Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Journal of Aafiyah Health Research (JAHR)

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Hand Arm Vibration Syndrome pada Pekerja Konstruksi Bangunan di PT PAS Indonesia Timur Nusa Tenggara Barat Tahun 2024: Analysis of Factors Associated with Hand Arm Vibration Syndrome in Building Construction Workers at PT PAS Indonesia Timur West Nusa Tenggara Year 2024 Firdaus, Firdaus; Thamrin, Yahya; Baharuddin, Alfina
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 2 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i2.1801

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) adalah kondisi serius yang menyebabkan kerusakan permanen yang mempengaruhi kemampuan bekerja serta mengganggu kenyamanan dalam bekerja. Lamanya pekerja yang menggunakan alat getar yang diiringi dengan percepatan getaran yang tinggi dapat menyebabkan pekerja beresiko tinggi terkena HAVs. Tujuan: Untuk menganalisis tentang faktor yang berhubungan dengan Hand Arm Vibration Syndrome pada pekerja kosntruksi bangunan di PT. PAS Indonesia Timur Nusa Tenggara Barat Tahun 2024. Metode: Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan pendekatan Cross Sectional Study yang mengamati variabel independen dan variabel dependen secara bersamaan dalam waktu yang sama. Pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder yaitu mengolah data kuesioner yang diperoleh dari pekerja konstruksi bangunan di PT. PAS Indonesia Timur Nusa Tenggara Barat Tahun 2024. Hasil: Tidak terdapat hubungan antara usia dengan Hand Arm Vibration Syndrom (p-value= 0,855 > 0,05), faktor masa kerja memiliki hubungan dengan Hand Arm Vibration Syndrom pada pekerja konstruksi (p-value = 0,008 < 0,05), terdapat juga hubungan antara lama paparan (p-value = 0,028 < 0,05) dengan Hand Arm Vibration Syndrom pada pekerja konstruksi, kegiatan menggerinda juga memiliki hubungan yang signifikan terhadap Hand Arm Vibration Syndrom pada pekerja konstruksi dan terdapat hubungan antara penggunaan APD (p-value = 0,031 < 0,05) dengan Hand Arm Vibration Syndrom pada pekerja konstruksi di kantor PT. PAS Indonesia Timur Nusa Tenggara Barat. ABSTRACT Background: Hand Arm Vibration Syndrome (HAVs) is a serious condition that causes permanent damage that affects the ability to work and interferes with comfort at work. The length of time workers use vibrating tools accompanied by high vibration acceleration can cause workers to be at high risk of developing HAVs. Objective: To analyze the factors associated with Hand Arm Vibration Syndrome in building construction workers at PT PAS Indonesia Timur West Nusa Tenggara in 2024. Method: This type of research is an analytic survey with a Cross Sectional Study approach that observes the independent variable and the dependent variable simultaneously at the same time. Data collection using primary data and secondary data, namely processing questionnaire data obtained from building construction workers at PT PAS Indonesia Timur West Nusa Tenggara in 2024. Results: There is no relationship between age and Hand Arm Vibration Syndrome (p-value = 0.855 > 0.05), the working period factor has a relationship with Hand Arm Vibration Syndrome in construction workers (p-value = 0.008 < 0.05), there is also a relationship between length of exposure (p-value = 0.028 < 0, 05) with Hand Arm Vibration Syndrom in construction workers, grinding activities also have a significant relationship to Hand Arm Vibration Syndrom in construction workers and there is a relationship between the use of PPE (p-value = 0.031 <0.05) with Hand Arm Vibration Syndrom in construction workers at the office of PT. PAS Indonesia Timur West Nusa Tenggara.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Gangguan Pendengaran Pada Pekerja di PT. PLN Piru Kabupaten Seram Bagian Barat: Factors Associated with Hearing Loss in Workers at PT. PLN Piru, West Seram Regency Luhulima, Abd Kadir; Thamrin, Yahya; Arman, Arman
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2018

