Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

PUSAT LAYANAN INTEGRATIF LANSIA DI MASYARAKAT (SENIOR CENTER) Sunarti, Sri; Ramadhan, Rahmad
Saintika Medika: Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kedokteran Keluarga Vol 14, No 1 (2018): JUNI 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.036 KB) | DOI: 10.22219/sm.Vol14.SMUMM1.6690

Abstract

Senior center adalah salah satu contoh tempat bertemunya para lansia (orang lanjut usia) di masyarakat, sehingga kebutuhanmereka untuk bersosialisasi, beraktifitas secara fisik, kebutuhan emosional dan kecerdasan mereka bisa tetap terasah. Programprogramtersebut khusus didesain sesuai kebutuhan untuk memberikan hasil yang positif kepada para lansia, meski denganketerbatasan fisik, kognitif, dan masalah sosial lainnya. Senior center dianggap merupakan wahana yang penting untukmempertahankan kemandirian para lansia di masyarakat.Kata Kunci: Pusat layanan integratif, lansia
Physical Activity Improves Muscle Strength and Reduces Inflammatory Markers in Diabetic Elderly Patients Fitriyah, Lailatul; Sunarti, Sri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (773.619 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.02.18

Abstract

Regular exercise has an effect on muscle strength and inflammatory markers. The aim of this study is to determine the relation of regular exercise with muscle strength and inflammatory markers (IL-6, CRP) in diabetic elderly compared to non-diabetic ones. A case control study was conducted to 30 elderly by giving them regular exercise. Fifteen subjects were diabetic and the other fifteen were non-diabetic. The data were analyzed using Chi-Square, independent t-Test and Mann Whitney. The result shows handgrip 24,9(14,8-34,6)kg in diabetic vs. 25(6,8-42,1)kg in non-diabetic (p=0,673); 4 meters walk was 3,38(2,34-8,18)s in diabetic vs 3,26(2,06-4,36)s in non-diabetic (p=0,263); IL-6 level was 1,61(0,37-14,02)pg/mL in diabetic vs 1,47(0,52-10,17)pg/mL in non-diabetic (p=0,983); CRP level was 0,23(0,18-0,33)mg/dL in diabetic vs 0,22(0,11-1,01)mg/dL in non-diabetic (p=0,622). HbA1C was 7,35 (5,9-13)%. There is no significant difference in muscle strength and inflammatory markers on the diabetic and non-diabetic groups who exercise regularly. This study shows that regular exercise and well-controlled HbA1C give a good impact on muscle strength and inflammatory markers of the diabetic elderly patients.Keywords: CRP, diabetes, IL-6, elderly, exercise
Sarkopenia, Latihan, dan Kejadian Jatuh (Falls) pada Populasi Lanjut Usia Tantri, Niluh; sunarti, Sri; Nurlaila, Gadis; Wahono S, Djoko
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 1 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.472 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.01.8

Abstract

Sarkopenia sangat terkait dengan penurunan fungsi dalam melakukan berbagai aktivitas penting yang pada akhirnya akan menyebabkan kerapuhan, meningkatkan risiko jatuh dan hilangnya kemandirian. Latihan diketahui merupakan salah satu modalitas terapi sarkopenia, yang juga memiliki efek protektif terhadap falls. Penelitian dilakukan untuk menemukan hubungan antara sarkopenia dan latihan dengan kejadian jatuh pada  usia >60 tahun. Penelitian observasional dilakukan dengan pendekatan potong lintang pada populasi lanjut usia mandiri di Kabupaten dan Kota Malang sebanyak 232 subjek. Massa otot diukur mengunakan formula MAMC, kekuatan dan fungsi ekstremitas diukur menggunakan kekuatan genggaman tangan dan jarak tempuh dan kecepatan  berjalan. Latihan didefinisikan sebagai senam ataupun jalan kaki minimal 120 menit perminggu. Riwayat jatuh dikatakan positif bila ada kejadian jatuh dalam 1 tahun terakhir berdasarkan anamnesis. Hasil menunjukkan 106 pasien (45,69%) mengalami sarkopeni berdasarkan algoritme EWSGOP. Dari 106 kelompok sarkopeni, 27 subjek pernah mengalami jatuh (25,5%). Faktor berat badan, tinggi badan, index massa tubuh, lingkar lengan atas, tricep skinfold, genggaman tangan, kecepatan berjalan dan latihan, terbukti memiliki perbedaan yang bermakna antara kelompok sarkopenia dan tidak sarkopenia (p=0,000; p=0,035; p=0,04; p=0,000; p=0,000; p=0,000; p=0,000; p=0,001 dan  p=0,031). Hanya lingkar lengan atas yang didapatkan hubungan yang bermakna dengan adanya riwayat jatuh (p=0,000). Didapatkan hubungan yang bermakna antara latihan dengan sarkopenia (p=0,031) dengan OR 1,73 CI 1,007-2,885, sehingga dapat dihitung probabilitas subjek yang tidak melakukan latihan akan mengalami sarkopenia sebesar 63,37%.Kata Kunci:Kekuatan otot, latihan, massa otot, riwayat jatuh , sarkopenia
Permasalahan Pemberian Obat pada Pasien Geriatri di Ruang Perawatan RSUD Saiful Anwar Malang Rahmawati, Yuni; Sunarti, Sri
Jurnal Kedokteran Brawijaya Vol 28, No 2 (2014)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.615 KB) | DOI: 10.21776/ub.jkb.2014.028.02.15

