Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Formulasi Emulgel Gamma Oryzanol dengan Menggunakan Carbopol sebagai Gelling Agent Sabrina Dahlizar; Nurkhasanah Nurkhasanah; Ofa Suzanti Betha; Yuni Anggraeni
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 9, No 2 (2022): J Sains Farm Klin 9(2), Agustus 2022
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (798.046 KB) | DOI: 10.25077/jsfk.9.2.129-137.2022

Abstract

Gamma-oryzanol merupakan senyawa antioksidan alami yang diperoleh dari minyak dedak padi atau yang lebih dikenal dengan rice bran oil (RBO). Gamma-oryzanol diketahui dapat melindungi kulit dari radiasi ultraviolet dan meningkatkan kelembaban kulit, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai antikerut dan pelembab kulit di bidang kosmetik. Terdapat dua komponen penting yang menentukan sifat fisik emulgel, yaitu emulgator dan gelling agent. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan pengaruh variasi konsentrasi polimer karbopol 940 sebagai gelling agent terhadap sifat fisik emulgel gamma-oryzanol. Konsentrasi karbopol 940 yang digunakan dalam formulasi adalah 0,5% (pada F1), 0,75% (pada F2) dan 1 % (pada F3). Evaluasi sifat dan stabilitas fisik sediaan emulgel dilakukan terhadap beberapa parameter uji, yaitu pengamatan organoleptis, pengukuran diameter globul rata-rata, penentuan pH, penentuan sifat alir dan kekentalan, uji daya sebar dan uji sentrifugasi. Evaluasi stabilitas fisik sediaan emulgel dilakukan dengan menggunakan metode penyimpanan pada suhu 4oC, 26±2oC dan 40oC, uji cycling test dan uji sentrifugasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi konsentrasi karbopol 940 berpengaruh terhadap sifat dan stabilitas fisik sediaan. Peningkatan konsentrasi karbopol 940 menyebabkan terjadinya peningkatan viskositas emulgel dan ukuran diameter globul rata-rata, serta  penurunan daya sebar. Uji stabilitas fisik menunjukkan ketiga formula sediaan emulgel gamma-oryzanol mengalami perubahan nilai parameter uji yang tidak bermakna pada sifat organoleptis. Berdasarkan hasil uji sentrifugasi, emulgel yang mengandung Carbopol 0,75% (F2) memiliki stabilitas fisik terbaik. 
Analysis of Escherichia coli Microbial Contamination and Total Coliform Bacteria in Refill Drinking Water in Pondok Cabe Ilir Village, South Tangerang City Puteri Amelia; Ummi Habibah; Ofa Suzanti Betha
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/pbsj.v4i1.24699

Abstract

Water is an essential nutrient for human health. It is important to maintain adequate drinking water intake to prevent dehydration, which can cause hypothermia, dizziness, constipation, and kidney stones. Currently, water-filling stations are an alternative source of drinking water because of limited access to clean water at affordable prices. The purpose of this study was to determine bacterial contamination at a drinking water station in Pondok Cabe Ilir, South Tangerang, Banten, based on Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010. The study was conducted using the Most Probable Number (MPN) method and the IMViC test, Triple Sugar Iron test, H2S production test, and motility test to identify Escherichia coli. The results showed that one out of five refilled drinking water samples contained Coliform bacteria above the threshold according to Minister of Health Regulation No. 492/Menkes/Per/IV/2010.
Review Kandungan Metabolit Sekunder Tanaman Berkhasiat terhadap Tulang dan Sendi menurut Al-Qanun Fi’l Tibb II Barita Juliano Siregar; Sarah Nahdah Zhaafirah Sangadji; Ofa Suzanti Betha; Estu Mahanani Dhilasari
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/pbsj.v4i2.25611

