Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS PENYEBAB PRODUK CACAT PADA BAGIAN FOUNDRY DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) (Studi Kasus: PT. Austenite Foundry Medan) Naibaho, Herdianto Marasi; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 7, No 4 (2018): WISUDA PERIODE OKTOBER 2018
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.561 KB)

Abstract

PT. Austenite Foundry merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengecoran logam. Produk-produk yang dihasilkan perusahaan berupa bagian- bagian mesin dan alat berat pada bidang pertanian. Perusahaan tersebut menggunakan metode pengecoran permanent mold casting dan lost foam casting. Dalam melakukan pengecoran logam, PT. Austenite Foundry melibatkan berbagai bagian diantaranya, bagian pattern, molding, pengecoran, quality control, fettling, dan bagian finishing. Bagian yang riskan dalam perusahaan foundry adalah bagian pengecoran, apabila proses pengecoran yang dilakukan bentuknya tidak sempurna maka akan dianggap cacat. PT. Austenite Foundry telah menetapkan batas produk cacat maksimal sebesar 10% tetapi belum dapat dipenuhi oleh perusahaan. Pada bulan Desember 2016 rata-rata produk cacat tiap minggunya mencapai 20,83% sehingga mengakibatkan banyaknya keluhan dari pelanggan dan perusahaan mengalami kerugian sebesar Rp 229.789.138. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui penyebab produk cacat yang paling dominan serta memberikan solusi perbaikan pada proses produksi agar dapat mengurangi jumlah produk cacat. Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode Effects Analysis (FMEA) dan menggunakan metode 5W+1H. Hasil yang didapatkan dari penelitian adalah jenis cacat yang paling dominan yaitu pin hole (lubang kecil) dan crack (patah) sebesar 80,2%. Penyebab terbesar pin hole adalah  pengisian pasir pada pattern yang tidak sempurna dan saluran udara kurang, sementara pada crack terjadi akibat proses pendinginan dan pembukaan cetakan pasir yang tidak sempurna, saluran udara kurang dan penuangan cairan logam ke dalam cetakan kurang tepat. Usulan perbaikan yang diberikan adalah melakukan briefieng sebelum melakukan pekerjaan, menetapkan standar operasional pekerja, dan meningkatkan kenyamanan pada lantai produksi.ABSTRACT[Analysis Causes Of Defective Products in Foundry Using Filure Mode and Effect Analysis (FMEA) Method] PT. Austenite Foundry is a company engaged in metal casting. Products produced by the company in the form of machinery parts and heavy equipment in agriculture. The company uses the permanent mold casting method and lost foam casting. In conducting metal casting, PT. Austenite Foundry involves various parts including, pattern parts, molding, casting, quality control, fettling, and finishing parts. The risky part of the foundry company is the casting part, if the casting process is not perfect, it will be considered defective. PT. Austenite Foundry has set a defective product limit of up to 10% but has not been met by the company. In December 2016 the average defective product reached 20.83% per week, resulting in a large number of complaints from customers and companies experiencing a loss of Rp 229,789,138. This study has a purpose to find out the most dominant causes of defective products and provide solutions to improvements in the production process in order to reduce the number of defective products. This study uses the Failure Mode Effects Analysis (FMEA) method and uses the 5W + 1H method. The results obtained from the study were the most dominant types of defects, namely pin holes and cracks of 80.2%. The biggest cause of pin holes is filling sand with imperfect patterns and less airways, while cracks occur due to imperfect cooling and opening of sand molds, less airways and less precise pouring of metal fluids into the mold. Proposed improvements are given briefing before doing work, setting operational standards for workers, and increasing comfort on the production floor.
IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN MESIN ASPHALT MIXING PLANT (AMP) PT PURI SAKTI PERKASA MENGGUNAKAN METODE FMEA & LTA Setiawan Handjoyo, David Kurnia; Susanto, Novie; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371.809 KB)