Abstract

Permasalahan terkait pemberian obat sering terjadi pada pasien yang menjalani perawatan di rumah sakit, dengan faktor risiko yang tersering  adalah polifarmasi dan peningkatan usia. Penelitian ditujukan untuk mengetahui deskripsi usia, jenis kelamin, jumlah obat dan  prevalensi adanya Permasalahan terkait pemberian obat (Drug Related Problem=DRP) pada pasien geriatri yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Penelitian kohort retrospektif  dengan pengambilan data sekunder pada  pasien geriatri (≥60 thn) di Ruang Perawatan RSUD Saiful Anwar Malang selama Periode Januari- Desember 2011. Penelitian ini  menunjukkan dari 150 subjek  55,3% adalah pria, rentang usia 60-65 tahun (28%),  66-70 tahun (36%), 71- 75 tahun (19,3%), >75 tahun (16,7%). Polifarmasi terjadi pada  72% pasien geriatri dengan prevalensi kejadian  DRP sebesar 72%. Penggunaan obat tersering yaitu antibiotik (73,3%), H2 antagonis (60,7%),  antihipertensi (46 %),  antiemetik (37,3%), NSAID ( 32%). Kejadian DRP tersering yaitu potensi interaksi obat (66%), dosis yang tidak tepat (17,3%) , pemakaian obat yang tidak perlu (16%), efek samping obat (14%), pemilihan jenis obat yang tidak tepat (8,7%). Potensi interaksi obat terbanyak yaitu pada obat ACE-inhibitor, diuretik dan antiplatelet. Duplikasi obat terjadi pada pemberian PPI dan H2 antagonis.  Terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan jumlah obat yang diberikan dengan prevalensi terjadinya DRP (p=0,000). Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara peningkatan usia subjek dengan prevalensi DRP (p=0,366). Risiko relatif pasien geriatri dengan polifarmasi mengalami DRP  sebesar  1,822 (CI 95%: 1,291-2,569).Kata Kunci: Geriatri, permasalahan terkait pemberian obat, polifarmasi
COGNITIVE IMPAIRMENT AND DEPRESSION ARE THE MOST IMPORTANT RISK FACTORS FOR FRAILTY Hariyanti, Tita; Sunarti, Sri; Vistiandini, Seravina Ayu
Malang Neurology Journal Vol 6, No 1 (2020): January
Publisher : Malang Neurology Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.mnj.2020.006.01.4

Abstract

Background: Frailty is a condition that causes a decline or failure in homeostasis mechanism on older people resulting in increased susceptibility to stressor. The risk factors of frailty include: cognitive impairment and depression.Objective: To prove the relation between cognitive impairment and depression with frailty.Methods: This study is using cross-sectional approach. Samples are collected from 222 citizens from the elderly population of Malang using accidental sampling method. Variables measured in this study are frailty that is determined by Fried Criteria, cognitive impairment that is determined by MMSE score and depression status that is determined by GDS score.Results: The analysis result of relation between cognitive impairment and depression and frailty using the Spearman correlation test produces the value of p = 0,000 and the correlation coefficients for rare 0,500 and 0,508 respectively. Different levels of cognitive impairment and depression in the frail group compared to pre-frail and robust groups resulted in p = 0,000, whereas the level of cognitive impairment and depression in the pre-frail group compared to robust group yielding p values of 0.735 and 0.944 respectively.Conclusion: There is a relation between cognitive impairment and depression on frailty. There was a significant difference in the levels of cognitive impairment and depression in the frail group compared to the pre-frail and robust groups, whereas in the pre-frail group compared to robust group the levels of cognitive impairment and depression did not have a significant difference.
RISK OF ANEMIA AMONG ELEMENTARY SCHOOL STUDENTS IN EAST KALIMANTAN PROVINCE, INDONESIA: A CASE CONTROL PROTOCOL STUDY Nugroho, Purwo Setiyo; Sunarti, Sri; Amalia, Nida; Tianingrum, Niken Agus; Kurniasari, Lia; Winarti, Yuliani; Febriyanto, Kresna; Oktaviani, Oktaviani; Susanti, Erni Wingki; Rahman, Ferry Fadzlul; Ghozali, Ghozali; Rachman, Ainur
JOURNAL OF RESEARCH IN PUBLIC HEALTH SCIENCES Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : Krafon Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.504 KB) | DOI: 10.38062/jrphs.v1i2.52

