Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Garap Ricikan Rebab Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda Prastowo Aji; Teguh Teguh; Suhardjono Suhardjono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 1 (2023): Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Skripsi dengan judul “Garap Rebab Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda” membahas mengenai tafsir garap rebab pada gending yang terkait. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian untuk mencari kemungkinan pengembangan dengan gending yang tadinya disajikan dengan garap soran menjadi sajian gending dengan garap lirihan. Kemudian penulis menggunakan pola garap kendhangan ciblon yang sebelumnya gending berlaras pelog pathet lima belum pernah ditemukan dengan garap kendhangan ciblon pada bagian dhawah.Sebelum proses penggarapan penulis mencari referensi melalui jurnal “Garap Rebab Gending Laras Pelog Pathet Lima”. Proses penggarapan yang dilakukan adalah menafsir ambah-ambahan balungan gending, menafsir pathet, menafsir rebaban. Penulis juga berperan sebagai penyaji memainkan ricikan rebab sebagai pamurba lagu pada gending ini.Setelah dilakukan penelitian, ambah-ambahan, pathet Gending Jatipurno sangat bervariasi, Gending Jatipurno merupakan gending berlaras pelog pathet lima.Terdapat banyak gending dalam karawitan gaya Yogyakarta, salah satunya Gending Jatipurno Laras Pelog PathetLimaKendhanganSarayuda yang penulis tarik kesimpulan dari beberapa pendapat narasumber Gending Jatipurno bukan termasuk gending srambahan atau tidak populer dikalangan masyarakat. Proses Penggarapan yang dilakukan tidak lepas dari teori-teori karawitan dari peneliti terdahulu. gending merupakan bahan atau sarana garap dan penggarap merupakan penentu garap. Dalam buku Bothekan Karawitan II: Garap, tulisan Rahayu Supanggah dijelaskan bahwa “garap adalah kreativitas dalam (kesenian) tradisi. Terwujudnya naskah skripsi ini menandakan bahwa penulis telah berhasil menafsir rebaban Gending Jatipurno Laras PelogPathetLimaKendhanganSarayuda berdasarkan hasil tafsir ambah-ambahan, tafsir padhang ulihan dan tafsir pathet. Tafsir garap rebab yang ada pada penelitian ini merupakan salah satu hasil tafsir, sehingga dapat terjadi tafsir lain dari penggarap lainnya.(Working on the Rebab Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda)The thesis with the title "Working on the Rebab Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda" discusses the interpretation of working on the fiddle on related pieces. In this case the author conducted research to look for the possibility of developing a piece of music that was previously presented by working on soran to become a piece of music by working on songs. Then the author uses the pattern of working on the ciblon kendhangan, which previously had never been found with pelog pathet five-barreled gending by working on the ciblon kendhangan in the dhawah section. Prior to the cultivation process the author looked for references through the journal "Working on Rebab Gending Laras Pelog Pathet Lima". The process of cultivation that is carried out is interpreting the balungan musical additions, interpreting pathet, interpreting rebaban. The author also plays the role of presenter playing the fiddle ricikan as pamurba of the song in this piece. After doing research, the pathet of Gending Jatipurno is very varied, Gending Jatipurno is a five-barreled pelog song. There are many pieces in Yogyakarta style karawitan, one of which is Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda, which the author draws conclusions from several sources' opinions. Gending Jatipurno is not a srambahan piece or is not popular among the public. The cultivation process carried out cannot be separated from karawitan theories from previous researchers. music is the material or means of cultivation and the cultivator is the determinant of the work. In the book Bothekan Karawitan II: Garap, written by Rahayu Supanggah, it is explained that "working is creativity in (art) traditions. The realization of this thesis manuscript indicates that the author has succeeded in interpreting the Gending Jatipurno Laras Pelog Pathet Lima Kendhangan Sarayuda rebaban based on the results of the ambah-ambahan interpretations, the padhang ulihan interpretations and the pathet interpretations. The interpretation of working on the rebab in this study is one of the results of the interpretation, so that other interpretations can occur from other cultivators.
Garap Gender Barung Gending Gendreh Kemasan Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Mawur Farid Azzani Prasanaya; Teguh Teguh; Suhardjono Suhardjono
IDEA: Jurnal Ilmiah Seni Pertunjukan Vol 17, No 2 (2023): Vol 17, No 2 (2023)
Publisher : Institut Seni Indonesia Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Melihat fenomena pertunjukan karawitan saat ini, gending-gending dengan tingkatan gending ageng jarang tersajikan. Hal terebut menjadi motivasi penulis terkait pemilihan Gending Gendreh Kemasan sebagai materi dalam Tugas Akhir ini. Adapun tujuan, salah satunya yaitu untuk menjaga eksistensi gending tersebut agar lestari.Gending Gendreh Kemasan adalah salah satu gending ageng yang terdapat pada Karawitan Jawa gaya Yogyakarta, berlaras slendro pathet sanga kendhangan mawur. Gending Gendreh Kemasan berbentuk kethuk 4 arang dhawah kethuk 8. Gending Gendreh Kemasan terdiri dari beberapa bagian, di antaranya yaitu buka, lamba, dados, pangkat dhawah, dan dhawah.Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka, wawancara, dan diskografi. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui garap gender barung pada Gending Gendreh Kemasan. Adapun manfaat, yaitu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah referansi dan perbendaharaan garap.Hasil penelitian yaitu garap gender barung pada Gending Gendreh Kemasan dapat menggunakan perbendaharaan garapnya yang berupa cengkok umum, cengkok khusus, cengkok gantungan, dan cengkok tuturan. Terdapat 13 macam cengkok genderan yang dapat diterapkan, di antaranya yaitu kuthuk kuning gembyang, kuthuk kuning kempyung, dualolo ageng, dualolo alit, tumurun ageng, tumurun alit, rambatan, ora butuh, kacaryan, ayo kuning, puthut gelut, gantungan gembyang, dan gantungan kempyung. Garap gender dalam gending tersebut tergolong rumit karena terdapat garap cengkok genderan campuran antara pathet sanga dan manyura. Working on Gender Barung Gending Gendreh Kemasan Laras Slendro Pathet Sanga Kendhangan Mawur Seeing the current phenomenon of karawitan performances, gendings with the ageng level of gending are rarely presented. This is the author's motivation regarding the selection of Gending Gendreh Kemasan as material in this Final Project. As for the goal, one of them is to maintain the existence of the piece so that it is sustainable.Gending Gendreh Kemasan is one of the ageng gending found in Javanese Karawitan Yogyakarta style, with slendro pathet sanga kendhangan mawur. Gending Gendreh Kemasan in the form of kethuk 4 kerep dhawah kethuk 8. Gending Gendreh Kemasan consists of several parts, including buka, lamba, dados, rank dhawah, and dhawah.This research method uses a qualitative approach. Data collection techniques were carried out by means of literature studies, interviews, and discography. The purpose of this study is to find out the work on gender barung in Gending Gendreh Kemasan. As for the benefits, namely the results of this study are expected to add to the references and working treasury.The results of the research are that working on gender barung in Gending Gendreh Kemasan can use the treasury of the works in the form of general cengkok, special cengkok, gantungan cengkok, and tuturan cengkok. There are 13 types of cengkok genderan that can be used, including kuthuk kuning gembyang, kuthuk kuning kempyung, dualolo ageng, dualolo alit, tumurun ageng, tumurun alit, tumurun alit, rambatan, ora butuh, kacaryan, ayo kuning, puthut gelut, gantungan gembyang, and gantungan kempyung. Working on the barung gender in this piece is quite complicated because there are mixed gender twists between pathet sanga and manyura.
SECOND RECORD OF BLUE-NOSED GRUBFISH, Parapercis albogutta (GÜNTHER, 1872) (PERCIFORMES: PENGUIPEDIDAE) FROM BITUNG, NORTH SULAWESI Teguh, Teguh; Achmad, Fasmi
Makara Journal of Science Vol. 13, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

