Claim Missing Document
Check
Articles

KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN GULMA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DESA DRIEN RAMPAK Wahyuni Wahyuni; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 9, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IX 2021
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (636.746 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v9i1.11684

Abstract

Gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang tumbuh di tempat yang tidak dikehendaki oleh petani. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan gulma di perkebunan kelapa sawit Desa Drien Rampak dan untuk mengetahui indeks keanekaragaman tumbuhan gulma di perkebunan kelapa sawit Desa Drien Rampak. Penelitian ini dilaksanakan di perkebunan kelapa sawit Desa Drien Rampak, yang di laksanakan pada bulan Februari 2021. Penelitian ini menggunakan metode survey eksplorative yang dilakukan dengan menarik garis transek di 3 titik dengan panjang 100 m dengan lebar 2 m. Hasil penelitian jenis-jenis tumbuhan gulma di perkebunan kelapa sawit Desa Drien Rampak di dapat sebanyak 1763 individu dari 39 jenis dan 22 suku. Indeks keanekaragaman tumbuhan gulma di perkebunan kelapa sawit Desa Drien Rampak di dapat 2,89 dikategorikan sedang.
KEANEKARAGAMAN JENIS TUMBUHAN HERBA di KAWASAN PEGUNUNGAN DEUDAP PULO ACEH KABUPATEN ACEH BESAR Hilwah Nora; Raudhatul Jannah; Yuni Sukma; Mulyadi Mulyadi; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (337.281 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4292

Abstract

Kawasan pegunungan Deudap merupakan suatu kawasan konservasi yang berada di Pulo Aceh kabupaten Aceh Besar. Di kawasan tersebut terdapar berbagai macam tumbuhan diantaranya tumbuhan herba sebagai komponen vegetasi tumbuhan bawah, semak, tiang dan pohon. Tumbuhan herba adalah tumbuhan (pendek, kecil) yang mempunyai batang basah karena mengandung banyak air dan batangnya tidak berkayu. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 13  sampai 16 April 2017 di Aceh Besar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keanekaragaman jenis tumbuhan herba yang terdapat d kawasan tersebut. Metode yang digunakan adalah Metode Kuadrat, dengan pengambilan sampel diletakkan  plot sampling dengan ukuran (1x1meter) untuk jenis herba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: terdapar 17 jenis dengan jumlah 259 spesiesi tumbuhan herba, spesies tumbuhan herba yang dominan adalah Rumput teki (Cyperus rotundus). Keanekaragaman jenis tumbuhan herba di kawasan hutan Deudap adalah tergolong rendah, yang ditunjukkan oleh indeks keanekaragaman H’ = 0,98314.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA) BERDASARKAN KETINGGIAN DI KAWASAN EKOSISTEM DANAU ANEUK LAOT KOTA SABANG Surfiana Surfiana; Samsul Kamal; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.891 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4283

Abstract

Tumbuhan paku (Pteridophyta) hidup di daerah yang lembab (hygrofit) baik epifit (menempel di pohon, kayu, batu) maupun terestrial (tanah). Keanekaragaman tumbuhan paku memiliki keterkaitan dengan faktor ketinggian dan faktor-faktor abiotik lainnya seperti suhu, pH, kelembaban, dan intensitas cahaya. Data tentang jenis tumbuhan paku sangat penting untuk diketahui baik sebagai data base keanekaragaman hayati ataupun sebagai media dalam menunjang proses pembelajaran. Bahkan laju kepunahan jenis akibat perbuatan manusia saat ini telah sampai pada tingkat yang mengkhawatirkan. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu penelitian, sehingga akan memberi manfaat dan dampak positif bagi pelestarian hutan lindung dan bagi dunia pendidikan. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 06 Mai sampai dengan 10 Mai 2018 dengan tujuan mengetahui jenis-jenis tumbuhan paku pada ketinggian yang berbeda di Kawasan Danau Aneuk Laot Kota Sabang. Populasi penelitian adalah seluruh jenis tumbuhan paku yang terdapat di Kawasan Ekosistem Danau Aneuk Laot Kota Sabang, sedangkan sampel yaitu tumbuhan paku yang terdapat pada 3 stasiun penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode petak tunggal. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 24 jenis tumbuhan paku yang tergolong kedalam 4 kelas dan yang paling banyak ditemukan yaitu Nephrolepis exaltata yang berasal dari kelas Filicinae. Sedangkan yang paling sedikit yaitu jenis Psilotum nodum dari kelas Psilophytinae. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan keanekaragaman jenis tumbuhan paku pada setiap ketinggian di Kawasan Ekosistem Danau Aneuk Laot Kota Sabang.
STOK KARBON POHON DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER RINON PULO BREUH KABUPATEN ACEH BESAR Maulida Maulida; Farhaton Farhaton; Hera Dini; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (40.579 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2601