Abstract

Identifikasi Penyebab Kerusakan Mesin Asphalt Mixing Plant (AMP) PT Puri Sakti Perkasa menggunakan metode FMEA & LTA. PT Puri Sakti Perkasa merupakan salah satu perusahaan kontraktor yang fokus dalam penyediaan aspal. Dalam proses produksinya, dibutuhkan bantuan mesin utama yaitu Asphalt Mixing Plant (AMP), sehingga jika terjadi kerusakan komponen mesin AMP yang menyebabkan mesin tersebut tidak dapat beroperasi maka akan menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Maka dari itu, PT Puri Sakti Perkasa berusaha menyusun kebijakan perawatan untuk mesin AMP. Penyusunan kebijakan perawatan dilakukan karena meningkatnya frekuensi kerusakan mesin AMP beberapa tahun terakhir (2015-2016). Berdasarkan kondisi tersebut, pada penelitian ini akan dilakukan identifikasi awal penyebab kerusakan komponen mesin AMP menggunakan Failure Mode & Effect Analysis (FMEA) dan Logic Tree Analysis (LTA). Hasil dari analisis tersebut akan menunjukan komponen mesin mana saja yang perlu diberi perhatian lebih dalam menyusun kebijakan perawatan kedepannya. AbstractIdentification of Causes of Asphalt Mixing Plant (AMP) Machine  Breakdown Using FMEA & LTA.PT Puri Sakti Perkasa is one of the contractor companies that focus on providing asphalt. In the production process, requires Asphalt Mixing Plant (AMP) as the main machine, so that if there is breakdown to AMP machine components that cause the machine can not operate it will cause loss to the company. Therefore, PT Puri Sakti Perkasa is trying to develop a maintenance policy for AMP machine. Maintenance policy planning is done due to the increasing frequency of AMP machine breakdown in recent years (2015-2016). Under these conditions, the study will be conducted early identification of the cause of AMP’s components breakdown using Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) and Logic Tree Analysis (LTA). The results of the analysis will show which machine components need to be given more attention in preparing future care policies.
ANALISA KEBIJAKAN REPAIR MAINTENANCE DAN KEBIJAKAN PREVENTIVE MAINTENANCE UNTUK MENGETAHUI BIAYA OPTIMAL PADA MESIN AYAK PT. JAMU JAGO Rakhmadan, Audi; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal volume 3,nomor 4,tahun 2014
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (440.078 KB)

Abstract

PT Jamu Jago didirikan pada tahun 1918 dan sampai sekarang merupakan salah satu perusahaan jamu terkenal di Indonesia. Proses pembuatan produk jamu ini membutuhkan mesin-mesin, salah satu diantaranya adalah mesin ayak. Mesin ini digunakan untuk menyaring hasil jamu dari mesin giling yang akan menghasilkan bubuk jamu yang sangat halus. Mesin 3 pada mesin ayak memiliki frekuensi pemakaian yang cukup tinggi dan mengalami frekuensi breakdown yang cukup tinggi pula. Penerapan kebijakan perawatan yang dipakai PT Jamu Jago adalah corrective maintenance. Hasil total perhitungan menunjukkan dalam waktu 8 bulan biaya yang harus dikeluarkan PT Jamu Jago dengan masa pakai part 5 bulan yaitu sebesar Rp 753.530,47 dimana lebih murah dibandingkan dengan biaya corrective dalam 8 bulan yaitu sebesar Rp 4.975.488. Kebijakan perawatan preventive maintenance diperoleh sebagai kebijakan dengan biaya perawatan rendah dibandingkan corrective maintenance.Abstract PT Jamu Jago was established in 1918 and today is one of the famous herbal company in Indonesia. To make a herbal medicine, a company need a machine, one of which is a sifter machine. This machine is used to filter herbal medicine which will produce a very finely powdered herbs. Machine 3 on sifter machine has a fairly high usage frequency and having a high enough frequency of breakdown. Policy of maintenance that used by PT Jamu Jago is corrective maintenance. The result shows that the total of 8 months costs that PT Jamu Jago should pay with lifetime of part for 5 month is Rp 753,530.47 which is cheaper than the cost of corrective maintenance within 8 months is Rp 4,975,488. Preventive maintenance policy is a policy with low maintenance cost than corrective maintenance.
PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE DENGAN PENDEKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) DAN PENENTUAN KEBIJAKAN MAINTENANCE PADA MESIN RING FRAME DIVISI SPINNING I DI PT PISMA PUTRA TEXTILE Haryono, Lilik; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (844.273 KB)