Abstract

The issue of anemia in Indonesia still remains a homework for the Ministry of Health, as well as other related sectors.  According to data from the Basic Health Research (Riset Kesehatan Dasar) in 2013, there are 31% female adolescents in Indonesia who suffers from anemia.  However, this number increased to 48.9% according to data from the Basic Health Research in 2018, with the most proportion of anemia found in the 15-24 and 24-34 age groups.  These cases clearly confirms that the health state of adolescents highly determines the success of health development, especially in the effort to establish the quality of the next generation in the future.  This research uses case control design, where the case group population are students at Muhammadiyah Elementary Schools located in the city of Samarinda, East Kalimantan Province, whereas the control group population are students from Islamic Elementary Schools in the city of Samarinda, East Kalimantan Province. The statistic analysis being used is the multiple regression analysis to look for risk factor with the highest effect. This is a retrospective research, that is extracting past variable information from respondents so recall bias, which can cause wrong information, is at risk of occurance.  Furthermore, the bias that might occur is that  the respondent is bias by giving false answers.  Another mistake is in the form of other cofounding variables not included in the research, which results in risk estimation value error.
PERBANYAKAN AKASIA HIBRIDA (Acacia mangium × Acacia auriculiformis) MELALUI SUBKULTUR BERULANG Yelnititis, Yelnititis; Sunarti, Sri
Jurnal Bioteknologi & Biosains Indonesia (JBBI) Vol. 7 No. 1 (2020): June 2020
Publisher : Balai Bioteknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29122/jbbi.v7i1.3113

