Claim Missing Document
Check
Articles

The Role of Giving Eat Reminder Application Media to Changes in Knowledge, Attitude, Behavior, and Eat Pattern of Adolescent Age 13-15 Years Old Khaerani, Annisa; Sitoayu, Laras; Melani, Vitria; Gifari, Nazhif; Nuzrina, Rachmanida
Journal of Health Education Vol 5 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Negeri Semarang cooperate with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jhe.v5i1.35575

Abstract

Background: Adolescence is a period of transition physical, mental, and emotional changes. Adolescents usually experience lifestyle changes and eating habits such as excessive dieting, skipping meals, using supplements and adopting diets. Methods: The study used the quasy experimental method with pre-test and post-test in the intervention and control groups. The number of samples used in this study amounted to 84 samples. Results: Most of the respondents were male (61.9%) with an average age of 14 years. Based on the analysis carried out showed that there were no significant changes in the knowledge, attitudes, behaviors and eating patterns of adolescents before and after the intervention (p> 0.05), but there was a change in diet, the mean score on knowledge and behavior scores increased. Conclusions: Nutrition education with the application of Remind me application can increase the knowledge, attitudes, behavior and diet of adolescent balanced nutrition, if adolescents are exposed to the media intensely and continuously. Providing the Remind me application media as a media for nutritional education to adolescents still needs to be developed in an effort to perfect the application display, content, specifications of mobile phones or smart phones, better programming system specifications and safer domain server usage will reduce debugging on the application system, so that the message delivered and can be achieved.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MENGENAI GIZI SEIMBANG PADA PENJAMAH MAKANAN KANTIN UNIVERSITAS ESA UNGGUL Nuzrina, Rachmanida
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 6, No 2 (2020): JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT ABDIMAS
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v6i2.3181

Abstract

Abstract                                                     Maintaining food health by applying the principles of sanitation and personal hygiene is also regulated in the guidelines for balanced nutrition. Balanced Nutrition is a daily food composition that contains nutrients in types and quantities that are in accordance with the body's needs, by paying attention to the principles of food diversity, physical activity, life behavior clean and monitor body weight regularly in order to maintain normal weight to prevent nutritional problems. The campus canteen has a very important role in promoting and realizing balanced nutrition guidelines and can determine the daily eating behavior of students through the provision of food in the canteen. If the canteen food handlers have good knowledge about balanced nutrition messages and eating guides for the contents of my plate, it is hoped that they will be able to apply them through food sold everyday Keyword: Balanced nutrition, healthy canteen, food handler AbstrakMenjaga kesehatan makanan dengan menerapkan prinsip sanitasi dan hygiene perorangan juga diatur dalam pedoman gizi seimbang.Gizi Seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi. Kantin kampus memiliki peranan sangat penting dalam mempromosikan dan mewujudkan pedoman gizi seimbang serta dapat menentukan perilaku makan mahasiswa sehari-hari melalui penyediaan makanan di kantin tersebut. Apabila penjamah makanan kantin memiliki pengetahuan yang baik mengenai pesan gizi seimbang dan panduan makan isi piringku, diharapkan dapat mengaplikasikan nya melalui makanan yang dijual sehari-hari. Kata kunci : Gizi seimbang, kantin sehat, penjamah makanan
PENDIDIKAN SARAPAN SEHAT MENUJU BANGSA SEHAT BERPRESTASI BAGI ANAK SEKOLAH DASAR NEGERI MAUK III KABUPATEN TANGERANG BANTEN Ronitawati, Putri; Sa’Pang, Mertien; Sitoayu, Laras; Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Dhyani S, Prita; Novianti, Anugerah
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 4, No 2 (2018): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v4i2.2281

