Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

PENDIDIKAN KESEHATAN MENGGUNAKAN MEDIA POP-UP BOOK UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN SISWA SEKOLAH DASAR MENGENAI MIOPIA Diana Kulsum; Nunung Siti Sukaesih; Popon Haryeti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.14781

Abstract

Dalam proses tumbuh kembang anak, mata diperlukan untuk mengenal, mempelajari sesuatu serta membaca. Salah satu gangguan penglihatan yang biasa diderita anak usia sekolah dasar yaitu miopia. Anak-anak mulai lebih terbiasa dengan penggunaan media internet dalam kesehariannya, membuat anak-anak mengalami intensitas paparan layar media secara terus-menerus. Selain itu, kurangnya paparan informasi mengenai miopia pada anak dapat mengakibatkan anak-anak yang mengalami miopia semakin bertambah. Agar informasi dapat tersebar dengan mudah dan dapat dipahami oleh sasaran yaitu anak sekolah dasar, maka informasi perlu disampaikan dengan menggunakan media yang bervariatif. Salah satunya yaitu dengan menggunakan media pop-up book. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pop-up book terhadap peningkatan pengetahuan siswa sekolah dasar mengenai miopia. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Quasy Eksperimen dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling dengan jumlah responden sebanyak 48 responden. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Padasuka 1 Kabupaten Sumedang. Hasil penelitian yang di uji menggunakan uji Wilcoxon didapatkan p-value 0.000 atau p < 0,05. Hal ini menunjukan bahwa ada perbedaan yang signifikan dari tingkat pengetahuan siswa sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan menggunakan media pop-up book mengenai miopia. Pop-up book sebagai media pendidikan kesehatan memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan pengetahuan siswa sekolah dasar di SDN Padasuka 1 Sumedang.
GAMBARAN PEMENUHAN ADL (ACTIVITY DAILY LIVING) ANAK CEREBRAL PALSY DI KABUPATEN SUMEDANG Christina Angelia Yoschoa Karmomyanan; Ahmad Purnama Hoedaya; Amanda Puspanditaning Sejati; Popon Haryeti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15242

Abstract

ADL (Activity Daily Living) anak Cerebral Palsy akan mengalami hambatan akibat dampak dari kondisi fisiknya, dan tentu akan menjadi perbedaan yang bervariasi tergantung level penyakitnya. Mayoritas anak penyandang Cerebral Palsy mengalami kesulitan bergerak karena kaku otot, mengalami gangguan sulit menelan makanan, umumnya hampir semua aktivitas anak Cerebral Palsy termasuk kebersihan diri sangat bergantung pada orang terdekat. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis pemenuhan kebutuhan nutrisi, personal hygiene, mobilisasi juga untuk menggambarkan cara orang tua dalam memenuhi ADL anak Cerebral Palsy. kualitatif dengan desain penelitian naratif. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 3 partisipan, teknik pengumpulan data menggunakan purposive sampling, adapun instrumen yang digunakan yaitu wawancara dan observasi. Didapatkan 3 tema yaitu: 1) Pemenuhan Nutrisi 2) Pemenuhan Personal Hygiene 3) Pemenuhan Mobilisasi dan menggambarkan cara orang tua memenuhi ADL nya. ADL, anak cerebral palsy sudah terpenuhi sebagian besar.
GAMBARAN SIKAP IBU TENTANG PENANGANAN TEMPER TANTRUM PADA ANAK USIA PRASEKOLAH Entang Siti Nurhayati; Ahmad Purnama Hoedaya; Dedah Ningrum; Popon Haryeti
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15376

Abstract

Temper tantrum yaitu suatu ledakan emosi atau ketidakmampuan anak dalam mengontrol emosi biasanya sering terjadi pada anak yang berusia 0-6 tahun dengan cara menangis, menjerit, memukul, melempar benda disekitar dan berguling-guling. Kebanyakan orang tua merespon tantrum tersebut dengan memarahi dan mengabaikan anaknya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah. Desain penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini yaitu total sampling, dengan sampel yang diperoleh sebanyak 54 responden sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Analisa yang digunakan yaitu univariat. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu menyebarkan kuesioner tertutup kepada responden berupa angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah memiliki sikap yang positif sebanyak 63,0% (34 orang) dan sikap negatif sebanyak 37,0% (20 orang). Gambaran sikap responden dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata ibu memiliki sikap positif dalam penanganan temper tantrum pada anaknya, meskipun sebagian lainnya masih ada yang memiliki sikap negatif dalam penanganan temper tantrum pada anaknya. Dapat disimpulkan bahwa 63,0% (34 orang) memiliki sikap positif dalam penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah. Diharapkan bagi pelayanan kesehatan setempat untuk memberikan informasi secara luas dengan cara penyuluhan terkait sikap ibu tentang penanganan temper tantrum pada anak usia prasekolah.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN : A LITERATUR REVIEW Maulidina, Nayla Fasya; Amanda, Revana Putri; Wahyuni, Arlita Dwi; Putri, Sofi Amelia; Ridwan, Heri; Haryeti, Popon
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.44747