Abstract

Rinon merupakan salah satu kawasan yang terletak di Kecamatan Pulo Breuh, Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini di laksanakan pada bulan mei 2015, menggunakan metode purposive sampling dengan ukuran plot 1x1 meter. Stok karbon adalah kandungan karbon absolute dalam biomassa (tumbuhan) pada waktu tertentu. Untuk itu tujuan dari penelitian ini adalah sebagai salah satu upaya untuk memberikan tambahan informasi mengenai akumulasi karbon organik pada pohon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di hutan sekunder kawasan Rinon, didapatkan ada 7 jenis pohon, dan jenis pohon yang paling banyak menyerap karbon adalah pohon pinang (Areca catechu) dengan karbon tersimpan 0.07570001 g/pohon. Pohon yang paling sedikit menyerap karbon adalah Waaru Hibiscus similis dengan karbon tersimpan 0.00067278 g/pohon. Cadangan karbon yang tersimpan di kawasan hutan sekunder Rinon Pulo Breuh Kabupaten Aceh Besar adalah sebanyak 0,20231873 g/ha.
KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN MANGROVE DI GAMPONG PANDE KECAMATAN KUTARAJA KOTA BANDA ACEH Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.231 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2555

Abstract

Penelitian dengan judul Keanekaragaman Tumbuhan Mangrove di Gampong Pande Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh telah dilakukan untuk mengidentifikasi kembali vegetasi mangrove yang ada pasca tsunami 2004. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan mangrove dan tingkat keanekaragamannya di Gampong Pande Kecamatan Kuta Raja Banda Aceh. Rancangan penelitian yang digunakan untuk memperoleh data lapangan adalah menggunakan teknik observasi, dokumentasi, dan dalam proses pengambilan sampel menggunakan metode kuadrat. Tingkat keanekaragaman di analisis dengan indeks Shannon-Wiener. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 spesies yaitu Rhizophora apiculata, Rhizophora mucronata, Rhizophora stylosa, Avicennia alba, Avicennia officinalis L., Acanthus ilicifolius L., Sonneratia ovata, Excoecaria agallocha L., Nypa fruticans, Aegiceras floridum, Derris trifoliata, Hibiscus tiliaceus L., Clerodendrum inerme L., Acrostichum aureum L., Sesuvium portulacastrum L., 11 familia dan 12 genus. Familia tumbuhan mangrove yang paling dominan di temukan adalah familia Rhizophoraceae dan Acanthaceae. Indeks keanekaragaman mangrove di gampong pande yaitu 2,44 dengan kategori sedang.
KARAKTERISTIK JAMUR MAKROSKOPIS DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT KECAMATAN MEUREUBO ACEH BARAT Khairini Rahma; Nursalmi Mahdi; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 6, No 1 (2018): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VI 2018
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (932.123 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v6i1.4252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan jenis jamur makroskopis yang terdapat di Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Meureubo Aceh Barat pada habitat Pelepah Sawit. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jelajah (Survey eksploratif). Luas lokasi penelitian adalah 6 Ha, pengambilan data dilakukan dengan melakukan penjelajahan pada seluruh kawasan perkebunan kelapa sawit yang diteliti, dan selanjutnya mengambil sampel jamur yang ditemukan pada saat penjelajahan. Analisis data dilakukan secara analisis deskriptif. Hasil penelitian diperoleh 13 spesies jamur yang tergolong dalam 7 famili: Dacrymycetaceae, Agaricaceae, Marasmiaceae, Bondarzewiaceae, Pleurotaceae, Polyporaceae, dan Inocybaceae. Jenis yang tergolong famili Dacrymycetaceae: Dacryopinax spathularia. Jenis yang tergolong famili Agaricaceae: Schizophyllum commune dan Schizophyllum sp. Jenis yang tergolong famili Marasmiaceae:  Marasmius marasoniellas. Jenis yang tergolong famili Bondarzewiaceae: Heterobasidion annosum. Jenis yang tergolong famili Pleurotaceae: Pleurotus pulmonarius dan Pleurotus ostreatus. Jenis yang tergolong famili Polyporaceae: Pycnoporus coccineus, Polyporus sanguineus, Trametes elegans, Microporus sp, dan Polyporus tuberaster. Jenis yang tergolong famili Inocybaceae: Crepidotus sp.
ESTIMASI BIOMASSA SERASAH DAUN DI GUNUNG BERAPI SEULAWAH AGAM KECAMATAN SEULIMUEM KABUPATEN ACEH BESAR Hadi Safriani; Rizkina Fajriah; Sarah Sapnaranda; Salminardi Mirfa; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (119.391 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2192

