Claim Missing Document
Check
Articles

Sampul JSS Vol 7 No 4 Edisi Agustus 2024 Trisnu Satriadi
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 4 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 4 Edisi Agustus 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i4.13302

Abstract

UJI ORGANOLEPTIK MADU HERBAL YANG TERBUAT DARI MADU KELULUT (Heterotrigona itama) DAN EKSTRAK DAUN SUNGKAI (Peronema canescens Jack) DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT ETANOL Hanna Paramita Dewi; Trisnu Satriadi; Siti Hamidah
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i3.12792

Abstract

Herbal product with a combination of kelulut honey and sungkai leaf extract are not yet available. The purpose of this study was to analyze the effect of honey formulations made from kelulut honey and sungkai leaf extract with ethanol solvent on organoleptic results based on SNI No.6884:2018. The method used was maceration to obtain a thick extract of 96% ethanol soluble sungkai leaf which was then mixed with kelulut honey until it was completely homogenized. The organoleptic test of herbal honey used a differentiating test method which was carried out by 28 panelists by stating whether or not the honey was distinctive for its taste and aroma. The data were statistically analyzed using one-way analysis of variance and the difference test if the difference was in accordance with the coefficient of variance. The formulation of sungkai leaf extract showed a very significant effect on the taste and aroma of herbal honey. The formulation with the addition of 0.25 g of sungkai leaf extract with 60 ml of kelulut honey complies with SNI No. 6884: 2018, whose formulation still shows a taste and aroma like pure honeyBelum tersedia produk herbal dengan kombinasi madu kelulut dan ekstrak daun sungkai. Tujuan penelitan ini untuk menganalisis pengaruh formulasi madu herbal yang terbuat dari madu kelulut dan ekstrak daun sungkai dengan pelarut etanol terhadap hasil uji organoleptik berdasarkan SNI No.6884:2018. Metode yang digunakan adalah maserasi untuk mendapatkan ekstrak kental daun sungkai larut etanol 96% yang kemudian dicampur dengan madu kelulut hingga terhomogenisasi sempurna. Uji organoleptik madu herbal menggunakan metode uji pembeda yang dilakukan oleh 28 panelis dengan menyatakan khas atau tidak khas madu terhadap rasa dan aroma. Data dianalisis secara statistik menggunakan analisis sidik ragam satu arah dan uji beda jika terdapat perbedaan sesuai nilai koefisien keragaman. Formulasi ekstrak daun sungkai menunjukkan hasil pengujian berpengaruh sangat nyata terhadap rasa dan aroma madu herbal. Formulasi dengan penambahan ekstrak daun sungkai 0,25 g dengan 60 ml madu kelulut memenuhi SNI No.6884:2018, yang mana formulasi masih menunjukkan rasa dan aroma seperti madu murni.
Sampul JSS Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024 Trisnu Satriadi
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 3 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i3.12910

Abstract

Sampul JSS Vol 7 No 3 Edisi Juni 2024
PENGEMBANGAN BUDIDAYA LEBAH MADU KELULUT (Trigona sp) DI PESANTREN MIFTAHUL ULUM TABALONG Trisnu Satriadi; Susilawati Susilawati; Badaruddin Badaruddin; Eko Suhartono; Rahmiyati Rahmiyati
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i1.4050

