Claim Missing Document
Check
Articles

Pengaruh Pupuk NPK dan Jarak Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Bawang Merah Pada Lahan Pasang Surut di Kecamatan Sungai Kakap Ibrasius Bartoldi; Radian Radian; Nurjani Nurjani
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 10, No 4 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v10i4.48764

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk NPK dan jarak tanam terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah pada lahan pasang surut di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.Penelitian dilaksanakan pada tanggal 24 November 2019 –22 Januari 2020.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan acak kelompok (RAK) dengan pola faktorial. Faktor perlakuan yaitu pupuk NPK (300 kg/ha, 600 kg/ha dan 900 kg/ha) dan jarak tanam (15 cm x 15 cm, 15 cm x 20 cm dan 20 cm x 20 cm). , Masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak tiga kali. Variabel yang diamati terdiri dari tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah umbi per rumpun (umbi), berat basah tanaman per rumpun (g), dan berat kering angin umbi per rumpun (g). Hasil penelitian menunjukan perlakuan pupuk NPK tidak berpengaruh nyata pada setiap variabel, sedangkan perlakuan jarak tanam berpengaruh tidak nyata terhadap semua variabel pengamatan.Pada penelitian ini tidak terdapat adanya interaksi. Kata kunci: Bawang merah, Jarak tanam,lahan pasang surut, NPK.
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS PADI PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN DI DESA RASAU JAYA Albahari Albahari; Radian Radian; Tatang Abdurrahman
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.63233

Abstract

Padi (Oryza sativa L.) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang strategis dan cukup penting bagi penduduk Indonesia, karena sebagian besar penduduk Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan makanan utama. Kebutuhan beras seiring waktu terus meningkat sehingga dibutuhkan upaya peningkatan produksi. Satu diantara upaya yang bisa dilakukan adalah dengan optimalisasi sumberdaya lahan yang ada dengan  penggunaan varietas unggul. Berbagai varietas yang telah dikeluarkan tentu memiliki kemampuan adaptasi untuk tumbuh dan berproduksi yang berbeda terutama pada lahan non irigasi seperti lahan sawah tadah hujan. Berbagai kendala seperti ketersdiaan hara yang rendah, tingkat keasaman yang cenderung tinggi serta kondisi pengairan yang hanya berasal dari curah hujan bisa menyebabkan tanaman berproduksi tidak sesuai dengan deskripsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan varietas yang memberikan pertumbuhan dan hasil padi terbaik pada lahan sawah tadah hujan. Penelitian dimulai pada bulan Maret hingga Juli 2022 di Desa Rasau Jaya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) satu faktor yaitu varietas yang diulang sebanyak 3 kali. Adapun taraf perlakuan varietas tersebut  yaitu:   v1= Inpari 22, v2 = Inpari 24, v3 = Inpari 30, =  v4 Inpari 32, v5 = Cilosari, v6 =  Jeliteng, v7 = varietas Baromah, v8 = varietas Sulutan. Variabel yang diamati  terdiri dari tinggi tanaman dan jumlah anakan maksimum umur 4, 6, 8, dan 10 MST, umur berbunga, jumlah anakan produktif, berat 1.000 biji, panjang malai, jumlah bulir per malai, dan kepadatan malai. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan varietas berpengaruh terhadap variabel tinggi tanaman, umur berbunga, berat 1.000 biji, panjang malai, jumlah bulir per malai, kepadatan malai dan berat gabah kering giling per petak, namun tidak berpengaruh tehadap variabel jumlah anakan dan jumlah anakan produktif tanaman.
PENGARUH PHONSKA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH PADA TANAH ALUVIAL Lindha Fendrasari; Radian -; Siti Hadijah
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 2: Agustus 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i2.2482

