Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Ispa) Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Simpang Kiri, Kota Subulussalam Nadiatul Ulfa; Siti Maisyaroh Fitri Siregar; Mardi Fadillah; Kiswanto; Ihsan Murdani
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ISPA merupakan salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian pada balita, terutama di negara berkembang. Pada tahun 2023, Provinsi Aceh mencatat 17.271 kasus ISPA pada seluruh kelompok umur, dengan prevalensi ISPA pada balita sebesar 22,1% (1.920 kasus). Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan ibu, paparan asap rokok, dan kepadatan hunian dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Simpang Kiri, Kota Subulussalam. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross sectional dengan sampel 96 responden dari total populasi 2.676 ibu yang memiliki balita, dipilih melalui teknik cluster random sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan wawancara, serta dianalisis secara univariat dan bivariat. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan ibu (p=0,013), paparan asap rokok (p=0,000), dan kepadatan hunian (p=0,000) dengan kejadian ISPA pada balita. Disimpulkan bahwa ketiga faktor tersebut berhubungan dengan ISPA. Disarankan agar institusi kesehatan meningkatkan penyuluhan mengenai ISPA, khususnya bahaya asap rokok dan pentingnya hunian yang sehat.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecelakaan Kerja Pada Pekerja Bengkel Las Kecamatan Teunom Kabupaten Aceh Jaya Pipi Wahyuni; Susy Sriwahyuni; Fikri Faidul Jihad; Siti Maisyaroh Fitri Siregar; Onetusfifsi Putra
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan permasalahan yang sering terjadi di sektor informal, termasuk bengkel las yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pengetahuan tentang K3, sikap terhadap K3, dan penggunaan alat pelindung diri (APD) dengan kejadian kecelakaan kerja pada pekerja bengkel las di Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional dan melibatkan 35 responden yang dipilih melalui teknik total sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner dan dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan K3 dengan kejadian kecelakaan kerja (p = 0.002), sikap terhadap K3 (p = 0.020), serta penggunaan APD (p = 0.015). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan, sikap positif terhadap K3, dan kepatuhan dalam penggunaan APD berperan penting dalam menurunkan risiko kecelakaan kerja. Oleh karena itu, disarankan agar pemilik bengkel rutin memberikan edukasi K3, menyediakan APD yang memadai, serta membentuk budaya kerja yang berorientasi pada keselamatan.
Hubungan Unsafe Antion Dan Unsafe Condition Terhadap Kecelakaan Kerja Di Area Operasional PT X Ummami, Husnul; Sriwahyuni, Susy; Murdani, Ihsan; Is, Jun Musnadi; Siregar, Siti Maisyaroh Fitri
Public Health and Safety International Journal Vol. 5 No. 01 (2025): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecelakaan kerja merupakan isu serius di sektor industri karena berdampak pada produktivitas, kesehatan, dan keselamatan tenaga kerja. Berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan, sepanjang tahun 2023 tercatat sebanyak 370.747 kasus kecelakaan kerja. Dua faktor utama penyebabnya adalah tindakan tidak aman (unsafe action) dan kondisi kerja yang tidak aman (unsafe condition). Unsafe action mencakup perilaku pekerja yang tidak mengikuti prosedur keselamatan, sedangkan unsafe condition mengacu pada kondisi lingkungan kerja yang berisiko, seperti alat kerja yang rusak atau lantai licin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara unsafe action dan unsafe condition dengan kejadian kecelakaan kerja di area operasional PT X. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional, yang dilaksanakan pada November hingga Desember 2024. Sebanyak 76 responden dipilih menggunakan teknik random sampling. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara unsafe action dengan kecelakaan kerja (p = 0,002 < 0,05) dan antara unsafe condition dengan kecelakaan kerja (p = 0,001 < 0,05). Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk meningkatkan pengawasan, melakukan inspeksi rutin, serta mengadakan pelatihan keselamatan kerja secara berkala.