Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

Separasi dan Rekonstruksi Polidaktili dan Sindaktili Kongenital : Laporan Kasus Saputra, Deddy
Scientific Journal Vol. 3 No. 2 (2024): SCIENA Volume III No 2, March 2024
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v3i2.128

Abstract

Polidaktili adalah beberapa bagian dari anomali kongenital ekstremitas yang  berasal dari prenatal hasil dari embriogenesis tidak normal atau kelainan intrinsik dalam proses pengembangan embryogenesis. Sindaktili  merupakan  salah  satu  anomali  tangan  bawaan  yang   paling umum yang disebabkan karena  kegagalan dalam proses pemisahan jari  dan  pembentukan  ruang  membran  yang  biasanya  terjadi  dengan apoptosis   pada   akhir   kehidupan   embrionik. Terapi utamanya adalah pembedahan untuk meningkatkan kosmetik dan fungsi. Dalam laporan ini, kami menyajikan kasus Sindaktili kongenital manus kompleks Polidaktili kongenital sentral pedis pada  bayi perempuan berusia sembilan  bulan, menjalani separasi dan rekonstruksi.
Clinicopathological Characteristics of Colorectal Cancer in the Anatomical Pathology Laboratory of Dr. M. Djamil Padang 2017-2020 Muhammad Farhan Hasan; Noza Hilbertina; Deddy Saputra
International Journal of Health and Social Behavior Vol. 1 No. 4 (2024): November : International Journal of Health and Social Behavior
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Kesehatan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/ijhsb.v1i4.102

Abstract

Colorectal cancer is a malignant epithelial tumor originating from colorectal mucosa. Clinicopathology factors including age, gender, location, histopathological type, differentiation, depth of invasion, lymph node metastasis, and lymphovascular invasion are known affect the prognosis. This study aims to determine the clinicopathological characteristics of colorectal cancer at Anatomical Pathology Laboratory RSUP. Dr. M. Djamil Padang in 2017-2020 This study was descriptive observational with total sampling technique from medical records. Samples included all colorectal cancer patients in 2017-2020 who were fulfilled inclusion criteria, with total 251 samples. The results showed that the most patiens were female (52.2%), the age group were > 50 years (66.1%), mostly located in the rectosigmoid (71.7%). Most of the histopathological types were adenocarcinoma (79.7%), with low grade differentiation (88.8%). More than a half of tumor invasion was at T3 (58.2%). Mainly metastatic status to lymph nodes was Nx (54.2%) and lymphovascular invasion were positive in 60% samples that included the lymphovascular invasion examination. The conclusion of this study is most of colorectal cancer in Anatomical Pathology Laboratory RSUP. Dr. M. Djamil Padang in 2017-2020 are in advanced stage, Early detection needs to be done so that colorectal cancer can be diagnosed at an early stage.
Effect of Human Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells on Burn Healing in Granulation Tissue Formation in Diabetic Rats Revilla, Gusti; Saputra, Deddy; Nurhasanah, Dini
Andalas Journal of Health Vol. 11 No. 3 (2022): Online November 2022
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v11i3.2089

Abstract

Burns with diabetes mellitus can interfere with the wound-healing process. Mesenchymal stem cells have been studied to accelerate the healing of burns, one of which originates from the bone marrow. Objective: To determined the effect of human bone marrow mesenchymal stem cells (hBM-MSCs) on burn wound healing in granulation tissue formation in Diabetes Mellitus rats. Methods: This study was an experimental study with a post-test-only control group design, using 30 rats divided into two groups, the control group Phosphate Buffer Saline (PBS) and the treatment group (hBM-MSCs). Mice were induced by alloxan to cause hyperglycemia. Burns are made using a heated plate. Tissue collection was carried out after the termination of the experimental animals on the 3rd, 7th and 14th days and then histological preparations were made to assess the formation of granulation tissue. Data were analyzed using the two-way ANOVA test. Results: There was an increase in the number of macrophages, fibroblasts and new blood vessels after being given hBM-MSCs. On day 14 neutrophils and lymphocytes on day 3, there was no increase. Statistical analysis showed a significant increase in lymphocytes, macrophages, fibroblasts and new blood vessels. Conclusion: Human bone marrow mesenchymal stem cells can increase the formation of granulation tissue by increasing the number of macrophages, fibroblasts and new blood vessels in diabetic rats.Keywords: burn wound,  diabetic rat, human bone marrow mesenchymal stem cells, granulation tissue
Karakteristik dan Faktor Risiko Bibir dan Langit-Langit Sumbing di RSUP Dr. M. Djamil Padang Periode 2018-2021 Ziqri, Muhammad Fathi Naufal; Saputra, Deddy; Usman, Elly; Alvarino, Alvarino; Rusjdi, Selfi Renita; Windasari, Noverika
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i4.998

