Claim Missing Document
Check
Articles

Technology Readiness and Digital Competing Capabilities: Digital Value Resonance Panjaitan, Roymon; Moonti, Agustinus; Adam, Echan
Shirkah: Journal of Economics and Business Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.421 KB) | DOI: 10.22515/shirkah.v6i2.385

Abstract

The digital economy for MSMEs still possesses complex problems in the debate over technology readiness and competitive digital capabilities. The increase of dynamic product innovation changes is only effectively supported by digital value resonance. Addressing this issue, this research aims to explore the readiness of technology and the ability to compete digitally for innovative products through the resonance of digital value, especially for multi-business businesses. The data were collected from 170 respondents of small and medium-sized businesses through questionnaires. SEM-PLS techniques were used to analyze the data with a path mediated by digital value resonance on product innovation. The results showed that the resonance of digital value successfully mediated the relationship of technological readiness and digital competing capabilities, as well as direct links to the improvement of innovative products. Digital consumer habits also successfully strengthened the relationship of technological readiness and digital competing capabilities on the resonance of digital value. The advantages of this research lie in the synthesis of proposed digital value resonance variables from the results of resource-based view theory propositions in bridging the previous researcher gaps and contributing as a conceptual novelty model that can personalize digital value in the level of competition and increase MSMEs innovation products.
PENINGKATAN KUALITAS PUPUK ORGANIK PRODUKSI KELOMPOK TANI RUKUN SEJAHTERA DI DESA BUALO KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO PROVINSI GORONTALO Baderan, Nurdin; Moonti, Agustinus; Taha, Siswatiana Rahim; Jamin, Fitriah Suryani; Rahman, Rival
PEDULI: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37303/peduli.v5i1.269

Abstract

Provision of organic fertilizers was done as an alternative to reduce dependence on inorganic fertilizers, even though they were substantive in nature. Apart from being one of the solutions to the scarcity of subsidized fertilizers, it was also an effort to increase agricultural production, as well as protect the plant environment from pollution and maintain soil fertility. The production of organic fertilizers from local agricultural waste has been proven and successfully carried out by farmer groups based on visual criteria that are fine-textured, black in color and smell of soil. Testing of the nutritional content of organic fertilizers has been carried out and the results prove that the minimum technical requirements for solid organic fertilizers have been met, so that larger scale production can be carried out by farmer groups. To follow up on this activity, suggestions that need to be made include: (a) the potential for agricultural waste from sugarcane and oil palm plantations that has not been used in the manufacture of organic fertilizers can be used as raw material, so that it will enrich the nutritional content and the novelty of this organic fertilizer; (b) the need for licensing for the production of organic fertilizer for farmer groups requires assistance from the instant dan associated with these authority dan regulation; and (c) the need for good and attractive packaging, so that it will market-oriented. Key words: Quality, organic fertilizer, local raw materials.
PENINGKATAN EKONOMI KELUARGA PETANI DI MASA PANDEMI COVID-19 MELALUI PENGELOLAAN KEUANGAN TERPADU DI DESA KASIA, GORONTALO UTARA Supriyono Imran; Ria Indriani; Agustinus Moonti
Jurnal Abditani Vol. 4 No. 1 (2021): April
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/abditani.v4i1.125

Abstract

Objek yang menjadi target utama dalam peningkatan sistem pengelolaan keuangan terpadu yaitu kelompok petani dan nelayan serta masyarakat umum yang berada di Desa Kasia. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah pelatihan dan pendampingan pelaksanaan pengelolaan keuangan pada keluarga petani. Identifikasi masalah pada kegiatan ini adalah : (1) Sebagian besar peserta masih beranggapan bahwa kegiatan tersebut untuk memberikan bantuan modal (2) Partisipasi peserta dalam bertanya sangat kurang, sehingga sangat sulit untuk mengetahui dan mengukur apakah materi dapat diterima dengan baik oleh peserta (3) Masih banyak peserta yang tidak bisa berhitung (4) Masyarakat masih bingung dalam prosedur menabung di bank dan (5) Sebagian besar ibu rumah tanggga keluarga petani dan nelayan kurang aktif dalam berusaha karena menunggu modal yang diberikan dari pemerintah. Berdasarkan hal tersebut maka pemateri memberikan tips dalam melakukan pengelolaan keuangan keluarga petani antara lain cara mengelola keuangan yang terbatas, melakukan saving, memberikan nilai tambah terhadap hasil pertanian dan perikanan, mendahulukan kebutuhan daripada keinginan serta mengelola aset agar dapat optimal. Hasil yang dicapai pada kegiatan pengabdian pada masyarakat di Desa Kasia yaitu : (1) 90 persen peserta memahami materi yang disampaikan pemateri dengan baik (2) 70 persen peserta mampu mengaplikasikan, (3) 50 persen peserta mampu mengimplemntasikan secara berkelanjutan.
POTRET SOSIAL EKONOMI PETANI JAGUNG DAN KEMITRAAN iGrow DI KABUPATEN GORONTALO Agustinus Moonti; Larasati Sukmadewi Wibowo
Jambura Agribusiness Journal VOLUME 2, ISSUE 1, 2020: JULY-DECEMBER
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.004 KB) | DOI: 10.37046/jaj.v2i1.7071

