Wimpy Santosa
Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Katolik Parahyangan

Published : 101 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

KARAKTERISTIK DAN BIAYA KECELAKAAN LALU LINTAS DI KABUPATEN GARUT Ida Farida; Wimpy Santosa; Anastasia Caroline Sutandi
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 2 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (556.492 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i2.3471.143-150

Abstract

Abstract This study aims to identify the characteristics and costs of traffic accidents that occurred in Garut Regency in period of 2012 until 2017. The focus of the study was accidents involving buses, as a public transportation mode. In this study, a descriptive approach is used, and for the cost of traffic accidents, the Gross Output Method is used. The results obtained show that the proportion of traffic accidents involving buses in the Regency of Garus is 3.5%, with humans being is the dominant factor causing the traffic accidents. In addition, the cost of traffic accidents involving these buses reaches 0.15% of the Gross Regional Domestic Product of Garut Regency. Keywords: traffic accidents, accident costs, public transportation, accident characteristics  Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan biaya kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kabupaten Garut pada tahun 2012 hingga tahun 2017. Fokus penelitian adalah kecelakaan yang melibatkan bus, sebagai moda transportasi publik. Pada studi ini digunakan pendekatan deskriptif dan untuk biaya kecelakaan lalu lintas digunakan metode Gross Output. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa proporsi kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus di Kabupaten Garut adalah 3,5%, dengan manusia merupakan faktor penyebab yang dominan. Selain itu, biaya kecelakaan lalu lintas yang melibatkan bus ini mencapai 0,15% terhadap Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Garut. Kata-kata kunci: kecelakaan lalu lintas, biaya kecelakaan, transportasi publik, karakteristik kecelakaan
KAJIAN PERUBAHAN MANUAL SUPERVISI JALAN DENGAN SPESIFIKASI UMUM 2018 BINA MARGA Bertho Orbain Sowolino; Prayoga Luthfil Hadi; Zakaria Mujahid; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 3 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (320.067 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i3.3667.151-160

Abstract

Abstract In order to support the acceleration of Indonesia's economic growth, massive infrastructure development must be carried out. The movement of goods and people must be able to run smoothly to accelerate economic growth. One type of infrastructure that can provide direct support is road infrastructure. Roads have an important role in regional development both from economic, social, cultural and environmental aspects. With its flexible nature, it can reach various regions and its development methods are relatively easy, the road being a favorite infrastructure to be developed. To achieve good quality road construction, a general specification must be met. In 2014, the Directorate General of Highways issued the 2010 General Specification (Revision 3) which was completed with the Road Supervision Manual document that referred to the specification. But with the increasing need for quality road construction and increasing awareness of the importance of maintenance activities, in 2018 the Directorate General of Highways issued a General Specification 2018. Therefore, it is necessary to understand the changes of the General Specifications and changes in the Road Supervision Manual. Keywords: infrastructure development, road construction, general spesification, supervision manual  Abstrak Untuk mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi Indonesia, pembangunan infrastruktur secara masif harus dilakukan. Pergerakan barang dan orang harus dapat berjalan secara lancar untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi. Sampai saat ini, salah satu jenis infrastruktur yang dapat memberikan dukungan secara langsung adalah infrastruktur jalan. Jalan memiliki peranan penting dalam pengembangan wilayah, dari aspek-aspek ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Dengan sifatnya yang fleksibel, karena dapat menjangkau berbagai daerah dan metode pembangunannya yang relatif mudah, jalan menjadi infrastruktur favorit untuk dikembangkan. Untuk menghasilkan kualitas pembangunan jalan yang baik diperlukan suatu spesifikasi umum yang harus dipenuhi. Pada tahun 2014, Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2010 Revisi 3 yang dilengkapi dengan dokumen Manual Supervisi Jalan yang mengacu pada spesifikasi tersebut. Namun, dengan meningkatnya kebutuhan akan kualitas pembangunan jalan serta meningkatnya kesadaran akan pen-tingnya kegiatan pemeliharaan, pada tahun 2018 Direktorat Jenderal Bina Marga mengeluarkan Spesifikasi Umum 2018. Untuk itu, diperlukan pemahaman terhadap perubahan Spesifikasi Umum tersebut dan perubahan Manual Supervisi Jalan. Kata-kata kunci: pembangunan infrastruktur, pembangunan jalan, spesifikasi umum, manual supervisi
KAJIAN PERUBAHAN STATUS JALAN JALAN LINGKAR LUAR GORONTALO Tilaka Wasanta; Bertho Orbain Sowolino; Zakaria Mujahid; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 19 No. 3 (2019)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (933.934 KB) | DOI: 10.26593/jtrans.v19i3.3674.215-224

