Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Gambaran Resiliensi Mahasiswa Tahun Pertama Program A2016 Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran Prihartono, Maulidya Ninda; Sutini, Titin; Widianti, Efri
KEPERAWATAN Vol 6, No 1 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM BSI Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.465 KB)

Abstract

ABSTRAK Mahasiswa tahun pertama mengalami transisi dari masa SMA/sederajat menjadi mahasiswa di perguruan tinggi. Banyaknya kegiatan dan tugas-tugas menjadi salah satu penyebab tekanan yang dialami oleh mahasiswa. Resiliensi merupakan mekanisme adaptasi untuk bertahan atau bangkit kembali dari kesulitan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengidentifikasi gambaran resiliensi mahasiswa tahun pertama program A2016 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran.Penelitian menggunakan desain deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian adalah mahasiswa program A2016 di Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Teknik sampling menggunakan desain total sampling. Sampel dalam penelitian berjumlah 143 mahasiswa. Pengambilan data menggunakan kuesioner Connor Davidson Resilience Scale dengan jumlah item 25 (α cronbach = 0,89). Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan nilai mean.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa memiliki resiliensi rendah (53,85%) dan mahasiswa yang memiliki resiliensi tinggi (46,15%). Pada sub variabel resiliensi didapatkan hasil sub variabel rendah menerima perubahan, yaitu (53,85%) dan sub variabel tinggi pengaruh spiritual (72,03%). Adapun sub variabel percaya naluri sendiri (50,35%), kendali pribadi (51,75%), dan kompetensi personal (55,24%). Mahasiswa pada penelitian ini memiliki resiliensi rendah dengan menerima perubahan yang rendah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi institusi pendidikan untuk meningkatkan kualitas program adaptasi mahasiswa baru dengan suatu tahapan agar tidak melebihi kapasitas mahasiswa. Kata Kunci: Mahasiswa Tahun Pertama, Program A2016, Resiliensi.
Spiritual Well-Being Of Post-Stroke Patients In Neurological Polyclinic of Al Ihsan Regional Public Hospital, West Java Province Mulyani, Tita; Widianti, Efri; Mirwanti, Ristina
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 4, No 1 (2018): Vol 4, No. 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v4i1.12341

Abstract

ABSTRAK Stroke fase rehabilitasi dapat mengakibatkan perubahan fisik dan psikologis sehingga mempengaruhi kualitas hidup pasien yang kemudian menyebabkan masalah psikosial berupa cemas dan depresi. Cemas dan depresi ini memiliki korelasi terhadap kesejahteraan spiritual. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi tingkat kesejahteraan spiritual  pada pasien pasca stroke di poliklinik RSUD Al Ihsan Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan instrumen SIWB. Penarikan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria insklusi pasien stroke fase rehabilitasi yang mempunyai nilai Mini Mental State Examination (MMSE) normal 24-30, dan didapatkan 105 responden. Data disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini menunjukkan tingkat kesejahteraan spiritual tinggi sebanyak 57 responden (54,3%) dan tingkat kesejahteraan spiritual rendah sebanyak 48 responden (45,7%). Karakteristik responden paling banyak pada rentang usia lansia akhir yaitu berjumlah 41 responden (39,0%), dengan lama stroke 12 bulan 58 responden (55,2%), memiliki penyakit penyerta 82 responden (78,1%), dan mengalami serangan stroke 1x sebanyak 54 responden (51,4%). Pada penelitian ini, antara tingkat kesejahteraan spiritual tinggi dan rendah tidak jauh berbeda persentasenya. Sehingga  masih diperlukan upaya untuk meningkatakan kesejahteraan spiritual melalui perbaikan sarana dan prasaran ibadah ,mengoptimalkan spiritual care, mengadakan seminar-seminar dan pelatihan spiritual care, melakukan berdo’a bersama sebelum pemeriksaan dimulai, menciptakan lingkungan yang nyaman, aman, dan damai, serta mengadakan peer group khusus pasien stroke. ABSRTACTStroke rehabilitation phase can lead to physical and psychological changes. It has an impact on the quality of life of patients that later caused psychosocial problems such as anxiety and depression. These anxiety and depression have a correlation to the spiritual well-being. The purpose of this study was to identify the level of spiritual well-being in post-stroke patients in polyclinic RSUD Al Ihsan West Java Province. This research was a quantitative descriptive research using SIWB instruments. It used a purposive sampling method with the inclusion criteria of rehabilitation phase stroke patients who had 24-30 as the normal score of Million Minimum State Examination (MMSE) and obtained 105 respondents. The data presented in the form of the frequency distribution. The results of this study indicated that the respondent’s amount who reached the high level of spiritual well-being was 57 respondents (54.3%) and low level of spiritual well-being was 48 respondents (45.7%). The most respondents’ characteristic were respondents with age range of elderly as of 41 respondents (39.0%), with stroke length more than 12 months as of 58 respondents (55.2%), had comorbid disease as of 82 respondents (78.1%), and suffered once stroke attack as of 54 respondents (51.4%). The research revealed that the percentage level of spiritual well-being between high and low was nearly similar. As the consequences, it is necessary to increase the spiritual well-being through the improvement of religious facilities and infrastructure, optimizing spiritual care, conducting seminars and spiritual care training, praying together before the medical check-up or treatment, creating a comfortable, safe and peaceful environment, and establish the peer group for stroke patients. 
GAMBARAN RESPON BERDUKA PADA ANAK REMAJA DENGAN ORANGTUA BERCERAI DI SMP NEGERI 1 JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Purwanti, Desi; Ropi, Helwiyah; Widianti, Efri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 1, No 2 (2013): November 2013
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.532 KB)