Abstract

Al-Qanun Fi’l Tibb II merupakan buku materia medica karya Ibnu Sina yang terkenal di dunia. Buku tersebut menjelaskan secara rinci mengenai monografi tanaman berkhasiat terhadap organ tubuh, salah satunya terhadap tulang dan sendi. Akan tetapi dalam buku tersebut belum memuat komponen major metabolit sekunder yang diduga berperan penting dalam memberikan efek farmakologis. Penelitian ini ditujukan untuk menginventarisasi tumbuhan yang terdapat di dalam buku Al-Qanun Fi’l Tibb II dan melakukan literatur review terkait kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan literature review melalui studi kepustakaan. Hasil pengambilan data menunjukan terdapat 74 tanaman yang berkhasiat terhadap tulang dan sendi diantaranya memiliki komponen major metabolit sekunder seperti senyawa terpen, flavonoid, alkaloid, tanin, alil isotiosianat, saponin, glikosida, alkohol lemak, asam fenolat, benzofenon, kuinon, sekoiridoid, kumarin, stilbene, anthrone, naftalen, benzaldehida dan asam karboksilat. Terpen merupakan metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan dalam tanaman yang berkhasiat terhadap tulang dan sendi. Bioaktivitas yang ditemukan pada tanaman diantaranya antigout, antioksidan, osteoprotektif, antiosteoporosis, antibakteri, antiinflamasi dan analgesik.
Metode Analisis Gelatin Sapi dan Babi pada Kapsul Lunak menggunakan Kromatografi Cair Kinerja Tinggi dan Analisis Komponen Utama Zilhadia Zilhadia; Bayyinah Bayyinah; Ofa Suzanti Betha
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 10, No 1 (2023): J Sains Farm Klin 10(1), April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.10.1.129-136.2023

Abstract

Penggunaan gelatin babi pada kapsul lunak menimbulkan kekhawatiran konsumen terkait status kehalalannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan gelatin sapi dan babi yang digunakan pada kapsul lunak menggunakan High Performance Liquid Chromatography (HPLC) kombinasi  Principal Component Analysis (PCA) melalui data komposisi asam amino. Metode HPLC dilakukan dengan derivatisasi prakolom dan fase gerak sistem gradien menggunakan pelarut dapar asetat-fosfat dan acetonitrile. Persen tinggi puncak yang menunjukkan konsentrasi asam amino digunakan sebagai data yang diinput ke dalam software kemometrik dan menu yang dipilih adalah PCA. Hasil komposisi asam amino yang diolah dengan PCA menunjukkan bahwa gelatin babi memiliki nilai PC1 positif dan PC2 negatif sedangkan gelatin sapi memiliki nilai PC1 dan PC2 positif. Kapsul lunak gelatin babi memiliki nilai PC1 negatif dan PC2 positif sedangkan kapsul lunak gelatin sapi memiliki nilai PC1 dan PC2 negatif. Dapat disimpulkan bahwa gelatin babi dan sapi serta kapsul lunak yang terbuat dari gelatin babi dan sapi dapat dibedakan berdasarkan perbedaan profil asam amino. Namun penelitian ini belum dapat mengklasifikasikan gelatin yang ada pada kapsul lunak yang ada di pasaran. 
Uji Stabilitas Fisik Emulsi Minyak Biji Jinten Hitam dengan Penambahan BHT Wafa Wafa; Ofa Suzanti Betha
An-Najat Vol. 1 No. 3 (2023): AGUSTUS : An-Najat: Jurnal Ilmu Farmasi dan Kesehatan
Publisher : STIKes Ibnu Sina Ajibarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59841/an-najat.v1i3.174

Abstract

Kestabilan bahan obat dalam suatu sediaan farmasi merupakan hal dasar yang perlu diperhatikan. Suatu sediaan obat yang diformulasi harus cukup stabil ketika penyimpanan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji stabilitas fisik emulsi minyak biji jinten hitam dengan penambahan antioksidan BHT. Sifat fisik meliputi pengamatan organoleptis, pengukuran nilai pH, viskositas, diameter rata-rata globul, uji sentrifugasi dan uji tipe emulsi minyak biji jinten hitam sebelum dan sesudah penyimpanan selama 21 hari pada suhu ruang. Hasil pengujian sifat fisik menunjukkan bahwa pada formulasi emulsi minyak biji jinten hitam sebelum dan sesudah penyimpanan emulsi selama 21 hari tetap berwarna kuning kecokelatan, bau khas minyak, rasa pahit manis dan terjadi pemisahan, mengalami penurunan nilai pH sebesar 1,238, penurunan viskositas sebesar 685 cps, kenaikan ukuran diameter rata-rata globul emulsi sebesar 5,17 µm, dan terjadi pemisahan setelah dilakukan uji sentrifugasi. Namun, penurunan stabilitas pada emulsi sampel (dengan penambahan BHT) lebih kecil daripada emulsi kontrol (tanpa BHT).
Review Kandungan Metabolit Sekunder Tanaman Berkhasiat terhadap Tulang dan Sendi menurut Al-Qanun Fi’l Tibb II Barita Juliano Siregar; Sarah Nahdah Zhaafirah Sangadji; Ofa Suzanti Betha; Estu Mahanani Dhilasari
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 4, No 2 (2022)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/pbsj.v4i2.25611