Abstract

Abstract A road, as the most important infrastructure on land transportation, plays a huge role on the movement of passengers and freight. According to its status, road is classified into national road, province road, city road, district road, and village road. The status of a road significantly affects the process of financing, planning, construction, and maintenance of that road. Therefore, a comprehensive study is needed before the status of a road is determined or changed. This paper discusses several aspects that are needed to be considered before the status of a road is determined or changed, with a case study of Gorontalo Outer Ring Road. These aspects are centre-of-activity hierarchy, road geometry, and the traffic volume. After all those aspects were discussed, the recommended status of Gorontalo Outer Ring Road is concluded. Keywords: rroad, land transportation, road status, centre-of-activity  Abstrak Jalan sebagai prasarana utama transportasi darat memegang peranan penting terhadap pergerakan barang maupun pergerakan orang. Menurut statusnya, jalan dikelompokkan menjadi jalan nasional, jalan provinsi, jalan kota, jalan kabupaten, dan jalan desa. Penetapan status suatu jalan berdampak besar pada kegiatan pembiayaan, perencanaan, pembangunan, dan pemeliharaan jalan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan kajian yang mendalam sebelum suatu jalan ditetapkan atau diubah statusnya. Pada studi ini dikaji aspek-aspek yang perlu diperhatikan ketika suatu ruas jalan akan ditetapkan atau diubah statusnya, dengan studi kasus Jalan Lingkar Luar Gorontalo. Aspek-aspek yang dibahas pada penelitian ini adalah aspek hierarki pusat kegiatan, aspek geometri jalan, dan aspek lalu lintas. Setelah semua aspek tersebut dibahas, dapat disimpulkan status jalan yang sesuai untuk Jalan Lingkar Luar Gorontalo. Kata-kata kunci: jalan, transportasi darat, status jalan, pusat kegiatan
PEMENUHAN STANDAR TEKNIS FASILITAS PEJALAN KAKI KAWASAN CENTRAL BUSINESS DISTRICT JAKARTA Agah Muhammad Mulyadi; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5445.153–164