Abstract

Peranan mesin sangat vital  pada seluruh proses produksi, sehingga keadaan mesin harus selalu dalam keadaan yang optimal, terutama mesin ring frame karena pada mesin ini terjadi proses perubahan sliver menjadi benang. Tingginya waktu downtime akan berpengaruh terhadap target produksi yang sering tidak tercapai. Pengukuran nilai efisiensi ini hanya memperhatikan target produksi. Untuk mengetahui efisiensi dari mesin perlu adanya aspek availability,performance, dan quality. Kegiatan perawatan mengalami perkembangan seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menjadi Total Productive Maintenance (TPM).Tujuan dari TPM adalah melakukan minimalisasi kerugian dari sistem manufaktur sehingga mengurangi biaya produksi dengan melakukan pendekatan Overal Equipment Effectiveness (OEE). Perhitungan nilai OEE mempertimbangkan aspek availability, perfomance, dan quality. Selain itu, untuk mengetahui besarnya kerugian produksi, maka dilakukan analisis terhadap six big losses yang pada dasarnya merupakan kerugian dari ketiga aspek OEE. Dengan analisis ini, nantinya dapat diketahui akar penyebab masalah-masalah yang terjadi pada mesin ring frame sehingga dapat dilakukan langkah perbaikan. Tujuan dari KKI di PT Pisma Putra Text adalah menghitung OEE dari mesin ring frame, menentukan six big lose, dan mencari penyebab masalah dengan fish bone dan melakukan proses perbaikan. AbstractThe role of the machine is vital to the entire production process, so the state of the machine must always be in an optimal state, especially the ring frame machine because in this machine there is a process of sliver change into yarn. The high downtime will affect the production targets that are often not achieved. Measurement of this efficiency value only pay attention to production targets. To know the efficiency of the machine needs the availability, performance, and quality aspects. Maintenance activities have developed along with the development of science and technology into Total Productive Maintenance (TPM) .The objective of TPM is to minimize the losses of the manufacturing system so as to reduce production costs by approaching Overal Equipment Effectiveness (OEE). The calculation of OEE values takes into consideration the availability, performance, and quality aspects. In addition, to know the magnitude of production losses, then the analysis of six big losses which is basically a loss of the three aspects of OEE. With this analysis, later can be known the root cause of problems that occur in the ring frame machine so that it can be done remedial steps. The purpose of KKI in PT Pisma Putra Text is to calculate OEE from the ring frame machine, determine the six big lose, and look for the cause of the problem with the fish bone and do the repair process.
Analisis Efisiensi Kinerja Proses Produksi Briket Dengan Metode Value Stream Analysis Tools (VALSAT) di CV Mega Briquette Semarang Mahendra, Riyan Kun; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 8, No 3 (2019): WISUDA PERIODE JULI TAHUN 2019
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (358.163 KB)