Abstract

Abstract The Miftahul Ulum Islamic Boarding School in Bangkiling Raya Village is one of the Islamic boarding schools whose students do not yet have many soft skills, one of which is as an entrepreneur. The Service Team from ULM together with PT Adaro Indonesia through the Grand Matching Fund program plans to carry out community service activities at that location with the material of kelulut honey bee cultivation. Service activities carried out include preliminary survey activities, socialization or counseling, training and mentoring. During the survey, the service team was well received by village officials and partners and they were very enthusiastic about participating in this service activity. The socialization activity was carried out by the service team with KKN students from ULM and went well. The training provided to partners includes the cultivation of kelulut honey bees, namely the management of kelulut honey bee cultivation. Mentoring activities include accompanying partners from cultivation to harvesting and marketing assisted by KKN students. From the results of community service activities there is a problem, namely honey colonies that do not develop. To overcome this problem, the service team conducts socialization and training on solving kelulut bee colonies and care management so that the colony develops well. In addition, the team also provided motivation to be passionate about cultivating kelulut honey bees. Keywords: bees; Trigona sp; cultivation; additional stup; Grand Matching Fund Abstrak Pondok Pesantren Miftahul Ulum yang berada di Desa Bangkiling Raya merupakan salah satu ponpes yang santrinya belum memiliki banyak soft skills salah satunya sebagai seorang wirausaha. Tim Pengabdi dari ULM bersama PT Adaro Indonesia melalui program Grand Matching Fund telah melaksanakan kegiatan pengabdian di lokasi tersebut dengan materi budidaya lebah madu kelulut. Kegiatan pengabdian yang dilakukan meliputi kegiatan survey pendahuluan, sosialisasi atau penyuluhan, pelatihan dan pendampingan. Selama survey, tim pengabdi diterima dengan baik oleh aparat desa dan mitra serta mereka sangat antusias untuk mengikuti kegiatan pengabdian ini. Kegiatan sosialisasi dilakukan tim pengabdi bersama mahasiswa KKN dari ULM dan berjalan dengan baik. Pelatihan yang diberikan kepada mitra meliputi budidaya lebah madu kelulut yaitu manajemen budidaya lebah madu kelulut. Kegiatan pendampingan meliputi mendampingi mitra dari budidaya hingga pemanenan dan pemasaran dibantu oleh mahasiswa KKN. Dari hasil kegiatan pengabdian terdapat masalah yaitu koloni madu yang tidak berkembang. Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdi melakukan sosialisasi dan pelatihan mengenai pemecahan koloni lebah kelulut serta manajemen perawatan agar koloni berkembang dengan baik. Selain itu, tim juga memberikan motivasi agar semangat dalam membudidayakan lebah madu kelulut. Kata Kunci: lebah; Trigona sp; budidaya; penambahan stup; Grand Matching Fund
Teh Daun Gaharu “Langkaras”: Diversifikasi Usaha bagi Kelompok Tani Hutan Kemasyarakatan (KT-HKm) Desa Tebing Siring Trisnu Satriadi; Mahrus Aryadi; Sofia Nihayah; Nadilah Wahyuni
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6886

Abstract

Tanaman gaharu merupakan salah satu tanaman yang ada di kawasan kelola hutan kemasyarakatan gunung langkaras.  Produk utama berupa gubal gaharu hingga saat ini belum dihasilkan.  Pengolahan daun gaharu menjadi sediaan minuman teh ini merupakan suatu solusi untuk mendapatkan manfaat dari gaharu selama masa tunggu usia gaharu siap untuk dipanen gubal gaharunya. Tahapan kegiatan pengabdian ini meliputi tahapan persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.  Tahapan persiapan meruapakan kegiatan awal yang dilakukan dalam rangka koordinasi, identifikasi masalah dan solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan yang ada.  Tahapan pelaksanaan merupakan kegiatan penyuluhan dan pelatihan pembuatan teh daun gaharu.  Tahapan yang terakhir adalah berupa pemantauan dan evaluasi.Hasil kegiatan pengabdian ini berjalan dengan lancar, mitra telah meningkat pengetahuannya terhadap gaharu dan manfaatnya, serta mampu mengolah daun gaharu menjadi bahan minuman teh.  Proses pengemasan teh daun gaharu telah dipahami dengan baik oleh mitra.  Pemanfaatan daun gaharu sebagai teh ini sebagai sebuah diversifikasi usaha kelompok, sehingga tidak tergantung kepada satu komoditas saja. Teh daun gaharu juga dapat menjadi alternatif dalam membantu kesehatan mitra
Sosialisasi Program Perhutanan Sosial bagi Masyarakat Sekitar Hutan Lindung Gunung Lintang Kabupaten Tanah Laut Adistina Fitriani; Trisnu Satriadi; Mahrus Aryadi; Dina Naemah
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8692