Abstract

Abstract The City of Jakarta has changed the paradigm of urban transportation development since 2016, with the priority of transportation development is for pedestrians and cyclists. The Jakarta Provincial Government has built 329 km of new sidewalks in the 2016–2019 period. This study aims to determine the fulfillment of technical stan-dards for pedestrian facilities in the Sudirman–Thamrin area, which is the largest Central Business District area in Jakarta, with a higher pedestrian volume than other areas. The area has a new sidewalk that was built to support the 2018 Asian Games in Jakarta. This study shows that the aspects of safety, comfort, accessibility, aesthetics, and connectivity, have an average technical suitability value from 86% to 98%. There are 15 para-meters out of 19 parameters, which have technical compliance with the parameters contained in the pedestrian guidelines, so it can be said that most of the pedestrian facilities built in the Sudirman–Thamrin Central Business District area have met the technical standard requirements contained in the Technical Guidelines for Pedestrian Facilities, issued by the Ministry of Public Works and Public Housing. Keywords: transportation; sidewalk; pedestrian; pedestrian facilities; technical suitability Abstrak Kota Jakarta mengubah paradigma pembangunan transportasi kota sejak tahun 2016, dengan prioritas pem-bangunan transportasi adalah untuk pejalan kaki dan pesepeda. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta telah membangun trotoar baru sepanjang 329 km pada kurun waktu 2016–2019. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemenuhan standar teknis fasilitas pejalan kaki pada kawasan Sudirman–Thamrin, yang merupakan kawasan Central Business District terbesar di Jakarta, dengan volume pejalan kaki yang lebih tinggi dibandingkan kawasan lainnya. Kawasan tersebut memiliki trotoar baru yang dibangun dalam rangka menyambut perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta. Studi ini menujukkan bahwa aspek-aspek keamanan, kenyamanan, aksesibilitas, estetika, dan konektivitas, mempunyai nilai rata-rata kesesuaian teknis antara 86% hingga 98%. Terdapat 15 parameter dari 19 parameter, memiliki kesesuaian teknis dengan parameter yang terdapat pada pedoman pejalan kaki, sehingga dapat dikatakan bahwa sebagian besar fasilitas pejalan kaki yang dibangun di kawasan Central Business District Sudirman–Thamrin telah memenuhi ketentuan teknis yang terdapat pada Pedoman Teknis Fasilitas Pejalan Kaki, yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Kata-kata kunci: transportasi; trotoar; pejalan kaki; fasilitas pejalan kaki; kesesuaian teknis
PENGARUH GEOMETRIK JALAN SUBSTANDAR TERHADAP POTENSI TERJADINYA KECELAKAAN LALU LINTAS DI JALAN NASIONAL An An Anisarida; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 21 No. 3 (2021)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v21i3.5451.219–228

Abstract

Abstract The geometry of a road is a variable that affects the incidence of traffic accidents on the road. At this time, there are still national roads that do not fully meet the road technical requirements, which in this study are referred to as substandard roads. The potential for traffic accidents on substandard roads and on standard roads is thought to be different, and this is the hypothesis of this study. The purpose of this study is to examine whether the potential for traffic accidents on substandard roads and on standard roads is significantly different. The geometric effect of substandard and standard roads on traffic accident victims is analyzed in this research. In this study, a randomly selected sample was used, with a sample size of 72 national roads located in West Java Province. On the 72 national roads, field observations were carried out, in order to determine whether the geometry of the road sections fully met the technical planning criteria for national roads. In this study, traffic accident data of 2018 was used. This study shows that road geometry, both substandard and standard, does not significantly affect the potential for the number of traffic accidents on national roads. This study also proves that there is a significant difference in the potential for death victims of traffic accidents and the potential for minor injury victims of traffic accidents on substandard and on standard national roads. Keywords: national road; road geometry; substandard roads; standard roads; traffic accident Abstrak Geometrik suatu jalan merupakan suatu variabel yang berpengaruh terhadap timbulnya kecelakaan lalu lintas di jalan tersebut. Pada saat ini, masih terdapat jalan nasional yang belum sepenuhnya memenuhi persyaratan teknis jalan, yang pada penelitian ini jalan seperti itu disebut sebagai jalan substandar. Potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan substandar dan di jalan standar diduga berbeda, dan hal ini menjadi hipotesis penelitian ini. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji apakah potensi terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan substandar dan di jalan standar secara signifikan berbeda. Pengaruh geometrik jalan substandar dan jalan standar terhadap korban kecelakaan lalu lintas dianalisis pada studi ini. Pada penelitian ini digunakan sampel yang dipilih secara acak, dengan ukuran sampel 72 ruas jalan nasional yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Terhadap 72 ruas jalan nasional tersebut dilakukan pengamatan lapangan, agar dapat ditentukan apakah geometrik ruas jalan tersebut sepenuhnya memenuhi kriteria perencanaan teknis jalan nasional. Pada penelitian ini digunakan data kecelakaan lalu lintas tahun 2018. Penelitian ini menunjukkan bahwa geometrik jalan, baik yang substandar maupun yang standar, tidak berpengaruh secara signifikan terhadap potensi terjadinya jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas di jalan nasional. Studi ini juga membuktikan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada potensi terjadinya korban kecelakaan lalu lintas yang meninggal dunia dan potensi terjadinya korban kecelakaan lalu lintas yang mengalami luka ringan di jalan nasional substandar dan di jalan nasional standar. Kata-kata kunci: jalan nasional; geometrik jalan; jalan substandar; jalan standar; kecelakaan lalu lintas
PENENTUAN TRASE JALAN LINTAS PENGHUBUNG ANTARA JALAN LINTAS TENGAH DAN JALAN LINTAS SELATAN PULAU JAWA PADA KORIDOR TRASE KEPANJEN–BALEKAMBANG JAWA TIMUR DENGAN PENDEKATAN LEAST COST PATH Satrio Tunggul Satoto Jagad; Agus Taufik Mulyono; Suryo Hapsoro Tri Utomo; Wimpy Santosa
Jurnal Transportasi Vol. 22 No. 1 (2022)
Publisher : Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jtrans.v22i1.5767