Abstract

AbstractIn the 6-12 year period, school-aged children are very sensitive in shaping their cognitive development. If during this period they experience hunger then the opportunity to study in school to be reduced (WFP 2006). One message Balanced Nutrition (message six), based on Permenkes No. 41/2014 is a habit of breakfast. Nutrition education accompanied by the provision of food in schools such as a healthy breakfast will run more effectively when walking in tandem. Healthy breakfast education activity aims to raise public awareness, especially school children about the importance of breakfast, the benefits of breakfast, the type of healthy breakfast, and snacks safe. This activity is held in order to commemorate World Health Day and National Education Day and aim to socialize healthy breakfast education activity for School Children at SDN Mauk III of Tangerang Regency of Banten. Socialization is done by providing nutrition education with comic media "Come Breakfast" as one of education media which accompanied by healthy breakfast together in class as much as 268 School Children attend and follow this activity with good Understanding and socialization is strengthened by education media and practice directly related healthy breakfast together in accordance with Balanced Nutrition used and given to the participants so easily understood and applied in everyday life both at home and at school. Such activities are important every year with different target targets, so that the socialization of healthy breakfast in accordance with the principles of balanced nutrition with nutrition education can be achieved well. Keywords: primary school children, nutrition education, healthy breakfast AbstrakPada periode 6-12 tahun, anak usia sekolah sangat sensitif dalam membentuk perkembangan kognitifnya. Bila pada periode ini mereka mengalami kelaparan maka kesempatan untukbelajar di sekolah menjadi berkurang(WFP 2006).Salah satu pesan Gizi Seimbang (pesan keenam), berdasarkan Permenkes No 41/2014 adalah biasakan sarapan.Pendidikan gizi disertai penyelenggaraan makanan di sekolah seperti Sarapan sehat akan berjalan lebih efektif bila berjalan beriringan. Kegiatan pendidikan sarapan sehat bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya anak sekolah mengenai pentingnya sarapan, manfaat sarapan, jenis sarapan sehat, dan jajanan aman. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Dunia dan Hari Pendidikan Nasional serta bertujuan untuk  mensosialisasikan kegiatan pendidikan sarapan sehat bagi Anak Sekolah di SDN Mauk III Kabupaten Tangerang Banten. Sosialisasi dilakukan dengan memberikan pendidikan gizi dengan media komik “Ayo Sarapan” sebagai salah satu media edukasi yang disertai dengan sarapan sehat bersama di kelas sebanyak 268 Anak Sekolah hadir dan mengikuti kegiatan ini dengan baik  Pemahaman dan sosialisasi diperkuat dengan adanya media edukasi serta praktek secara langsung terkait sarapan sehat bersama sesuai dengan Gizi Seimbang yang digunakan serta diberikan pada peserta sehingga mudah dipahami dan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari baik di rumah maupun di sekolah. Kegiatan seperti ini penting dilakukan setiap tahun dengan target sasaran yang berbeda-beda, sehingga sosialisasi sarapan sehat sesuai dengan prinsip gizi seimbang yang disertai pendidikan gizi dapat tercapai dengan baik. Kata kunci : anak sekolah dasar, pendidikan gizi, sarapan sehat
PENILAIAN STATUS GIZI ANAK SEKOLAH DASAR DURI KEPA 11 MENGGUNAKAN INDEKS TINGGI BADAN MENURUT UMUR DAN INDEKS MASSA TUBUH MENURUT UMUR Nuzrina, Rachmanida; Melani, Vitria; Ronitawati, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 3, No 1 (2016): Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v3i1.1663

