Claim Missing Document
Check
Articles

Distribusi dan Karakteristik Pemuda NEET di Indonesia (Analisis Data Sakernas 2018) Nindya Riana Sari; Sukamdi Sukamdi; Abdur Rofi
Majalah Geografi Indonesia Vol 36, No 2 (2022): Majalah Geografi Indonesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.59391

Abstract

Abstrak Dalam tujuan kedelapan SDGs tertuang indikator dengan target pemuda, salah satunya mengurangi proporsi pemuda yang Not in Education, Employment, or Training (NEET). Indikator NEET menjadi salah satu ukuran untuk mengukur tenaga kerja yang tidak produktif di kalangan pemuda. Diantara negara-negara ASEAN lainnya, Indonesia menempati posisi pertama negara dengan persentase NEET-nya tertinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik pemuda yang berstatus NEET dan sebarannya menurut provinsi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif menggunakan data sekunder. Lebih jauh, data yang digunakan adalah Sakernas 2018. Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa 24,07 persen pemuda berstatus NEET. Pemuda yang termasuk dalam NEET didominasi oleh pemuda perempuan, berpendidikan SMA/sederajat, bukan penyandang disabilitas, serta tinggal pada rumah tangga dengan kondisi sosial ekonomi yang cenderung rendah. Oleh karena itu, sebagai upaya mewujudkan target SDGs, berbagai program yang dibuat hendaknya harus didasarkan pada karakteristik pemuda di setiap wilayah Indonesia. Abstract In the SDGs' eighth goal, there are indicators targeting youth, one of which is to reduce the proportion of youth who are not in Education, Employment, or Training (NEET). NEET indicator is one measure to measure unproductive workforce among youth. Among other ASEAN countries, Indonesia ranks first with the highest NEET percentage. This study aims to determine the characteristics of young people with NEET status and distribution by province. This study uses a quantitative approach with descriptive methods using secondary data. The data used is Sakernas 2018. Based on data processing, it shows that 24.07 percent of youth are NEET. Youth who are included in NEET are dominated by the youth who are on average 23 years old, female, high school educated, are not disabled, living in households with socioeconomic conditions that tend to below. Therefore, to realize the SDGs target, various programs made should be based on the characteristics of youth in each region of Indonesia.
Peran Sumber Pelayanan dan Jenis Provider Terhadap Diskontinuitas Kontrasepsi: Analisis Data SDKI 2012 Izzatul Arifah; Sukamdi Sukamdi; Siswanto Agus Wilopo
Berita Kedokteran Masyarakat (BKM) Vol 32, No 11 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.272 KB) | DOI: 10.22146/bkm.9357

Abstract

Effects of health facility ownership and type of providers on contraception discontinuation: an analysis of 2012 Indonesian demographic health surveyPurposeThis study aimed to examine the role of source of family planning services and types of providers on the discontinuity pattern of modern contraceptive use in women of childbearing age.MethodsThis study analyzed the longitudinal data using secondary data of the IDHS 2012. The sample criteria were: women ever married, aged 15-49, who have ever used modern contraception (pills, injections, IUDs and implants). Stratified Cox models were used to assess the effect of predictors toward contraceptive discontinuation.ResultsKaplan-Meier curves showed higher discontinuity in the short-term contraceptive methods such as injections and pills. Multivariable analysis showed the influence of method source to discontinuation after controlling for other factors, namely age, number of children, education level and place of residence. The risk of discontinuation was greater in government source than private, with HR 1.14 95% CI (1.06 to 1.23). Sub-sample analysis of private services showed a greater chance of discontinuity in physician, with HR 1.28 95% CI (1.06 to 1.54).ConclusionContraceptive discontinuation rate was lower among women using private source and midwives. Women with older age had greater number of children, and the factor of low education levels also was associated with longer duration of contraceptive use.
KARAKTERISTIK AKSEPTOR DAN POLA DISKONTINUITAS KONTRASEPSI MODERN: ANALISIS DATA SDKI 2012 Izzatul Arifah; Sukamdi Sukamdi; Siswanto Agus Wilopo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (436.857 KB)