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis pupuk Phonska yang terbaik yang dapat memberikan pertumbuhan dan hasil terbaik pada bawang merah di tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan selama 75 hari dimulai dari penanaman pada tanggal 17 Juli 2012 hingga panen pada tanggal 30 September 2012. Lokasi penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen lapangan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan, 5 ulangan dan setiap perlakuan dalam 1 ulangan terdapat 3 sampel tanaman, jumlah keseluruhan tanaman sebanyak 75 tanaman. Adapun perlakuan sebagai berikut : p1 = 0,8 g/polybag, p2 = 1,6 g/polybag, p3 = 2,4 g/polybag, p4 = 3,2 g/polybag, p5 = 4 g/polybag. Variabel yang diamati meliputi : tinggi tanaman (cm), jumlah daun per rumpun (helai), jumlah umbi per rumpun (umbi), berat segar umbi per rumpun (g), dan berat kering angin umbi per rumpun (g). Lima dosis pemberian pupuk Phonska memberikan pengaruh tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman, jumlah daun per rumpun, jumlah umbi per rumpun, dan berat kering angin umbi per rumpun. Pemberian pupuk Phonska berpengaruh nyata terhadap berat segar umbi per rumpun, dengan hasil terbaik pada dosis 2,4 g/polybag atau setara dengan 600 kg/Ha. Kata kunci : Bawang merah, pupuk Phonska, tanah aluvial
PENGARUH UMUR BIBIT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS INPARA 3 DENGAN METODE SRI PADA TANAH ALUVIAL M. Faridhan Erihan; Radian -; Nurjani -
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 2, No 1: April 2013
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v2i1.2429

Abstract

Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh umur bibit terhadap pertumbuhan dan hasil padi serta mendapatkan umur bibit yang tepat pada padi varietas Impara 3 dengan metode SRI pada tanah Aluvial. Peneltitian dilakukan dari bulan Mei sampai dengan bulan September 2012, berlokasi di rumah penelitian Kota Baru Pontianak. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan satu faktor yaitu umur bibit pindah tanam, yang terbagi atas U1( 7 hari setelah semai), U2 ( 9 hari setelah semai), U3 ( 11 hari setelah semai), U4 ( 13 hari setelah semai), U5 ( 15 hari setelah semai), U6 ( 17 hari setelah semai), U7 (19 hari setelah semai),U8 (21 hari setelah semai). Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali, setiap unit perlakuan terdiri dari 3 tanaman. Hasil penelitian menunjukkan umur bibit varietas Inpara 3 dengan metode SRI pada tanah alluvial tidak berpengaruh terhadap semua variabel pengamatan. Namun ada kecenderungan peningkatan dibandingkan dengan deskripsi padi varietas inpara 3. Peningkatan tersebut terlihat pada umur 15 hari setelah semai. Kata kunci : Umur bibit, Inpara 3, Pertumbuhan, Hasil, SRI (System Rice Intensification).
PENGARUH JUMLAH BIBIT DAN PUPUK N, P, K TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI HITAM DI TANAH ALUVIAL Fadli Faturahman; Tatang Abdurrahman; Radian Radian
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.24119

Abstract

Padi hitam merupakan salah satu jenis padi yang terdapat di Provinsi Kalimantan Barat Khususnya desa Senakin diketahui memiliki kandungan antosianin dan mengandung pigmen lebih baik dari beras merah dan beras putih serta baik untuk kesehatan manusia. Dewasa ini produksi padi di Kalimantan Barat mengalami penurunan akibat berbagai kendala, diantaranya penerapan budidaya padi yan kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi jumlah bibit dan pupuk N, P, K terhadap pertumbuhan dan hasil padi hitam di tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial yang terdiri dari dua faktor. Faktor pertama yaitu jumlah bibit (bibit/polybag) sebanyak 4 taraf (b1=1; b2=5; b3=10; b4=20), Faktor kedua yaitu pupuk N, P, K (dosis anjuran) sebanyak 3 taraf (p1=0,5; p2=1; p3=1,5). Setiap perlakuan terdiri dari 3 ulangan dan masing-masing unit perlakuan terdiri dari 3 sampel. Variabel pengamatan meliputi tinggi tanaman, jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai, berat gabah permalai. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi interaksi jumlah bibit dan pupuk N, P, K terhadap variabel jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, panjang malai dan jumlah gabah per malai. Jumlah bibit berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman dan variabel pengamatan lainnya. Pupuk N, P, K berpengaruh nyata terhadap variabel jumlah anakan maksimum, jumlah anakan produktif, panjang malai dan jumlah gabah per malai, namun berpengaruh tidak nyata terhadap variabel tinggi tanaman.
PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK ZA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT PADA TANAH ALUVIAL Felisia Felisia; Radian Radian; Iwan Sasli
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 12, No 4
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v12i4.67801