Abstract

Serasah dedaunan merupakan hasil dari aktifitas alami tumbuhan. Serasah daun dapat terurai secara alami, namun membutuhkan waktu yang lama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akumulasi karbon organik pada tumbuhan (serasah, herba, dan pohon), tepatnya di daerah gunung berapi Seulawah berapi, Kecamatan Seulimum, Aceh Besar. Umumnya, serasah dari spesies yang tumbuh pada lingkungan yang miskin unsur hara lebih sulit terdekomposisi dan akan menyebabkan lambatnya proses siklus hara pada lingkungan tersebut dibanding serasah yang berasal dari tanaman yang hidup pada lingkungan yang kaya unsur hara. Berdasarkan hasil penelitian pada 10 stasiun dengan penempatan 3 plot pada masing-masing stasiun diperoleh jumlah biomassa total 131,05 gr sehingga dapat diperoleh biomassa serasah di gunung berapi Seulawah Agam 1528,91 ton/ha. Beberapa faktor yang memengaruhi jatuhan serasah yaitu keadaan lingkungan meliputi kondisi iklim, ketinggian, dan kesuburan tanah. Saat musim kemarau produksi serasah relatif lebih tinggi bila dibandingkan pada musim hujan. Hal ini berarti keadaan cuaca akan memengaruhi kecepatan gugurnya daun.
JENIS MIKORIZA DI KAWASAN RINON PULO BREUH ACEH BESAR Lia Ulfa; Nidawati Nidawati; Susi Darmayanti; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 4, No 1 (2016): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK IV 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.919 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v4i1.2581

Abstract

Penelitian jenis Mikoriza Di Kawasan Rinon Pulo Breuh Aceh Besar yang dilaksanakan pada 24 Mei 2015, dengan menggunakan metode Purposive Sampling yang bertujuan untuk pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah jenis tanah yang terdapat mikoriza. Mikoriza merupakan jamur yang hidup secara bersimbiosis dengan sistem perakaran tanaman tinggkat tinggi. Mikoriza merupakan jenis mikroba tanah yang mempunyai kontribusi penting dalam kesuburan tanah dengan jalan meningkatkan kemampuan tanaman dalam penyerapan unsur hara. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis spora mikoriza tanah. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa spora yang didapatkan yaitu 9 berwarna hitam, 20 berwarna kuning, 16 berwarna coklat, dan 42 berwarna bening, dan 18 berwarna orange. Berdasarkan jumlah jenis spora di atas, maka total semua jenis mikoriza didapatkan yaitu 105 spora
POLA PENYEBARAN TUMBUHAN DI KAWASAN LANDAI PANTAI IBOIH SABANG Rantika Desriyanty; Melian Karlita; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 7, No 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK VII 2019
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.893 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v7i1.9765

Abstract

Vegetasi tumbuhan yang terdapat di kawasan pantai Iboih Sabang merupakan vegetasi yang berhabitus herba, semak, dan pohon. Penelitian tentang “Pola Penyebaran Tumbuhan di Kawasan Landai Pantai Iboih Sabang” dilaksanakan pada bulan Mei 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penyebaran tumbuhan yang terdapat di kawasan tersebut. Metode yang di gunakan adalah metode survei dan metode kuadrat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat  25 spesies yang terdiri dari 3 habitus yaitu herba sebanyak 8 spesies, semak sebanyak 7 spesies, dan pohon sebanyak 10 spesies. Total keseluruhan pola penyebaran tumbuhan dari ketiga habitus tersebut di Kawasan Landai Pantai Iboih Sabang diperoleh pola penyebaran dengan kriteria berkelompok.
KEANEKARAGAMAN FUNGI MIKORIZA DI KAWASAN HUTAN DESA LAMTEUBA DROE KECAMATAN SEULIMUM KABUPATEN ACEH BESAR Nadia Rahmi; Rafika Dewi; Muslich Hidayat
Prosiding Seminar Nasional Biotik Vol 5, No 1 (2017): PROSIDING SEMINAR NASIONAL BIOTIK V 2017
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biotik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (140.249 KB) | DOI: 10.3126/pbio.v5i1.2156