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Gangguan pendengaran akibat bising mengacu pada penurunan sensitivitas terhadap bunyi dari yang ringan sampai berat tergantung pada tingkat kerusakan sel pada satu maupun kedua telinga. Dari hasil pengukuran kebisingan di lima titik area kerja karyawan di PT PLN (Persero) unit layanan listrik diesel Kairatu dengan menggunakan alat Sound Level Meter, yaitu area pos satpam, area bengkel, area ruang mesin SWD, area radiator SWD, dan area PT Aggreko di dapatkan hasil intensitas kebisingan tertinggi di tiga titik yaitu: area ruang mesin SWD, area radiator SWD dan area PT Aggreko. Karyawan yang memiliki kebisingan berpeluang untuk stres sebesar 24 kali lebih besar dibanding dengan karyawan yang tidak memiliki kebisingan. Tujuan: Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan pendengaran pada pekerja di PT. PLN Piru Kabupaten Seram Bagian Barat. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross sectional study. Penelitian ini akan dilaksanakan di PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat pada bulan Juni-Agustus 2024. Populasi dalam penelitian ini adalah pekerja pada PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat, besar sampel pada penelitian ini ditentukan dengan rumus study Lemeshow. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, bivariat dan multivariat. Hasil: 1) Kebisingan berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja di PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat; 2) Umur berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja di PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat; 3) Alat pelindung telinga berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja di PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat; 4) Masa kerja berhubungan dengan keluhan gangguan pendengaran pada pekerja di PT. PLN PIRU Kabupaten Seram Bagian Barat. ABSTRACT Background: Noise-induced hearing loss refers to a decrease in sensitivity to sound from mild to severe depending on the level of cell damage in one or both ears. From the results of noise measurements at five points of the employee work area at PT PLN (Persero) Kairatu diesel electricity service unit using a Sound Level Meter tool, namely the security post area, workshop area, SWD engine room area, SWD radiator area, and PT Aggreko area, the highest noise intensity results were obtained at three points, namely: SWD machine room area, SWD radiator area and PT Aggreko area. Employees who have noise are 24 times more likely to be stressed than employees who do not have noise. Objective: To determine the factors associated with hearing loss in workers at PT PLN Piru, West Seram Regency. Method: This research is a cross sectional study. This research will be conducted at PT PLN PIRU West Seram Regency in June-August 2024. The population in this study were workers at PT PLN PIRU West Seram Regency, the sample size in this study was determined by the Lemeshow study formula. Data analysis used is univariate, bivariate and multivariate analysis. Results: 1) Noise is related to hearing loss among workers at PT PLN PIRU, West Seram Regency; 2) Age is related to hearing loss among workers at PT PLN PIRU in West Seram Regency; 3) Ear protection equipment is related to hearing loss among workers at PT PLN PIRU in West Seram Regency; 4) Working period is related to hearing loss among workers at PT PLN PIRU in West Seram Regency.
Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja pada Pekerja di PT PLN UP3 Makassar Selatan : Factors Affecting Work Stress in Workers at PT PLN UP3 Makassar Selatan Husriawan, Husriawan; Thamrin, Yahya; S. , Ikhram Hardi
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 6 No. 2 (2025): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v6i2.2023