Abstract

Al-Qanun Fi’l Tibb II merupakan buku materia medica karya Ibnu Sina yang terkenal di dunia. Buku tersebut menjelaskan secara rinci mengenai monografi tanaman berkhasiat terhadap organ tubuh, salah satunya terhadap tulang dan sendi. Akan tetapi dalam buku tersebut belum memuat komponen major metabolit sekunder yang diduga berperan penting dalam memberikan efek farmakologis. Penelitian ini ditujukan untuk menginventarisasi tumbuhan yang terdapat di dalam buku Al-Qanun Fi’l Tibb II dan melakukan literatur review terkait kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam tanaman tersebut. Metode penelitian dilakukan dengan literature review melalui studi kepustakaan. Hasil pengambilan data menunjukan terdapat 74 tanaman yang berkhasiat terhadap tulang dan sendi diantaranya memiliki komponen major metabolit sekunder seperti senyawa terpen, flavonoid, alkaloid, tanin, alil isotiosianat, saponin, glikosida, alkohol lemak, asam fenolat, benzofenon, kuinon, sekoiridoid, kumarin, stilbene, anthrone, naftalen, benzaldehida dan asam karboksilat. Terpen merupakan metabolit sekunder yang paling banyak ditemukan dalam tanaman yang berkhasiat terhadap tulang dan sendi. Bioaktivitas yang ditemukan pada tanaman diantaranya antigout, antioksidan, osteoprotektif, antiosteoporosis, antibakteri, antiinflamasi dan analgesik.
Knowledge and Behavior of Household Medicine Storage: A Study from the Urban area of Jakarta, Indonesia Suci Ahda Novitri; Ofa Suzanti Betha; Annisa Triana Yusman; Mochamad Iqbal Nurmansyah; Estu Mahanani Dhilasari; Rurynta Ferly Shavira
Public Health of Indonesia Vol. 10 No. 2 (2024): April - June
Publisher : YCAB Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v10i2.781

Abstract

Background: Medicine storage in households is significantly increasing due to the prevalence of self-medication behavior. Several people are still unfamiliar with proper medication storage procedures, which can affect the stability and effectiveness of the medicine. Objective: This study aimed to determine the knowledge and behavior of urban households regarding medicine storage in Jakarta. Methods: An analytical approach was used with the cross-sectional method and the data were collected through face-to-face interviews and observation. A total of 329 respondents and 1686 medicines were obtained through the purposive sampling method and the data collected were analyzed using univariate and bivariate analyses with SPSS 26. Results: The results showed that the majority of people have low knowledge (56.53%) and inappropriate behavior (57.45%), while most of the respondents got their medicines from a pharmacy or drugstore. The most commonly stored therapeutic classes were cough and cold medicines, including analgesic-antipyretics. A significant relationship was observed between age group and level of knowledge, as well as education, knowledge, and behavior related to the storage of medicine in households (p-value <0,05). Conclusion: In conclusion, the urban community in Jakarta has poor knowledge and inappropriate behavior regarding medicines storage in households, indicating the need for continuous education to promote proper practice. Keywords: Medicine storage; knowledge; behavior; households
Pemetaan Komponen Metabolit Sekunder Utama dari Tanaman Berkhasiat terhadap Paru paru menurut Al-Qanun fi at-Tibb 2 karya Ibnu Sina djamain, nelly suryani; Nurkholiza, Zahara Faiziah; Saibi, Yardi Yardi; Betha, Ofa Suzanti; Dahlizar, Sabrina Sabrina; Dillasari, Estu Mahanani
ALCHEMY:Journal of Chemistry Vol 12, No 1 (2024): ALCHEMY: JOURNAL OF CHEMISTRY
Publisher : Department of Chemistry, Faculty of Science and Technology UIN Maulana Malik Ibrahim Malan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18860/al.v12i1.21469