A specimens of Blue-nosed Grubfish, Parapercis alboguttata (Günther, 1872) were collected from reef flat of Ron Bolaan, Lembeh Island, North Sulawesi on 21 July 2008. It was caught by hook and line from a depths of about 10 - 20 m. First record of this specimen found in Makassar Strait and deposited at the Bishop Museum (BPBM) in Honolulu, USA. P. alboguttata has been found in many scattered locations in the Indo-West Pacific, from north western Australia, Indonesia, Philippines, Singapore, Malaysia, Oman and Somalia. Morphological features of the Indonesian specimen are reported.
Problematik Sistem Pendidikan Indonesia Teguh, Teguh; Sukari, Sukari
TSAQOFAH Vol 4 No 1 (2024): JANUARI
Publisher : Lembaga Yasin AlSys

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58578/tsaqofah.v4i1.2610

Abstract

Education is a very important process for increasing intelligence, skills, enhancing character, strengthening personality, and strengthening the spirit of togetherness so that we can build ourselves and together build the nation. Education is a very strategic human investment to produce future generations. A better educational format is of course a necessity now. Education is very important for a nation. Because the development and progress of a nation can be measured through the level and quality of education as well as the level of quality of Human Resources.
Pemanfaatan Limbah Air Kelapa Menjadi Nata de Coco dengan Menggunakan Toge Biji Kacang Hijau Teguh, Teguh; Hirza, Bonita; Hartati, Hartati; Daiana, Mustika; Mukharomah, Ervina; Kushendar, Kushendar; Makmum, Muh Ngali Zainal
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/japamul.v3i2.649