Abstract

Tomat (Lycopersicum esculantum Mill) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang sangat potensial sehingga banyak digemari dan dikembangkan di Indonesia. Selain dimanfaatkan sebagai sayuran, tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan baku obat-obatan, kosmetik dan berbagai olahan makanan dan minuman. Pemanfaatan tanah aluvial sebagai media tumbuh tanaman dihadapkan pada berbagai kendala seperti sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik. Sifat fisik tanah alluvial bertekstur pejal dan tidak berbentuk serta permeabilitasnya yang lambat. Pupuk kotoran ayam sebagai bahan organik berperan penting dalam meningkatkan kemampuan tanah menahan air, memperbaiki drainase dan tata udara serta pada sifat kimianya yang meningkatkan unsur hara dan pH serta pada sifat biologinya yang meningkatkan jumlah dan aktivitas mikroorganisme. Penelitian ini dilaksanakan di Lahan Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak pada tanggal 6 September – 15 November 2022. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang terdiri 2 faktor yaitu pupuk kotoran ayam (a) dan pupuk ZA (z). Pupuk kotoran ayam dengan 3 taraf perlakuan (a1= 20 ton/ha, a2= 25 ton/ha, a3= 30 ton/ha) dan faktor kedua adalah pemberian pupuk ZA dengan 3 taraf perlakuan (z1= 150 kg/ha, z2= 250 kg/ha, z3= 350 kg/ha). Sehingga diperoleh 9 kombinasi perlakuan, masing-masing perlakuan   diulang sebanyak 3 kali setiap ulangan terdiri dari 4 tanaman sampel, sehingga jumlah tanaman seluruhnya adalah 108 tanaman. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman, volume akar, berat kering tanaman, jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat buah per buah, dan diameter buah. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian pupuk kotoran ayam 25 ton/ha dengan pupuk za 250 kg/ha memberikan dosis terbaik terhadap variabel tinggi tanaman 3 MST, jumlah buah    per tanaman, berat buah pertanaman, dan berat buah per buah, sedangkan terhadap volume akar, tinggi tanaman 1 dan 2 MST, dan diameter buah memberikan respon yang sama pada tanaman tomat. 
PENGARUH NAUNGAN DAN JENIS PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAHE PADA LAHAN GAMBUT Hazizah, Hazizah; Radian, Radian; Wasi’an , Wasi’an
Jurnal Teknologi Pangan dan Industri Perkebunan (LIPIDA) Vol 1 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Ketapang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58466/lipida.v1i1.1370

Abstract

Ginger require various types of nutrients in sufficient quantities for growth and development, both classified as macro and micro nutrients. Plant growth and development is based on various factors including soil factors and environmental factors (light intensity). Peat soils have a low fertility rate, characterized by low macro and micro nutrient content. This study aims to find the best type of dung, the best shade rate and interaction between shade rate and type of dung on ginger growth and yield in peatlands. This study uses a split plot design. As the main plot is the shade rate (N) consists of 6 levels of composition and Type of dung (P) as a subplot which consists of 3 levels of maintenance. Each combination was repeated three times with 6 plant samples each bed. The treatments were: shade rate factor (N) consisted of: n1 = 50% shade, n2 = 60% shade, n3 = 70% shade, n4= 80% shade, n5 = 90% shade, n6 = 100% shade. The second factor is type of dung (P) consisting of p1 = cow dung, p2 = chicken dung, p3 = goat dung. The results showed that shade rate only had a significant effect on plant height at 1 month after plant, and type of dung only had a significant effect on plant dry weight at 4 and 5 months after plant. There was no interaction between shade rate and type of dung in all monitoring observational variables.
PENGARUH KAPUR DOLOMIT DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG DAUN PADA TANAH GAMBUT Aditya, Tri Marta; Radian, Radian; Abdurrahman, Tatang
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 13, No 2
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v13i2.65115

