ABSTRAK Pandangan umum mengenai sampah sering kali menganggapnya sebagai barang yang tidak memiliki nilai. Pengelolaan sampah melalui pemisahan antara sampah organik dan nonorganik sangat penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Metode ecobrick merupakan salah satu upaya kreatif dalam mengelola sampah plastik menjadi produk yang bermanfaat, serta mengurangi pencemaran dan risiko racun. Pondok Tahfizh Daarul Furqon (Bagian Putri) menghadapi tantangan dalam manajemen pengolahan sampah. Kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pemilahan serta pengelolaan sampah yang tepat telah menciptakan kondisi yang kurang ideal. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan dalam pengolahan sampah nonorganik dan penerapan metode ecobrick, yang dilengkapi dengan pre-test dan post-test untuk mengukur efektivitas intervensi sebagai upaya untuk mengubah sampah menjadi nilai ekonomis. Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan 40 peserta berusia 12-19 tahun. Hasil yang diperoleh menunjukkan peningkatan skorkategori baik yang signifikan setelah intervensi (post test), aspek pengetahuan 25% menjadi, 87,5%, skor pada aspek sikap dari 30.0% menjadi 32.5%, aspek perilaku tetap 2.5% dan aspek pola asuh dari 77.5% menjadi 82.5%. Peningkatan pengetahuan, sikap, dan perilaku ini memerlukan komitmen untuk menjaga konsistensi santri dalam pengelolaan sampah. Pentingnya monitoring dan evaluasi, serta inovasi produk, termasuk pengembangan produk, harus diperhatikan agar nilai ekonomis dapat lebih bermakna. Saran ke depan adalah untuk membentuk bank sampah atau bermitra dengan kelompok warga di lingkungan pondok. ABSTRACT The general view on waste often considers it as something without value. Waste management through separation between organic and non-organic waste is very important to maintain the balance of the ecosystem. The ecobrick method is one creative effort in managing plastic waste into useful products, as well as reducing pollution and the risk of toxins. Pondok Tahfizh Daarul Furqon (Female Section) faces challenges in waste management. Lack of awareness and understanding of the importance of sorting and proper waste management has created less than ideal conditions. This community service activity aims to provide knowledge and skills in managing non-organic waste and implementing the ecobrick method, which is complemented by pre-tests and post-tests to measure the effectiveness of the intervention as an effort to turn waste into economic value. The implementation of this activity involves 40 participants aged 12-19 years. The results obtained indicate a significant improvement in the category scores following the intervention (post-test). The knowledge aspect increased from 25% to 87.5%, the attitude aspect rose from 30.0% to 32.5%, the behaviour aspect remained at 2.5%, and the parenting aspect improved from 77.5% to 82.5%. This increase in knowledge, attitude, and behavior requires a commitment to maintain the consistency of santri in waste management. The importance of monitoring and evaluation, as well as product innovation, including product development, should be considered so that economic value can be more meaningful. Suggestions for the future are to establish a waste bank or partner with community groups in the pondok environment.