Claim Missing Document
Check
Articles

KAJIAN KARAKTERISTIK FISIKOKIMIA DAN SENSORI SNACKBARS DENGAN BAHAN DASAR TEPUNG TEMPE DAN BUAH NANGKA KERING SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN CFGF (CASEIN FREE GLUTEN FREE) Nur Her Riyadi Parnanto; Rohula Utami; Rizki Amalia
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.244 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13596

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisikokimia dan sensori (penerimaan konsumen)snackbars dengan bahan dasar tepung tempe dan buah nangka kering dengan tiga variasi perbandinganpenggunaan tepung tempe dan buah nangka kering yaitu 40:60, 50:50, dan 60:40. Karakteristik fisikokimia yangdiuji meliputi tekstur, kadar air, abu, protein, lemak, karbohidrat, serat pangan, total fenol, aktivitas antioksidandan total kalori. Karakteristik sensori yang diuji meliputi warna, aroma, rasa, tekstur dan keseluruhan. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa semakin banyak penggunaan tepung tempenya maka tekstur snackbars akansemakin kompak (keras) dan kadar abu, protein, lemak, serat pangan, total fenol, aktivitas antioksidan dan totalkalorinya semakin meningkat sedangkan kadar air dan kadar karbohidratnya semakin menurun. Sedangkan padakarakter sensori, semakin banyak penggunaan tepung tempenya maka warna, aroma, rasa, tekstur dankeseluruhannya semakin tidak disukai.
APLIKASI MADU SEBAGAI PENGAWET DAGING SAPI GILING SEGAR SELAMA PROSES PENYIMPANAN Windi Atmaka; Rohula Utami; Sigit Raharjo
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 1 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (571.079 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13598

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan madu terhadap karakteristikmikrobiologis, kimia, dan fisik daging sapi giling segar selama proses penyimpanan serta mengetahuikonsentrasi madu yang memberikan efek penghambatan pembusukan daging sapi yang baik untuk pengawetandaging sapi giling segar berdasarkan karakteristik mikrobiologis, kimia, dan fisik daging sapi giling segar selamaproses penyimpanan. Penelitian ini menggunakan enam macam analisis. Diantaranya adalah Total Plate Pount(TPC), Total Volatile Bases (TVB), Thiobarbituric Acid (TBA), aw, pH, dan warna. Penelitian ini menggunakanrancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan berdasar perbedaan konsentrasi madu yang digunakan. Padapenelitian ini digunakan 5 perlakuan dengan penambahan konsentrasi madu yang berbeda yaitu 0% (kontrol),5%, 10%, 15% dan 20%. Dilakukan pengamatan pada hari ke-0, hari ke-1, hari ke-3 dan hari ke-5. Data yangdidapat dianalisis dengan ANOVA dengan alfa 0,05. Percobaan ini dilakukan dengan 2 kali ulangan. Hasilanalisis menunjukkan bahwa penambahan madu pada daging sapi giling segar berpengaruh terhadap nilai TotalMikroba, TBA, TVB, aw, pH, dan warna. Penambahan madu dapat mengurangi jumlah mikroba total yangterdapat dalam daging sapi giling segar. Semakin tinggi konsentrasi madu maka nilai TVB yang dihasilkansemakin rendah. Semakin tinggi konsentrasi madu maka semakin rendah nilai aw dan pH daging. Semakin tinggikonsentrasi madu maka kecerahan warna daging semakin menurun, tetapi tingkat penurunannya lebih rendah.Konsentrasi madu yang memberikan efek penghambatan pembusukan daging sapi yang baik untuk pengawetandaging sapi giling segar berdasarkan karakteristik mikrobiologis, kimia, dan fisik daging sapi giling segar selamaproses penyimpanan adalah 10%.
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN ANTIMIKROBA EKSTRAK MELINJO (Gnetum gnemon L.) Chandra Dewi; Rohula Utami; Nur Her Riyadi Parnanto
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 2 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.547 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13554

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu ekstraksi pelarut air (30°C, 45°C, 60°C)terhadap total fenol, aktivitas antioksidan, dan aktivitas antimikroba dari bagian tanaman melinjo (daun, biji,kulit). Hasil penelitian menunjukkan bahwa total fenol, aktivitas antioksidan, dan antimikroba pada biji, daun,dan kulit biji tanaman melinjo semakin meningkat seiring dengan peningkatan suhu ekstraksi. Perlakuan suhuekstraksi 60oC memberikan hasil total fenol, aktivitas antioksidan, dan antimikroba pada biji, daun, dan kulit bijitanaman melinjo paling tinggi. Dari semua perlakuan, diketahui bahwa pada suhu 30, 45, dan 60oC, total fenoldan aktivitas antimikroba tertinggi terdapat pada biji melinjo sedangkan daun menghasilkan aktivitas antioksidanyang paling tinggi.
KAJIAN KANDUNGAN PROTEIN, SENYAWA ANTINUTRISI, AKTIVITAS ANTIOKSIDAN, DAN SIFAT SENSORIS TEMPE KORO BABI (Vicia faba L.) DENGAN VARIASI PENGECILAN UKURAN Dian Rachmawanti Affandi; Sri Handajani; Rohula Utami
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 3, No 2 (2010)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (75.417 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13632