Abstract

AbstractThe quality of Indonesian children is an important determinant for the quality of Human Resources in the next generation, so that Indonesian can be taken into account at the global level. High quality human resources is determined by several factors, such as adequate nutrient intake and optimal nutritional status. This activity aimed to measure the height and weight of students to obtain the nutritional status of primary school students using BAZ Score and HAZ Score. This activity carried out in March 2016. The sample size of this activity are 83 school age children grades 3 and 4 elementary school. Nutritional status measurement was done by measuring the height and weight of the children and then calculate the Z score. Z Score result then compared with the nutrtional status WHO 2005 standards. Results showed that most of children have normal nutritional status according to HAZ Score Index , however there are five children who on Stunted and severe stunted nutritional status. While based on the BAZ Score Indeks , Most of children (52 persons) have normal nutritional status. There are 25 children who are overweight. Periodic assessment of nutritional status were needed as a basis to an interventions to nutritional problems among schhol age children.Keywords: nutritional status, BAZ Score, HAZ score, school age children AbstrakKualitas anak-anak Indonesia merupakan penentu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa mendatang dan menjadi generasi penerus pembangunan negara serta investasi Indonesia menuju negara maju yang dapat diperhitungkan di tingkat global. Terbentuknya SDM yang berkualitas, yaitu sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan produktif ditentukan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan pangan yang bergizi dan tercapainya status gizi optimal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengukur tinggi badan dan berat badan siswa sehingga didapatkan gambaran status gizi siswa sekolah dasar dengan indeks TB/U dan IMT/U. Waktu kegiatan dilakukan pada bulan Maret 2016. Besar sampel kegiatan ini adalah anak-anak usia sekolah kelas 3 dan 4 yang berjumlah 83 orang. Pengukuran status gizi dilakukan dengan cara mengukur tinggi badan dan berat badan kemudian dilakukan perhitungan Z Score dan dibandingkan dengan baku standar WHO 2005. Berdasarkan hasil kegiatan didapatkan hasil bahwa menurut indeks TB/U sebagian besar anak berstatus gizi normal, namun terdapat 5 orang berstatus gizi pendek dan pendek sekali. Sedangkan berdasarkan indeks massa tubuh menurut umur, 52 orang anak berstatus gizi normal dan 25 orang berstatus gizi lebih serta sisanya berstatus gizi kurang. Perlu diadakan penilaian status gizi berkala serta intervensi terhadap masalah gizi yang dialami oleh siswa dan siswi di SDN Duri Kepa 11 Jakarta Barat.Kata Kunci : status gizi, IMT/U, TB/U, siswa sekolah dasar.
Perilaku Kebiasaan Olahraga Anak Sekolah Dasar di SDN GU 12 Pagi Jusat, Idrus; Kuswari, Mury; Muniroh, Muniroh; Nuzrina, Rachmanida
Jurnal Pengabdian Masyarakat AbdiMas Vol 1, No 1 (2014): Jurnal Pengabdian Masyarakat Abdimas
Publisher : Universitas Esa Unggul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47007/abd.v1i1.1197

Abstract

Pola hidup sehat merupakan anjuran untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Dalam hal ini adalah implementasi pesan gizi seimbang yang terdiri dari empat pilar utama. Dimana selain dari anjuran yang terkait dengan makanan didalamnya terdapat anjuran aktifitas fisik dan olahraga untuk mencapai gizi kebugaran. Pilar ketiga berbunyi melakukan aktivitas fisik secara teratur. Menurut data RISKESDAS 2010 Status Gizi TB/U, BB/TB DKI Jakarta memiliki status gizi gemuk 10,1% dan Kurus 10,8%. Berdasarkan Status gizi IMT/U DKI Jakarta memiliki prevalensi 12,8 % untuk kategori gemuk dan 6,5% untuk kategori kurus. Sementara itu di berdasarkan TB/U untuk kategiri pendek 14,5 % dan 9,4% sangat pendek. Prevalensi Status Gizi (TB/U) umur 6-12 tahun didapat sebagian besar anak laki-laki terkategori pendek 20,9% dan sangat pendek 15,6%. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku kebiasaan olahraga anak sekolah dasar di SDN GU 12 Pagi, sebelum dilakukan intervensi penyuluhan melalui media KIE. Metode yang digunakan adalah cross-sectional design. Sampel adalah anak sekolah dasar kelas VI berjumlah 34 siswa. Analisis yang digunakan analisis deskriptif, cross tabulasi dan Chi-Square. Dari hasil penelitian didapat sebagian besar responden anak perempuan 52.9%, seluruh pengetahuan responden baik 100.0%, namun sikap negative 67.6%, dan tidak melakukan kebiasaan olahraga dengan baik 70.6%. dari hasil uji Chi-Square ditemukan tidak ada hubungan antara sikap dengan perilaku kebiasaan olahraga anak sekolah dasar (p≥0.05). Oleh karenanya, perlu pendidikan olahraga yang efektif untuk dapat memberikan gambaran dan mengajak siswa berolahraga. Kata kunci: perilaku, kebiasaan olahraga, anak sekolah dasar
Hubungan intervensi gizi spesifik dalam program gerakan 1000 HPK terhadap kejadian stunting pada baduta di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta Nadya Fauziyah Efendi; Laras Sitoayu; Rachmanida Nuzrina; Lintang Purwara Dewanti; Yulia Wahyuni
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 1 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i1.212