Abstract

Perhutanan sosial sebagai sebuah sistem pengelolaan hutan secara lestari yang dilaksanakan oleh masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tergabung dalam kelompok tani hutan tentang program perhutanan sosial. Sasaran kegiatan adalah kelompok masyarakat sekitar kawasan hutan lindung gunung lintang.  Kegiatan pengabdian meliputi penyampaian materi, diskusi, dan evaluasi.  Masyarakat sangat antusias dan bersedia terlibat dalam program perhutanan sosial.  Berbagai syarat usulan program akan dilengkapi oleh masyarakat.   Rencana awal untuk kegiatan fisik di lapangan adalah rehabilitasi hutan dengan pola agroforestri.  Solusi untuk kendala permodalan adalah dengan bekerjasama sama dengan berbagai lembaga seperti pemerintah dan perusahaan swasta
STRATEGI PENINGKATAN NILAI TAMBAH (VALUE ADDED) EKOWISATA PADA MASYARAKAT PESERTA HUTAN KEMITRAAN DI DESA TIWINGAN LAMA KECAMATAN ARANIO Tampubolon, Waldy Samuel Payaman; Achmad, Basir; Satriadi, Trisnu; Abidin, Zainal
EnviroScienteae Vol 20, No 3 (2024): ENVIROSCIENTEAE VOLUME 20 NOMOR 3, AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/es.v20i3.20267

Abstract

Strategies to ensure the sustainability of forest functions require policies that support forest management through partnership programs. Forest Farmers Group (KTH) Alimpung in Tiwingan Lama Village, Banjar Regency, is engaged in Agroforestry, Silvopastural, and Development of Non-Timber Forest Products in the Sultan Adam Forest Park. Stipulated by Decree No. 10 of 2019, they manage 371 ha with a forestry partnership scheme, focusing on ironwood plants, rubber, and the Bukit Alimpung tourist attraction. This study identifies problems and increases the added value of ecotourism businesses participating in the Partnership Forest Program in Tiwingan Lama Village, Aranio District. Through SOAR analysis, this study provides concrete strategies to strengthen the ecotourism of local communities to be more independent and prosperous. The main goal is to find out the added value of the ecotourism business of the program participants. This study collected data from KTH Alimpung through interviews, direct observations, and secondary data from related agencies and scientific literature. A mixed descriptive and quantitative approach was used with a case study on KTH Alimpung, involving 30 respondents with proportional sampling techniques. The value-added analysis and SOAR were carried out to better understand the activities and Aspirations of KTH Alimpung in forest management and ecotourism development. The ratio of added value of ecotourism businesses reached 87.44%, indicating high productivity and economic value. New strategies from SOAR's analysis for the development of ecotourism businesses participating in partnership forests include: S-A (improvement of transportation, facilities/infrastructure, and tourism management with the government), O-A (optimization through social media and government support for the development of ecotourism spots), S-R (provision of transportation, free public facilities, and addition of tourist spots), and O-R (promotion through social media to increase revenue with cost-efficiency).
PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM KEMITRAAN KONSERVASI MENGGUNAKAN METODE PENDEKATAN PARTICIPATORY CONSERVATION PLAN (PCP) DI TAMAN WISATA ALAM PELAIHARI Saputra, Debi Imam; Kissinger, Kissinger; Satriadi, Trisnu; Aryadi, Mahrus
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 3 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 3 Edisi September 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i3.20548

Abstract

This study aims to determine the preparation of conservation partnership program planning in TWA Pelaihari. The method used in this study is descriptive with a qualitative approach which is described in a descriptive form, by describing the preparation of the conservation partnership program planning obtained from observations, interviews, literature studies, documentation and FGD (Focus Group Discussion). Data analysis used Participatory Conservation Plan (PCP) analysis. The results of the analysis of factors/activities that affect the system in the Pelaihari TWA area in the first rank (I) are occupied by tree logging activities where the disturbance value (C) is 61, a percentage of 35.9% where tree logging activities carried out by the community are very widespread, the second rank (II) is occupied by the waste factor where the disturbance value (C) is 40, a percentage of 23.5%, this is due to the presence of visitors, both local and visitors from outside, who bring garbage into the Pelaihari TWA area and the third rank (III) is occupied by natural factors where the disturbance value (C) is 25 with a percentage of 14.7%, this is due to the influence of the tides and seawater which results in damage to the ecosystem in the Pelaihari TWA area. Preparation of a conservation partnership plan based on a participatory conservation planning process involving elements of the community, village government and the South Kalimantan BKSDA where the strategy formulated supports the success of the conservation partnership program.
PENGARUH KOMPOSISI CAMPURAN ARANG LIMBAH DAUN GMELINA (Gmelina arborea Roxb) DAN LIMBAH DAUN JATI (Tectona grandis) TERHADAP MUTU BRIKET ARANG Limbong, Melani; Satriadi, Trisnu; Thamrin, Gusti Abdul Rahmat
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 5 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 5 Edisi Oktober 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i5.9941