Abstract

Berpikir kritis merupakan keterampilan fundamental yang harus dimiliki oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan. Beberapa faktor memiliki pengaruh signifikan terhadap keterampilan berpikir kritis, seperti lama kerja, pendidikan, dan lingkungan kerja. Berpikir kritis berperan penting dalam meningkatkan kemampuan diagnosis keperawatan. Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi keterampilan berpikir kritis perawat dalam upaya meningkatkan kemampuan diagnosis keperawatan. Secara khusus, artikel ini berfokus pada bagaimana variabel individu (seperti pengalaman kerja, tingkat pendidikan, dan motivasi), serta faktor lingkungan (seperti beban kerja, supervisi, dan dukungan organisasi), berperan dalam mendukung atau menghambat pengambilan keputusan yang kritis dalam proses penegakan diagnosis keperawatan yang akurat dan sistematis. Literatur review ini menggunakan metode scoping review, pencarian jurnal melalui database Google Scholar, PubMed, dan Semantic Scholar dari tahun 2016-2025 dengan kata kunci Pengaruh, Berpikir Kritis, Diagnosis keperawatan. Analisis artikel menggunakan PICO: Population (Perawat), Intervention (Berpikir Kritis), Comparision (Tidak ada), Outcome (Pengaruh berpikir kritis dalam diagnosis keperawatan). Hasil penelitian didapat 5 artikel relevan dengan hasil analisis terhadap lima jurnal yaitu, kemampuan berpikir kritis perawat merupakan faktor kunci yang secara signifikan mempengaruhi kualitas pelaksanaan asuhan dan diagnosis keperawatan. Perawat dengan kemampuan berpikir kritis yang baik memiliki peluang lebih tinggi dalam melakukan asuhan keperawatan yang tepat dan akurat.  Yang dapat disimpulkan bahwa perawat yang terampil dalam berpikir kritis dapat menganalisis data pasien dengan lebih baik, mengidentifikasi masalah kesehatan secara akurat, dan merancang intervensi yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
BERPIKIR KRITIS DALAM ASUHAN KEPERAWATAN STRATEGI DAN TANTANGAN : A LITERATURE REVIEW revalina, Regita ayu; Arundina, Desyana Rahmah; Lestari, Ratika Jawi; Sitohang, Ventia Natakris; Ridwan, Heri; Haryeti, Popon
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45091

Abstract

Berpikir kritis merupakan keterampilan esensial dalam praktik keperawatan yang memengaruhi kualitas asuhan, pengambilan keputusan klinis, dan perilaku caring perawat. Namun, pengembangan kemampuan ini sering menghadapi tantangan seperti tekanan kerja, kurangnya kolaborasi tim, dan keterbatasan sumber daya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara berpikir kritis dengan kualitas asuhan keperawatan serta mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi dan strategi untuk mengembangkannya. Penelitian ini menggunakan metode narrative review dengan pendekatan kualitatif. Pencarian literatur dilakukan melalui 3 database Google Scholar, PubMed, dan Semantic Scholar, dengan kriteria inklusi artikel terbitan tahun 2019–2025. Sebanyak 7 artikel dipilih berdasarkan relevansi topik. Variabel penelitian meliputi kemampuan berpikir kritis, perilaku caring, dan faktor pendukung seperti pengalaman kerja, motivasi, dan pendidikan. Analisis data dilakukan secara tematik untuk mengidentifikasi pola dan hubungan antarvariabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berpikir kritis berhubungan signifikan dengan perilaku caring dan kualitas asuhan keperawatan. Perawat dengan kemampuan berpikir kritis yang baik cenderung lebih efektif dalam pengambilan keputusan klinis dan memberikan asuhan yang holistik. Faktor seperti lama kerja, tingkat pendidikan, dan motivasi juga berpengaruh positif terhadap kemampuan ini. Namun, tantangan seperti beban kerja tinggi dan kurangnya dukungan manajemen menghambat penerapannya. Berpikir kritis merupakan komponen kunci dalam meningkatkan kualitas asuhan keperawatan. Pengembangan keterampilan ini memerlukan pendekatan holistik, termasuk pelatihan berkelanjutan, kolaborasi interdisipliner, dan dukungan institusi. Dengan mengatasi tantangan yang ada, perawat dapat lebih optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berpusat pada pasien.
PERAN PERAWAT DALAM BERFIKIR KRITIS PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI RUANG GAWAT DARURAT Khairan, Moch. Akhdan Difa; Haryono, Arvi Aliviani; Adzra, Athifah Aulia; Olipia, Jesika; Sopian, Raditya Hafizh; Haryeti, Popon
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 2 (2025): JUNI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i2.45648