Abstract

Anak remaja yang mengalami perceraian orangtua merasakan kehilangan dan perasaan berduka yang sangat mendalam, sama berdukanya ketika kehilangan orangtua karena meninggal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon berduka pada anak remaja yang mengalami perceraian orangtua di SMP Negeri 1 Jatinangor. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan induktif. Teknik pengambilan data dengan wawancara mendalam dan tidak terstruktur. Informan yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah enam orang. Teknik analisa yang digunakan adalah dengan menggunakan konten analisa data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak yang orangtuanya mengalami perceraian merasa marah, takut, dan sedih, berfikir kasih sayang yang diberikan oleh orangtuanya tidak sama lagi seperti ketika masih bersama, menaruh harapan agar kedua orangtuanya bisa kembali bersama dan ketikateringat pada saat proses perceraian berlangsung anak sering menangis, sering melamun, mudah tersinggung, malu berinteraksi dengan teman sebaya, dan dengan orangtua yang bercerai anak menyatakan jarang berkomunikasi lagi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah respon berduka pada anakdengan orangtua yang bercerai mengalami respon kognitif, afektif, sosial dan perilaku. Rekomendasi penelitain ini adalah perawat komunitas hendaknya bekerjasama dengan bimbingan konseling dari sekolah dalam upaya memberikan konseling pada anak yang berduka karena perceraian orangtuanya sehingga anak dapat tetap menyelesaikan tugas perkembangannya dan berprestasi disekolah serta mencegah terjadinya masalah psikososial pada remaja
Gambaran Self-Efficacy Ibu dengan Anak yang sedang menjalani Pengobatan Tuberkulosis di Poliklinik Spesialis Anak Rsud Cibabat Cimahi Nabilah, Nabilah; Mardhiyah, Ai; Widianti, Efri
Jurnal Keperawatan Jiwa Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Jurnal Keperawatan Jiwa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.452 KB)

Abstract

Introduction: One of important thing of treatment on children tuberculosis is a parent’s existence as a taking medicine guard (PMO) with their roles and tasks. Therefore, it’s important that PMO has a good self-efficacy. The purpose of this research is to describe self-efficacy of mother with children in tuberculosis treatment at paediatric’s polyclinic of RSUD Cibabat Cimahi. Method: The research used descriptive quantitative method with purposive sampling and involving 84 mothers as participant. The data was collected by using closed questionnaire based on self-efficacy theory from Albert Bandura. Results: The result showed that several of participant have a low self-efficacy (53,6%) and the other have a high self-efficacy (46,4%). The result of this research give suggestion to the hospital for creating an appropriate program with phsycosocial approachement , and for nurses, it can be a suggestion that the nurses must give a comprehensive and holistic nursing intervention then doing an accurate nursing intervention, from assessment until the interventions.
Sikap Masyarakat Terhadap Orang dengan Gangguan Jiwa di Desa Kersamanah Kabupaten Garut Islamiati, Restu; Widianti, Efri; Suhendar, Iwan
Jurnal Keperawatan BSI Vol 6, No 2 (2018): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : LPPM Universitas BSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.028 KB) | DOI: 10.31311/jk.v6i2.4107

