Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

MEDIA RELATIONS MANAGEMENT OF PRIVATE UNIVERSITY IN SUPPORTING REPUTATION ENHANCEMENT Paula Tjatoerwidya Anggarina; Agustinus Purna Irawan; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Noviyanto Noviyanto; Dhita Widya Putri
International Journal of Application on Economics and Business Vol. 2 No. 1 (2024): February 2024
Publisher : Graduate Program of Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/ijaeb.v2i1.2786-2797

Abstract

The reputation of private university is important factor to win the competition. One of the public relations (PR) communication activities to build reputation is media relations. The purpose of this study is how to manage media relations by private university in building reputation through PR. The research method uses a descriptive qualitative method, which combines surveys using questionnaires, interviews, and Focus Discussion Groups (FGD) focusing on the form of media relations activities, information content that has publication value, and communication channels used to support reputation enhancement. The results showed that media relations are very important and useful in supporting the reputation of private university. The forms of media relations activities that can be carried out are press conference, media gathering, news coverage, media visit, and doorstop. The use of effective communication channels in delivering information to the public is online media, social media, radio, websites, and television. Campus news content that has publication value is academic achievement, solutions to problems in society, ranking, accreditation, research, achievement of Key Performance Indicators, and community service activities. The results of this study will be one of the references in further research.
PERAN FEAR OF MISSING OUT, SELF CONTROL, POLA ASUH AUTHORITATIF TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK Irene Fanri Putri; Fransisca Iriani Roesmala Dewi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat fear of missing out, self control, dan pola asuh authoritative berperan terhadap adanya prokrastinasi akademik dewasa awal. Prokrastinasi akademik merupakan kegiatan menunda yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran akademik. Prokrastinasi akademik ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini berasal dari dalam individu itu sendiri, seperti kurang bisa mengontrol diri dan juga memiliki pengalaman fear of missing out akan lingkungan sosial. Faktor eksternal berasal dari lingkungan individu yaitu pola asuh orang tua ataupun kondisi lingkungan sosial. Dewasa awal yang berusia 18 hingga 25 tahun, direkrut dalam penelitian ini dengan teknik non-probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan convenience sampling dengan metode snowball. Parrtisipan yang terlibat berjumlah 229 orang yang diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuesioner Fear of Missing Out Scale, The Brief Self Control Scale, Alat ukur pola asuh authoritative yang diperoleh dari Bagian Riset dan Pengukuran Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, dan Tuckman’s Procrastination Scale. Teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fear of missing out tidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik karena menunjukkan nilai signifikasi p > 0.05. Sedangkan self control berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05, begitupun dengan pola asuh authoritative yang berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05. Secara bersama-sama, fear of missing out, self control, dan pola asuh authoritative secara signifikan berperan terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05.
PENGASUHAN ORANGTUA TUNGGAL DAN KARAKTER HARDINESS REMAJA AKHIR Christine, Audreya; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Astri Anggraini
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 1 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora , dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i1.27796.2024

Abstract

Orangtua tunggal (single parent) merupakan fenomena yang terus meningkat pada masyarakat modern ini. Data Badan Pusat Statistik (BPs) tahun 2022, menunjukan jumlah ibu tunggal di Indonesia mencapai 7,9 juta orang dan jumlah ayah tunggal sebanyak 2,7 juta, dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia sebanyak 275,77 juta jiwa. Anak yang hanya diasuh oleh orangtua Tunggal akan merasakan efek dari hilangnya salah satu orangtuanya yang berpengaruh pada aspek kehidupan anak. Oleh karena itu hardiness penting dimiliki oleh individu yang hidup diasuh oleh orangtua tunggal, karena mereka dituntut untuk menghadapi keadaan keluarga yang tidak utuh. Sikap hardiness yang dimiliki remaja, akan membuat remaja mampu meminimalisir dampak dari pengasuhan orang tua tunggal. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui faktor yang membentuk karakter hardiness pada remaja akhir yang diasuh oleh orangtua tunggal. Penelitian ini menunjukkan cara pengasuhan orangtua tunggal, masalah yang dihadapi remaja setelah hilangnya salah satu orangtua, alasan dan motivasi remaja untuk hardiness. Faktor yang mendukung pembentukan karakter hardiness, dan karakter hardiness yang ada pada remaja akhir. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan penyebaran kuisoner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Hasilnya, individu dengan orangtua tunggal mampu mengatasi dan mengendalikan setiap permasalahan yang terjadi secara bertanggungjawab. Individu dengan hardiness yang baik juga memiliki tekad yang besar untuk bisa mengubah kehidupannya yang kurang baik, yang ditunjukkan dari sikapnya yang terus mau belajar dan aktif disetiap kesempatan.
PERAN FEAR OF MISSING OUT, SELF CONTROL, POLA ASUH AUTHORITATIF TERHADAP PROKRASTINASI AKADEMIK Irene Fanri Putri; Fransisca Iriani Roesmala Dewi
Journal of Social and Economics Research Vol 5 No 2 (2023): JSER, December 2023
Publisher : Ikatan Dosen Menulis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54783/jser.v5i2.228