Abstract

Bawang daun Allium fistulosum merupakan salah satu jenis sayuran yang dapat dikonsumsi daunnya sebagai bumbu masak, bawang daun memiliki aroma yang sangat spesifik sehingga keberadaan bawang daun dalam suatu masakan akan menambah aroma harum dan rasa yang lezat pada makanan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui interakasi kapur dolomit dan pupuk N dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang daun pada tanah gambut. Penelitian dilaksanakan pada lahan yang terletak di jalan Reformasi Gg. Struktur, Pontianak Tenggara berlangsung dari bulan Februari 2023 sampai   April 2023. Penelitian ini merupakan eksperimen lapangan dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial yang teridiri dari 2 faktor. Faktor pertama kapur dolomit (D) yang terdiri dari 3 taraf yaitu d1=12,5 ton/ha;   d2=25 ton/ha; d3=37,5 ton/ha. Faktor kedua yaitu pupuk urea yang terdiri dari 3 taraf   yaitu n1=200 kg/ha; n2= 250 kg/ha pupuk urea; n3=300 kg/ha yang di ulang sebanyak 3 kali.Variabel yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun perrumpun, jumlah anakkan perrumpun, volume akar, berat segar daun, dan berat kering daun. Hasil penelitian menunjukkan tidak terjadi interaksi antara kapur dolomit dan pupuk urea dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang daun pada tanah gambut. Pemberian kapur dolomit dengan dosis 25 ton/ha   memberikan hasil terbaik terhadap berat segar bawang daun.
Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam dan KNO3 Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Melon Pada Tanah Aluvial Sulastri, Stefani; Abdurrahman, Tatang; Radian, Radian
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Edisi APRIL
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4134

Abstract

Melon merupakan jenis buah sekaligus tanaman yang termasuk dalam suku labu-labuan atau Cucurbitaceae. Melon merupakan komoditas dalam tanaman buah semusim, yang hidup menjalar atau merambat dengan menggunakan sulur. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui interaksi antara pupuk kotoran ayam dan KNO 3 yang diberikan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon pada tanah aluvial. Penelitian dilaksanakan di lahan yang terletak di Desa Rasau Jaya 3, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, selama empat bulan dari 1 September sampai 3 Desember 2023. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari 2 faktor yaitu pemberian pupuk kotoran ayam yang terdiri dari 3 taraf (a 1 = 10 ton/ha, a 2 = 15 ton/ha, a 3 = 20 ton/ha) dan pupuk KNO 3 terdiri dari 3 taraf (k 1 = 100 kg/ha, k 2 = 200 kg/ha , k 3 = 300 kg/ha).Penelitian diulang sebanyak 3 kali. Variabel batang pengamatan terdiri dari tinggi tanaman, diameter, jumlah daun, berat kering tanaman, bobot per buah, lingkar buah, kadar gula. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dosis KNO 3 dengan dosis 300 kg/ha dapat meningkatkan kadar gula buah melon yang ditanam di tanah aluvial. Pemberian pupuk kotoran ayam dengan dosis 10 ton/ha sudah dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman melon.
PENGARUH BOKASI KULIT RAMBUTAN TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TERUNG UNGU (Solanum melongena L.) PADA TANAH ALLUVIAL Ayu, Yulia Sri; Radian, Radian; Sasli, Iwan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 14, No 1
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v14i1.88665