Abstract

Al-Qanun fii at-Tibb 2 is a medical text book by Ibn Sina, which contains monographs of various natural materials, especially plants that have properties for organs including the lungs. In this book there is no data regarding the secondary metabolite content of these plants and this study aims to conduct a literature review of the main secondary metabolite components of these plants. and see the correlation between the major components and their efficacy on the lungs. This research was conducted using the literature review method through various databases by extracting from 124 scientific journals information about 58 plants that are efficacious for lung organs according to Al Qanun Fi'l Tibb and data has been produced in the form of the content of the main secondary metabolites of these plants, namely flavonoids, terpenes, tannins, lignans., saponins, anthraquinones, glucosinolates, phenolic acids, sekoiridoids, steroids, and alkaloids as the major components. Based on the results of this review, the main components of secondary metabolites are known to have reported beneficial bioactivities in the treatment of the respiratory system and lung organ.
Karakteristik Fisik dan Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Minyak Nilam (Pogostemon cablin Benth.) yang Berbasis Surfaktan Sodium Lauril Eter Sulfat Anggraeni, Yuni; Nisa', Fakhrun; Betha, Ofa Suzanti
Jurnal Kefarmasian Indonesia VOLUME 10, NOMOR 1, FEBRUARI 2020
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/jki.v10i1.499

Abstract

Patchouli oil obtained from patchouli plants (Pogostemon cablin Benth.) has been widely used as an antibacterial agent in liquid and solid soap preparation. In this research, patchouli oil was added to liquid soap formula which use sodium lauryl ether sulphate (SLES) surfactant. The purpose of this study was to determine the physical characteristics and antibacterial activity of patchouli oil liquid soaps based on SLES surfactant. The Liquid soaps were prepared into four formulas with variation of patchouli oil concentration that were F0 (0.00% w/w), F1 (0.05% w/w), F2 (0.50% w/w), and F3 (1.00% w/w). The liquid soaps were evaluated including organoleptic, microscopic property, physical stability by using centrifuge test, pH, foam height and stability, viscosity and rheology, and antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923 by using disc diffusion method and chloramphenicol as a positive control. The results showed that all liquid soap formulas had following characteristics: translucent except F3 slightly murky, homogen, stable after centrifuge test, pH between 6.55 – 6.66 that were no significantly different and met SNI standards of liquid soap, foam height between 2.67 – 3.23 cm that were no significantly different and stable after 5 minutes of testing, viscosity between 2237 – 2397 cPs relatively equal in all formulas with pseudoplastic rheological properties. The patchouli oil liquid soaps had antibacterial activity against Staphylococcus aureus ATCC 25923, where F0, F1, F2, F3 and positive control result in inhibition zone diameter of 11.26±2.60 mm, 14.60 ± 2.45mm, 15.51 ± 0.44 mm, 17.97 ± 0.71 mm and 19.00 ± 3.92 mm respectively. Based on the ANOVA one way test, the addition of 1% patchouli oil gave a significant effect on the inhibition zone diameter compared to F0 (without patchouli oil)
Analysis of Escherichia coli Microbial Contamination and Total Coliform Bacteria in Refill Drinking Water in Pondok Cabe Ilir Village, South Tangerang City Puteri Amelia; Ummi Habibah; Ofa Suzanti Betha
Pharmaceutical and Biomedical Sciences Journal (PBSJ) Vol 4, No 1 (2022)
Publisher : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/pbsj.v4i1.24699

Abstract

Water is an essential nutrient for human health. It is important to maintain adequate drinking water intake to prevent dehydration, which can cause hypothermia, dizziness, constipation, and kidney stones. Currently, water-filling stations are an alternative source of drinking water because of limited access to clean water at affordable prices. The purpose of this study was to determine bacterial contamination at a drinking water station in Pondok Cabe Ilir, South Tangerang, Banten, based on Permenkes RI No. 492/Menkes/Per/IV/2010. The study was conducted using the Most Probable Number (MPN) method and the IMViC test, Triple Sugar Iron test, H2S production test, and motility test to identify Escherichia coli. The results showed that one out of five refilled drinking water samples contained Coliform bacteria above the threshold according to Minister of Health Regulation No. 492/Menkes/Per/IV/2010.