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat fear of missing out, self control, dan pola asuh authoritative berperan terhadap adanya prokrastinasi akademik dewasa awal. Prokrastinasi akademik merupakan kegiatan menunda yang dilakukan pada kegiatan pembelajaran akademik. Prokrastinasi akademik ini disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal ini berasal dari dalam individu itu sendiri, seperti kurang bisa mengontrol diri dan juga memiliki pengalaman fear of missing out akan lingkungan sosial. Faktor eksternal berasal dari lingkungan individu yaitu pola asuh orang tua ataupun kondisi lingkungan sosial. Dewasa awal yang berusia 18 hingga 25 tahun, direkrut dalam penelitian ini dengan teknik non-probability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan convenience sampling dengan metode snowball. Parrtisipan yang terlibat berjumlah 229 orang yang diperoleh melalui survei dengan menggunakan kuesioner Fear of Missing Out Scale, The Brief Self Control Scale, Alat ukur pola asuh authoritative yang diperoleh dari Bagian Riset dan Pengukuran Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, dan Tuckman’s Procrastination Scale. Teknik analisis data yang digunakan merupakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fear of missing out tidak berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik karena menunjukkan nilai signifikasi p > 0.05. Sedangkan self control berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05, begitupun dengan pola asuh authoritative yang berpengaruh terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05. Secara bersama-sama, fear of missing out, self control, dan pola asuh authoritative secara signifikan berperan terhadap prokrastinasi akademik dengan nilai signifikasi p > 0.05.
PERAN RESILIENSI DAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF DALAM MEMPREDIKSI KEBIJAKSANAAN IRT PENUH WAKTU YANG MENGALAMI PARENTAL BURNOUT: Wisdom of Full-Time Housewives Experiencing Parental Burnout: Resilience and Subjective Well-Being of Mothers as Predictors Riana Sahrani; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Liuciana Handoyo Kirana
Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen Vol. 17 No. 3 (2024): JURNAL ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN 17.3
Publisher : Department of Family and Consumer Sciences, Faculty of Human Ecology, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24156/jikk.2024.17.3.305

Abstract

Penelitian menunjukkan bahwa ibu rumah tangga (IRT) penuh waktu di Indonesia sering mengalami parental burnout akibat rutinitas yang berulang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peran resiliensi dan kesejahteraan subjektif ibu terhadap kebijaksanaan pada IRT penuh waktu yang mengalami parental burnout. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik purposive sampling, melibatkan 347 IRT penuh waktu yang mengalami parental burnout. Partisipan terdiri dari IRT penuh waktu yang masih dalam ikatan pernikahan dan memiliki setidaknya satu anak di bawah usia 18 tahun. Instrumen pengukuran yang digunakan meliputi Brief Self-Assessed Wisdom Scale untuk mengukur kebijaksanaan, Connor-Davidson Resilience Scale untuk mengukur resiliensi, dan Subjective Well-Being for Mother untuk mengukur kesejahteraan subjektif ibu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi dan kesejahteraan subjektif ibu memiliki pengaruh signifikan terhadap kebijaksanaan pada IRT penuh waktu yang mengalami parental burnout. Implikasi dari penelitian ini menekankan pentingnya meningkatkan resiliensi dan kesejahteraan subjektif ibu untuk meningkatkan kebijaksanaan pada IRT yang mengalami parental burnout.
PERANAN KESEPIAN TERHADAP KEKERASAN SIBER PADA REMAJA PEREMPUAN YANG AKTIF MENGGUNAKAN MEDIA SOSIAL Basel, Wiwin Charolina Putri; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Riana Sahrani
Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni Vol. 8 No. 3 (2024): Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora dan Seni
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmishumsen.v8i3.31872.2024