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengidentifikasi efisiensi kinerja proses produksi briket pada CV Mega Briquette dengan  metode lean manufacturing yang nantinya diperinci dengan value stream analysis tools. Pada penelitian ini diidentifikasi terlebih dahulu efisiensi kinerjanya dengan Value Stream Mapping. Didapatkan hasil bahwa waste yang mempengaruhi efisiensi kinerja paling besar adalah lamanya proses pengeringan di oven yang membutuhkan waktu sekitar 50 jam sebagai non value activities.. Setelah itu dilakukan penenlitian lebih lanjut dengan menggunakan Value Stream Analysis Tools untuk mengidentifikasi waste apa yang mempengaruhi permasalahan tersebut,Hasil dari Value Stream Analysis Tools didapatkan hasil yaitu waiting. Pada penelitian ini digunakan tools Process Activity Mapping untuk mengidentifikasi waiting berdasarkan 5 aktivitas yaitu operation, delay, transport, storage, dan inspect. Hasil dari pengolahan Process Activity Mapping didapatkan aktivitas yang mempengaruhi waiting adalah storage dan delay. Faktor aktivitas tersebut akan dicari penyebabnya dengan menggunakan bantuan fishbone dimana didapatkan hasil bahwa yang mempengaruhi adalah material, manusia, dan metode. Abstract [Performance Efficiency Analysis of Briquette Production Process Using Value Stream Analysis Tools (VALSAT) Method in CV Mega Briquette Semarang]The objective of this research is to identify the efficiency of briquette production process performance in CV Mega Briquette with lean manufacturing method which will be detailed with value stream analysis tools. In this research, first identified the efficiency of its performance with Value Stream Mapping. The result shows that the waste influences the most performance efficiency is the duration of drying process in the oven which takes about 50 hours as non value activities. After that, further research by using Value Stream Analysis Tools to identify what waste affect the problem, from Value Stream Analysis Tools got the result that is waiting. In this research used Process Activity Mapping tool to identify waiting based on 5 activities ie operation, delay, transport, storage, and inspect. The result of Process Activity Mapping processing found activity that affect waiting is storage and delay. Factor activity will be searched the cause by using the help of fishbone where got the result that affect is material, human, and method.
PENGUKURAN KINERJA MANAJEMEN PERGUDANGAN PADA PERUSAHAAN DISTRIBUTOR PT. XYZ Cahyani, Egintha; Suliantoro, Hery; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pada era globalisasi saat ini, persaingan pada sektor industri menjadi semakin ketat. Keunggulan kompetitif merupakan suatu hal yang diutamakan oleh setiap perusahaan untuk menghadapi persaingan yang ketat. Gudang memiliki peran yang sangat penting sebagai keunggulan kompetitif sebuah perusahaan. PT. XYZ merupakan perusahaan distributor yang menyalurkan produk kesehatan dari 8 industri di Indonesia kepada 1.058 toko di Semarang. Pada proses pengirimannya kepada toko di Semarang, PT. XYZ mengalami banyak batal pengiriman yang menyebakan perusahaan mengalami kehilangan keuntungan sebesar Rp. 1.169.919.536. Di samping itu, pengukuran kinerja manajemen pergudangan belum pernah dilakukan sehingga perusahaan tidak mengetahui besar capaian kinerja manajemen pergudangannya serta sulit untuk melakukan evaluasi dan perbaikan. Dari hasil pengukuran yang dilakukan,  nilai kinerja manajemen pergudangan yang telah dicapai oleh PT. XYZ adalah sebesar 75,727 yang masuk dalam klasifikasi cukup baik (good). Berdasarkan hasil analisis, terdapat dua indikator kinerja yang memerlukan evaluasi dan perbaikan untuk meningkatkan nilai kinerja manajemen pergudangan perusahaan. Rendahnya nilai kinerja kedua indikator tersebut disebabkan oleh tidak adanya petunjuk teknis operasional operator, belum adanya visualisasi jenis dan varian produk, Standard Operation Procedure (SOP) yang belum dievaluasi, tata letak produk yang belum dievaluasi, sistem informasi di gudang yang masih manual, serta belum adanya pelatihan untuk operator di gudang. Abstract Performance Measurement of Warehouse Management at Distributor Company PT. XYZ. In the current era of globalization, competition in the industrial sector is becoming increasingly tight. Competitive advantage is a thing that every company should take priority to face intense competition. In the industry today, warehouses have a very important role as a company's competitive advantage. PT. XYZ is a distributor company that distributes health products from 8 industries spread over Indonesia to 1,058 stores in Semarang. In the process of delivery to stores in Semarang, PT. XYZ experiencing problems that canceled numbers of stores that cause the company suffered a loss of Rp. 1.169.919.536. In addition, the performance measurement of warehousing management has not been done so that the company does not know the performance of warehouse management and difficult to evaluate and repair. From the measurement results, the performance of warehousing management that has been achieved by PT. XYZ is 75,727 which enter in good enough classification. Based on the results of the analysis, there are two performance indicators that require evaluation and improvement to improve the performance value of warehousing management. The low performance scores of both indicators are caused by the lack of operational guidance of operators, unopened Standard Operation Procedures (SOPs), lack of product type and product variation, unevalued product layout, manual warehouse information systems, and yet There is training for operators in the warehouse.
Pengukuran Kinerja Rantai Pasok Menggunakan Metode SCOR dan AHP Pada Unit Pengantongan Pupuk Urea PT. Dwimatama Multikarsa Semarang Chotimah, Rizqi Rahmawati; Purwanggono, Bambang; Susanty, Aries
Industrial Engineering Online Journal Vol 6, No 4 (2017): wisuda periode oktober 2017
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.448 KB)

