Penurunan produksi telur dari ayam petelur fase akhir adalah masalah klasik yang perlu diatasi karena berdampak pada nilai ekonomis usaha peternakan ayam petelur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi tanaman tapak liman (E. scaber) dan sirsak (A. muricata) terhadap produksi telur dan gambaran darah dari ayam petelur fase akhir. Penelitian ini menggunakan 36 ekor ayam petelur yang dibagi kepada enam perlakuan. Perlakuan terdiri dari perlakuan A (pemberian infusa E. scaber 2%), B (pemberian infusa A. muricata 2%), C (pemberian infusa E. scaber 1% dan infusa A. muricata 1%), D (pemberian infusa A. muricata 1%), E (pemberian infusa E. scaber 1%), dan F (air minum saja sebagai kontrol). Data rata-rata produksi telur dari setiap perlakuan ditampilkan secara deskriptif. Data gambaran darah dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Duncan pada tingkat kepercayaan 0,5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian infusa E. scaber 2% dapat meningkatkan produksi telur sampai dengan 18,33 % dengan jumlah eritrosit, trombosit dan leukosit adalah 2.338.333 ± 198.132, 27.667 ± 2.334 dan 32.000 ± 3.762 per mm3.