Abstract

Kekerasan siber dalam media sosial pada kalangan remaja menjadi fenomena yang serius dan perlu diperhatikan. Berbagai kasus kekerasan siber merupakan masalah kesehatan dalam masyarakat yang terus meningkat. Kesepian memiliki peran dalam terjadinya kekerasan siber di kalangan remaja perempuan yang aktif menggunakan media sosial. Hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa kesepian dapat menjadi faktor resiko terjadinya kekerasan siber. Kekerasan siber merupakan penyerangan terhadap kesejahteraan fisik, psikologis dan emosional individu maupun kelompok. Kesepian adalah kondisi negatif yang dialami individu dan mempengaruhi kesehatan mental maupun fisik. Tujuan penelitian untuk menguji peranan kesepian terhadap kekerasan siber pada remaja perempuan yang aktif menggunakan media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional non-eksperimental. Teknik analisis data penelitian berdasarkan regresi. Partisipan penelitian merupakan 200 remaja perempuan berusia 17-24 tahun, aktif menggunakan media sosial dan pernah menjadi korban kekerasan siber selama kurang dari satu tahun. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Loneliness scale yang terdiri dari 20 pertanyaan dan Experiencing cyber violence scale yang terdiri dari 34 pertanyaan. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kesepian dan kekerasan siber. Penelitian ini dapat menjadi edukasi untuk remaja perempuan korban kekerasan siber maupun masyarakat dalam menggunakan media sosial agar terhindar dari kekerasan siber.
Legal Protection of Intellectual Property Rights in Indonesia for SME Performance Sukania, I Wayan; Agustinus Purna Irawan; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Esanov Azamat Esirgapovich
Journal of Sustainable Development and Regulatory Issues (JSDERI) Vol. 3 No. 3 (2025): Journal of Sustainable Development and Regulatory Issues (JSDERI)
Publisher : Lembaga Contrarius Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53955/jsderi.v3i3.104

Abstract

Small and Medium Enterprises (SMEs) play an important role in economic growth, job creation, and driving innovation. However, the competitiveness of SMEs is often hampered by weak protection of intellectual capital assets, particularly in aspects of intellectual property related to SME trademarks. This article examines the urgency of establishing a comprehensive legal framework to protect intellectual capital assets, specifically in aspects of intellectual property related to SME trademarks, as a strategic effort to promote innovation and improve SME performance. The research method used is normative legal research with a legislative, conceptual, and comparative approach to the practice of intellectual property law protection with South Korea and Singapore. The findings demonstrate three central points. First, Indonesian culinary SMEs actively confront major obstacles in implementing legal protection for intellectual capital assets, particularly intellectual property. Complex registration bureaucracy, high administrative costs, weak law enforcement, and low literacy among business owners directly hinder their capacity to innovate and compete. Second, comparisons with South Korea and Singapore illustrate that states can significantly enhance SME competitiveness by integrating efficient intellectual property protection systems with economic incentives and by cultivating a strong legal culture. Third, Indonesia must design and implement a responsive, inclusive, and adaptable model of intellectual capital protection, particularly in the field of intellectual property. Policymakers can achieve this goal by simplifying regulations, strengthening regional institutions, and advancing public education. Through these measures, intellectual property will operate not merely as a legal safeguard but as a strategic asset that stimulates innovation, broadens access to financing, and empowers culinary SMEs to become a driving force in building a globally competitive creative economy.
PENGUATAN KOMPETENSI NUMERASI DAN LITERASI DIGITAL SISWA SD MELALUI PROGRAM SMART VILLAGE DI DESA CIHERANG Setyaningsih, Endah; Calvinus, Yohanes; Fransisca Iriani Roesmala Dewi; Hetty Karunia Tunjungsari; Sri Tiatri; Jap Tji Beng; Mei Ie; Novario Jaya Perdana; Desi Arisandi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 8 No. 1 (2025): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v8i1.34502

Abstract

Program Smart Village Universitas Tarumanagara dilaksanakan di Desa Ciherang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, untuk meningkatkan kompetensi numerasi dan literasi digital siswa sekolah dasar menghadapi Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari pada Oktober 2024, melibatkan lima sekolah dasar yaitu SDN 01 Ciherang, SDN 02 Ciherang, SDN Caringin Nunggal, SDN Maleber, dan SDN Panyaweuyan. Metode kegiatan mencakup pengenalan literasi digital, pembelajaran numerasi interaktif, serta pre-test dan post-test untuk mengevaluasi peningkatan kompetensi siswa. Pendekatan pembelajaran yang digunakan bersifat interaktif dengan ice breaking dan permainan edukatif yang menarik minat belajar siswa. Data pre-test menunjukkan siswa menghadapi tantangan signifikan dalam memahami soal-soal ANBK, khususnya numerasi dan pengoperasian komputer. Setelah sesi intervensi, hasil post-test menunjukkan peningkatan signifikan pada pemahaman numerasi dan kepercayaan diri siswa dalam menggunakan komputer. Program ini secara langsung mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dan SDG 9 terkait inovasi dan infrastruktur teknologi di pedesaan. Tantangan utama selama kegiatan berupa keterbatasan fasilitas teknologi, rendahnya literasi awal siswa, serta kendala bahasa lokal yang menghambat komunikasi efektif. Melalui kolaborasi mahasiswa lintas disiplin ilmu dan interaksi yang hangat antara siswa dan mahasiswa, kegiatan ini berhasil menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menyenangkan, serta efektif. Program Smart Village UNTAR ini memberikan model intervensi pendidikan yang inovatif yang dapat direplikasi untuk mendukung transformasi pendidikan digital di daerah lain di Indonesia.