Abstract

Latar Belakang: Stunting merupakan gambaran kurangnya status gizi yang bersifat kronik pada masa pertumbuhan dan perkembangan sejak awal kehidupan. Prevalensi stunting di Indonesia tahun 2018 sebesar 30,8%, sedangkan di Puskesmas Jatiluhur prevalensi stunting tahun 2018 sebesar 9,4%. Tujuan: Mengetahui hubungan antara intervensi gizi spesifik dalam program gerakan 1000 HPK terhadap kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan pendekatan observasional (pengamatan) dan wawancara. Sampel penelitian ini yaitu 82 baduta usia 6–23 bulan. Uji statistik menggunakan uji Chi Square. Hasil: Hasil penelitian ini diperoleh baduta dengan jenis kelamin laki-laki (61%) dan perempuan (39%). Terdapat baduta stunting (46,3%), baduta yang diberikan ASI eksklusif (37,8%), baduta yang mendapatkan MP ASI tepat (41,5%), baduta yang menonsumsi kapsul vitamin A (72%), dan baduta yang lengkap imunisasi dasar (43,9%). Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian stunting dengan riwayat ASI eksklusif (p=0,002), ketepatan MP ASI (p=0,001), konsumsi kapsul vitamin A (p=0,001), dan kelengkapan imunisasi dasar (p=0,001). Kesimpulan: Ada hubungan antara intervensi gizi spesifik dalam program 1000 HPK dengan kejadian stunting di wilayah kerja Puskesmas Jatiluhur Purwakarta.
Pengaruh latihan dan konseling gizi terhadap perubahan status gizi dewasa obesitas Nazhif Gifari; Mury Kuswari; Rachmanida Nuzrina; Pratiwi Pratiwi; Fitrianita Wulandari
Ilmu Gizi Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v4i2.190

Abstract

Latar Belakang: Masalah gizi lebih pada orang dewasa mengalami kenaikan, salah satu cara mengatasinya adalah dengan latihan dan pengaturan pola makan. Pemberian latihan dan konseling gizi yang baik dapat memperbaiki status gizi. Tujuan: Mengetahui pengaruh pemberian latihan dan konseling gizi terhadap perubahan status gizi usia dewasa. Metode: Desain penelitian adalah quasi experimental dengan metode the one group pre-post test design. Penelitian ini dilakukan selama tiga bulan dengan subjek sebanyak 27 orang obesitas (IMT 33,6±9 kg/m2 ). Data yang dikumpulkan meliputi pengukuran antropometri, wawancara dan food record 2x24 jam. Data status gizi yang diambil meliputi berat badan, Indeks Massa Tubuh (IMT), percent body fat (PBF), massa otot dan visceral fat. Pemberian program latihan (moderate dan high intensity) sebanyak tiga kali seminggu dan pemberian konseling gizi sebanyak satu kali per minggu selama 12 minggu. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh pemberian latihan dan konseling gizi untuk memperbaiki status gizi, yaitu penurunan berat badan, IMT, percent body fat (PBF), dan visceral fat (-2,8±4,5 kg; -1,0±1,6 kg/m2 ; -1,5±3,2%; -0,5±0,9) (p<0,05). Namun, tidak terdapat pengaruh terhadap perbaikan asupan zat gizi makro (protein, lemak dan karbohidrat) (p>0,05). Kesimpulan: Pemberian kombinasi latihan dan konseling gizi selama 12 minggu efektif dalam memperbaiki status gizi.
Pengetahuan dan sikap terkait program perbaikan gizi balita: analisis pada ibu dan stakeholder di posyandu wilayah kerja Puskesmas Induk Merdeka Hafika Yunisari Pradina; Idrus Jus&#039;at; Vitria Melani; Laras Sitoayu; Rachmanida Nuzrina
Ilmu Gizi Indonesia Vol 5, No 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/ilgi.v5i2.163

