuk N, P dan K. Penelitian menggunakan rancangan petak terbagi dengan perlakuan macam varietas sebagai petak utama, terdiri dari 2 macam yaitu: varietas Kawali (V1) dan varietas Numbu (V2). Kombinasi pupuk Fosfor dan Kalium sebagai anak petak terdiri dari 6 kombinasi yaitu: 100% P + 100% K (F0), 100% P + 0% K (F1), 75% P + 25% K (F2), 50% P + 50% K (F3), 25% P + 75% K (F4), dan 0% P + 100% K (F5). Hasil panen per hektar yang lebih tinggi didapatkan pada varietas Kawali dengan kombinasi pemupukan 50% P + 50% K (5,61 ton ha-1) (BC ratio = 0,41), sedangkan pada varietas Numbu dengan kombinasi pemupukan 25% P + 75% K (8,31 ton ha-1) (BC ratio = 1,06). Kata kunci : Sorgum, Kawali, Numbu, Fosfor, Kalium
PENGARUH DOSIS RHIZOBIUM SERTA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.) VARIETAS KANCIL Fitriana, Diah Asih; Islami, Titiek; Sugito, Yogi
Produksi Tanaman Vol. 3 No. 7 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan produksi  kacang tanah dapat dilakukan dengan penambahan inokulum rhizobium dan pupuk kandang. Rhizobium merupakan bakteri yang mampu mengikat nitrogen di udara. Bakteri Rhizobium sebagai salah satu contoh kelompok bakteri yang  berkemampuan sebagai penyedia hara bagi tanaman. Apabila bersimbiosis dengan tanaman legum, kelompok bakteri ini akan menginfeksi akar tanaman dan membentuk bintil akar. Pemberian pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan tanah, selain itu juga memperbaiki struktur tanah.. Pemberian pupuk kandang meningkatkan aktivitas rhizobium sehingga dapat  menginfeksi akar tanaman kacang tanah dan dapat meninggkatkan Nitrogen yang dibutuhkan oleh tanaman kacang tanah. Penelitian dilaksanakan pada bulan April sampai Juli 2014 di Kecamatan Dau Kabupaten Malang. Bahan yang digunakan pada percobaan adalah benih kacang tanah varietas Kancil, inokulum rhizobium (legin),, pupuk kandang sapi , pupuk kandang ayam, Urea, KCl dan pestisida. Alat yang digunakan adalah timbangan, alat pengukur luas daun (leaf area meter), oven untuk mengeringkan tanaman, cangkul, sekop, parang, sabit. Penelitian menggunakan RAK faktorial terdiri dari perlakuan pertama  I0: Tanpa inokulum, I1: Inokulum rhizobium (legin) (5 g/kg benih), I2: Inokulum rhizobium (legin) (10 g/kg benih), I3: Inokulum rhizobium (legin) (15 g/kg benih). Perlakuan kedua P0: Tanpa pupuk P1: pupuk kandang sapi, P2: pupuk kandang ayam. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pemberian inokulum rhizobium 10 g/kg benih dan jenis pupuk kandang ayam memberikan hasil jumlah polong lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian inokulum rhizobium 0 g/kg benih dan tanpa pupuk kandang. Pemberian inokulum rhizobium 5 g/kg benih dan tanpa pupuk kandang dapat memberikan hasil indeks panen tertinggi. Kata kunci: Kacang Tanah, Rhizobhium Inokulum, Pupuk Kandang, Nitrogen.