Abstract

Abstrak Latar Belakang: Stres kerja merupakan tantangan yang meluas yang memengaruhi individu di berbagai profesi baik di negara maju maupun negara berkembang. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengantisipasi bahwa stres kerja akan muncul sebagai bahaya yang signifikan bagi kesejahteraan manusia. Stres terkait pekerjaan diakui sebagai masalah yang cukup besar dalam lingkungan kerja organisasi, yang mampu mempengaruhi motivasi kerja, yang berpotensi dibentuk oleh konteks sosial di sekitarnya. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi stres kerja pada pekerja di PT. PLN UP3 Makassar Selatan. Metode: Penelitian ini dirancang untuk mengklarifikasi faktor-faktor penentu yang mempengaruhi stres kerja pada pekerja di PT. PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Makassar Selatan. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan uji statistik chi-square untuk analisis. Data dikumpulkan melalui pemberian kuesioner terstruktur kepada sampel yang terdiri dari 112 pekerja. Hasil: 83,9% partisipan melaporkan mengalami stres yang berhubungan dengan lingkungan kerja mereka. Penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja (P-value = 0,000), tuntutan pekerjaan (P-value = 0,000), peran individu (P-value = 0,000), dan lingkungan kerja (P-value = 0,000) masing-masing memiliki dampak yang signifikan secara statistik terhadap stres terkait pekerjaan di PT. PLN UP3 Makassar Selatan. Kesimpulan: Tuntutan pekerjaan berfungsi sebagai faktor utama yang mempengaruhi stres terkait pekerjaan di antara karyawan.   Abstract Background: Occupational stress represents a pervasive challenge that affects individuals across various professions in both advanced and emerging economies. The World Health Organization (WHO) anticipates that occupational stress will emerge as a significant peril to human well-being. Job-related stress is recognized as a considerable issue within organizational work environments, capable of impacting work motivation, potentially shaped by the surrounding social context Objective: This study purpose to knowing the factors that affect work stress in workers at PT. PLN UP3 South Makassar. Method: This research was designed to clarify the determinants affecting work-related stress among personnel at PT. PLN Customer Service Unit (UP3) South Makassar. A quantitative, cross-sectional study design was utilized, employing a chi-square statistical test for analysis. Data were gathered through the administration of structured questionnaires to a sample comprising 112 workers. Results: 83.9% of participants reported experiencing stress related to their work environment. The research indicated that workload (P-value=0.000), job demands (P-value=0.000), individual roles (P-value=0.000), and the work environment (P-value=0.000) each exerted a statistically significant impact on work-related stress at PT. PLN UP3 South Makassar. Conclusion: In conclusion, it was determined that job demands serve as the primary factor affecting work-related stress among employees at PT. PLN UP3 South Makassar. Programs for managing stress can be put into place while taking these contributing elements into account.
Analisis Penerapan K3 Pengelolaan Limbah Medis Padat di Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai: Analysis of Occupational Safety and Health Implementation of Solid Medical Waste Management at Sinjai Regional General Hospital Kusuma, Agus Wira Adi; Thamrin, Yahya; Patimah, Sitti
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 5 No. 2 (2024): JULY-DECEMBER
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i2.1612

Abstract

ABSTRAK Latar belakang: Meskipun insinerator telah tersedia, penggunaannya masih terbatas karena masalah perizinan dan dampak lingkungan. Pengelolaan limbah medis harus dilakukan secara aman dan sesuai standar untuk mencegah pencemaran dan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat. K3 penting dalam proses pengelolaan limbah medis untuk memastikan keselamatan staf dan masyarakat serta mematuhi peraturan lingkungan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami penerapan K3 dalam pengelolaan limbah medis di RSUD Sinjai. Tujuan: Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dan menganalisis secara mendalam mengenai penerapan K3 pengelolaan limbah medis padat di RSUD Sinjai. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif menggunakan metode fenomenologi dengan teknik pengolahan data menggunakan editing dan keabsahan data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Jumlah informan sebanyak 15 orang, yang terdiri dari 1 orang informan kunci dan 14 orang informan biasa. Hasil: Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengolahan limbah medis yang dilakukan di RSUD Sinjai masih sama dengan pengolahan limbah medis biasa, dimana proses pengolahan limbah dimulai dari pemilahan, pewadahan, pengangkutan, penyimpanan sementara dan kemudian ke tempat pembuangan akhir. Selain itu, penerapan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengelolaan limbah medis di RSUD Sinjai masih perlu ditingkatkan terutama dalam penggunaan alat pelindung diri yang tidak boleh ditinggalkan di sembarang tempat setelah digunakan, serta meningkatkan kesadaran dalam menerapkan keselamatan dan kesehatan kerja terutama dalam pengangkutan limbah medis padat. Kesimpulan: Pemilahan, pewadahan, pengangkutan, TPS dan TPA di RSUD mengenai penerapan K3 dalam pengelolaan limbah medis padat. Berdasarkan hal tersebut, diharapkan RSUD lebih meningkatkan penerapan K3 dalam mengelola limbah medis agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. ABSTRACT Background: Although incinerators are available, their use is limited due to permitting issues and environmental impacts. It is necessary to manage medical waste safely and according to standards to prevent pollution and negative impacts on public health. K3 is important in the medical waste management process to ensure the safety of staff and the public and comply with environmental regulations. Further research is needed to understand the implementation of K3 in medical waste management at Sinjai Regional Hospital. Objective: The general aim of this research is to obtain information and analyze in depth regarding the implementation of K3 solid medical waste management at Sinjai Regional Hospital. Method: This research uses descriptive qualitative approach using a phenomenological method with data processing techniques using editing and the validity of data obtained from observations, in-depth interviews and documentation. The number of informants was 15 people, consisting of 1 key informant and 14 regular informants. Result: From the results of the research, it was found that the processing of medical waste carried out at Sinjai Regional Hospital is still the same as ordinary medical waste processing, where the waste processing process starts from sorting, containerization, transportation, temporary storage and then to the final disposal site. Apart from that, the implementation of occupational safety and health in Medical waste management at Sinjai Hospital still needs to be improved, especially in the use of personal protective equipment which must not be left in random places after use, and increasing awareness in implementing occupational safety and health, especially in transporting solid medical waste. Conclusion: sorting, containerization, transportation, TPS and TPA at RSUD regarding the application of K3 in managing solid medical waste. Based on this, it is hoped that RSUD will further improve the implementation of K3 in managing medical waste in order to avoid things that are not objectionable.
Analisis Faktor yang Berpengaruh Terhadap Pelaksanaan Keselamatan Pasien pada Perawat di Unit Rawat Inap RSUD Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2022: Analysis of Factors Affecting the Implementation of Patient Safety on Nurses in the Inpatient Unit of Labuang Baji Hospital, South Sulawesi Province in 2022 Masnitarini, Chintasih; Thamrin, Yahya; Ahri, Reza Aril
Journal of Aafiyah Health Research (JAHR) Vol. 4 No. 1 (2023): JANUARY-JUNE
Publisher : Postgraduate Program in Public Health, Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52103/jahr.v5i2.1616