Abstract

PT. Dwimatama Multikarsa (DMK) merupakan perusahaan pengantongan pupuk urea di Semarang. Dalam menjalankan aktivitas rantai pasoknya, perusahaan ini sering mengalami masalah mulai pada proses pengadaan, produksi, hingga pengiriman. Pada proses pengadaan, perusahaan ini sering mengalami keterlambatan raw material sehingga berpengaruh pada keterlambatan waktu proses produksi yang berujung tidak tercapainya target volume produksi pengantongan pupuk dan terlambatnya pengiriman. Oleh karena itu dibutuhkan evaluasi mengenai kinerja rantai pasok perusahaan, yang bertujuan untuk mengetahui performansi kinerja rantai pasok, mengidentifikasi indikator yang bermasalah, serta menentukan usulan perbaikan pada indikator tersebut. Dalam penelitian ini dibahas mengenai pengukuran kinerja rantai pasok menggunakan metode SCOR yang dapat mengukur seluruh proses inti rantai pasok dari hulu hingga hilir. Pengukuran dilakukan berdasarkan 5 proses inti, dan dijabarkan dalam setiap atribut dan metrik-metrik kinerja yang disajikan dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI). Selain itu juga dilakukan pembobotan tiap metrik menggunakan AHP. Menurut hasil penelitian, didapatkan total kinerja rantai pasok PT. DMK adalah sebesar 73,344 yang masuk dalam kategori Baik. Namun masih terdapat beberapa indikator kinerja yang masuk dalam kategori average dan  marginal yang menjadi prioritas untuk dilakukan perbaikan. Perbaikan tersebut diberikan berdasarkan best practice yang ada di metode SCOR. Abstract PT. Dwimatama Multikarsa (DMK) is a urea fertilizer packing company in Semarang. In carrying out its supply chain activity, this company often has problems starting from procurement, production, to delivery process. In the procurement process, this company often delays raw materials so that it affects the delay in the production process it’s not reaching the production volume of fertilizer packing and delayed delivery.Therefore, it’s necessary to evaluate the performance of the supply chain, which aims to determine the performance of the supply chain, identify the problem indicators, and determine the proposed improvement on the indicator. In this study discussed the measurement of supply chain performance using SCOR method that can measure the whole process of supply chain core from upstream to downstream. Measurements are based on five core processes, and are described in each attribute and performance metrics presented in the form of a Key Performance Indicator (KPI). It also weighted each metric using AHP. According to the results of research, obtained total supply chain performance of PT. DMK is equal to 73,344 which included into Good category. However, there are still some performance indicators that fall into the category of average and marginal priority for improvement. The improvements are given based on best practice in the SCOR method.
Analisis Overall Equipment Effectiveness dan Six Big Losses pada Mesin Pencelupan Benang (Studi Kasus PT. Pismatex Textile Industry) Firmansyah, M. Miftah; Susanty, Aries; Puspitasari, Diana
Industrial Engineering Online Journal Vol 4, No 4 (2015): Wisuda Oktober Tahun 2015
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (413.906 KB)