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemetaan kondisi sosial ekonomi petani jagung sebelum menjadi mitra iGrow. Jenis penelitian ini yaitu deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang menggunakan kombinasi data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara terhadap petani jagung yang menjadi mitra iGrow menggunakan kueisioner. Penentuan jumlah sampel dilakukan dengan model proporsional sesuai dengan jumlah populasi wilayah. Jumlah sampel dari keseluruhan wilayah populasi berjumlah 32 orang. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata produktivitas lahan jagung jika dikonversi dalam satuan 1 hektar adalah: 2,79 ton sebelum tergabung dalam kemitraan iGrow. rata-rata total pendapatan bersih petani jagung dalam 1 hektar yaitu Rp. 3.332.265. Manfaat kerja sama petani jagung dengan iGrow yaitu: Akses terhadap permodalan menjadi lebih mudah, Pengembalian modal setelah panen tidak dikenakan bunga, Akses terhadap benih dan pupuk menjadi lebih mudah dari biasanya karena difasilitasi oleh iGrow, Peluang petani untuk mendapatkan harga pasar yang lebih baik menjadi terbuka lebar, sebab petani tidak terikat untuk menjual hasil panen, Peluang mendapatkan pendapatan lebih besar, karena beberapa komponen biaya dapat dikurangi seperti biaya pasca panen. Petani dapat memasarkan jagung hasil panen dalam bentuk tongkol, sehingga tidak harus menambah biaya perontokan / rotor. Tahap awal program kemitraan berjalan, pendampingan petani cukup intensif dari pihak iGrow, sehingga petani dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan baru.
Penyuluhan Pertanian Berbasis Teknologi Informasi di Kabupaten Bone Bolango Agustinus Moonti; Irwan Bempah; Yanti Saleh; Echan Adam
Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Department of Agricultural Social Economics, Faculty of Agriculture, Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jepa.2022.006.01.7

Abstract

Penyuluhan pertanian menjadi kegiatan utama yang selalu berperan dalam mengedukasi petani. Di tengah kondisi pandemik Covid-19, kegiatan penyuluhan yang biasanya dilaksanakan secara tatap muka, kini dapat dilaksanakan secara virtual (online) berbasis teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis efektifitas pelaksanaan penyuluhan pertanian berbasis teknologi informasi terhadap petani pada situasi social distancing di Kabupaten Bone Bolango. Penelitian ini menggunakan model pendekatan ekperimental dengan melakukan uji coba penyuluhan berbasis teknologi informasi terhadap petani di Kabupaten Bone Bolango. Sampel dipilih dengan tehnik purposive sampling, dengan penentuan besaran sampel sebesar 25% atau 35 orang petani. Tehnik analisis data menggunakan metode EPIC model, dengan pendekatan komunikasi mencakup empat dimensi kritis yaitu Empathy, Persuation, Impact dan Communication (EPIC). Tingkat efektivitas media penyuluhan yang menggunakan EPIC model ditentukan dengan Likerts Summated Rating Scale (LSRS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa model penyuluhan online baik menggunakan konten materi dalam bentuk teks maupun video secara umum memperoleh kategori yang kurang efektif untuk membentuk pengetahuan dan pemahaman petani di Kabupaten Bone Bolango. Namun, secara parsial konten penyuluhan berbasis teknologi informasi yang ditampilkan dalam bentuk video tergolong kategori efektif. Upaya peningkatan penguasaan dan pemanfaatan teknologi informasi perlu dilakukan petani dalam merespon serta mendukung pelaksanaan penyuluhan pertanian berbasis teknologi informasi di tengah kondisi pandemik saat ini.
Technology Readiness and Digital Competing Capabilities: Digital Value Resonance Roymon Panjaitan; Agustinus Moonti; Echan Adam
Shirkah: Journal of Economics and Business Vol 6, No 2 (2021)
Publisher : IAIN Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (707.421 KB) | DOI: 10.22515/shirkah.v6i2.385