Abstract

Budidaya tanaman terung ungu (solanum melongena L.) pada tanah alluvial dihadapkan pada masalah sifat fisik, kimia dan biologi tanah yang kurang baik, dan kandungan bahan organik rendah dengan tingkat keasaman tanah (pH) yang rendah, sehingga perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas tanah alluvial yaitu dengan penambahan bahan organik seperti bokasi kulit rambutan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis bokasi kulit rambutan yang terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman terung ungu pada tanah alluvial. Penelitian dilaksanakan di lokasi yang terletak di Jalan Budi Utomo, Komplek Taman Anggrek, Siantan Hilir, Pontianak Utara, Kota Pontianak yang berlangsung pada tanggal 19 Maret 2020 "“ 20 Juli 2020. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan dan tiap ulangan terdiri dari 4 sampel tanaman, sehingga dihasilkan 80 tanaman yang disusun dengan jarak 50 cm × 60 cm antar polybag.. Perlakuan penelitian ini adalah 600 g/polybag pupuk kandang sapi setara dengan 20 ton/ha (kontrol), 300 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 10 ton/ha, 600 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 20 ton/ha, 900 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 30 ton/ha dan 1200 g/polybag bokasi kulit rambutan setara dengan 40 ton/ha. Variabel penelitian yang diamati meliput tinggi tanaman (cm), waktu berbunga (HST), volume akar (cm3), berat kering tanaman (g), jumlah buah per tanaman (buah), berat buah per buah (g), berat buah per tanaman (g), panjang buah (cm) dan diameter buah (cm). Pemberian bokasi kulit rambutan dengan dosis 900 g/polybag memberikan hasil yang baik yaitu mampu memberikan waktu berbunga tercepat, berat kering tanaman dan diameter buah tertinggi sedangkan berat buah per buah dan berat buah per tanaman tertinggi pada pemberian bokasi kulit rambutan dengan dosis 300 g/polybag.
Co-Authors Abdurrahman, Tatang Adi Suyatno Aditya, Tri Marta Albahari Albahari Andrie Yuwono Ani Muani Asmiat - Astina - Ayu, Yulia Sri Br. Simanjuntak, Irene Marchenalia Bunia Ceri Clara Aurelia Yolanda Danuri . Dini Anggorowati Dini Anggorowati Edy Syahputra Eka Afriyan Hardigaluh Elvira, Fifi Erick, Antonius Erlinda Yurisinthae Erlinda Yurisinthae Fadjar Rianto Fadjar Rianto Fadli Faturahman Fathul Bahri Felisia Felisia Hadi Nugroho Hazizah Hazizah, Hazizah Ibrasius Bartoldi Ihsan Ihsan Ikayanti, Fitri Indri Yuniarti Iwan Sasli Jajat sudrajat JAWARI, JAWARI Khairil Khairil Khoiri, Imam Kiswan Muhammad Kristina, Yayuk Kurniasih, Dwining Lindha Fendrasari Linseria Batu Bara M. Faridhan Erihan M. Taufik Mahmudi Marthadi, Marthadi MARTIYANTI, ANASTASIA ARI Maulidi Maulidi Mauludiah, Tuti Megantara, I Gede Meita, Priskila Muslimah Muslimah Muslimah Muslimah Nurjani Odilo Tarigasa POPIDYLAH, POPIDYLAH Purwaningsih . Reldy, Reldy Rianto, Fadjar Rusanti, Maria Goretti Safriadi Safriadi, Safriadi Samiri Samiri SANDI KURNIAWAN Selmitri Selmitri Selmitri, Selmitri Setiawan, Riyadi Sipayung, Tegar Anugrah Halomoan Siti Hadijah sitorus, ade ruth Subiantoro, Subiantoro Sukari, Dedi Sulaiman Sulaiman Sulastri, Stefani Suprapto, Suprapto Surachman - Sutarman Gafur Syahrudin Syahrudin, Syahrudin Syaifudin, Wasian Tatang Abdurrahman Tatang Abdurrahman Tatang Abdurrahman Tatang Abdurrahman, Tatang Tiwut Atmojo, Singgih TRIS HARIS RAMADHAN Walanda, Nadia Wasi'an Wasi'an Wasi'an, Wasi'an Wasián Wasián wasian wasian, wasian Wasi’an Wasi’an , Wasi’an Wasi’an Wasi’an Wasi’an, Wasi’an yasma, ogei Yohanes Wahyudi