Abstract

ABSTRAKMeningkatnya angka kekambuhan sebanyak 12% yang terjadi pada orang dengan gangguan jiwa selama 3 bulan terakhir di desa kersamanah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu faktor dari masyarakat. Lingkungan masyarakat yang tidak mendukung dapat meningkatkan frekuensi kekambuhan orang dengan gangguan jiwa. Faktor dari masyarakat itu sendiri belum banyak diteliti dan belum ada yang meneliti di Kecamatan Kersamanah itu sendiri.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa di Desa Kersamanah Kabupaten Garut. Metode penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat yang tinggal disekitar orang dengan gangguan jiwa. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik purposive sampling sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 93 responden. Sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa diukur menggunakan kuesioner Community Attitude Towards Mental ill (CAMI). Data yang didapatkan dianalisis menggunakan mean, median dan standar deviasi.  Hasil penelitian menunjukan bahwa sikap masyarakat terhadap orang dengan gangguan jiwa pada aspek authoritarianism dan benevolence nilai skornya sama yaitu 30  4, berdasarkan aspek social restrictiveness dengan nilai  27  3 dan berdasarkan aspek community mental health ideology dengan nilai 32  4. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa  sikap yang paling banyak digunakan oleh masyarakat adalah community mental health ideology yang artinya bahwa masyarakat menerima pelayanan kesehatan mental dan orang dengan gangguan jiwa di masyarakat akan tetapi tidak dilingkungan mereka dan Hal ini perlu ditindak lanjuti pada setiap aspek-aspek yang ada. Saran untuk penelitian ini yaitu dengan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang orang dengan gangguan jiwa yang berada dilingkungan masyarakat.Kata Kunci: Gangguan Jiwa, ODGJ, Sikap Masyarakat                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             ABSTRACT There is an increase in relapse case with the rate of 12% on people with mental illness during the last 3 months in Kersamanah village influenced by several factors and one of the factors is community. An unsupported community environment can increase the relapse frequency of people with mental illness. In Kersamanah, community factor has not been studied and there are still none who studies it. The purpose of this research is to find out the community's attitude towards people with mental illness in Kersamanah Village, Garut. The method used on this research is quantitative descriptive. The population is community who live around people with mental illness. The sample is taken by purposive sampling technique and it is obtained 93 respondents. Community’s attitude towards people with mental illness is measured by Community Attitude towards Mental ill (CAMI) questionnaire. The data obtained, analyzed by using mean, median, and deviation standard. The result of the research showed that the score of society attitude towards people with mental illness based on authoritarianism and benevolence aspects are the same; 30  4, based on social restrictiveness aspect; 27  3 and based on community mental health ideology aspect; 32  4. Based on the result of the research, it was found out that the most common attitude used by the society was community mental health ideology, which means that the society accepts both mental health treatment and people with mental illness but not on their environment. This issue should be followed up on other existed aspects. Suggestions for this study are by educating the public about people mental illness who are in the community.Keywords: Community attitude, Mental illness, ODGJ.
Gambaran Self-Efficacy Ibu dengan Anak yang sedang menjalani Pengobatan Tuberkulosis di Poliklinik Spesialis Anak Rsud Cibabat Cimahi Nabilah, Nabilah; Mardhiyah, Ai; Widianti, Efri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 4, No 1 (2016): Mei 2016
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.452 KB) | DOI: 10.26714/jkj.4.1.2016.21-30

Abstract

Introduction: One of important thing of treatment on children tuberculosis is a parent’s existence as a taking medicine guard (PMO) with their roles and tasks. Therefore, it’s important that PMO has a good self-efficacy. The purpose of this research is to describe self-efficacy of mother with children in tuberculosis treatment at paediatric’s polyclinic of RSUD Cibabat Cimahi. Method: The research used descriptive quantitative method with purposive sampling and involving 84 mothers as participant. The data was collected by using closed questionnaire based on self-efficacy theory from Albert Bandura. Results: The result showed that several of participant have a low self-efficacy (53,6%) and the other have a high self-efficacy (46,4%). The result of this research give suggestion to the hospital for creating an appropriate program with phsycosocial approachement , and for nurses, it can be a suggestion that the nurses must give a comprehensive and holistic nursing intervention then doing an accurate nursing intervention, from assessment until the interventions.
Student`s Caring Ability at Nursing Faculty of Padjadjaran University Kurnia, Ihsan; Sriati, Aat; Widianti, Efri
JURNAL PENDIDIKAN KEPERAWATAN INDONESIA Vol 5, No 2 (2019): Vol 5, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jpki.v5i2.17741