Abstract

Abstract Malang Regency has spatial inequality in the northern and southern regions. The southern region has a landscape that has the potential to become a tourism and agricultural area, but does not yet have access to the National Road, which is needed to accelerate the growth of the southern region of Malang Regency. Road development with the Kepanjen-Balekambang route can help the development gap in Malang Regency. In this study, road alignment planning is carried out, which considers aspects relevant to the selection of a road route, namely: (1) road geometry, (2) traffic volume, (3) regional topography, (4) land cover, (5) forest area, (6) lithology, (7) geological structure, (8) geological bearing capacity, (9) soil types, (10) slopes, (11) water boundaries, and (12) river orders. These twelve aspects are processed to select the best route, by overlaying raster maps and displaying a cost map to produce the route with the lowest cost. This study shows that the cheapest alternative chosen route is the Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang route. Keywords: spatial inequality; road alignment; road route selection; least cost path. Abstrak Kabupaten Malang memiliki ketimpangan spasial di kawasan utara dan kawasan selatan. Kawasan selatan memiliki bentang alam yang berpotensi menjadi kawasan pariwisata dan pertanian, namun belum memiliki akses Jalan Nasional, yang diperlukan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan selatan Kabupaten Malang tersebut. Pengembangan jalan dengan trase Kepanjen-Balekambang dapat membantu kesenjangan pembangunan di Kabupaten Malang. Pada studi ini dilakukan perencanaan trase jalan, yang mempertimbangkan aspek-aspek yang relevan terhadap pemilihan trase jalan, yaitu: (1) geometrik jalan, (2) volume lalu lintas, (3) topografi wilayah, (4) penutup lahan, (5) kawasan hutan, (6) litologi, (7) struktur geologi, (8) daya dukung geologi, (9) jenis tanah, (10) kemiringan lereng, (11) sempadan air, dan (12) orde sungai. Keduabelas aspek ini diolah untuk memilih trase jalan terbaik, dengan cara overlay peta-peta raster dan menampilkan peta biaya untuk mengha-silkan rute dengan biaya termurah. Studi ini menunjukkan bahwa alternatif trase terpilih yang paling murah adalah trase Kepanjen-Gondanglegi-Wonokerto-Bantur-Balekambang. Kata-kata kunci: ketimpangan spasial; trase jalan; pemilihan trase jalan; least cost path.
PREDIKSI UMUR SISA PERKERASAN LENTUR JALAN TOL SURABAYA-GEMPOL BERDASARKAN IRI M. _ Tranggono; Wimpy _ Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 2 No. 1 (2016)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v2i1.2125.%p