Abstract

The digital economy for MSMEs still possesses complex problems in the debate over technology readiness and competitive digital capabilities. The increase of dynamic product innovation changes is only effectively supported by digital value resonance. Addressing this issue, this research aims to explore the readiness of technology and the ability to compete digitally for innovative products through the resonance of digital value, especially for multi-business businesses. The data were collected from 170 respondents of small and medium-sized businesses through questionnaires. SEM-PLS techniques were used to analyze the data with a path mediated by digital value resonance on product innovation. The results showed that the resonance of digital value successfully mediated the relationship of technological readiness and digital competing capabilities, as well as direct links to the improvement of innovative products. Digital consumer habits also successfully strengthened the relationship of technological readiness and digital competing capabilities on the resonance of digital value. The advantages of this research lie in the synthesis of proposed digital value resonance variables from the results of resource-based view theory propositions in bridging the previous researcher gaps and contributing as a conceptual novelty model that can personalize digital value in the level of competition and increase MSMEs innovation products.
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN KETRAMPILAN PETANI DALAM PEMBUATAN PAKAN SILASE DI KELOMPOK TANI RUKUN SEJAHTERA DESA BUALO KABUPATEN BOALEMO Nurdin Baderan; Fitriah Suryani Jamin; Siswatiana Rahim Taha; Agustinus Moonti; Rival Rahman
Jurnal Abdi Insani Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Abdi Insani Universitas Mataram
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v7i2.336

Abstract

Limbah pertanian, terutama jerami jagung (tebon) yang sangat melimpah dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku pakan silase, tetapi masih banyak petani yang belum tahu dan belum bisa untuk membuat pakan silase tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam pembuatan pakan silase di Kelompok Tani Rukun Sejahtera Desa Bualo Kecamatan Paguyaman Kabupaten Boalemo. Guna mencapai tujuan tersebut, maka metode pengabdian masyarakat yang digunakan adalah metode pelatihan dengan teknik ceramah dan tanya jawab, metode praktikum dan pendampingan kepada peserta, serta metode survei menggunakan instrumen kuisioner untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan peserta dalam pembuatan pakan silase. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pelaksanaan kegiatan pelatihan dan praktek pembuatan pakan silase terbukti telah mampu memberikan peningkatan pada pengetahuan dan ketrampilan masyarakat, terutama petani tentang pakan silase dan pembuatannya. Tingkat pengetahuan petani tentang pakan silase sebelum pelatihan dilakukan mayoritas peserta pelatihan (94,4%) tidak tahu dan sangat tidak tahu tentang pakan silase. Setelah mengikuti kegiatan pelatihan, maka mayoritas peserta pelatihan (99,2%) sudah tahu dan sangat tahu tentang pakan silase. Tingkat ketrampilan petani setelah mengikuti praktek dan pendampingan pembuatan pakan silas, mayoritas (90,4%) sudah bisa dan terampil dalam membuat pakan silase. Guna tindak lanjut dari kegiatan ini, maka perlunya pendampingan terus menerus kepada kelompok tani baik oleh penyuluh pertanian maupun perguruan tinggi agar limbah jagung dan limbah pertanian lainnya dapat dimanfaatkan sebagai pakan silase; dan (perlunya pengkayaan bahan pakan silase agar kandungan nutrisi pakan silase ini lebih lengkap (komplit)
INOVASI PENGEMBANGAN LIMBAH JAGUNG BERBASIS NILAI EKONOMI MASYARAKAT Agustinus Moonti; Indhitya R. Padiku; Echan Adam
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 4 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (390.69 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v6i4.9348