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Keselamatan pasien mendapatkan perhatian pemerintah seperti yang dituangkan dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 44 Tahun 2009.Rumah Sakit wajib melaksanakan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan efektif dengan mengutamakan keselamatan pasien. Berdasarkan hasil observasi ada beberapa faktor yang diidentifikasi dapat mempengaruhi keselamatan pasien yaitu tingkat pengetahuan perawat, sikap perawat, beban kerja perawat, dan pelaksanaan supervisi terhadap perawat. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh masing-masing dari tingkat pengetahuan, sikap, beban kerja, serta pelaksanaan supervisi terhadap pelaksanaan keselamatan pasien pada perawat di Unit Rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar dan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap pelaksanaan keselamatan pasien pada perawat di Unit Rawat inap RSUD Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan. Metode: Populasi penelitian adalah semua perawat di unit rawat inap RSUD Labuang Baji Provinsi Sulawesi Selatan berjumlah 181 orang. Teknik pengambilan sampel secara random sampling, dengan penetapan jumlah sampel menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel 127 orang. Alat analisis menggunakan analisis univariate untuk menggambarkan kondisi responden dan variabel, analisis bivariate untuk mengukur pengaruh variabel dan multivariate untuk mengetahui faktor yang dominan. Hasil: Menunjukkan bahwa sikap, serta pelaksanaan supervisi masing-masing berpengaruh nyata terhadap pelaksanaan keselamatan pasien pada perawat di Unit Rawat inap RSUD Labuang Baji Makassar, sedangkan pengetahuan dan beban kerja tidak memberikan pengaruh nyata. Adapun variabel yang paling memberikan pengaruh adalah supervisi. ABSTRACT Background: Patient safety gets the government's attention as outlined in Health Law Number 44 of 2009. Hospitals are required to provide safe, quality and effective health services by prioritizing patient safety. Based on the observation results, there are several identified factors that can affect patient safety, namely the level of knowledge of nurses, attitudes of nurses, workload of nurses, and implementation of supervision of nurses. Objective: This study aims to analyze the influence of each level of knowledge, attitude, workload, and implementation of supervision on the implementation of patient safety in nurses at the Inpatient Unit of RSUD Labuang Baji Makassar and to find out the variables that most influence the implementation of patient safety to nurses at the inpatient unit of the Labuang Baji Hospital, South Sulawesi Province. Method: The study population was all nurses in the inpatient unit of Labuang Baji General Hospital, South Sulawesi Province, totaling 181 people. The sampling technique was random sampling, by determining the number of samples using the Slovin formula so that a sample of 127 people was obtained. The analysis tool uses univariate analysis to describe the condition of the respondents and variables, bivariate analysis to measure the effect of variables and multivariate to determine the dominant factor. Results: Show that the attitude and implementation of each supervision had a significant influence on the implementation of patient safety among nurses in the Inpatient Unit of Labuang Baji Hospital, Makassar, while knowledge and workload did not have a significant influence. The variable that has the most influence is supervision.