Abstract

Abstract Functional pavement condition analysis conducted on the management of road pavement bending on toll roads in Indonesia is determined based on the Road Condition Value. Such assessment is an amalgamation of pavement condition assessment based roughness, grooves, and major damage to the pavement surface. On the pavement maintenance management, the determination of remaning service life is very important to be used as a decision tool for the road maintenance management program. This research was successfully linked the International Roughness Index to the Remaining Service Life  of the Surabaya-Gempol toll road. The time series data obtained in 2007, 2010, 2012, and 2014 were analyzed using statistical methods. The results show that the International Roughness Index and Remaining Service Life have a linear relationship. Keywords: pavement condition, Road Condition Value, International Roughness Index, Remaining Service Life  Abstrak Analisis kondisi fungsional perkerasan yang dilakukan pada pengelolaan perkerasan jalan lentur pada jalan tol di Indonesia ditentukan berdasarkan Nilai Kondisi Jalan. Penilaian tersebut merupakan penggabungan penilaian kondisi perkerasan berdasarkan roughness, alur, dan kerusakan utama permukaan perkerasan. Pada pengelolaan pemeliharaan perkerasan, penentuan umur sisa perkerasan sangat penting untuk digunakan sebagai alat untuk mengambil keputusan dalam program penanganan pemeliharan jalan. Penelitian ini berhasil menghubungkan International Roughness Index dengan Umur Sisa Perkerasan pada jalan tol Surabaya-Gempol. Dengan menggunakan data time series yang diperoleh tahun 2007, 2010, 2012, dan 2014 dilakukan analisis menggunakan metode-metode statistika. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa International Roughness Index dan Umur Sisa Perkerasan mempunyai hubungan linier. Kata-kata kunci: kondisi perkerasan, Nilai Kondisi Jalan, International Roughness Index, Umur Sisa Perkerasan
EMISI KENDARAAN PADA RUAS JALAN PROVINSI DI JAWA BARAT Yudi Sekaryadi; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 3 No. 1 (2017)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v3i1.2439.%p

Abstract

Abstract Total greenhouse gas emissions in Indonesia until 2005 was 295.6 megatonnes of CO2 eq. Of these 68 mega tonnes of CO2 eq, or about 23%, were generated by the transport sector. A total of 91% of transport emissions, or as much as 61.88 megatonnes of CO2 eq, comes from road transport emissions. The provincial road in West Java has a total length of 2185.38 km and are spread in 27 districts/cities. The results of this study indicate that emissions from vehicles in provincial roads in West Java was 2.06 megatonnes of CO2 eq, or approximately 3.3% of the emissions of greenhouse gases from road transport in Indonesia came from the provincial roads in West Java. Keywords: greenhouse gas, vehicle emissions, provincial roads  Abstrak Total emisi gas rumah kaca di Indonesia sampai dengan tahun 2005 adalah 295,6 mega ton CO2 eq. Dari jumlah tersebut 68 mega ton CO2 eq, atau sekitar 23%, dihasilkan oleh sektor transportasi. Sebanyak 91% emisi transportasi, atau sebanyak 61,88 mega ton CO2 eq, berasal dari emisi transportasi jalan. Ruas jalan provinsi di Jawa Barat mempunyai panjang total 2.185,38 km dan tersebar di 27 kabupaten/kota. Hasil studi ini menunjukkan bahwa emisi yang berasal dari kendaraan di ruas-ruas jalan provinsi di Jawa Barat adalah 2,06 mega ton CO2 eq atau sekitar 3,3% emisi gas rumah kaca akibat transportasi jalan di Indonesia berasal dari ruas-ruas jalan provinsi di Jawa Barat. Kata-kata kunci: gas rumah kaca, emisi kendaraan, jalan provinsi
PERSEPSI PUBLIK TERHADAP PENGGUNAAN ZAKAT BAGI PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR TRANSPORTASI Mursalim Muddin; Sakti Adji Adisasimita; Rusdi Usman Latief; Suharman Hamzah; Wimpy Santosa
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i1.3200.%p