Abstract

Perusahaan textile nasional terus berupa untuk menampilkan kemampuan terbaiknya PT. Pismatex merupakan salah satu perusahaan dengan terus melakukan continous improvement.  Berdasarkan  pengamatan diperusahaan,  didapatkan bahwa sering terjadi breakdown mesin pada divisi Dyeing dan keterlambatan bahan baku benang. Data menunjukkan bahwa setiap harinya terjadi breakdown mesin 2 sampai 4 jam pada setiap mesin Dyeing. kinerja mesin juga sering kali mengalami gangguan dikarenakan umur mesin yang telah mencapai 25 tahun pengunaan yang pada akhirnya target produksi jarang tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung nilai OEE (Overall Equipment Effectiveness)  dan six big losses dari mesin. sehingga dapat diketahui kerugian terbesar yang ditimbulkan oleh mesin Dyeing.          Berdasarkan perhitungan nilai Overall Equipment Effectiveness mesin Dyeing PT. Pismatex Textile Industri yaitu sebesar 68,59 % dengan availability sebesar 81,62%, performance sebesar 85,07% dan quality rate sebesar 98,78%.  Hasil perhitungan nilai Six Big Losses masing-masing yaitu reduced speed sebesar 39,87 %, breakdown loss sebesar 8,12%, idling time sebesar 0,57%, rework loss sebesar 1,47%, scrap loss sebesar 0 % dan nilai setup and adjustment loss sebesar 10,26%. Dari nilai ini dapat dilihat bahwa faktor reduced speed loss merupakan faktor losses dengan nilai  terbesar.  Abstact        National textile companies keep struggling to show the best of the company. PT. Pismatex is the one of the company that keep the continuous improvement. Based on the field observation, there are numbers of machine breakdowns in dyeing division and delays in sourcing yarn. There ara 2 up to 4 machine breakdowns in each of dyeing machine, the performance of the machine is frequently disrupted due to the lifespan of the machie that has reached 25 years. This resulting of the production target is rarely met. The research purposed to find the OEE (Overall Equipment Effectiveness) and six big losses of machine. So the big losses caused by the machine could be find.          The Overall Equipment Effectiveness of dyeing machine in PT. Pismatex is 68,59 % with availability 81,62%, performance 85,07% and quality rate 98,78%. The result of six big losses are reduced speed  39,87 %, breakdown loss 8,12%, idling time 0,57%, rework loss 1,47%, scrap loss 0 % and value of setup and adjustment loss 10,26%. In conclusion, the reduced losses is a factor losses with the highest value. 
ANALISIS LOGISTIC SERVICE QUALITY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN JASA PENGIRIMAN JNE EXPRESS Rosyada, Zainal Fanani; Puspitasari, Nia Budi; Susanty, Aries; Andini, Anggita Realiza; Rumita, Rani
J@ti Undip : Jurnal Teknik Industri Vol 15, No 2 (2020): Mei 2020
Publisher : Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (724.431 KB) | DOI: 10.14710/jati.15.2.73-81

