Penelitian ini bertujuan memahami gaya hidup konsumen di "Ruwang Coffehouse" sebagai ruang publik komunikasi. Metode kualitatif digunakan dengan fokus pada pelanggan yang sering mengunjungi tempat tersebut. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, dianalisis dengan teknik triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa "Ruwang Coffehouse" populer di kalangan mahasiswa, didukung oleh lokasi strategis dan harga terjangkau. Fasilitas seperti wifi dan suasana nyaman mendukung pemanfaatan sebagai ruang publik. Gaya hidup konsumen yang sejalan mempengaruhi cara berkomunikasi di sana. Kedai kopi dianggap inklusif, menciptakan atmosfer ramah dan interaksi positif antar pengunjung, memberikan pengalaman nyaman, inklusif, dan mendukung interaksi sosial.