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan protein, senyawa antinutrisi, aktivitas antioksidan,dan sifat sensoris tempe koro babi (Vicia faba L.) dengan variasi pengecilan ukuran, sebagai alternatif penggantitempe kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variasi pengecilan ukuran berpengaruh terhadap semuakandungan protein, senyawa antinutrisi, aktivitas antioksidan, dan sifat sensoris tempe koro babi (Vicia faba L.).Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka jumlah protein terdegradasi semakin besar.Kandungan protein terlarut terbesar pada tempe perlakuan cacah, lama fermentasi 48 jam yaitu sebesar 5,450%.Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka kadar asam fitat semakin kecil. Kadar asamfitat paling rendah pada perlakuan tempe koro babi cacah dengan lama fermentasi 48 jam sebesar 0,087%.Semakin lama waktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka kadar HCN semakin kecil. Semakin lamawaktu fermentasi dan semakin kecil ukuran biji maka aktivitas antioksidan semakin besar. Tempe koro babiyang disukai adalah tempe dengan perlakuan rajang, lama fermentasi 30 jam.
PEMANFAATAN JAHE (Zingiber officinale Rosc.) DALAM MENINGKATKAN UMUR SIMPAN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SALE PISANG BASAH Kawiji Kawiji; Rohula Utami; Erwin Nur Himawan
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 4, No 2 (2011)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.491 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13576

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perendaman larutan jahe terhadap umur simpan,aktivitas antioksidan, total fenol, dan penerimaan konsumen sale pisang basah. Penelitian ini menggunakanRancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima perlakuan berdasarkan perbedaan konsentrasi ekstrak jahe.Adapun perlakuan tersebut yaitu kontrol/tanpa perendaman larutan jahe, ekstrak jahe 5:100, ekstrak jahe 10:100,ekstrak jahe 15:100, dan ekstrak jahe 20:100. Penelitian menggunakan lima macam analisis yang terdiri darianalisis aktivitas antioksidan, total fenol, kadar air, total kapang, dan penerimaan konsumen. Analisis aktivitasantioksidan dan total fenol dilakukan terhadap sampel sale pisang basah tanpa penyimpanan, namun untukanalisis kadar air dan total kapang dilakukan pada sale pisang basah dengan penyimpanan hari ke 0, 5, 10, 15,dan 20. Hasil analisis menunjukkan bahwa umur simpan sale pisang basah meningkat setelah direndam dalamlarutan jahe sehingga menjadikan produk tersebut lebih awet. Aktivitas antioksidan dan total fenol pada salepisang basah secara berurutan dari yang paling kecil adalah sampel tanpa perendaman, ekstrak jahe 5:100,ekstrak jahe 10:100, ekstrak jahe 15:100, dan ekstrak jahe 20:100. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwasecara keseluruhan sale pisang basah yang paling disukai adalah sampel dengan konsentrasi larutan jahe 10:100.
KARAKTERISTIK KALDU NABATI KEDELAI HITAM (Glycine soja), KACANG GUDE (Cajanus cajan, Mills) DAN BIJI SAGA (Adenanthera pavonina, Linn) MELALUI FERMENTASI KOJI MOROMI Rohula Utami; Esti Widowati; Yuli Wijayanti Purwandari
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 8, No 1 (2015)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (173.607 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12792