Abstract

Jasa kurir merupakan salah satu sektor yang tumbuh pesat saat ini di Indonesia seiring dengan pertumbuhan e-commerce. Pada UU No. 38 Tahun 2009 dijelaskan bahwa setiap penyedia jasa kurir diwajibkan memiliki standar pelayanan sebagai pedoman penyelenggaraan dan acuan penilaian kualitas pelayanan. JNE Express merupakan salah satu layanan jasa kurir yang paling luas jangkauannya di Indonesia dengan layanan YES (Yakin Esok Sampai) sebagai produk unggulannya yang menjanjikan barang kiriman sampai di alamat tujuan pada keesokan hari. YLKI menyebutkan bahwa JNE merupakan layanan kurir yang paling banyak diadukan oleh pelanggannya karena keterlambatan pengiriman terutama pada produk layanan YES. Melalui survei kepuasan pelanggan, penelitian ini menganalisis atribut kualitas Logistic Service Quality (LSQ) yang dinilai belum dapat memberi kepuasan pelanggannya. Hasilnya menjadi masukan bagi perusahaan dalam memprioritaskan alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan di masa mendatang. Secara keseluruhan, Customer Satisfaction Index (CSI) untuk layanan YES dengan asal kiriman dari Jakarta dalam penelitian ini sebesar 62,29%, yang artinya layanan tersebut dinilai cukup memuaskan pelanggannya. Penelitian ini memfokuskan 3 atribut LSQ yang dinilai belum dapat memuaskan pelanggannya yaitu dalam  pemenuhan klaim, respon pengaduan pelanggan, dan ketepatan waktu pengiriman. Dengan metode Aanalytical Hierarchy Process (AHP), setiap atribut akan menjadi dasar bagi perusahaan dalam memprioritaskan masing-masing 3 alternatif.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN KLASTER BATIK PEKALONGAN (STUDI KASUS PADA KLASTER BATIK KAUMAN, PESINDON DAN JENGGOT) Susanty, Aries; Handayani, Naniek Utami; Jati, Prima Andidya
Rekayasa Vol 5, No 1: April 2012
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (480.985 KB) | DOI: 10.21107/rekayasa.v5i1.2104