Abstract

Latar Belakang: Sumbing bibir dan langit-langit merupakan salah satu malformasi orofasial yang paling sering terjadi yang meliputi isolated cleft lip, cleft lip with cleft palate, dan isolated cleft palate. Angka kejadian CL/P dipengaruhi oleh faktor etnis, ras, geografis, maupun jenis kelamin. Faktor-faktor risiko CL/P melingkupi usia ibu lanjut, merokok, konsumsi alkohol, dan defisiensi asam folat.. Objektif: Tujuan penelitian ini yakni untuk mengetahui karakteristik sumbing bibir dan langit-langit di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif menggunakan rekam medis pasien sumbing bibir dan langit-langit di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada tahun 2018-2021 serta wawancara dengan keluarga pasien. Penelitian ini dilakukan di bagian rekam medis RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Maret-September tahun 2022. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi celah bibir dan langit-langit terbanyak yakni 60,9% untuk cleft lip and palate. Celah bibir yang paling sering ditemukan yakni celah unilateral kiri dengan 36,8%. Jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki dengan 51,1%. Terdapat 56% pasien yang berasal dari daerah luar Padang. Rata-rata usia saat labioplasty yakni 15,21 bulan dan palatoplasty yakni 30,14 bulan. Terdapat 79,3% dari kehamilan tidak berisiko. Distribusi frekuensi faktor risiko terbanyak yakni paparan asap rokok selama kehamilan trimester pertama dengan 80,4% Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini didapatkan cleft lip and palate terbanyak. Celah unilateral sisi kiri paling sering ditemukan. Laki-laki lebih banyak ditemukan dibandingkan perempuan. Faktor risiko paling banyak yakni paparan asap rokok dengan kemungkinan penyebab rendahnya kesadaran masyarakat terkait PHBS rumah tangga.
Profil Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 dengan Ulkus Kaki Diabetik di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020-2021 Jannah, Lidya Raudhatul; Elvira, Dwitya; Noer, Mustafa; Decroli, Eva; Saputra, Deddy; Linosefa, Linosefa
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 2 (2024): Juni 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i2.1114