Abstract

In vitro culture is a promising technique for mass propagation of high-value species. Study of propagation for Acacia hybrid (A. mangium x A. auriculiformis) through this technique has been conducted using single node stem from seedlings as explants. Growth medium used was modified Murashige and Skoog (MS), basal medium Woody Plant Medium (WPM), and Gamborg (B5) supplemented. The study was conducted in two stages, namely shoot induction and shoot multiplication. The treatment tested was the Benzyl Adenine (BA) supplementation at the concentration of 0.3; 0.7; and 1.0 mgL-1 of. Observation was conducted on the frequency of shoot induction, number of shoot, shoot length and visual performance of the culture. The result showed that treatment of BA 0.7 mgL-1 on modified MS medium is the best for shoot induction, shoot multiplication and visual performace of the culture. The average of number of shoot was 2.6; 5.0 and 7.7 shoots on the first three consecutive subcultures. Changing to different basal medium on the fourth subculture showed that the treatment of BA 0.7 mgl-1 is the best condition for shoot regeneration (12.60 shoots) and shoot length (6.97 cm). The culture from this treatment showed the best visual morphological performance.Keywords:Acacia hybrid; multiplication; subculture; in vitro; BA. ABSTRAKKultur in vitro merupakan suatu teknik yang menjanjikan untuk perbanyakan massal spesies-tanaman bernilai tinggi. Penelitian perbanyakan akasia hibrid (A. mangium x A. auriculiformis) melalui kulturin vitro telah dilakukan dengan menggunakan eksplan berupa batang satu buku yang berasal dari anakan. Media tumbuh yang digunakan adalah media dasar Murashige dan Skoog (MS) yang sudah dimodifikasi, media dasar Woody Plant Medium (WPM), dan Gamborg (B5). Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu induksi tunas dan perbanyakan tunas. Perlakuan yang diuji adalah penggunaan Benzyl Adenine (BA) dengan konsentrasi 0,3; 0,7 dan 1,0 mg L-1. Pengamatan dilakukan terhadap waktu induksi tunas, jumlah tunas, tinggi tunas dan penampilan biakan secara visual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan BA 0,7 mg L-1 pada media MS modifikasi merupakan perlakuan terbaik untuk induksi tunas, perbanyakan tunas, tinggi tunas, dan kondisi biakan secara visual. Jumlah rata-rata tunas yang dihasilkan dari perlakuan ini adalah 2,6; 5,0 dan 7,7 tunas pada subkultur pertama, kedua dan ketiga. Pada penggunaan media dasar berbeda pada subkultur keempat menunjukkan bahwa perlakuan BA 0,7 mg L-1 merupakan perlakuan terbaik dengan jumlah tunas sebanyak 12,60 tunas dan rata-rata tinggi tunas 6,97 cm. Biakan yang dihasilkan dari perlakuan tersebut mempunyai penampilan yang baik dan normal.
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PROSES BELAJAR-MENGAJAR ANAK USIA 4-5 TAHUN Sunarti, Sri; R, Marmawi; Yuniarni, Desni
Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa Vol 4, No 3 (2015): Maret 2015
Publisher : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Khatulistiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian deskriptif  menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Teknik penelitian yang digunakan adalah teknik wawancara, teknik observasi, dan teknik studi dokumenter dengan alat pengumpul data berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, daftar cek, dokumen, dan catatan lapangan. Subjek penelitian yaitu guru Kelompok B. Hasil penelitian ini adalah: jenis media yang digunakan guru di PAUD PANAMA Kecamatan Pontianak Kota meliputi, papan tulis, buku pelajaran, gambar, balok, ayunan, jungkat-jungkit, papan titian, dan tape recorder. Penggunaan media didalam kelas yang meliputi, papan tulis, buku pelajaran, gambar, balok. Dan penggunaan media pembelajaran diluar kelas meliputi, ayunan, papan titian, jungkat-jungkit, tape recorder. Saran  yang diberikan yaitu agar   jenis-jenis media yang digunakan guru dalam proses belajar-mengajar di PAUD PANAMA Kecamatan Pontianak Kota perlu di tambah lagi,  agar lebih baik. penggunaan media pembelajaran sebaiknya dilakukan sesuai dengan langkah-langkah jenis media yang digunakan. Kata Kunci  : Media Pembelajaran, Proses Belajar-Mengajar Abstract: This study was conducted using descriptive study using a qualitative research approach. Research technique used is the technique of interview, observation techniques, and techniques of documentary studies with data collection tool in the form of interview, observation guidelines, checklists, documents, and field notes. Research subjects that teachers Group B. The results of this study are: the type of media used in early childhood teacher PANAMA District of Pontianak city covers, board, textbooks, pictures, beam, swing, seesaw, plank, and a tape recorder. The use of media in the classroom covering, board, textbooks, picture, beam. And use of instructional media outside the classroom include, swing, plank, a seesaw, a tape recorder. Advice given is that the types of media used by teachers in the teaching-learning process in early childhood District of Pontianak City PANAMA need plus more, for the better. use of instructional media should be done in accordance with the steps the type of media used. Keyword : Media Learning, Teaching-Learning Process
An effective approach method in improving the attitude of preventing narcolema (drugs through the eye) in junior high school students in the city of Samarinda Winarti, Yuliani; Sunarti, Sri; Wibowo, Thomas Ari
KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol 16, No 2 (2020)
Publisher : Department of Public Health, Faculty of Sport Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/kemas.v16i2.16610