Co-Authors Afeiro, Mohamad Ricky Afrinda, Miftakhus Solikha Afrinda, Miftakhus Solikha Aldilla Dezjona Putri Amir Hamzah Andi Kurniawan Anggara, Abi Anggara, Abi Anggarsari, Dias Anggarsari, Dias Anggraeni, Listy Anna Satyana Karyawati Anwar, Mukhlisa Zuhuddina Anwar, Mukhlisa Zuhuddina Arinal Hasni, Gerry Pradhana Arinal Hasni, Gerry Pradhana Armita, Deffi Armita, Deffi Arsetia, Reanida Tri Arsetia, Reanida Tri Ashari, Sinta Ayu Dewi Azis Rifianto Bambang Guritno Barunawati, Nunun Dian Novita Sari, Dian Novita El Fitroh, Muhamad Azhim El Fitroh, Muhamad Azhim Fadhila, Syahada Amalia Fadhila, Syahada Amalia Faisal Agus Firmansyah Fatmayanti, Nadya Fatmayanti, Nadya Febrianto, Riyadi Akbar Febrianto, Riyadi Akbar Fitriana, Diah Asih Fitriana, Diah Asih Guntoro, Andi Yuono Guntoro, Andi Yuono Hardiman, Tomy Hendardi, Bramantyo Hendardi, Bramantyo Husni Thamrin Sebayang Irfany, Auliy Irfany, Auliy Kanwal, N. D. S. Karyawati, Anna Satyana  Kharisma Hapsarini Nasution Koesriharti Koesriharti Kurniawati, Dwi Mertin Lestari, Aryani Trie Lestari, Aryani Trie Lutfi, Rizqy Jamaludin Luvitasari, Desy Indah Luvitasari, Desy Indah M. Dawam Maghfoer, M. Dawam M. Roviq, M. Roviq Maghfour, Mochammad Dawam Maghfour, Mochammad Dawam Marzuki Marzuki Marzuki, Marzuki Mazidah, Nitha Ardhiyah Nur Meganada, Ika Kartika Meganada, Ika Kartika Megawati, Rina Moch. Dawam Maghfoer Mochammad Dawam Maghfoer Mochammad Nawawi Mochammad Roviq Muhyidin, Hidayatul Muhyidin, Hidayatul Mukti, Muhammad Saifullah Mukti, Muhammad Saifullah Muntashilah, Ummi Hadiyati Murdiono, Wisnu Eko Murdiono, Wisnu Eko Muthoharoh, Nurul Muthoharoh, Nurul Nainggolan, Alexander Nainggolan, Alexander Nasution, Kharisma Hapsarini Nawawi, Mochammad Nihayati, Ellis Nindita, Ajeng Devi Nindita, Ajeng Devi Ningtyas, Rizky Putri Diarsari Ningtyas, Rizky Putri Diarsari Nugroho, Agung Nugroho, Agung Nunun Barunawati, Nunun Nur Edy Suminarti Nurhidayati, Titik Nurjanah, Risda Yunita Nurjanah, Risda Yunita Paramaditya, Intan Paramaditya, Intan Pratama, Hardhika Purwati, Rima Dwi Purwati, Rima Dwi Putra, Herry Pratama Putra, Herry Pratama Putri, Aldilla Dezjona Putri, Ponco Nurmi Putri, Ponco Nurmi Rachmawati, Destalia Lanny Rachmawati, Destalia Lanny Rahayu, Aldila Putri Rahma Pramita Sari Rahmat Nugraha Rismawan, Safetian Fauzi Rismawan, Safetian Fauzi Riyani, Norma Winda Riyani, Norma Winda Romadona, Dessi Nurhidayati Roviq, Muhammad Runik Dyah Purwaningrahayu Sa’adah, Nailis Sa’adah, Nailis Safitri, Nurma Delia Safitri, Nurma Delia Saitama, Akbar Sandiwantoro, Riko Tri Sandiwantoro, Riko Tri Sari, Rahma Pramita Sebayang, Husni Thamrin Septiana, Asep Septiana, Asep Setiawan, Ariesta Yudha Setiawan, Ariesta Yudha Setyono Yudo Tyasmoro Shafa Salsabilaa Zahirah Sipayung, Daniel Sipayung, Daniel Siswati, Jiana Budi Siswati, Jiana Budi Subagio, Yudhistira Afnan Malay Subagio, Yudhistira Afnan Malay Sudiarso Sudiarso Sudiarso, Sudiarso Sugari, Didit Sugari, Didit Sunaryo Sunaryo Sunaryo, Sunaryo Surya Pradana, Gede Bayu Surya Pradana, Gede Bayu Sutoyo Sutoyo Syakur Syakur Syukur Makmur Sitompul, Syukur Makmur Tatik Wardiyati Titin Sumarni Tomy Hardiman Tristanti, Nur Azizah Ubaidillah, Adib Ubaidillah, Adib Uma Khumairoh Uma Khumairoh Ummi Hadiyati Muntashilah, Ummi Hadiyati W.H. Utomo W.H. Utomo Wahyuni, Pipit Wahyuni, Pipit Wambrauw, Sopia Fransina Wardani, Fajarany Ratih Wardani, Fajarany Ratih Widiana, Aris Nikmatul Widiana, Aris Nikmatul Yogi Sugito Zakiah, Suci Gita Zakiah, Suci Gita