Abstract

Memahami karakteristik akseptor berdasarkan jenis kontrasepsi dan pola diskontinuitasnya membantu provider meningkatkan kualitas pelayanan guna meningkatkan kontinuitas penggunaan kontrasepsi. Penelitian bertujuan mengkaji karakteristik akseptor dan pola diskontinuitas kontrasepsi modern. Penelitian merupakan studi observasional dengan rancangan kohort-retrospektif. Peneliti menganalisis data longitudinal menggunakan data kalender SDKI 2012. Sampel yaitu 8.656 WUS pernah kawin yang pernah menggunakan kontrasepsi pil, suntik, IUD dan implan. Analisis diskontinuitas berdasarkan prediktornya dilakukan dengan cox proportional hazard model dengan Confidence Interval (CI) 95% dan tingkat kemaknaan p 0,05. Kelompok responden dengan tingkat ekonomi sangat kaya, tinggal di kota dan tingkat pendidikan tinggi persentase terbesar merupakan akseptor IUD. Berkebalikan dengan akseptor implan yang mayoritas tingkat ekonomi sangat miskin, tinggal di desa, tingkat pendidikan rendah serta pengguna sumber pelayanan KB sektor pemerintah. Pil dan suntik merupakan pilihan mayoritas responden yang berusia 20-35 tahun, tingkat ekonomi menengah, pendidikan menengah dan pengguna sumber pelayanan KB sektor pemerintah. Tingkat diskontinuitas lebih tinggi pada metode kontrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil. Risiko diskontinuitas berdasarkan sumber pelayanan paling tinggi terdapat pada akseptor implan sumber pelayanan sektor swasta HR 1,63(1,14-2,36) Terdapat perbedaan yang signifikan karakteristik akseptor masing-masing metode kontrasepsi modern. Perbedaan ini menentukan pendekatan provider dalam menyelenggarakan pelayanan KB berkualitas demi meningkatkan kontinuitas penggunaannya.
Migration Trajectories among Rural Households in Indonesia Agus Joko Pitoyo; Idris Ihwanudin; Sukamdi Sukamdi; Muhammad Arif Fahrudin Alfana; Seri Aryati
Indonesian Journal of Geography Vol 54, No 2 (2022): Indonesian Journal of Geography
Publisher : Faculty of Geography, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/ijg.57819

Abstract

International migration trajectory is one of the important aspects discussed when viewing the migration culture of a region. The specific types and patterns created are unique and dependent on the length of the migration history. Therefore, this study is aimed to explain the migration history carried out by residents in Ponorogo Regency, East Java Province, and the factors that influence international migration. This is a survey research of 515 international migrants. The results showed that the migration pattern in Ponorogo Regency was divided into one, two, and three destination countries with temporal space-related cultural factors used to determine an important influence on rural households' ability to work abroad. Similar to other studies, age and gender are the two key variables related to migration trajectories in Ponorogo Regency.
Implementasi Kebijakan Bina Keluarga Lansia di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta Fransisca Yuli Astuti; Sukamdi Sukamdi; Dewi H. Susilastuti
Salus Cultura: Jurnal Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Vol. 2 No. 2 (2022)
Publisher : Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55480/saluscultura.v2i2.70

Abstract

Konsekuensi dari bertambah panjangnya usia harapan hidup manusia adalah peningkatan jumlah penduduk lanjut usia (Lansia). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada tahun 2021 kondisi Lansia di Indonesia menurut kelompok pengeluaran lebih banyak Lansia berada pada kondisi ekonomi rendah. Sebanyak 43,29% Lansia yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 40% terbawah. Hanya 19,31% penduduk Lansia yang tinggal di rumah tangga dengan kelompok pengeluaran 20% teratas. Kondisi ini dapat menghambat pembangunan ekonomi karena sebagian pendapatan yang diperoleh seharusnya untuk meningkatkan taraf perekonomian dan kualitas sumber daya manusia (SDM) namun digunakan untuk mencukupi kebutuhan sandang dan pangan. Kabupaten Bantul pada tahun 2020 memiliki penduduk sebesar 985.770 jiwa, dan sekitar 14,5% diantaranya adalah Lansia. Sedangkan rasio ketergantungan Lansia di Kabupaten Bantul pada tahun 2020 adalah sebesar 22,6% yang berarti setiap 100 orang penduduk usia produktif (usia 15-59 tahun) harus menanggung sekitar 23 orang penduduk Lansia. Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasio ketergantungan Lansia di Indonesia yang hanya 15,54% di tahun yang sama. Peraturan Badan (Perban) BKKBN Nomor 13 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Kelompok Kegiatan BKL merupakan salah satu upaya pemerintah dalam menangani permasalahan lanjut usia tersebut. Penelitian ini menganalisa implementasi kebijakan program Bina Keluarga Lansia (BKL) dengan menggunakan teori implementasi kebijakan milik Edward III. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Wawancara dilakukan kepada 16 narasumber yang berasal dari Perwakilan BKKBN Provinsi Yogyakarta, DP3AP2KB Kabupaten Bantul, PLKB, BKL, Kader, dan Lansia. Simpulan dari penelitian ini menjelaskan bahwa implementasi kebijakan penanganan Lansia di Kabupaten Bantul secara garis besar telah sesuai dengan regulasi yang ada; sedangkan hambatan implementasi kebijakan program BKL meliputi minimnya sumber daya anggaran, kurangnya SDM di tingkat provinsi dan kabupaten. Meski demikian, dukungan nampak pada komitmen mitra dan stakeholder.
Protection of Indonesian Migrant Workers: Strategies for Sustainable Policies and Best Practices Al Farisi, Salman; Darwin, Muhadjir; Mas'oed, Mochtar; Sukamdi, Sukamdi
Jurnal Politik Indonesia: Indonesian Political Science Review Vol 7, No 1 (2022): Politics and Development
Publisher : Political Science Program, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ipsr.v7i1.35917