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik kimia (protein terlarut, lemak, gula reduksi), aktivitas antioksidan dan fisik (viskositas) dari kaldu nabati kedelai hitam, kacang gude, dan biji saga melalui fermentasi koji-moromi. Pembuatan kaldu nabati menggunakan ragi yang berisi Rhizopus sp. dengan ratio kacang, ragi, dan garam 56 : 23 : 21% dan di fermentasi selama 0, 4, 6 dan 8 minggu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ketiga jenis kacang tersebut semakin lama waktu fermentasi maka semakin tinggi pula kadar protein terlarut, lemak, gula reduksi serta aktivitas antioksidannya. Namun berbanding terbalik dengan nilai viskositasnya, semakin lama waktu fermentasi maka viskositas kaldu nabati semakin turun atau semakin cair. Kaldu nabati kedelai hitam selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 4,56% ; lemak 5,01% ; gula reduksi 1,73% ; aktivitas antioksidan 0,43% DPPH/mg sampel ; viskositas 317,5 dPas. Kaldu nabati kacang gude selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 3,14% ; lemak 1,10% ; gula reduksi 1,96% ; aktivitas antioksidan 0,46% DPPH/mg sampel ; viskositas 207,5 dPas. Kaldu nabati kedelai hitam selama fermentasi 8 minggu kadar protein terlarutnya 3,74% ; lemak 8,66% ; gula reduksi 1,13% ; aktivitas antioksidan0,42% DPPH/mg sampel ; viskositas 380 dPas. Kata Kunci : kedelai hitam, waktu fermentasi, gude, biji saga, kaldu nabati
PENGARUH PENAMBAHAN OLEORESIN DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) PADA EDIBLE COATING TERHADAP PENGHAMBATAN KERUSAKAN OKSIDATIF DAN MIKROBIOLOGIS DAGING SAPI YANG DISIMPAN DI SUHU RENDAH Kawiji Kawiji; Rohula Utami; Lia Umi khasanah
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (538.007 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12916

Abstract

PENGARUH WAKTU INKUBASI DAN KONSENTRASI SUKROSA TERHADAP KARAKTERISTIK MINUMAN PROBIOTIK DARI WHEY HASIL SAMPING KEJU Edhi Nurhartadi; Asri Nursiwi; Rohula Utami; Erina Widayani
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 11, No 2 (2018): Agustus
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1083.383 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v11i2.29056

Abstract

lactose, proteins and minerals. This study aims to determine the effect of variations in incubation time andsucrose concentration on the probiotic drink characteristics made from whey. This study uses CompletelyRandomized Design (CRD) with two factors, variation of incubation time (24 and 36 hours) and sucroseconcentration of (8%; 10%; 12%) on the probiotic whey drink. Probiotic starter cultures used are Lactobacillusacidophillus and Bifidobacterium longum IFO ATCC 13951 15 708 with ratio of 1: 1. Analysis was performedon viscosity, lactic acid levels, pH, antioxidant activity, total lactic acid bacteria and sensory characteristics.The results showed that the selected formula based on hedonic test is probiotic whey drink with 36-hourincubation time and 12% sucrose concentration. Probiotic whey drink has characteristics namely viscosity 6.578cP, 0.453% lactic acid levels, pH 4.36, the antioxidant activity of 19.409%, and total lactic acid bacteria 7.4 x109 cells / ml.
KAJIAN KINETIKA FERMENTASI ASAM LAKTAT OLEH Lactococcus lactis FNCC 0086 PADA MEDIA SARI BUAH SEMU JAMBU METE (Anacardium occidentale L.) DENGAN VARIASI SUMBER NITROGEN Rohula Utami; Esti Widowati; Annisa Kamil
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 5, No 1 (2012)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.056 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.13544

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perilaku kinetika fermentasi yang terjadi selama proses fermentasi asam laktat pada media sari buah semu jambu mete dengan penambahan ekstrak tauge sebagai sumber nitrogen melalui parameter kecepatan pertumbuhan spesifik (µ), waktu penggandaan (td), jumlah penggandaan (n), hasil pertumbuhan (Yx/s), pembentukan produk (Yp/s), dan efisiensi pembentukan asam laktat selama fermentasi oleh Lactococcus lactis FNCC 0086. Jenis ekstrak tauge yang ditambahkan adalah ekstrak tauge kacang hijau dan ekstrak tauge kedelai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak tauge dapat meningkatkan pertumbuhan sel. Kecepatan pertumbuhan spesifik (μ) pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau sebesar 0,551/jam dan ekstrak tauge kedelai sebesar 0,491/jam; waktu penggandaan (td) pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau selama 75,48 menit dan ekstrak tauge kedelai selama 84,68 menit; jumlah penggandaan (n) pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau sebanyak 3,178 kali dan ekstrak tauge kedelai sebanyak 2,831 kali; hasil pertumbuhan (Yx/s) pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau sebesar 1,34x106 sel/mg dan ekstrak tauge kedelai sebesar 1,23x106 sel/mg; pembentukan produk (Yp/s) pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau sebesar 0,069 dan ekstrak tauge kedelai sebesar 0,068; serta efisiensi pembentukan asam laktat selama fermentasi pada penambahan ekstrak tauge kacang hijau sebesar 1,605% dan ekstrak tauge kedelai sebesar 1,569%.
POTENSI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI HIDROGEN PEROKSIDA (H 2 O ) DALAMPENGAWETAN IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) 2 Nur Her Riyadi Parnanto; Rohula Utami
Jurnal Teknologi Hasil Pertanian Vol 2, No 2 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret (UNS)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.98 KB) | DOI: 10.20961/jthp.v0i0.12880