Abstract

Latar Belakang: Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan adanya penurunan proporsi gizi buruk dan gizi kurang di Indonesia yaitu 17,7% dari 19,6% pada hasil Riskesdas tahun 2013. Pemerintah Daerah Kota Bogor menggagaskan misi pembangunan kesehatan Kota Bogor yang dituangkan ke dalam 17 program, salah satunya program perbaikan gizi masyarakat. Tujuan: Menganalisis perbedaan pengetahuan dan sikap pada ibu dan stakeholder terkait pelaksanaan program perbaikan gizi di dua kelompok posyandu berdasarkan data balita gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Induk Merdeka, Bogor Tengah. Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional dan dilaksanakan pada Januari–Juli 2019 di 21 Posyandu (tujuh posyandu tidak terdapat kasus dan 14 posyandu terdapat kasus gizi buruk). Penelitian menggunakan empat kategori responden yaitu ibu balita, kader posyandu, bidan, dan tokoh masyarakat. Penentuan jumlah ibu didasarkan pada jumlah balita yaitu sebanyak 74 orang. Kader diambil dari seluruh posyandu yaitu sebanyak 110 orang. Tokoh masyarakat menggunakan 72 ketua RT dan 19 ketua RW. Seluruh bidan di wilayah tersebut yaitu sebanyak empat orang juga dijadikan responden. Analisis perbedaan dilakukan dengan T-test Independent. Hasil: Ada perbedaan pengetahuan ibu (p=0,001), sikap ibu (p=0,02), pengetahuan kader (p=0,001), dan peran kader (p=0,01). Tidak ada perbedaan pengetahuan tokoh masyarakat (p=0,386) dan sikap tokoh masyarakat (p=0,916). Kesimpulan: Pengetahuan ibu balita dan kader lebih baik pada kelompok posyandu yang tidak ada kasus gizi buruk.
Hubungan Aktivitas Fisik, Konsumsi Cairan, Status Gizi Dan Status Hidrasi Pada Pekerja Proyek Ferlica Pustisari; Laras Sitoayu; Rachmanida Nuzrina; Dudung Angkasa; Nazhif Gifari
Jurnal Gizi Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.9.2.2020.%p

Abstract

Hydration status is a condition that describes the amount of fluid in the body. If the intake of fluids from food and drinks in the project workers is not met, then it has an opportunity to cause dehydration. Declining productivity in workers can be caused by dehydration. Obejctive this study to determine the relationship between physical activity, fluid intake, nutritional status and hydration status in project workers. An observational study with a cross sectional approach, the study population  was project workers. The number of samples in this study were 53 respondents. The study was conducted by direct interview, measurement of body weight, height, body fat percent and urine specific gravity. Data analysis in this study used the Spearman correlation test.The age of workers ranged from 17-52 years. The average BMI of workers is 22,417 kg / m2. The average value of PAL in physical activity of workers 2.37. The average fluid intake of workers is 2018.30 ml. The hydration status of workers who are severely dehydrated is 79.2%. There is a relationship between physical activity (0.026),  fluid intake and hydration status (0.001) and there is no relationship between nutritional status and hydration status (0.789).
Hubungan Aktivitas Fisik, Konsumsi Cairan, Status Gizi Dan Status Hidrasi Pada Pekerja Proyek Ferlica Pustisari; Laras Sitoayu; Rachmanida Nuzrina; Dudung Angkasa; Nazhif Gifari
Jurnal Gizi Vol 9, No 2 (2020): Jurnal Gizi UNIMUS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jg.9.2.2020.215-223