Abstract

Lack of waste management causes environmental pollution and disrupts public health. To minimize pollution from poor waste management, gmelina and teak leaf waste can be used as an alternative to petroleum and processed into charcoal briquettes which are more economical and easy to use. The purposes of this study are: 1) Analyzing the effect of the comparison of the composition of charcoal from gmelina leaf waste and teak leaf waste with the addition of different tapioca starch adhesives, 2) Comparing the quality of the briquettes obtained using SNI 01-6235-2000 standards. The analysis used is Factorial RAL using 5 treatments of comparison of material composition and 3 treatments of adhesive composition with 3 replications. Based on the results of the study that the density (g/cm3) in all treatments met SNI with the best density found in treatment A5B3 which was 0.7829 g/cm3, the water content (%) in all treatments met SNI, except A3B3 and with the best water content found in treatment A2B1, namely 5.9320%, the calorific value (cal/g) in some treatments met SNI with the best calorific value found in treatment A4B3, namely 5898.07 cal/g. Ash content (%), volatile matter (%), bound carbon (%) for each treatment did not meet SNI standards. The best quality of charcoal briquettes was found in treatment A4B3 (25% charcoal powder from teak leaf waste + 75% charcoal powder from gmelina leaves with 30% tapioca adhesive) which has the closest characteristics to the standard charcoal briquettes based on SNI 01-6235-2000.Kurangnya pengelolaan limbah menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat. Untuk meminimalkan pencemaran dari pengelolaan limbah yang buruk, limbah daun gmelina dan daun jati bisa dimanfaatkan alternatif yang menggantikan minyak bumi serta diolah menjadi briket arang yang lebih hemat dan mudah penggunaannya. Tujuan penelitian ini yaitu: 1) Menganalisis pengaruh perbandingan komposisi arang limbah daun gmelina dan limbah daun jati dengan penambahan perekat tepung tapioka yang berbeda, 2) Membandingkan kualitas briket yang diperoleh menggunakan standar SNI 01-6235-2000. Analisis yang digunakan yaitu RAL Faktorial menggunakan 5 perlakuan perbandingan komposisi bahan dan 3 perlakuan komposisi perekat dengan 3 kali ulangan. Berdasarkan hasil penelitian bahwa kerapatan (g/cm3) pada semua perlakuan telah memenuhi SNI dengan kerapatan terbaik terdapat pada perlakuan A5B3 yaitu 0,7829 g/cm3, kadar air (%) pada semua perlakuan telah memenuhi SNI, kecuali A3B3 dan dengan kadar air terbaik terdapat pada perlakuan A2B1 yaitu 5,9320 %, nilai kalor (kal/g) pada sebagian perlakuan telah memenuhi SNI dengan nilai kalor terbaik terdapat pada perlakuan A4B3 yaitu 5898,07 kal/g. Kadar abu (%), zat terbang (%), karbon terikat (%) setiap perlakuan tidak memenuhi standar SNI. Kualitas briket arang yang paling bagus terdapat pada perlakuan A4B3 (25% serbuk arang limbah daun jati + 75% serbuk arang limbah daun gmelina dengan 30% perekat tapioka) yang mana sifat karakteristiknya paling mendekati dengan standar briket arang berdasarkan SNI 01-6235-2000.
Analisis Proksimat Madu Kelulut (Heterotrigona itama) dari Kelurahan Palam Banjarbaru Kalimantan Selatan Fikri, Hendriannur; Satriadi, Trisnu; Mahdie, Muhammad Faisal
Jurnal Sylva Scienteae Vol 7, No 6 (2024): Jurnal Sylva Scienteae Vol 7 No 6 Edisi Desember 2024
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jss.v7i6.9504