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Ulkus kaki diabetik menjadi permasalahan di Indonesia karena sedikitnya tenaga kesehatan yang menggeluti ulkus kaki diabetik, sedikit pengetahuan masyarakat mengenai ulkus kaki diabetik, dan biaya penatalaksanaan yang besar. Objektif: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pasien diabetes melitus tipe 2 dengan ulkus kaki diabetik di RSUP Dr.M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observatif dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian adalah pasien dengan diagnosis ulkus kaki diabetik yang berobat di RSUP Dr.M. Djamil Padang periode 2020-2021. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sebanyak 93 sampel. Data menggunakan jenis univariat dan penyajian data dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan pasien ulkus kaki diabetik paling banyak berada pada usia >55-65 tahun (41,9%), jenis kelamin perempuan (52,7%), tidak bekerja/ IRT (44,1%), tingkat pendidikan terakhir SLTA (55,9%). Derajat ulkus 5 (37,6%), lama rawatan 6-10 hari (40,9%), tekanan darah normal (43,1%). Hasil laboratorium menunjukkan keadaan anemia sedang (47,3%), hipoalbuminemia (96,8%), hiperglikemia (54,8%). Tatalaksana dengan pemberian kombinasi dua antibiotik (59,1%), terapi bedah debridemen (30,2%), kondisi pasien membaik saat dipulangkan (63,4%). Kesimpulan: Kesimpulan penelitian yaitu sebagian besar pasien ulkus kaki diabetik adalah perempuan lansia akhir dengan kondisi anemia, hipoalbuminemia, hiperglikemia. Tatalaksana yang umum diberikan adalah pemberian kombinasi dua antibiotik dan debridemen dengan luaran pasien membaik. Kata kunci: Diabetes melitus tipe 2, pasien ulkus kaki diabetik, profil Abstract Background: Diabetic foot ulcers are a problem in Indonesia because of the lack healthcare professional on diabetic foot ulcers, little public knowledge about diabetic foot ulcers, and high management costs. Objective: The purpose of this study was to determine the profile of type 2 DM patients with diabetic foot ulcers at RSUP Dr.M. Djamil Padang. Methods: This study was an observational descriptive with a cross-sectional design. The research sample was patients diagnosed with diabetic foot ulcers at RSUP Dr.M. Djamil Padang for the 2020-2021 period. The total sampling technique was used to collect a total of 93 samples. The collecting data was analyze by univariat and presented with frequency distribution tables. Results: The results of this study were the most diabetic foot ulcer patients were in the age group >55-65 years (41.9%), female (52.7%), unemployed/housewife (44.1%), and high school education (55.9%). The most ulcer grade 5 (37.6%), treatment duration was 6-10 days (40.9%) and normal blood pressure (43.1%). Laboratory results showed the conditions of moderate anemia (47.3%), hypoalbuminemia (96.8%), and hyperglycemia (54.8%). Management given was a two combination of antibiotics (59.1%), debridementt therapy (30.2%), the patient's condition improved when being discharged (63.4%). Conclusion: This study concluded that the majority of patients with diabetic foot ulcers were elderly women with anemia, hypoalbuminemia, and hyperglycemia. The most common management given was a combination of two antibiotics and debridementt, which resulted in improved patient outcomes. Patients who are at high risk are expected to be more aware of the appearance of symptoms and clinicians are expected to be able to manage patients comprehensively. Keyword : Diabetic foot ulcer patient, profile, type 2 diabetes mellitus
Efek Human Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells Terhadap Deposisi Kolagen Pada Kulit Tikus Luka Bakar Full Thickness Diabetes Melitus Aljassri, Resti Karunia; Revilla, Gusti; Zulfadli Syahrul, Muhammad; Yerizel, Eti; Saputra, Deddy; Tofrizal, Tofrizal
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 1 (2025): Maret 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i1.1333

Abstract

Latar Belakang: Kulit berfungsi sebagai pelindung tubuh manusia dan rentan mengalami kerusakan, salah satunya luka bakar. Luka bakar disebabkan oleh trauma panas atau dingin yang memiliki risiko morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Diabetes melitus dapat menghambat penyembuhan luka bakar dengan memperpanjang inflamasi, mengganggu proses re-epitelisasi, sintesis, dan proliferasi fibroblas. Human Bone Marrow Mesenchymal Stem Cells (hBM-MSCs) dapat mempercepat penyembuhan luka bakar pada kulit. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek hBM-MSCs terhadap deposisi kolagen pada penyembuhan luka bakar dengan diabetes melitus. Metode: Penelitian ini dilakukan secara post-test only control group design. Penelitian ini menggunakan 30 blok parafin yang berisikan jaringan kulit luka bakar full thickness tikus diabetes melitus yang diterminasi pada hari ke-3, ke-7, dan ke-14. Terdiri dari kelompok kontrol dan perlakuan. Jaringan kulit dibuatkan preparat histologis dengan pewarnaan Picro Sirius Red untuk menilai deposisi kolagen. Data dianalisis menggunakan uji T-Independent. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan deposisi kolagen pada kulit tikus luka bakar full thickness diabetes mellitus setelah diberikan hBM-MSCs. Analisis statistik deposisi kolagen pada hari ke-3 dan ke-7 tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan, sedangkan hari ke-14 terlihat peningkatan yang signifikan. Kesimpulan: hBM-MSCs berpotensi meningkatkan deposisi kolagen pada kulit luka bakar tikus diabetes melitus.
Karakteristik Pasien Fraktur Tulang Wajah di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2020-2022 Alhakim, Hafidh Taufiq; Saputra, Deddy; Hendriati, Hendriati; Fortuna, Fory; Windasari, Noverika; Elmatris, Elmatris
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 5 No. 4 (2024): Desember 2024
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v5i4.1369