Abstract

Hydration status is a condition that describes the amount of fluid in the body. If the intake of fluids from food and drinks in the project workers is not met, then it has an opportunity to cause dehydration. Declining productivity in workers can be caused by dehydration. Objectives this study to determine the relationship between physical activity, fluid intake, nutritional status and hydration status in project workers. An observational study with a cross sectional approach, the study population was project workers. The number of samples in this study were 53 respondents. The study was conducted by direct interview, measurement of body weight,height, body fat percent and urine specific gravity. Data analysis in this study used the Spearman correlation test. The age of workers ranged from 17-52 years. The average BMI score was22,417 kg / m2.The average value of PAL 2.37. The average fluid intake was 2018.30 ml. Moyority of workers have hydration status in severely dehydrated group (79.2%.) There is a relationship between physical activity (0.026), fluid intake and hydration status (0.001) but there is no relationship between nutritional status and hydration status (0.789). Keywords: fluid intake; nutritional status; physical activity; hydration status.
Co-Authors Aditya Sagara Putra Amalia, Dea Sofa Amelia Avissa Anggraeni, Dini Anni Fathiya Anugrah Novianti Aprilita Rina Yanti Eff Arofah, Sari Nur Ashifa Meyta Kristya Asmarani, Intan Dwi Aspiyani Aspiyani Azari, Hanifah Barqin, Gesa Aldin Budiarti, Tia Bunga F Ayupradinda Christine Novi Arista Dayamanti, Didit Desi Fitriani Destyana, Riche Mia Dewanti, Lintang P Dewanti, Lintang Purwara Dewi, Fitriana Dudung Angkasa Dudung Angkasa Durotunisa, Siti Irma Dwi Asmarani, Intan Dyah Annisa Anggraini Erry Yudhya Mulyani Estofany, Fredy Falik Hutasuhut Faridah, Syiva Nurul Ferlica Pustisari Ferlica Pustisari Fernanda, Catrine Fitri Handayani Fitri Kurniawati Fitri Kurniawati Fitrianita Wulandari Gifari, Nazhif Gita Mustoviani Hafika Yunisari Pradina Harna, Harna Harna, Harna Idrus Jus&#039;at Idrus Jus'at Intan Silviana Mustikawati Irdilla, Calely Iskari, Ngadiarti Jesi Arianti Jus'at, Idrus Jusat, Idrus Karima, Nadina Khaerani, Annisa Kirana Murnariswari Kuswary, Muri Laras Sitoayu Laras Sitoayu Laras Sitoayu Lintang P Dewanti Lintang Purwara Maria Tambunan, Maria Mariana Sari Milka Alana Sabu Muniroh, Muniroh Murnariswari, Kirana Mury Kuswari Mustoviani, Gita Myra, Sofhie Nabilah, Anisa Nadina Karima Nadiyah Nadiyah Nadiyah Nadiyah Nadya Fauziyah Efendi Nanda Aula Rumana Nazhif Ghifari Nazhif Gifari Ninda Aini Syaher Novia Indri Saputri Novianti, Anugerah Novianti, Anugerah Novita Sari Widyastiti Nuraldimas, Asri Okta Diana Pramono Palupi, Khairizka Citra Paradilla Fitri, Yuni Parapat, Ruth Gracia Dau Vanes Prabowo, Mas Dwi Yoga Pratiwi Pratiwi Prita Dhyani Swamilaksita Putri Nurhasanah Putri Nurhasanah Yahya Putri Nurhasanah Yahya Putri Ronitawati Putri, Vina Rizky Rahmauldianti Safitri Rakhmawati, Yenny Dewi Rhanum Darmayanti Rian Adi Pamungkas Rosya, Ernalinda Sa'pang, Mertien Salsabilah, Ghea Yasfi Silfianti, Silfianti Sitoayu, Laras Sri Teguh Rahayu Suci Justickarin Suciana, Aulya Marthadina Suciana Sugeng Wiyono Sukma Wati Susanti, Tazkiyyah Khanifah Utami, Dessy Aryanti Vitri, Aprilianti Vitria Melani Vitria Melani Vitria Melani, Vitria Wahyuni, Yulia Wido Gamani Yulia Wahyuni Yuni Pradilla Fitri, Yuni Pradilla