Abstract

Law Number 18 of 2017 on the Protection of Indonesian Migrant Workers is a policy product that is a comprehensive correction to Law Number 39 of 2004 on the Placement and Protection of Indonesian Migrant Workers. Law Number 18/2017 mandates stages of protection by the state, from when the Indonesian migrant workers (IMW) candidate has not yet been dispatched; when IMW works in the destination country; and after IMW completes its work contract. The law also regulates the division of tasks among government officials, from the village level; regional government; to the central government, including the network of Representatives of the Republic of Indonesia abroad. The stages of protection services and the involvement of various government agencies and other parties are necessary because the problems surrounding them are also complex. The question that arises is how the policies and actions of these various agencies may interact harmoniously so that IMW protection services can take place on a sustainable basis? This study found that the integration of data and information systems can improve the performance of IMW protection services. The integration of the system also supports the formation of a sustainable IMW protection service ecosystem.
Corelations Quality of Eldery and Regional Socio-Economic Indicators in Indonesia Risky Primastuti; Sukamdi; Umi Listyaningsih
Jurnal Multidisiplin Madani Vol. 3 No. 2 (2023): February 2023
Publisher : PT FORMOSA CENDEKIA GLOBAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55927/mudima.v3i2.2386

Abstract

Every region has various features, one of which is the condition of the elderly in Indonesia where there  are have gaps between regions. In addition to the features of the elderly, the socio-economic conditions of each province also diverse. So that policies of older peolpe can be right on target, his further research aims to assess the quality categories of the elderly and test how they relate to regional socio-economic indicators. The unit of analysis for this research is 34 provinces in Indonesia, with data sources from BPS publications (Susenas and Sakernas 2021). Examination of the quality of the elderly was carried out by means of non-hierarchical K-means clustering, classification of socio-economic conditions is done by scoring HDI, per capita income, and poverty in an area ,while the correlation of the quality of the elderly with socio-economic indicators was carried out by Spearman rank analysis. The results of this study indicate that in 2021 there will be 19 provinces with poor elderly quality, six provinces with good elderly quality, and 19 provinces with good elderly quality. There is a significant, quite strong, and one-way relationship between socio-economic conditions and the quality of provincial elderly in Indonesia. The HDI and GRDP Per capita have a significant, fairly strong, and in-line relationship with the quality of the provincial elderly. Meanwhile, the proportion of poor people has a significant, quite strong, but contradictory relationship with the quality of the provincial elderly
Exploring Typology of Residents Staying in Disaster-Prone Areas: A Case Study in Tambak Lorok, Semarang, Indonesia Choirul Amin; S Sukamdi; R Rijanta
Forum Geografi Vol 32, No 1 (2018): July 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23917/forgeo.v32i1.5817