Abstract

Studi terbaru menunjukkan bahwa terpapar materi pornografi merupakan hal yang biasa. Pengakses pornografi atau narkolema oleh anak-anak dibawah umur sudah sangat memprihatinkan. Penanggulangan dampak narkolema perlu segera dilakukan dengan berbagai usaha preventif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode yang efektif dalam meningkatkan sikap siswa dalam pencegahan Narkolema. Jenis penelitian adalah quasi experiment dengan rancangan non-equivalent control group with pre-test and post-test bertujuan untuk melihat metode yang paling efektif dalam meningkatkan sikap pencegahan narkolema. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 76 orang siswa, terbagi menjadi 2 yaitu kelompok intervensi yang mendapat metode peer educator  sebanyak 40 siswa di SMPN 4 Samarinda dan kelompok kontrol yang mendapat modul sebagai bahan bacaan mandiri sebanyak 35 siswa di SMPN 24 Samarinda yang dipilih secara purposive sampling dengan teknik analisis data menggunakan uji paired t-test dan uji  independent t - test. Keputusan pengujian hipotesis penelitian ini berdasarkan taraf signifikansi 5% atau p value = 0,05. Terdapat perbedaan sikap yang bermakna secara statistik p < 0,05 pada kedua kelompok sebesar p = 0,003. Rerata perubahan sikap kelompok perlakuan lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Pendidikan kesehatan melalui metode peer educator lebih efektif dibanding modul dalam meningkatkan sikap pencegahan Narkolema.
Problem Malnutrisi pada Orang Tua : Tinjauan Faktor Risiko, Konsekuensi, dan Pendekatan Terapi Sunarti, Sri; Fatma, Siti; Putri, Fara; Oktavia, Nur; Miamaretta, Alifia; Salsabiila, Syahidah
Jurnal Klinik dan Riset Kesehatan Vol 2 No 3 (2023): Edisi Juni
Publisher : RSUD Dr. Saiful Anwar Province of East Java

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.11594/jk-risk.02.3.5

Abstract

Aging is an unavoidable part of life, which means process of turning into frail person with reduce physiologic functions and increased disease susceptibility through various mechanisms, including age-related changes in lifestyle, disease conditions, sosial and environmental factors that may affect dietary behaviors and nutritional status. Malnutrition are common symptoms in elderly and are related to various factors including eating problem and comorbid diseases. Screening for eating disorder, comorbid diseases, and mental diseases such as depression, and anxiety are essential. Managing malnutrition is important, with comprehensive treatment including lifestyle changes, controlling comorbid disease, and also simple intervensions such as nutritional supplementation or modified diets could improved the health status.
Co-Authors Aan Komariah Abubakar, Bella Oktaviany Adam Abidin, Muhamad Ainur Rachman, Ainur Alfiani, Syahrul Amalia, Nida Amalia, Nida Amarin Yudhana, Amarin Aminiwati Firdaus, Fariha Aqil, Faisal Mohammad Rifqi Arif Nirsatmanto Ariyanto Nugroho Asti Ayuningsih Atieq Amjadallah Alfie Azriel Satria H, Mochamad Bahri, Saiful Betly Taghulihi Bujang Rahman Chriswantara, Riz’q Threevisca Clara Susilawati Deden Makbuloh Desni Yuniarni Desrika Talib Dewi, Ni Luh Arini Sukma Dimas Ryan Desetyaputra, Dimas Ryan Djoko Wahono S Dwi Kartikaningtyas, Dwi Ernawati Budi Astuti Etek, Yurnalis Fadzlul Rahman, Ferry Faiza Octavian, Nur Fatwah, Evien Febrianto, Kresna Febriyanto, Kresna Gadis Nurlaila Ghifary, Muhammad Rifqi Al Ghozali, Ghozali Harahap, M. Harumbay, Nysrina Haryanti, Tita Helena Helena, Helena Hidayat, Rizal Husain, Yeristiawati Irma Kharisma Hatibie Jepatrika Gumalindi, Rejila Kurniawan T, Dandy Lailatul Fitriyah Laxmiwaty Dai, Srilian Lia Kurniasari Luqyana, Justicia Puspa Mafa Dila, Melkia Maimunah, Ulva Mardhiyah, Fairuz Marmawi R . Masruroh Rahayu, Masruroh Miamaretta, Alifia Nafisah, Nailatun Niluh Tantri Nirva Diana Nugroho, Purwo Setiyo Nur Jannah, Rina Oktavia, Nur Oktaviani oktaviani Oktaviani, Lisa Wahidatul Puspitasari, Ika A Pusvitha, Maria Putri, Fara Rahman, Ferry Fadzlul Rakha, Muhammad Ramadhan, Rahmad raudatul jannah Rosida Salsabiila, Syahidah Sandy, Denti Septi Aria Sasiarini, Laksmi Siti Fatma Siti Masruroh Subandi Subandi Susanti, Erni Wingki Susanti, Erni Wingki Syarifudin, Encep Teguh Setyaji Thomas Ari Wibowo Tianingrum, Niken Agus Tianingrum, Niken Agus Tita Hariyanti Vidhia Agmareina Hirto Vistiandini, Seravina Ayu Wella, Nulva Widianingsih, Sri Widiasari, Indri Wildayanti Limpas, Zulhajnie Winarti, Yuliani Winstonly, Brian Wirabhatari, Astika Yelnititis, Yelnititis Yuni Rahmawati