Abstract

Pelayanan kesehatan di ruang gawat darurat (RGD) menjadi ujung tombak dalam sistem rumah sakit yang menuntut perawat untuk membuat keputusan secara cepat, tepat, dan akurat di bawah tekanan tinggi. Dalam kondisi tersebut, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan guna menjamin keselamatan pasien, meminimalkan kesalahan medis, dan meningkatkan mutu pelayanan keperawatan yang berkualitas tinggi dan berorientasi pada keselamatan pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran berpikir kritis dalam proses pengambilan keputusan klinis oleh perawat di RGD. Studi ini menggunakan pendekatan narrative literature review dengan pencarian artikel melalui database Google Scholar, PubMed, dan Semantic Scholar. Tujuh artikel dipilih berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan secara sistematis. Hasil tinjauan menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis perawat dipengaruhi oleh faktor internal seperti pendidikan, pengalaman kerja, dan pelatihan, serta faktor eksternal seperti tekanan kerja, keterbatasan sumber daya, dan bias kognitif yang tidak disadari. Hambatan utama yang dihadapi meliputi tekanan waktu dan beban kerja tinggi yang mengganggu proses analisis informasi secara mendalam dan objektif. Oleh karena itu, penguatan berpikir kritis perlu dilakukan melalui pelatihan yang terstruktur, dukungan lingkungan kerja, serta peningkatan kesadaran profesional dan etis. Simpulan dari studi ini menegaskan bahwa pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketepatan triase, efektivitas pengambilan keputusan, dan keselamatan pasien di ruang gawat darurat.
Co-Authors Adzra, Athifah Aulia Ahmad Purnama Hoedaya Ahmad Purnama Hoedaya Ahmad Purnama Hoedaya Akhmad Faozi Akhmad Ryan Hidayat Allif, Nisa Yoelia Nur Amalia, Najwa Syifa Amanda Puspanditaning Sejati Amanda, Revana Putri Anggieta Octaryani, Dara Artameysia, Ray Hanah Arundina, Desyana Rahmah Astuti, Ayu Prameswari Kusuma Ayu Prameswari Kusuma Astuti Az-Zahra, Raden Intania Putri Balkis Fitriani Faozi Boanerges, Alfinny Cantika Silmy Aulia Putri Burhanie Christina Angelia Yoschoa Karmomyanan Delli Yuliana Rahmat Desky, Halimah Sadiyah Diana Kulsum Dolifah, Dewi Entang Siti Nurhayati Esa Meila Nur Islami Bunyamin Farrel Maulana Gunawan Fauziyah, Alifa Syifa Febriyanti, Ine Fitriya, Neng Inggri Gani Gani Goretti Liana Jenni Kurniasih, Maria Hani Noviyanti Hani Nuraeny Haryono, Arvi Aliviani Helmi Akmal Fauzan Hudaya, Ahmad Purnama Khairan, Moch. Akhdan Difa Khairunnisa, Musyrifah Khalisa, Hilda Kusnadi, Rachel Nazwa Sunardita Lestari, Ratika Jawi Maharani Putri, Januarini Margi Rahayu, Aldira Elsavina Maulidina, Nayla Fasya Mawartika, Tiara Neni Setiawati ningrum, dedah - NOVA Noviani, Dina Nurfalah, Aam Linda Nurjanah, Ridha Ghina Nuryani, Reni Oktorra, Elsya Jaisi Olipia, Jesika Pamungkas, Lugita Julian Permana, Dicka Trie Popi Sopiah Prameswari, Ayu Putri, Salsabila Francisca Putri, Sofi Amelia Ramadani, Siska Regina Venus Yuniar revalina, Regita ayu Ridwan, Heri Rinaldi, Yoga Gunawan Risma Aulia Rahman Rissa Amalia Sitohang, Ventia Natakris Sopiah, Popi Sopian, Raditya Hafizh Sukaesih, Nunung Siti Tiara Mawartika Vita Ningrum, Elsa Wahyuni, Arlita Dwi Wulan Lindasari, Sri