Abstract

Abstrak: Inovasi pengembangan limbah jagung berbasis nilai ekonomi masyarakat di Kabupaten Buol Sulawesi Tengah bertujuan untuk pengembangan dan penerapan teknologi yang berguna secara langsung di masyarakat serta dalam upaya untuk mengembangkan potensi pertanian yang menyasar pada aspek limbah jagung agar menghasilkan nilai ekonomi masyarakat. Metode pelaksanaan menggunakan metode penyuluhan, pelatihan dan pendampingan masyarakat. Adapun produk yang dihasilkan yaitu briket berbahan dasar tongkol jagung dan produk kerajinan berupa lampu hias. Dalam kegiatan pelatihan pembuatan briket Tongkol Jagung, komponen aspek pengetahuan peserta tergolong belum melampaui target, dimana hanya 89.2% peserta mampu memahami materi, aspek kemampuan peserta dalam membuat briket secara mandiri tergolong melampaui target, sedangkan pada aspek sikap masyarakat yang berminat mengaplikasikan untuk kebutuhan rumah tangga maupun untuk tujuan usaha belum memenuhi target. Sementara itu, pada kegiatan pembuatan produk kerajinan dari Tongkol Jagung, aspek pengetahuan peserta tergolong belum melampaui target, dimana hanya 83.3% peserta mampu memahami materi. Aspek kemampuan peserta tergolong melampaui target, sedangkan pada aspek sikap masyarakat yang berminat mengaplikasikan untuk kebutuhan hiasan rumah maupun untuk tujuan usaha belum memenuhi target.Abstract: Corn waste development innovation based on community economic value in Buol Regency, Central Sulawesi, aims to develop and apply technology that is directly beneficial to the community as well as in an effort to develop agricultural potential with the target of corn waste aspects in order to generate economic value for the community. We uses counseling, training, and community assistance methods. The products produced are briquettes made from corn cobs and handicraft products in the form of decorative lights. In the training activity for making corn cobs briquettes, the knowledge aspect of the participants did not exceed the target, where only 89.2% of the participants were able to understand the material, the aspect of the ability of the participants to make briquettes independently was classified as exceeding the target, while in the attitude aspect of the people who were interested in applying it for household needs. nor for business purposes have not met the target. Meanwhile, in the activity of making handicraft products from corn cobs, the knowledge aspect of the participants did not exceed the target, where only 83.3% of participants were able to understand the material. The ability aspect of the participants is classified as exceeding the target, while the attitude aspect of the community who is interested in applying it for home decoration needs or for business purposes has not met the target.
ANALISIS SALURAN PEMASARAN KOMODITAS BAWANG MERAH DI PROVINSI GORONTALO Riskawati Olabu; Yuliana Bakari; Agustinus Moonti
Agrinesia: Jurnal Ilmiah Agribisnis VOL 6, NO 2, 2022
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis saluran atau distribusi pemasaran bawang merah di Provinsi Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan di Provinsi Gorontalo dari bulan September sampai dengan bulan Oktober Tahun 2021. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu pengumpulan data berdasarkan wawancara dan observasi. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode snowball sampling dengan jumlah total 96 responden yaitu 35 petani, 15 pedagang pengumpul dan 46 pedagang pengecer. Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer. Analisis data yang digunakan yaitu analisis lembaga saluran pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa saluran pemasaran untuk Cabai bawang merah di Provinsi Gorontalo terdiri dari 3 pola saluran pemasaran yaitu saluran pertama (I); petani-pedagang pengecer-konsumen. Saluran kedua (II); petani-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen. Saluran ketiga (III); pedagang luar daerah-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen. Petani selalu memperoleh harga jual yang rendah karena petani menjual bawang merah kepada pedagang pengumpul berdasarkan harga yang ditetapkan oleh pedagang pengumpul. Kemudian pedagang pengumpul menjual kepada pedagang pengecer dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian dari petani (produsen) karena besarnya biaya yang dikeluarkan saat menyalurkan barang, sedangkan pedagang pengecer menjual kepada konsumen dengan harga yang lebih tinggi karena besarnya biaya yang di keluarkan saat membeli dari pedagang pengumpul.
Strategi Pemasaran Produk Gula Semut (Studi Kasus di Kelompok Tani Huyula Desa Dulamayo Selatan, Kecamatan Telaga, Kabupaten Gorontalo) Tiyansi M Makale; Ria Indriani; Agustinus Moonti
Kompeten: Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Vol. 1 No. 5 (2023): Maret 2023
Publisher : PT Seval Literindo Kreasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57141/kompeten.v1i5.29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal pada pemasaran produk gula semut di Kelompok Tani Huyula serta merumuskan formulasi alternatif strategi pada pemasaran produk gula semut di Kelompok Tani Huyula. Penelitian ini dilakukan di Desa Dulamayo Selatan Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo sejak bulan Oktober hingga Desember Tahun 2022. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif berupa penelitian dengan metode studi kasus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif dan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pemasaran produk gula semut di Kelompok Tani Huyula terdiri atas: faktor internal yaitu Product, Price, Place dan Promotion. Faktor eksternal yaitu pemerintah, lembaga pemasaran, pesaing, produk subtitusi, teknologi dan cuaca. Adapun alternatif strategi pada pemasaran produk gula semut di Kelompok Tani Huyula yaitu mempertahankan kualitas bahan baku untuk distribusi produk keluar daerah, memperbaiki tampilan kemasan dan label produk dengan memanfaatkan bantuan modal dari pemerintah, memperluas jaringan konsumen dengan memanfaatkan media digital untuk pemasaran, serta menjaga kestabilan harga terhadap pengaruh cuaca.Kata kunci: Gula Semut, Strategi pemasaran, Matriks Analisis SWOT.