Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Manuju : Malahayati Nursing Journal

Hubungan Jenis Kelamin, Usia dan Frekuensi Konsumsi Mie Instan pada Pasien Hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok Husma, Suci Hajati; Setiarini, Asih; Sartika, Ratu Ayu Dewi; Putri, Primasti Nuryandari
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 3 (2025): Volume 7 Nomor 3 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i3.18811

Abstract

ABSTRACT Hipertensi Hypertension is a significant global public health challenge, affecting more than one billion people and being a major risk factor for cardiovascular disease. In Indonesia, based on data from the Indonesian Health Survey (IHS) in 2023, the prevalence of hypertension based on blood pressure measurements was 30.8%. West Java is the 3rd province with a prevalence of 34.4% and the number of people with hypertension in Depok City in 2023 was 379,903 people. The WHO reports that hypertension kills one in eight people, making it a silent killer. The disease is defined as systolic blood pressure ≥140 mmHg and/or diastolic ≥90 mmHg. Although hypertension can be controlled, only 20% of hypertensive patients in the world have well-controlled blood pressure. The prevalence of hypertension increases with age and is influenced by various factors, including gender and unhealthy lifestyles, such as consuming instant foods. This study aims to determine the relationship between gender, age and frequency of instant noodle consumption in hypertensive patients in the Kemiri Muka Health Centre Working Area, Depok City. The research method used a cross-sectional design using univariate and bivariate analyses, involving 147 patients. Data were collected through questionnaires and blood pressure measurements, and analysed using chi-square and logistic regression tests. The results showed there was a relationship between gender and blood pressure (p=0.038) OR=0.329. There is a relationship between age and blood pressure (p=0.010) OR=0.147.  There is no relationship between the frequency of instant noodle consumption and blood pressure (p=0.693). Gender and age are important risk factors for blood pressure, while frequency of instant noodle consumption was not shown to be significantly associated with blood pressure in patients in this region. Further research is needed to explore other lifestyle factors. Keywords: Hypertension, Gender, Age, Instant Noodles  ABSTRAK Hipertensi merupakan tantangan kesehatan masyarakat global yang signifikan, berdampak pada lebih dari satu miliar orang dan menjadi faktor risiko utama penyakit kardiovaskular. Di Indonesia, berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023, prevalensi hipertensi berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah yaitu 30,8%. Jawa Barat merupakan provinsi yang menduduki urutan ke 3 dengan prevalensi sebesar 34,4% dan jumlah penderita hipertensi di Kota Depok Tahun 2023 sebesar 379.903 orang. WHO melaporkan bahwa hipertensi membunuh satu dari delapan orang, menjadikannya sebagai pembunuh diam-diam. Penyakit ini didefinisikan sebagai tekanan darah sistolik ≥140 mmHg dan/atau diastolik ≥90 mmHg. Meskipun hipertensi dapat dikendalikan, hanya 20% pasien hipertensi di dunia yang memiliki tekanan darah terkontrol dengan baik. Prevalensi hipertensi meningkat seiring bertambahnya usia dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk jenis kelamin dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti mengkonsumsi makanan instan. Mie instan, salah satu makanan instan yang tinggi natrium, telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat modern dan dapat berkontribusi terhadap peningkatan risiko hipertensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kelamin, usia dan frekuensi konsumsi mie instan pada pasien hipertensi di Wilayah Kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Metode penelitian menggunakan desain cross-sectional dengan menggunakan analisis univariat dan bivariat, melibatkan 147 pasien. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan pengukuran tekanan darah, serta dianalisis menggunakan uji chi-square dan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan jenis kelamin dengan tekanan darah (p=0,038) OR=0,329. Ada hubungan usia dengan tekanan darah (p=0,010) OR=0,147.  Tidak adanya hubungan frekuensi konsumsi mie instan dengan tekanan darah (p=0,693). Jenis kelamin dan usia merupakan faktor risiko penting terhadap tekanan darah, sedangkan frekuensi konsumsi mie instan tidak terbukti secara signifikan berhubungan terhadap tekanan darah pada pasien di wilayah ini. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi faktor gaya hidup lainnya. Kata Kunci: Hipertensi, Jenis Kelamin, Usia, Mie Instan
Hubungan Karakteristik dan Frekuensi Konsumsi Gorengan dengan Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok Simarmata, Ira Primona; Utari, Diah Mulyawati; Sartika, Ratu Ayu Dewi; Putri, Primasti Nuryandari
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 4 (2025): Volume 7 Nomor 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i4.19169