Abstract

 ABSTRAK Caring merupakan inti dari nilai-nilai keperawatan. Caring bagi mahasiswa keperawatan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipraktikkan. Sejauh ini, penelitian tentang perkembangan kemampuan caring mahasiswa keperawatan masih kurang. Mahasiswa datang dari lingkungan keluarga, sosial, budaya, etnik dan latar belakang ekonomi yang berbeda. Sehingga perkembangan kemampuan caring mahasiswa perlu diperhatikan oleh institusi pendidikan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kemampuan caring mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran. Penelitian deskriptif kuantitatif ini menggunakan metode proportional stratified sampling. Total sampel terpilih sebanyak 240 mahasiswa. Instrumen yang digunakan adalah Caring Ability Inventory dan dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian di dapatkan bahwa setengah dari mahasiswa memiliki kemampuan caring pada kategori rendah (50%), kurang dari setengah mahasiswa pada kategori sedang (42,5%) dan sebagian kecil mahasiswa pada kategori tinggi (7,5%). Dapat disimpulkan bahwa kemampuan caring mahasiswa sebagian besar adalah kategori rendah dan sedang. Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran perlu meningkatkan perhatian terhadap perkembangan kemampuan caring mahasiswa. ABSTRACTCaring is the core of nursing values. Caring for nursing students is an important element to learn and practice. There was limited research on the development of caring ability of nursing students. Students came from different familial, social, cultural, ethnic and economic backgrounds. The development of students caring ability needs to be considered by educational institutions. The aim of this research was to describe nursing students’ caring ability at Faculty of Nursing, Padjadjaran University. This quantitative descriptive study used proportional stratified sampling method. In total240 students were selected as samples. Data were collected using an Indonesia version of Caring Ability Inventory and analyzed using descriptive statistics. The results showed that half of the students had low caring ability (50%), less than half students were in moderate category (42.5%) and a small percentage of students were in high category (7.5%). In conclusion, nursing students caring ability mostly were in low and moderate category. Faculty of Nursing, Padjadjaran University needs to improve attention to the development of students’ caring ability. 
GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA TENTANG LESBIAN, GAY, BISEKSUAL, DAN TRANSGENDER (LGBT) DI SMA X GARUT Nugraha, Nunu; Widianti, Efri; Senjaya, Sukma
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol 6, No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHESIF
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3733.352 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v6i1.155

Abstract

Tercapainya kematangan seksual pada remaja akhir memunculkan dorongan seksual yang memicu remaja untuk memenuhi kebutuhan seksualnya bahkan melakukan hal yang tidak pantas untuk dilakukan. Apabila tidak tercapai akan terjadi kebingungan peran pada masa remaja yang akan menyebabkan remaja mengembangkan perilaku menyimpang. Salah satu perilaku menyimpang yang mungkin terjadi adalah perilaku lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender. Penelitian ini deskriptif kuantitatif. Populasi pada penelitian ini siswa-siswi kelas XI-XII di SMA X Garut. Sampel pada penelitian ini menggunakan stratified random sampling sebanyak 266 siswa. Data dikumpulkan dengan instrumen yang terdiri dari 26 item pertanyaan. Data dianalisis dengan analisa deskriptif dan disajikan dalam bentuk presentase. Hasil penelitian ini diketahui bahwa tingkat pengetahuan remaja tentang lesbian, gay, biseksual dan transgender adalah sebagian besar responden pengetahuan baik sejumlah 221 responden (83,1%). Simpulan penelitian ini bahwa sebagian besar responden dalam kategori pengetahuan yang baik.
HUBUNGAN PENGETAHUAN, TINGKAT PENDIDIKAN, SUMBER INFORMASI, DAN POLA ASUH DENGAN PERNIKAHAN DINI PADA WANITA Septianah, Tri Indah; Solehati, Tetti; Widianti, Efri
Jurnal Riset Hesti Medan Vol 4, No 2 (2019)
Publisher : Akademi Keperawatan Kesdam I/Bukit Barisan Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.685 KB) | DOI: 10.34008/jurhesti.v4i2.138