Abstract

Studies about population immobility, especially immobility associated with climate change-related disaster, are very limited. As a consequence, the explanation of population immobility in disaster prone areas is still blurred. This study contributes in explaining population immobility by exploring the typology of residents who did not move from disaster-prone areas. The survey was conducted towards the residents of Kampung Tambak Lorok Semarang, which is prone to three disasters simultaneously i.e. sea level rise, land subsidence, and tidal inundation. The study sample was 235 heads of households selected using proportional sampling area technique. Data were collected using a questionnaire consisting of two parts: (1) demographic, social, and economic characteristics of people who did not move from disaster prone areas; and (2) staying intention in disaster prone areas. Data analysis used descriptive analysis by using table and graph of respondent characteristic and relation between respondent characteristic and staying intention in research area. Three (3) typologies have been identified, namely: Type-1 are residents who wishes to stay; Type-2 are residents who still have not decided whether to stay or move; and Type-3 are residents who do not want to stay/want to move. Each of these typologies is described by place of birth, age, length of stay, education, occupation, and income. The understanding of the typology of residents living in disaster prone areas is important as inputs for policy-makers, especially regarding the relocation of people from disaster prone areas to be effective. The results of this study also contribute empirical evidence to the migration theory debate at the micro level, namely that the staying intention is a key element in the 'black box' of immobile decision-making from disaster prone areas.
Perspektif Time Geography terhadap Upaya Pemenuhan Kebutuhan Air Perempuan Kepala Keluarga Dusun Gunung Butak, Gunungkidul Alia Fajarwati; Sukamdi Sukamdi; Dyah Rahmawati Hizbaron; Umi Listyaningsih; Pinta Rachmadani
Majalah Geografi Indonesia Vol 37, No 2 (2023): Majalah Geografi Indoenesia
Publisher : Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/mgi.79090