Abstract

ABSTRACT Hypertension is a condition where systolic blood pressure is ≥140 mmHg and/or diastolic blood pressure is ≥90 mmHg. Hypertension is a serious health issue because it can increase the risk of heart disease if not properly managed. The World Health Organization (WHO) estimated the global prevalence of hypertension at 22% in 2020, with Southeast Asia ranking third highest at 25%. In Indonesia, the prevalence of hypertension, according to the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), is 30.8% among individuals aged ≥18 years. This study aims to examine the relationship between gender, age, education, employment status, and frequency of fried food consumption with blood pressure in hypertension patients at the Kemiri Muka Public Health Center, Depok City. This is a quantitative study with a cross-sectional design. The sampling method used was purposive sampling, with a total sample size of 130 respondents meeting the inclusion criteria: aged ≥18 years and diagnosed with hypertension, residing in the working area of the Kemiri Muka Public Health Center, Depok City. The study was conducted from November 13, 2023, to December 21, 2023. Data collection was carried out through questionnaires and blood pressure measurements. The analysis employed univariate and bivariate methods using the Chi-square statistical test. The analysis results showed that 62.3% of respondents had uncontrolled hypertension. Chi-square analysis indicated a significant relationship between age and blood pressure in hypertension patients (p-value = 0.038) and a tendency for an association between gender and blood pressure in hypertensive patients (p-value = 0.058). However, no relationship was found between education, employment status, or frequency of fried food consumption and the control of hypertension. Keywords: Hypertension, Age, Gender, Frequency of Fried Food Consumption  ABSTRAK Hipertensi adalah kondisi dimana tekanan darah sistolik ≥140mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90mmHg. Hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung jika tidak mendapat penanganan yang baik. World Health Organization (WHO) mengestimasikan prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% pada tahun 2020. Asia Tenggara menduduki posisi ke-3 tertinggi dengan prevalensi sebesar 25%. Di Indonesia sendiri prevalensi hipertensi menurut Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 adalah 30,8% untuk penduduk usia ≥18 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara karakteristik jenis kelamin, usia, pendidikan, status pekerjaan dan frekuensi konsumsi gorengan dengan tekanan darah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling, dengan jumlah sampel sebanyak 130 responden berdasarkan kriteria inklusi yaitu berusia ≥18 tahun dan penderita hipertensi yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Penelitian ini dilakukan dari tanggal 13 November 2023-21 Desember 2023. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan pengukuran tekanan darah. Analisis yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan Uji statistik Chi-square. Hasil analisis menunjukkan sebesar 62,3% responden dengan Hipertensi tidak terkendali. Analisis Chi-square menunjukkan ada hubungan usia dengan tekanan darah pada pasien hipertensi (p value = 0,038) dan terdapat kecenderungan hubungan jenis kelamin dengan tekanan darah pada pasien hipertensi (p value = 0,058), serta tidak ada hubungan pendidikan,status pekerjaan dan frekuensi konsumsi gorengan dengan tekanan darah pada terkendali dan tidaknya hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Usia, Jenis Kelamin, Frekuensi Konsumsi Gorengan
Hubungan Kebiasaan Minum Kopi dan Minuman Sumber Kafein terhadap Tekanan Darah Pasien Hipertensi Berdasarkan Jenis Kelamin di Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok Chodijah, Siti; Utari, Diah Mulyawati; Sartika, Ratu Ayu Dewi; Putri, Primastri Nuryandari
Malahayati Nursing Journal Vol 7, No 5 (2025): Volume 7 Nomor 5 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v7i5.19958

Abstract

ABSTRACT Hypertension is the leading cause of death worldwide. Factors that influence the incidence of hypertension are age, lack of physical activity and unhealthy diet. This study aims to determine the relationship of coffee drinking habitsand caffeine source drinks to blood pressure in hypertensive patients based on gender at Kemiri Muka Health Center, Depok. The research design was cross sectional with a sample size of 156 respondents. The population is 18 years old and above who live in the working area of Kemiri Muka Health Center, Depok City. Chi Square test results showed a significant relationship between coffee consumption (P = 0.021), and caffeine source drinks (coffee, tea, soft drinks) (P = 0.008) with blood pressure of hypertensive men. Logistic regression results showed that caffeine consumptionwas 32 times (OR=32,000) more likely to cause uncontrolled blood pressure in hypertensive men after being controlled by coffee consumption. While in hypertensive women aged ≥60 years was 1,8 times higher (OR=1.893) uncontrolled blood pressure after being controlled by education and moderate physical activity. Preventive effortsare needed, especially in men regarding the consumption of coffee and caffeine-source beverages, as well as educating the public regarding the management of hypertension risk factors. Keywords: Hypertension, Coffee, Caffeine Source Beverages, Age  ABSTRAK Hipertensi merupakan penyebab utama kematian diseluruh dunia. Faktor yang mempengaruhi kejadian hipertensi adalah usia, kurangnya aktivitas fisik dan pola makan yang tidak sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik responden (jenis kelamin, usia, status pekerjaan, tingkat pendidikan), aktivitas fisik, kebiasaan minum kopi dan minuman sumber kafein terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas Kemiri Muka, Depok. Desain penelitian adalah cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 156 responden. Populasinya adalah usia 18 tahun keatas yang tinggal di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka, Kota Depok. Hasil uji Chi Square menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi (P= 0.021), dan minuman sumber kafein (kopi, teh, soft drink) (P= 0.008) dengan tekanan darah laki-laki hipertensi. Hasil regresi logistikmenunjukkan konsumsi minuman sumber kafein terbukti berisiko 32 kali (OR=32,000) menyebabkan tekanan darah tidak terkendali pada laki-laki hipertensi setelah di kontol oleh konsumsi kopi, sedangkan pada perempuan hipertensi usia ≥60 tahun berisiko 1,8 kali (OR=1,893) mengalami tekanan darah tidak terkendali setelah di kontrol oleh, pendidikan dan aktivitas fisik sedang. Perlu adanya upaya preventif terutama pada pria mengenai konsumsi kopi dan minuman sumber kafein, serta mengedukasi masyarakat mengenai pengelolaan faktor risiko hipertensi. Kata Kunci: Hipertensi, Kopi, Minuman Sumber Kafein, Usia