Abstract

Early marriage is a problem that becoming world?s attention because of the high incidence rate and it is not resolved yet. Some of the factors that causes early marriage are knowledge, education levels, informations source and parenting style. This study aims to determine the relation between knowledge, education levels, informations source, and parenting style with early marriage so this study can reduce the bad impacts of early marriage. This study use a descriptive correlational method with case control approach. The population in this study is woman who were married on 2018 with ratio sample case with control is 1:1 and use simple random sampling. Data will be analyzed using univariate (descriptive) and bivariate (Chi-square and Spearman) analysis. The results of the study showed that there is a difference between knowledge of the respondents who does early marriage with respondents who does not doing early marriage (p=0,000), that there is a difference between education levels of the respondents who does early marriage with respondents  who does not doing early marriage (p=0,000), that there is a difference between informations source of the respondents who does early marriage with respondents who does not doing early marriage (p=0,000), that there is a difference between parenting style of the respondents who does early marriage with respondents who does not doing early marriage (p=0,000). There is a relation between knowledge, education levels, informations source, and parenting style with early marriage.
Academic Self-Concept on Bully Victims in Early Adolescent Afriliani, Anne Cintya; Sriati, Aat; Widianti, Efri
Jurnal Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan Perawat Nasional Indonesia Vol 8, No 3 (2020): Agustus 2020
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.891 KB) | DOI: 10.26714/jkj.8.3.2020.247-254

Abstract

Bullying that occurs in schools have negative impacts on victims rather than perpetrators. Bullying has an influence on the social adjustment of the victims that affects school achievement. In education, academic self-concept has an important role in the achievement of student learning in school and help students respond to bullying behavior. The aim for this study was to identify the academic self-concept on bully victims in early adolescent that consist of academic, social, and self-regard. This research was a quantitative descriptive research. The population in this research were all bully victims from grade 7 and 8, the sample technique used was total sampling with 91 respondents. Data were taken by using academic self-concept instrument from Sriati which consist of 45 statements using likert scale with validity value 0,339-0,761 and reliability 0,952. The academic self-concept analyzed by mean of both total and each dimension. The results were shown by percentage. The results of this study indicated that some respondents i.e. 47 people (51,6%) had positive academic self-concept and about 44 people (48,4%) had negative academic self-concept. In academic dimension, 48 people (52,7%) had positive aspect, social dimension mostly 55 people (60,4%) had positive aspect, and self-regard most of 51 people (56%) had positive aspect. The positive academic self-concept and negative academic self-concept on bully victims in early adolescents were not much different.
Co-Authors A.A. Ketut Agung Cahyawan W Aat Sriati Aat Sriati Afriliani, Anne Cintya Agung Waluyo Agustina, Habsyah Safaridah Ahdiany, Gina Nur AI MARDHIYAH, AI Alawiyah, Siti Haiva Alpiani, Delta Amelia, Gina Sri Anjani Mumtazhas Annisa Susanti Karmansyah Aprilia Aulia Ardianti Aprilia Hastuti, Emma Aprilia, Nike Arisandi, Toni Astuti, Cici Siti Widya Ayu Prawesti Priambodo Budi Anna Keliat Cahyani, Eka Maulidya Chaimira, Sausandha Yasma Chandra Kirana K Desi Purwanti Desy Indra Yani Elfani, Karisha Citra Fatima, Azrania Fitiani, Nurlaila Fitria, Nita Hanifah Hasanah Haryati, Evi Annisa Helwiyah Ropi Hikmat, Rohman Imas Rafiyah Indra Maulana, Indra Iqbal Pramukti Islamiati, Restu Iyus Yosep J, Ridillah Vani Karwati Karwati Khoirunnisa, K Komalasari, Masriyah Kosim Kosim Kurnia, Ihsan Kurniawan, K Lia Ramadanti Mamat Lukman, Mamat Muhamad, Sahrul Nur Mulyani, Tita Mustikasari - Nabilah Nabilah Nazriah, Ai Indah Nimas Safitri Ati Nita Fitria Nova Mardiana, Nova Nur Oktavia Hidayati Nurhalimah Tri Handayani Nursiswati Nursiswati Pratiwi, Siti Rahmiati Prawitasari, Nita Prihartono, Maulidya Ninda Raini Diah Susanti, Raini Diah Ristina Mirwanti, Ristina Salsabila, Yosalia Mahirah Sari, Citra Windani Mambang Senjaya, Sukma Septianah, Tri Indah Septriyani, Diah Sheizi Prista Sari Siagian, Indah Mentari Siti Yuyun Rahayu Fitri SRI RAHAYU Suhendar, Iwan Suryani Suryani Suryani Suryani Taty Hernawati Taty Hernawati, Taty Taty Hernawaty Tetti Solehati Theresia Eriyani Titin Sutini, Titin Tresnala, Rahmah Wardhani, Ice Yulia Yanitawati Yanitawati, Yanitawati Yuliani, Silvia