Abstract

Latar Belakang: Angka kejadian cidera pada bagian kepala dan wajah terus meningkat tiap tahunnya. Fraktur tulang wajah terkait dengan morbiditas dan mortalitas yang signifikan karena regio tersebut memiliki fungsi vital seperti, otak, rongga mulut, hidung, dan saluran napas. Keadaan cidera wajah yang berat dapat berisiko menyebabkan kecacatan seperti gangguan fungsi dan estetika wajah. Objektif: mengetahui karakteristik pasien fraktur tulang wajah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Sampel penelitian diambil dengan Teknik simple random sampling. Sampel penelitian ini adalah data sekunder pasien fraktur tulang wajah di RSUP Dr. M. Djamil pada tahun 2020-2022. Sebanyak 99 sampel memenuhi kriteria. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase. Hasil: Karakteristik pasien fraktur tulang wajah paling banyak berjenis kelamin laki-laki (76,7%), pada kelompok usia 17-25 tahun (33,3%), dan merupakan pelajar atau mahasiswa (41,4%). Etiologi fraktur tulang wajah paling banyak disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas (87,8%). Fraktur tulang wajah yang sering terjadi adalah fraktur tulang wajah multipel (38,3%). Sebagian besar pasien fraktur tulang wajah memiliki lama rawat inap kurang dari 10 hari (69,9%). Kesimpulan: pasien fraktur tulang wajah sebagian besar berjenis kelamin laki-laki, paling banyak kelompok usia 17-25 tahun, dan merupakan pelajar atau mahasiswa. Etiologi fraktur tulang wajah sebagian besar disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Lokasi fraktur tulang wajah paling banyak terjadi adalah fraktur tulang wajah multipel. Lama rawat inap pasien fraktur tulang wajah paling banyak selama kurang dari 10 hari.
Evaluasi Berbagai Tatalaksana Rekonstruktif pada Pasien dengan Defek Besar yang Melibatkan Margin Palpebra Inferior: Kajian Sistematis Azharudina, Adiba; Fortuna, Fory; Sayuti, Kemala; Saputra, Deddy; Ilahi, Fitratul; Elmatris, Elmatris
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i2.987

Abstract

Latar Belakang: Palpebra atau kelopak mata berperan dalam melindungi mata dari trauma dan benda asing. Trauma pada palpebra dapat menimbulkan defek. Defek dianggap besar jika melibatkan lebih dari separuh margin palpebra dan dibutuhkan tatalaksana rekonstruktif untuk mengembalikan fungsi dan estetikanya. Tatalaksana tersebut tidak lepas dari kemungkinan komplikasi yang akan terjadi. Objektif: Mengevaluasi berbagai tatalaksana pada pasien dengan defek besar yang melibatkan margin palpebra inferior berdasarkan komplikasi yang muncul.  Metode: Penelitian ini merupakan kajian sistematis. Pencarian literatur dilakukan melalui 2 sumber basis data yaitu Pubmed dan Google Scholar dalam rentang publikasi dari tahun 2017-2021. Artikel diseleksi berdasarkan kriteria eligibilitas yang telah ditentukan. Penelitian ini membahas pilihan tatalaksana rekonstruktif pada pasien dengan defek besar yang melibatkan margin palpebra inferior. Hasil. Terdapat 2.363 publikasi yang diseleksi hingga tercapai tujuh studi yang akan dikaji. Dari ketujuh studi ditemukan berbagai tatalaksana rekonstruksi yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini, seperti penggunaan Smith-Modified Kuhnt szymanowski, flap Tenzel, flap Advancement V-Y, flap Hughes termodifikasi, kombinasi graft kondromukosal nasal dengan flap, serta kombinasi tarsoconjunctival graft dengan myocutaneus flap. Flap tenzel memiliki nol pasien yang mengalami komplikasi. Kesimpulan: Kesimpulan dari penelitian ini adalah flap Tenzel menjadi tatalaksana rekonstruktif terbaik dengan tidak ditemukannya komplikasi pada pasien
Profil Pasien Luka Bakar dengan Syok Hipovolemik di RSUP Dr. M. Djamil Padang Tahun 2019-2021 Addina, Azka; Saputra, Deddy; Manela, Citra; Fortuna, Fory; Elvira, Dwitya; Putra, Syandrez Prima
Jurnal Ilmu Kesehatan Indonesia Vol. 6 No. 2 (2025): Juni 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jikesi.v6i2.1304