Abstract

Abstrak Pemenuhan kebutuhan air masyarakat Dusun Gunung Butak yang termasuk dalam kawasan Karst Gunungsewu merupakan tantangan, terlebih untuk Perempuan Kepala Keluarga (Pekka). Tujuan penelitian : 1) mengidentifikasi sumber air bersih di Dusun Gunung Butak untuk memenuhi kebutuhan selama setahun, 2) menganalisa upaya pemenuhan kebutuhan air oleh Pekka menggunakan perspektif Time Geography. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Indepth interview dengan Pekka dan key persons dengan alat penelitian kalender musim dan panduan/protokol wawancara dilakukan untuk menggali informasi. Pemetaan juga dilakukan dengan menggunakan software GIS. Data divalidasi dengan strategi validasi dalam penelitian kualitatif dan dianalisa menggunakan metode analisa fenomenologis terstruktur. Pada tujuan 2 digunakan analisa dari perspektif Time Geography dan analisa spasial. Hasil penelitian menunjukkan terjadi perubahan sumber air yang digunakan di dusun ini. Berdasarkan analisa Time Geography, adanya pipa PDAM di dusun ini menghemat waktu, memperpendek jalur individu, dan mengurangi kendala mobilitas Pekka dalam memenuhi kebutuhan air terutama saat kemarau. Abstract Meeting the water needs of the community in Gunung Butak Hamlet which is located in the Gunungsewu Karst area is a challenge, especially for Women Headed Household (WHH). The aims of the study are : 1) to identify sources of clean water in Gunung Butak Hamlet to meet one year's needs, and 2) to analyze the fulfillment efforts of water needs by WHH using Time Geography perspective. This research is a qualitative research with a phenomenological approach. Indepth interviews with WHH and key persons using seasonal calendar research tools and interview guidelines/protocols were conducted to gather information. Mapping was also done using GIS software. The data was validated using a validation strategy in qualitative research and analyzed using a structured phenomenological analysis method. Analysis from the perspective of Time Geography and spatial analysis was implemented in the second aim of this research. The results showed that there was a change in the source of water used in this hamlet. Based on Time Geography analysis, the presence of PDAM pipes in this hamlet saves time, shortens Pekka's individual paths and reducing their mobility constraint in fulfilling water needs, especially during the dry season.
KARAKTERISTIK AKSEPTOR DAN POLA DISKONTINUITAS KONTRASEPSI MODERN: ANALISIS DATA SDKI 2012 Izzatul Arifah; Sukamdi Sukamdi; Siswanto Agus Wilopo
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Memahami karakteristik akseptor berdasarkan jenis kontrasepsi dan pola diskontinuitasnya membantu provider meningkatkan kualitas pelayanan guna meningkatkan kontinuitas penggunaan kontrasepsi. Penelitian bertujuan mengkaji karakteristik akseptor dan pola diskontinuitas kontrasepsi modern. Penelitian merupakan studi observasional dengan rancangan kohort-retrospektif. Peneliti menganalisis data longitudinal menggunakan data kalender SDKI 2012. Sampel yaitu 8.656 WUS pernah kawin yang pernah menggunakan kontrasepsi pil, suntik, IUD dan implan. Analisis diskontinuitas berdasarkan prediktornya dilakukan dengan cox proportional hazard model dengan Confidence Interval (CI) 95% dan tingkat kemaknaan p 0,05. Kelompok responden dengan tingkat ekonomi sangat kaya, tinggal di kota dan tingkat pendidikan tinggi persentase terbesar merupakan akseptor IUD. Berkebalikan dengan akseptor implan yang mayoritas tingkat ekonomi sangat miskin, tinggal di desa, tingkat pendidikan rendah serta pengguna sumber pelayanan KB sektor pemerintah. Pil dan suntik merupakan pilihan mayoritas responden yang berusia 20-35 tahun, tingkat ekonomi menengah, pendidikan menengah dan pengguna sumber pelayanan KB sektor pemerintah. Tingkat diskontinuitas lebih tinggi pada metode kontrasepsi jangka pendek seperti suntik dan pil. Risiko diskontinuitas berdasarkan sumber pelayanan paling tinggi terdapat pada akseptor implan sumber pelayanan sektor swasta HR 1,63(1,14-2,36) Terdapat perbedaan yang signifikan karakteristik akseptor masing-masing metode kontrasepsi modern. Perbedaan ini menentukan pendekatan provider dalam menyelenggarakan pelayanan KB berkualitas demi meningkatkan kontinuitas penggunaannya.
Co-Authors Abdur Rofi Ade Ermasari Agus Andrianto Agus Heruanto Hadna Agus Heruanto Hadna Agus Joko Pitoyo Al Azizah, Rohil Alfana, Muhammad Arif Fahrudin Alia Fajarwati Armansyah Armansyah Aryati, Seri Awan Setiawan Bakti Indra Kurniawan C. Wiharya Catur Sugiyanto Choirul Amin Choirul Amin Denkovski, Viktor Dewi H. Susilastuti Dimas Eriyanto Dinda Ayu Amalia Djokosantoso Moeljono, Djokosantoso Dyah Rahmawati Hizbaron Dyah Widyastuti Faturochman Faturochman Fransisca Yuli Astuti Gunawan Wibisono Helly Prajitno Soetjipto, Helly Prajitno Idris Ihwanudin Imron Ridzki Indra Bastian Isnaeni, MH. Izzatul Arifah Jenri Panjaitan Joenoes, Kartini Sally Hb Josaphat Tetuko SriSumantyo Joto, Ruwah L. Hakim Laili Rahayuwati Lepik, Aira Mas'oed, Mochtar Milzam Brillian Santana Mochammad Mieftah Muhadjir Darwin Muhadjir Darwin Muhadjir Darwin Muhadjir Darwin Muhajir Darwin Muhajir Darwin Muhajir Darwin Muhajir Darwin, Muhajir Muhammad Fahmi Hakim Mulyani, Wiwik Puji Muntiyah Muntiyah Mustafa Elnagi Elsamani Hassan Nindya Riana Sari Norma Yuni Kartika Norma Yuni Kartika Norma Yuni Kartika Norma Yuni Kartika Norma Yuni Kartika, Norma Yuni Novfowan, Anang Dasa Nuraini Nuraini Pinta Rachmadani Putri, Ratih Fitria R. Rijanta Rahmad Dwi Pramudya Rahman Azis Prasojo Rahmania Putri Yulissa Reni Pebrianti Rika Harini Rina Herartri Rindang Ekawati Risky Primastuti Ronilaya, Ferdian S. Djulihenanto S.L. Hermawan Salman Al Farisi, Salman Seri Aryati Seri Aryati Setiadi Setiadi Siswanto Agus Wilopo Slamet Nurhadi Sofian Effendi Sonyaruri Satiti Ruri Suci Iriani Sinuraya Sungkowo, Heri Susi Eja Yuarsi Susilo Sutjipto, Rachmat Tukiran Tukiran Umi Listyaningsih Umi Listyaningsih Wini Tamtiari Yeremias T Keban Yuni Hastuti