Abstract

ABSTRACT. Kelulut bees that produce honey are one of the non-timber forest products that are rich in benefits. The content contained in kelulut bee honey has a positive impact on health if used properly. The purpose of this study was to analyze the proximate content of kelulut honey including protein, water, fat, ash, carbohydrate and calorie content. The honey samples used came from the Palam Banjarbaru Urban Village honey farm and proximate testing was carried out at the Lambung Mangkurat University Faculty of Medicine laboratory Biokomia. The research method used a quantitative approach and data analysis using a descriptive-quantitative approach. The results of the proximate analysis of kelulut honey can be seen that the content in kelulut honey samples is 28.92% water content, 0.18% ash content, 0.45% protein content, 0.03% fat content, 70.36% carbohydrate content and 285.26 for calorie test.ABSTRAK. Lebah kelulut yang menghasilkan madu merupakan salah satu hasil hutan bukan kayu yang kaya akan manfaat. Kandungan dalam madu lebah kelulut memberikan dampak positif bagi kesehatan jika dipergunakan dengan tepat. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis kandungan proksimat madu kelulut meliputi uji kadar protein, air, lemak, abu, karbohidrat dan kalori. Sampel madu yang digunakan berasal dari peternakan madu Kelurahan Palam Banjarbaru serta pengujian proksimat dilakukan di Labolatorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dan analisis data menggunakan pendekatan deskriftif–kuantitatif. Hasil analisis proksimat madu kelulut dapat diketahui bahwa kandungan yang ada pada sampel madu kelulut yaitu 28.92 % Kadar Air ,0,18 % kadar abu, 0,45 % kadar protein, 0,03% kadar lemak, 70,36 % kadar karbohidrat dan 285,26 untuk uji kalori.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Abdi Fithria Adi Rahmadi Adistina Fitriani Ahmad Jauhari Akhmad Rozami Syahru Alam Almira Ulimaz Anang Kadarsah, Anang Anggy Widya Firdaus Arfa Agustina Rezekiah Ayu Aulia Kurnia Putri Badaruddin Badaruddin Badaruddin Badaruddin Basir Achmad Damaris Payung Danang Biyatmoko Dany Prianto Nugroho Diana Ulfah Diana Ulfah Diana Ulfah Dina Naemah Dwi Rinda Maisarah Dyah Novita Sari Tarakanita Eko Suhartono Eny Dwi Pujawati Erika Septiani Theresia Fatriani Fatriani Fikri, Hendriannur Fitri Ramadhanti Gatot Subandono Gusti Abdul Rahmat Thamrin Hafianor, Hafizianor Hafizianor Hafizianor Hamdani Fauzi Hanna Paramita Dewi Henny Arryati Iin Mariska Immanuel Jordan Hutabarat Indri Septika Tari Kamilya, Siti Rezqina Kissinger Kissinger Kurdiansyah Limbong, Melani Lusyiani Lusyiani Mahrus Aryadi Mahrus Aryadi Maulana Malik Miftahul Hafiza Rahim Miftahul Jannah Mufidah Asy’ari Muhammad Dhuha Muhammad Faisal Mahdie Muhammad Hasbi Muhammad Humaidi Muhammad Safi’i Muhammad Syaiful Anwar Nadilah Wahyuni Nafta Hazama Noor Mirad Sari Normela Rachmawati Nova Purwanti Ogbodo, John Agbo Parman Parman Rahmiyati Rahmiyati Raudhah, Raudhah Rosidah - Saputra, Debi Imam Sarwani Abdan Setiani Rahma Pratiwi Sika Handayani Barus Siti Hamidah Siti Hamidah Siti Hamidah Sofia Nihayah Susilawati Susilawati Susilawati Susilawati Syaifuddin Syaifuddin Syamani D. Ali Tampubolon, Waldy Samuel Payaman Thamrin, Gusti Abdul Rahmat Tommy Kimli Ulanda, Novilia Violet Burhanuddin Violet Violet Wiwin Tyas Istikowati Yalina Elsi Yardani, Jesi Yazid Busthami Yuniarti Yuniarti Yusanto Nugroho Zainal Abidin Zainal Abidin