Abstract

Latar Belakang: Syok hipovolemik adalah suatu keadaan gawat darurat pada luka bakar yang meningkatkan risiko kematian. Pemahaman tentang karakteristik pasien luka bakar dengan syok hipovolemik sangat penting untuk mempercepat penegakan diagnosis dan menurunkan risiko mortalitas. Objektif: Penelitian ini bertujuan untuk menilai karakteristik pasien luka bakar yang mengalami syok hipovolemik. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Variabel yang diteliti adalah usia, jenis kelamin, penyebab, derajat luka, luas luka, komorbid, dan fasilitas kesehatan asal. Data penelitian diambil dari data sekunder rekam medis di Instalasi Rekam Medis RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun 2019-2021. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat yang dilakukan pada setiap variabel penelitian. Hasil: Sebanyak 30 pasien luka bakar dengan syok hipovolemik diikutsertakan ke dalam penelitian. Kasus terbanyak ditemukan pada kelompok usia 36-45 tahun, laki-laki, luka bakar api, derajat full thickness, luas luka 20-39% dan 40-59% TBSA, komorbid penyakit paru, serta rujukan dari rumah sakit tipe C. Kesimpulan: Risiko kejadian syok hipovolemik perlu diwaspadai pada kasus luka bakar usia dewasa akhir, luka bakar pada laki-laki, luka bakar akibat api, luka bakar dengan derajat full thickness serta luka bakar mayor, dan pada kasus dengan komorbid paru.
Infeksi Luka Bakar, Mikrobioma dan Penggunaan Mikroorganisme Teraupetik dalam Pengendalian Infeksi Luka Bakar Saputra, Deddy
Scientific Journal Vol. 4 No. 4 (2025): SCIENA Volume IV No 4, July 2025
Publisher : CV. AKBAR PUTRA MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56260/sciena.v4i4.250

Abstract

Luka bakar menimbulkan risiko tinggi infeksi akibat kerusakan struktur pelindung kulit dan terjadinya disfungsi sistem imun. Terapi konvensional seperti eksisi eschar, perawatan luka dengan pemilihan terapi topikal dan antibiotik sistemik saat ini terbatas efektivitasnya karena resistensi antimikroba. Tujuan kajian literatur ini adalah untuk meninjau potensi probiotik dan terapi bakteriofag sebagai mikroorganisme terapeutik dalam pengendalian infeksi luka bakar. Analisis mencakup studi pra-klinis pada hewan dan uji klinis skala kecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi topikal probiotik, misalnya Lactobacillus plantarum, Enterococcus mundtii dan bakteriofag dapat menurunkan jumlah bakteri, memperbaiki hasil akhir cangkok kulit, dan mempercepat penyembuhan luka pada model hewan. Probiotik dan bakteriofag menawarkan alternatif sebagai terapi adjuvan yang menjanjikan untuk infeksi luka bakar, terutama melawan patogen multiresisten. Diperlukan uji klinis terstandar berskala besar untuk memvalidasi keamanan, efektivitas, dan prosedur aplikasi sebelum integrasi ke praktik klinik.