Abstract

Dalam rangka pengembangan batik sebagai salah satu potensi ekonomi lokal di Jawa Tengah, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kondisi Klaster Industri Batik di Pekalongan saat ini, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tiga buah Klaster Industri Batik di Pekalongan, yaitu Klaster Kampoeng  Batik Kauman, Klaster Kampung Wisata Pesindon, dan Klaster Batik Jenggot, dan memberikan suatu rekomendasi yang  dapat mengoptimalkan pertumbuhan ketiga klaster tersebut dibandingkan dengan pertumbuhannya saat ini.  Penelitian ini menggunakan Model Diamond dari Porter (1990) sebagai kerangka pikir untuk menganalisis pertumbuhan suatu klaster. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modelling dengan  menggunakan software SmartPLS 2.0. Sampel dalam penelitian adalah para pengusaha batik yang terdapat dalam Klaster Kampoeng  Batik Kauman, Klaster Kampung Wisata Pesindon, dan Klaster Batik Jenggot.  Hasil penenelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor yang sama-sama mempengaruhi pertumbuhan Klaster Kampoeng  Batik Kauman, Klaster Kampung Wisata Pesindon, dan Klaster Batik Jenggot. Ketiga faktor tersebut adalah keberadaan industri pendukung dan terkait, strategi dan persaingan usaha, serta peran dari pemerintah. Diantara ketiga faktor tersebut, faktor yang paling  berpengaruh untuk pertumbuhan klaster adalah terdapatnya strategi dan persaingan usaha. Selanjutnya, disamping ketiga faktor tersebut, pertumbuhan Klater  Kampoeng Batik Kauman dipengaruhi pula oleh kondisi permintaan, pertumbuhan Klaster Kampung Wisata Pesindon dipengaruhi oleh faktor kondisi, dan pertumbuhan Klaster Kampung Batik Jenggot dipengaruhi oleh  kondisi permintaan serta faktor kondisi.
Co-Authors Achdan, Muhammad Danny achmad rachim Ade Rukmi Sarastiti Adhitya Sulistyawan Adi Hendiawan Adi Hendiawan Adi Luhung Pekerti, Adi Luhung Adyan Adyan Afifudin, Muhammad Afina Fauziyyah Afrizal Putranto Aghus Sofwan Alfarel, Reihan Damario Alif Iqbal Rosyidi Andini, Anggita Realiza Arfan Bakhtiar Arief Chandra Putra Buana ARIEF CHANDRA PUTRA BUANA, ARIEF CHANDRA Arjula, Jus Audi Rakhmadan Bahaudin, Achmad Fawwaz Bambang Purwanggono Beta Viva Marga Kuasa Bobby Rio Indriyantho Budi Prasetyo Samadikun Budiharjo, M. Arief Cahyani, Egintha Chotimah, Rizqi Rahmawati Claudia Gita Pratiwi Conni Valinda, Conni Cynthia Yenitasari Sinuraya, Cynthia Yenitasari Diana Puspita Sari Diana Puspitasari Diana Puspitasari Diantari, Retno Aita Diena Novitasari Diery Leonardo Sipayung Dyah Ika Rinawati Dyandra, Halida Eirene Kenny Eirene Kenny C Erlangga Ardianza Wibowo Esty Anjelia Pertiwi Gea Evelyn Evelyn Fairus Zakiah Fairuz Zakiah Fanerika, Vesya Zalfa Fani Tania Fani Tania, Fani Fariyanti Novita P Fernando Fernando Fernando Fernando, Fernando Fildariani Massay Freddy Bachtiar Silaban Ganung Sugi Priambada Glory Audina Situmorang Haryo Santosa Haryo Santosa Haryo Santoso Haryono, Lilik Heri Suliantoro Heru Prastawa Hery Suliantoro Ichda Rachmawati Putri Ilham Bestari Fadhlillah Jesika Valentin Sebayang Joshi Putriasih Karlina Arfiani Kenny, Eirene Khusnayana, Wildan Kumala Ade Khantari Kumala Ade Khantari Kusno Hady Ridho Yunanto Luqman Hilmy Mohammad Lutfi Setiawan M, Nabila Aisya M. Miftah Firmansyah, M. Miftah Mahendra, Riyan Kun Manurung, Novi Laurensia Mega Aulia Silviadara Mega Aulia Silviadara, Mega Aulia Meriska Damayanti Meylani Meylani Moh. Khoiruddin Rajulaini Nafisa Aulia Fahmi Naibaho, Herdianto Marasi Najid Bangun Adisaputra Naniek Utami Handayani Nia Budi Puspitasari Nita Soviana Suharto Normaria Mustiana Sirait Novie Susanto Nurandani Hardyanti Nuroji Nuroji Nursyachbani, Pramudiastuti Paryanto Paryanto Pradita Yusi Akshinta Prima Andidya Jati Pugara, Ade Purwaningsing, Ratna Putri Indah Ramadani Qiqi Azwani Syauqi Rani Rumita Rasyid Dwi Kurniawan Ratna Purwaningsih Ricky Yunio Marshieleno Rizqi Miradipta Rizqi Miradipta Ropenti Sirait Sachrul Iswahyudi Safira, Elsa Salsabila, Felda Zahra Saputra, Mohamad Handri Senja Puspita Sari Septika Rosiana Dewi Setiawan Handjoyo, David Kurnia Shinta Dewi Paramita Sidiq, Muhammad Fajar Sigit Wahyu Baskoro Silviana Silviana Singgih Saptadi Siti Aisyah Sumardi . Susatyo Nugroho Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho W.P. Susatyo Nugroho WP Tenny Monika Ubuh Buchara Hidajat Vera Febriani Wastuti, Nahdah Alvita Nur Wibowo, Wido Kusumo Widiatmoko, Julian Anindito Wisnu Wardhana Wiwik Budiawan Woro Adiati Yasmin Mauliddina Yast, Salsabilla Cessa Yedida Christa Pujianti Yoana Ellen Pertiwi Zainal Fanani Rosyada Zulaycha Fatmawati