Abstract

Nata merupakan salah satu jenis pangan funsgional yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi magi masyarakat. Nata merupakan kumpulan selulosa yang berbentuk menjadi lembaran bertekstur kenyal, berwarna putih, serta mengapung pada substrat cairan air kelapa. Bahan utama yang sering digunakan dalam membuat nata adalah air kelapa dengan berbantuan bakteri Acetobacter xylinum serta sederetan proses pembuatan secara steril. Pada umumnya nata de coco dibuat dengan bantuan urea, namun tidak pada pengabdian masyarakat ini. Nata yang dihasilkan bebas dari zat kimia melainkan menggunakan ekstrak toge biji kacang hijau. Proses ini penting untuk diinformasikan kepada masyarakat khususnya ibu-ibu PKK Rias Dana Desa Pangestu Kecamatan Makarti Jaya Kabupaten Banyuasin. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi ceramah, praktek dan evaluasi. Survei mitra menunjukkan bahwa mitra sangat memahami proses pembuatan nata de coco dan sudah mencoba secara mandiri dalam proses pembuatannta.
Pengembangan Kewirausahaan Melalui Pelatihan Pembuatan Bunga Hias dari Sampah Plastik Kelurahan Sako Baru Hartati, Hartati; Saputra, Alpin H.; Diana, Mustika; Iisnawati, Iisnawati; Hermansyah, Hermansyah; Teguh, Teguh; Anthony, Steven
Jurnal Pengabdian Multidisiplin Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian Multidisiplin
Publisher : Kuras Institute & Scidac Plus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51214/00202404728000

Abstract

Kelurahan Sako Baru terbentuk Tanggal 18 Agustus 2007. Kelurahan Sako Baru memiliki Bank sampah yang bernama “Bank Sampah Melati”. Kelurahan Sako Baru juda terdapat salah Satu Prioritas Program PKK Sako Baru adalah Pengembangan Kehidupan Berkoperasi. Adapun Pelaksanaan Programnya adalah Pemberian keterampilan keluarga dalam upaya peningkatan dan pemberdayaan ekonomi kelurga melalui pengembangan ekonomi kreatif dan usaha mikro kecil, serta pengembangan kehidupan berkoperasi. Pelatihan Pembuatan Bunga Hias dari Sampah Plastik Bank Sampah Melati PKK Kelurahan Sako Baru dapat menghasilkan produk-produk kreativitas atau produk inovatif yang mudah dikerjakan dan dipasarkan. Metode Pengabdian yang digunakan adalah Participatory Action Research (PAR) Dari data yang kami peroleh dari Kelurahan Sako Baru termasuk warga yang tingkat pendapatannya rata-rata rendah. Selanjutnya juga berdasarkan hasil wawancara di lapangan sebagian besar wanita Kelurahan Sako Baru tidak bekerja, ataupun bekerja musiman, ibu rumah tangga sehingga sangat menunjang apabila diberikan tambahan keterampilan untuk “Pelatihan Membuat Bunga Hias dari Sampah Plastik“. Dengan demikian kegiatan PKM ini dapat mengembangkan kewirausahaan Kelurahan Sako Baru dan meningkatkan keterampilan PKK dalam membuat Bunga Plastik dari sampah kresek plastik yang siap dipasarkan. Metode pelaksanaan diawali dengan pemberian penyuluhan, Sosialisasi, pelatihan, praktik, dan penilaian bagaimana layaknya barang untuk dipasarkan. Harapan dari PKM ini adalah adanya peningkatan ekonomi dikalangan keluarga melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber penghasilan masyarakat.
Peran Berolahraga Dalam Menciptakan Kesehatan Teguh, Teguh; M Indika, Pudia; Permata Sari, Anggun; Kurniawan, Randi
Jurnal Family Education Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Family Education
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/jfe.v4i1.151

Abstract

Tujuan utama yang ingin dicapai dengan berolahraga adalah menciptakan kesehatan. Tujuan penulisan artikel ini yakni guna mengetahui peranan berolahraga dalam menciptakan kesehatan. Metode penulisan artikel ini yakni menggunakan penelitian kualitatif, menggunakan desain penelitian (library study) atau menggunakan tinjauan pustaka mengenai peranan berolahraga dalam menciptakan kesehatan. Data dikumpulkan melalui tinjauan literatur dan temuan penelitian terkait.
Increasing Digital Literacy Through Video Based Learning in Balam Jaya Kampar Village Zuryani, Hilmah; Kurniasih, Cut Endang; Rabialdy, Fakhri; Teguh, Teguh; Maulana, Adrian; Alfiah, Diyana
Journal of Community Research and Service Vol 7, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jcrs.v7i1.43614