Abstract

Abstract Funding needs for infrastructure financing launched by the Government require alternative funding sources. One of the funding sources is community zakat or alms funds. This research is intended to obtain public perception about the use of zakat funds to finance land transportation infrastructure, namely toll roads. This study uses a questionnaire that was filled by respondents who have been selected. The results showed that in general respondents agreed with the use of zakat funds for infrastructure financing, with the proportion of male respondents agreeing more than the proportion of female respondents. A rather different result is obtained if the respondent is asked for his opinion about financing infrastructure investment by the National Zakat Agency in collaboration with a business entity (private) as a contractor or operator. The majority of respondents disagree if zakat funds are used with this scheme, with more female respondents disagreeing. As for short-term infrastructure financing, the majority of respondents, or as many as 59.52% of respondents, agreed that zakat funds are used to finance short-term infrastructure. The proportion of respondents, both men and women, who agree on this scheme is greater than the proportion that does not agree, and is not influenced by their level of education. Keywords: zakat, financing infrastructure, transportation infrastructure, toll roads  Abstrak Kebutuhan dana untuk pembiayaan infrastruktur yang dicanangkan oleh pemerintah membutuhkan sumber-sumber pembiayaan alternatif. Salah satu sumber pendanaan tersebut adalah dana zakat masyarakat. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh persepsi publik tentang penggunaan dana zakat untuk pembiayaan infrastruktur transportasi darat, yaitu jalan tol. Penelitian ini menggunakan kuesioner yang diisi oleh responden yang telah dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada umumnya responden setuju dengan penggunaan dana zakat untuk pembiayaan infrastruktur, dengan proporsi responden pria yang setuju lebih banyak daripada proporsi responden wanita. Hasil yang agak berbeda diperoleh bila responden diminta pendapatnya tentang pembiayaan investasi infrastruktur oleh Badan Amil Zakat Nasional bekerjasama dengan badan usaha (swasta) sebagai kontraktor atau operator. Mayoritas responden menyatakan tidak setuju bila dana zakat digunakan dengan skema ini, dengan responden wanita lebih banyak yang tidak setuju. Sedangkan untuk pembiayaan infrastruktur jangka pendek, mayoritas responden, atau sebanyak 59,52% responden, menyatakan setuju bila dana zakat digunakan untuk pembiayaan infrastruktur jangka pendek. Proporsi responden, baik pria maupun wanita, yang setuju pada skema ini lebih besar daripada proporsi yang tidak setuju, dan tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan mereka. Kata-kata kunci: zakat, pembiayaan infrastruktur, infrastruktur transportasi, jalan tol
INFORMATION AND COMMUNICATIONS TECHNOLOGY NECESSITY AT AN INTEGRATED BUS TERMINAL IN INDONESIA Anastasia Caroline Sutandi; Wimpy Santosa; Fadil Budi Setianto
Jurnal HPJI (Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia) Vol. 5 No. 1 (2019)
Publisher : Himpunan Pengembangan Jalan Indonesia (HPJI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26593/jh.v5i1.3202.%p