Abstract

Hutan yang terdapat di kawasan hutan desa Lamteuba Droe, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar digolongkan dalam hutan sekunder. Flora yang menempati hutan terdiri dari berbagai macam tumbuhan berupa herba, semak, perdu, dan pohon yang berhabitat di tanah dan memiliki bagian organ tumbuhan yaitu akar, batang, dan daun. Akar pada tumbuhan tersebut dapat bersimbiosis dengan jamur yang ada di tanah sebagai tempat hidup pohon tersebut yang disebut dengan Mikoriza. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi UIN Ar-Raniry dan di Laboratorium Biologi FKIP Unsyiah, Banda Aceh dimulai dari bulan Juni 2016 sampai Juli 2016. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Keanekaragaman Fungi Mikoriza di Kawasan Hutan Desa Lamteuba Droe, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar. Isolasi jamur mikoriza dilakukan dengan teknik mengekstrak spora dengan cara tuang- saring berdasarkan metode Pacioni. Indeks keanekaragaman yang diperoleh adalah 1,5117. Hal ini menunjukkan bahwa, keanekaragaman spesies fungi mikoriza di kawasan hutan desa Lamteuba Droe, Kecamatan Seulimum, Kabupaten Aceh Besar tergolong sedang.
Co-Authors Abd Mujahid Hamdan Ahadi, Rizky Alda Lolita Aldilla Magfirah As’ariah As’ariah Ayu Nirmala Sari Bayani, Hartila Cut Ferras Dwi Kartika Cut Putri Nahrisah Cut Ratna Dewi Cut Tazkiah Aufa Cut Yoesi Elvina DAHLAN DAHLAN Dahlan Dahlan DALIL SUTEKAD Dedi Iskandar Dessy Aswida F Dian Novita Sari Diningrat, Diky Setya Dwitawati, Ima Elita Agustina Eriawati Eriawati Eva Nauli Taib Evi Agustina Fahira Fahira Fakhri Yacob Farhaton Farhaton Feni Rulianti Fitra Wijaya Fitria Andaliani Gebrina Rahmi Hadi Safriani Hasnatul Salekha HENDRIX INDRA KUSUMA Hera Dini Hilwah Nora Ilham Zulfahmi Ilham Zulfahmi Khairini Rahma Khairun Nisa Kurniawati Kurniawati Laina Mukarramah Laiyanah Laiyanah Lia Ulfa Lina Rahmawati Lisa Ramadhani Mahmudahmi Mahmudahmi Mailatul Ilmi Maina Wulandari Malahayati, Cut Maulida Ayu Mardana Maulida Maulida Maulita Anggraini Maulizar, Siti Melian Karlita Milchi Ayuwira Milchi Ayuwira MUHAMMAD DOUDI MUHAMMAD DOUDI Muhammad Doudi Muhammad Fadhil Mulyanda Muhammad Ghafar Muhammad Radhi Mujibul Rahman Muliari Muliari Mulyadi Mulyadi Mulyadi Mulyadi Muna Ruslia Murniati Murniati Mutiara Mutiara Nadia Rahmi Nadilla Nadilla Nanda Raudhatul Jannah Nanda Raudhatul Jannah Nanda Silvia Nawalul Faizin Nelly Afrina Nidawati Nidawati Nila Mulia sari Nilam Sari Niswatulmuna Algita Novi Kartina Nur Azlina Nurbaiti Nurbaiti Nurdin Amin Nuri Aslami Nurizka Sindya Nurizka Sindya Nurlia Zahara Nurrahmah Akbariah Nursalmi Mahdi Nursalmi Mahdi Nursalmi Mahdi Nurul Amna Nurul Farija Nurul Fitri Nurul Marhamah Olyfia Pratiwi Pratiwi, Icha Widya Putri Balqis Putri Intan Maulani Rafika Dewi Rahayuni, Siska Rahmah Nabila Rahmawati Rahmawati Rahmiati Rahmiati Raihan Raihan Rantika Desriyanty Ratna Mela Raudhah Hayatillah Raudhatul Jannah Ria Suwarni Rifdah Sumayyah Rispa Devi Riza Sartinawati Rizkha Cahya Maulida Rizkina Fajriah Rizky Ahadi Roja deswita Safira Kamisna Sahara Yulis SAIDA RASNOVI SAIDA RASNOVI Salminardi Mirfa Samsul Kamal Sarah Sapnaranda Sastrawani Sastrawani Seri Maryani Shanti Wardila Shanti Wardila Sherly Nuzulianza Sipinte, Mardhatillah Siska Rahayuni Siska Rahayuni Siti Faizah Siti Maulizar Soraya Ulfah Sri Eka Fitri Sri Mona Lisa Sri Murni Sri Wahyuni Surfiana Surfiana Susi Darmayanti Syafrina Sari Lubis T Habibuddin Tya Zhafira Ulfa Magfirah Veroza Riana Sakti Wahyuni Wahyuni Wati Oviana Yenni Aulia Putri Yuni Sukma Yunizar Hendri Yunizar Hendri Yunizar Hendri Yusra Yusra Yusra Yusra Yusrizal Akmal Yutika Rahayu Zulfah Zulfah Zuraidah Zuraidah Zuraidah ZURAIDAH ZURAIDAH