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik fisik (tekstur), kimia (kadar air, pH, TVB, fenol), dan organoleptik (tekstur, warna, aroma, keseluruhan) ikan tongkol dengan menggunakan pengawet asap cair dan H2Oserta untuk mengetahui konsentrasi asap cair (25%, 30%, 35%) yang pengaruhnya mendekati konsentrasi H2O2 (3%, 5%, 7%). pengamatan dilakukan selama 4 hari yaitu pada hari ke-0,1,2,3. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). 2 Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada karakteristik ikan tongkol perlakuan asap cair dan H secara fisik (kekerasan dan kekenyalan) tidak berbeda nyata, karakteristik kimia ikan tongkol perlakuan asap cair yaitu kadar air (71-77%), pH (5-6), TVB (48-480 mg/100g) dan fenol (250-530 mg/100g), sedangkan pada ikan tongkol perlakuan H2O kadar air (72-78%), pH (6-7) dan TVB (114-755 mg/100g). Kadar fenol ikan tongkol berkisar antara 251.283 mg/100g sampai 526.912 mg/100g. Pada karakteristik organoleptik (tekstur, aroma dan keseluruhan) ikan tongkol dengan perlakuan asap cair lebih disukai daripada perlakuan H2 , sedangkan pada parameter warna ikan tongkol dengan perlakuan H2O lebih disukai daripada perlakuan asap cair. Konsentrasiasap cair 25% mampu menyamai konsentrasi H 3%.Kata kunci: asap cair, hidrogen peroksida, ikan tongkol
Co-Authors Adhitya Pitara Sanjaya Aditya Haradito Agrizka Armunanta Putri Alifa Sekar Jannah Ambar Wuri Wigati Annisa Kamil Ardhea Mustika Sari Arifah Rahayu Arsella Erstya Nugraheni Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi Asri Nursiwi, Asri Bambang Sigit Amanto Bara Yudhistira Baskara Katri Anandhito Baskara Katri Anandhito Baskara Katri Anandito CHANDRA DEWI Choiroel Anam Christina Winarti Cylvia Arinta Agustaningrum Danar Praseptiangga Danar Praseptiangga Dedy Indianto Desintya Dwi Herdiana, Desintya Dwi Devi Rizky Yuniani Dewi Kurniasari Dian Rachmawanti Affandi Dwi Ishartani Dyah Ayu Ashari Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edhi Nurhartadi Edwi Mahadjoeno Erina Widayani Erwin Nur Himawan Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati Esti Widowati, Esti Feliatra Fenny Fenny Godras Jati Manuhara Godras Jati Manuhara Gusmaini Gusmaini Hasan Aji Ibrahim Hasim Ashari Heni Pujiastuti Ikrimah Nur Laily Imro'Ah Ikarini Katut Kompi Yuniter Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji Kawiji, Kawiji Kendri Wahyuningsih Kendri Wahyuningsih Lela Fitri Hariyati Lia Umi Khasanah Lintang Sawitri Nugraheni Lulus Nurmaya M, Godras Jati M.A.M Andriani M.A.M. Andriani MA Martina Andriani MAM Andriani MAM Andriani Mandasia Pangastuti Martina Andriani Martina Andriani Martina Andriani Muhammad Faizul Umam, Muhammad Faizul Muslika Kurniasih Nanda Ayu Hapsari Nausika Estetia Putri Jatmiko Noreka Destiana Novita Try Aryani Nugraheni, Krisnawati Setyaningrum Nur Her Riyadi Parnanto Parwitasari, Shintanova Prasetyaningrum Prasetyaningrum, Prasetyaningrum Qurothul Uyun R. Baskara Katri Anandito R.Baskara Katri Anandito, R.Baskara Katri Rachmad Abraham Firdaus Rahayu, Endang Sutriswati Reny Fajri Pratiwi Rini Setyowati, Rini Rizki Amalia Sakinah Ummu Zahroh Sari, Ardhea Mustika Sari, Ayu Purnama Sigit Raharjo Siswanti Siswanti Sri Handajani Sri Yuliani Suparmo Suparmo Syafri Dwiananta Tanalyna Hasna Tatik Khusniati Titiek Rachmawaty Titin A. Andriyani Tyas Utami Utami, Annisa Widia Windi Atmaka Windi Atmaka Windi Atmaka, Windi Yoga Meidiantoro Aji Yuli Wijayanti Purwandari Zainuri Hanif Zaman, M. Zukhrufuz Zoraya A Putri Zoraya A Putri