Abstract

Abstract The integrated bus terminal as a part of public transportation infrastructure needs to be equipped with the application of communication and information technology, to meet and improve passenger service standards and terminal operational standards. This study aims to evaluate the availability and application of communication and information technology in integrated bus terminals in serving passengers. Based on existing conditions, it is recommended to enhance the application of communication and information technology to improve service to the community. A case study was carried out at the Pulo Gebang integrated bus terminal in Cakung, East Jakarta. Primary data was obtained by using questionnaires and secondary data, namely the number of passengers, the number of bus routes, and the application of communication and information technology, were obtained from the website of the Jakarta Transportation Agency. The analysis results show that the application of communication and information technology is indispensable in integrated bus terminals. In more detail, it was found that the application of communication and information technology in the terminal, with regard to booking tickets through the website or online and the availability of self-ticketing in the terminal, was the most important thing for bus passengers. Keywords: integrated bus terminal, information and communication, public transportation  Abstrak Terminal bus terpadu, sebagai bagian prasarana transportasi publik, perlu dilengkapi dengan penerapan teknologi komunikasi dan informasi, untuk memenuhi dan meningkatkan standar pelayanan penumpang dan standar operasional terminal. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi ketersediaan dan penerapan teknologi komunikasi dan informasi di terminal bus terpadu dalam melayani penumpang. Berdasarkan kondisi eksisting, direkomendasikan perbaikan penerapan teknologi komunikasi dan informasi untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Studi kasus dilakukan di terminal terpadu Pulo Gebang di Cakung, Jakarta Timur. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data sekunder, yaitu jumlah penumpang, jumlah rute bus, serta aplikasi teknologi komunikasi dan informasi, diperoleh dari laman Dinas Perhubungan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Hasil analisis menunjukkan bahwa penerapan teknologi komunikasi dan informasi sangat diperlukan di terminal bus terpadu. Secara lebih detail diperoleh bahwa penerapan teknologi komunikasi dan informasi di terminal, berkenaan dengan pemesanan tiket melalui website atau online serta ketersediaan self-ticketing di terminal merupakan hal terpenting bagi penumpang bus. Kata-kata kunci: terminal bus terpadu, teknologi komunikasi dan informasi, transportasi publik
Co-Authors A. Caroline Sutandi A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abd. Rasyid Syamsuri Ade Sjafruddin Ade Sjafrudin, Ade Agah Muhammad Mulyadi Agita Risty Serena, Agita Risty Agus Taufik Mulyono Agus Taufik Mulyono Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anastasia Caroline Sutandi Anastasia Caroline Sutandi Andreas Wibowo Angga Marditama Sultan Sufanir, Angga Marditama Sultan Anisarida, An An Arif Budiyono Arif Budiyono Bambang Susantono Bambang Susantono Bertho Orbain Sowolino Budi Hartanto Susilo Cahyo Adityadharma Cahyo Adityadharma, Cahyo Danang Parikesit Danang Parikesit Dwi Prasetyanto Dwi Prasetyanto Dwi Prasetyanto Sudiatmono Fadil Budi Setianto Florence Kartika Panditasiwi Ganayu Girasyitia Ganayu Girasyitia, Ganayu Gatot Perdana Kusuma Gatot Perdana Kusuma, Gatot Perdana Greece Maria Lawalata Gunarta, IGW Samsi Herman . HERMAN . Ida Farida IGW Samsi Gunarta Latif Budi Suparma Lisa Ramayanti Lisa Ramayanti M. _ Tranggono Melinda Tjeendra Melinda Tjeendra, Melinda Mochammad Tranggono, Mochammad Muhammad Idris Muhammad Idris Mursalim Muddin Nainggolan, Fransiskus Ferdinand Nancy . Nancy ., Nancy Nariendra, Pradhana Wahyu Ningsih, Lis Diana Nurul Handayani Panditasiwi, Florence Kartika Prayoga Luthfil Hadi Raden Griska Savitri Graha Raden Griska Savitri Graha, Raden Griska Savitri Rizky, Ajeng Meiliana Rudy Setiawan Rudy Setiawan Rusdi Usman Latief Sakti Adji Adisasimita Satrio Tunggul Satoto Jagad Sekaryadi, Yudi Sekaryadi, Yudi Suharman Hamzah, Suharman Sunjoto . Suryo Hapsoro Tri Utomo Sutandi, Anastasia Caroline Tilaka Wasanta Tranggono, M. _ Tri Basuki Joewono Tridamayanti, Alfina Usmany, Ayu Pranedya Wahid Wahyudi Wahid Wahyudi Wasanta , Tilaka Wasanta, Tilaka Wasanta, Tilaka Yudi Sekaryadi Yusak O. Susilo Yusak O. Susilo, Yusak O. Zakaria Mujahid