Abstract

Watching is one of the daily activities carried out by all levels of society, young and old to children. In the digital era, many children do not understand what they are watching and receive harmful information. The fact is that watching activities provide many benefits, such as getting information anywhere and anytime easily. The purpose of this activity is to provide education to students through digital literacy that there is a lot of learning that can be taken from watching activities and developing writing, understanding, and listening skills. The method used in this activity is Video Based Learning which is the delivery of learning through video by showing films. The results showed that the percentage level of video eligibility was 75% with good qualifications. Based on the results of the study, it can be concluded that the Video Based Learning method is feasible to use in the learning process
Pengaruh Kemampuan Literasi Informasi Mahasiswa Prodi S1 Ilmu Perepustakaan dan Sains Informasi Universitas Terbuka Terhadap Perilaku Pencarian Informasi Diana, Mustika; Teguh, Teguh; Saputra, Alpih Herman
Tik Ilmeu : Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi Vol 8, No 1 (2024)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29240/tik.v8i1.8810

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat kemampuan literasi informasi dalam pencarian informasi pada mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Terbuka. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kuatitatif dengan metode penelitian kuantitatif dan metode penelitian survey dengan menggunakan kuesioner sebagai tekni pengambilan datanya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Terbuka. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah random sampling. Total sampel yang diguna dalam penelitian ini adalah 373 mahasiswa. Teknik analisis data yang digunakan regresi linier sederhana dengan bantuan IBM SPSS V26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa berdasarkan hasil dari uji korelasi antara 2 variabel yakni kemampuan literasi informasi dan pencarian informasi diketahui nilainya sebesar 0,892 shingga termasuk dalam kategori tinggi. Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa kemampuan literasi dan pencarian informasi pada mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan dan Sains Informasi Universitas Terbuka sebesar Y = 6,906 + 0,729X1. Sedangkan uji koefisien determinan sebesar 0,794 atau 79,4% sisanya sebanyak 20,4% dipengaruhi oleh factor lain yang tidak diteliti.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN TEH HERBAL DAUN PARIJOTO (Medinilla speciosa) PADA BERBAGAI LAMA PENGERINGAN Teguh, Teguh; Kunarto, Bambang; Putri, Aldila Sagitaning
Jurnal Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Vol. 18 No. 2 (2023): September
Publisher : Faculty of Agricultural Technology, Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/jtphp.v18i2.5398

Abstract

ABSTRAKLama waktu pengeringan merupakan kriteria penting karena mempengaruhi kualitas teh herbal daun parijoto yang akan dihasilkan. Tujuan penelitan ini adalah untuk mengetahui lama waktu pengeringan menggunakan cabinet dryer pada suhu 50oC terhadap kadar air, kadar abu, fenolik total, flavonoid total  dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH)  teh herbal daun parijoto. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) satu factor yaitu lama waktu pengeringan (180; 210; 240; 270; 300 dan 330 menit) dengan ulangan perlakuan 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengeringan menggunakan cabinet dryer suhu 50oC selama 240 menit merupakan perlakuan terbaik untuk menghasilkan teh herbal daun parijoto dengan kadar air 6,53 ±0,03%, kadar abu 4,73 ±0,17%, fenolik total 8,61 ±0,08 mg GAE/g, flavonoid total 0,40 ±0,01 mgQE/g dan aktivitas antioksidan (RSA-DPPH) sebesar 72,91 ±0,17% pada konsentrasi 0,1 g/mL.  Kata kunci: Antioksidan; daun parijoto; pengeringan; teh herbal  ABSTRACTThe drying time is an important criterion because it affects the quality of the parijoto leaf herbal tea that will be produced. The purpose of this study was to determine the drying time using a cabinet dryer at a temperature of 50oC on the moisture content, ash content, total phenolic, total flavonoid and antioxidant activity (RSA-DPPH) of parijoto leaf herbal tea. This study used a completely randomized design (CRD) with one factor, namely the length of drying time (180; 210; 240; 270; 300 and 330 minutes) with 3 repetitions of treatment. The results showed that drying using a cabinet dryer at 50oC for 240 minutes was the best treatment to produce parijoto leaf herbal tea with water content 6.53 ±0.03%, ash content 4.73 ±0.17%, total phenolic 8.61 ±0.08 mg GAE/g, total flavonoid 0.40 ±0 .01 mg QE/g and the antioxidant activity (RSA-DPPH) was 72.91 ±0.17% at a concentration of 0.1 g/mL.  Keywords: Antioxidant; parijoto leaves; drying; herbal tea