Claim Missing Document
Check
Articles

Efektivitas Penerapan Sistem Informasi Kesehatan Berdasarkan Model Delone dan Mclean Mohamad Fadly Umar; Sarinah Basri K; Tri Septian Maksum
Afiasi : Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol. 8 No. 3 (2023): Afiasi
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/afiasi.v8i3.302

Abstract

Memasuki era modern, kemajuan teknologi semakin meningkat dan mendorong setiap organisasi untuk mengolah data secara tepat waktu, tepat, dan terkini. Sistem informasi kesehatan adalah alat yang dapat membantu semua jenis kegiatan dan tujuan organisasi. Model yang dibuat oleh DeLone dan McLean merupakan model yang banyak peneliti fokuskan untuk keberhasilan implementasi penggunaan sistem informasi. Pencarian sumber literatur dari database jurnal online yakni Google Scholar dan Science Direct. Pencarian literatur merupakan artikel terbitan tahun 2015-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas sistem, informasi dan pelayanan yang terdapat dalam sistem informasi kesehatan sudah bisa dikatakan efektif baik dari aspek keandalan, kemudahan, fleksibilitas, fungsionalitas, portabilitas, integrasi, kualitas data dan kepentingan. Petugas yang menjalankan sistem informasi kesehatan merasa puas melalui sistem ini, baik dari segi konten (isi), format aplikasi, akurasi data, aktual dan kemudahan penggunaan. Penerapan sistem informasi kesehatan sangat memberikan manfaat karena dengan adanya sistem informasi kesehatan dapat memangkas biaya pengeluaran pada fasilitas kesehatan. Perlu dilakukannya perbaikan terhadap kualitas pelayanan dalam mendukung penerapan sistem informasi kesehatan yang lebih efektif.
Ecological and Health Risks Assessment Due to Carbon Monoxide (CO) Exposure : Implications of Air Pollution for Parking Attendants Maksum, Tri Septian; Basri K, Sarinah; Talib, Yolanda; Tantrakarnapa, Kraichat
International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability Vol 2, No 1 (2023): International Journal of Hydrological and Environmental for Sustainability
Publisher : CV FOUNDAE

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58524/ijhes.v2i1.190

Abstract

Carbon monoxide (CO) is the main pollutant from motor vehicle emissions which is dangerous if inhaled by humans. This study aims to analyze the ecological and health risks caused by carbon monoxide gas pollution to parking attendants on roads in Gorontalo City. This type of research is an observational study using the Ecological Risk Assessment (ERA) and Health Risk Assessment (HRA) approaches through field studies. The number of samples was 60 respondents and air samples were taken from 12 locations and each location consisted of 2 points. Data were analyzed descriptively through studies (ERA) and (HRA). The results showed that there were 8 locations that had CO concentrations that exceeded the threshold value. Thus the level of CO on roads in Gorontalo City is included in the unsafe category. Characterization of ecological risk due to CO exposure on roads in Gorontalo City is classified as dangerous for the environment where 4 locations are in the low hazard category (HQ 0.1-1.0) and 8 locations are in the medium hazard category (HQ 1.1-10). The highest real-time exposure CO intake was at the Jamu Solo Store location, namely 1.8501799100 mg/kg/day with an RQ value of 2.2291324200 (at risk), while the lowest was at the Extra Bakery location 0.0746788000 mg/kg/day with an RQ value of 0.0899744600 (no risk). It is recommended for parking attendants to wear masks while working and reduce smoking habits.
Central Obesity Incidence in Students of Public Health Department, Universitas Negeri Gorontalo Based on Fiber Intake Sunarto Kadir; Maksum, Tri Septian
International Journal of Public Health Excellence (IJPHE) Vol. 3 No. 1 (2023): June-December
Publisher : PT Inovasi Pratama Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55299/ijphe.v3i1.472

Abstract

Central obesity is excess fat accumulation in abdominal area. Prevalence of central obesity in Gorontalo Province has exceeded the national prevalence (36.6%) based on results of Basic Health Research in 2018. Adolescents of reproductive age are one of the risk groups for central obesity due to an imbalance in food consumption intake and energy use. This study aims to analyze central obesity incidence in students of Public Health Department, Universitas Negeri Gorontalo based on fiber intake. This type of research is an analytic survey with a cross-sectional study design. Instruments used include 3x24 hour food recall and nutrisurvey to measure fiber intake and a measuring tape to measure waist circumference. Research sample was 120 people obtained using simple random sampling technique. Data analysis technique uses a simple logical regression test. The results showed that all respondents had less fiber intake (100.0%), and at most did not have central obesity (85.0%). There is an effect of fiber intake on the incidence of central obesity (p=0.003; OR=0.854). It is recommended for students to manage their diet by choosing the right ingredients, increasing consumption of vegetables and fruits by 1 to 3 servings per day and always doing sports and physical activity regularly.
Edukasi Kesiapsiagaan Bencana Banjir melalui Video Animasi dan Crossword Puzzle di SMP Negeri 7 Gorontalo K, Sarinah Basri; Jusuf, Herlina; Lalu, Nur Ayini S.; Nakoe, Moh. Rivai; Maksum, Tri Septian; Hadju, Vidya Avianti; Aulia, Ulfa
Abdi Wiralodra : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2023): Abdi Wiralodra
Publisher : universitas wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/abdi.v5i1.100

Abstract

Indonesia merupakan negara yang sangat rentan terhadap bencana alam. Indonesia memiliki musim hujan dan musim kemarau serta cuaca yang selalu berubah-ubah. Banjir merupakan jenis bencana alam yang umum terjadi, khususnya di wilayah Gorontalo yang disebabkan oleh deforestasi, rusaknya DAS bagian hulu, intensitas hujan yang tinggi serta sistem drainase kurang memadai maka edukasi kesiapsiagaan banjir perlu dilakukan terutama pada anak-anak. Edukasi yang dilakukan dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan juga untuk menghindari korban jiwa dari bencana tersebut. Tujuan edukasi ini untuk meningkatkan pengetahuan kesiapsiagaan bencana banjir terhadap siswa SMP Negeri 7 Gorontalo. Metode pelaksanaan yang dilakukan adalah edukasi dengan menggunakan media video animasi dan permainan Crossword puzzle yang ditampilkan melalui laptop, edukasi ini melibatkan 22 siswa terdiri dari 12 siswa laki-laki dan siswa perempuan sebanyak 10 orang. Hasil dari evaluasi menunjukkan terjadi  peningkatan pengetahuan yakni sebesar 18 siswa (81,82%) siswa yang memiliki pengetahuan baik, sedangkan pengetahuan kurang hanya sebesar 4 siswa (18,18%). Diharapkan agar sekolah selalu memberikan edukasi mengenai kesiapsiagaan bencana banjir dan bekerjasama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Gorontalo. Melalui edukasi kesiapsiagaan bencana di sekolah agar dapat mengurangi resiko apabila terjadi bencana, siswa akan tahu, sehingga dapat  peduli terhadap lingkungan sekitarnya
Analisis Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Pemberian Asi Eksklusif Terhadap Kejadian Gizi Kurang Pada Balita : Analysis of the Completeness of Basic Immunization and Exclusive Breastfeeding on Incidents of Undernutrition in Toddler Siti Ananda Trisnawati; Tri Septian Maksum
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 6: Juni 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i6.5226

Abstract

Gizi kurang pada balita merupakan kondisi berat badan menurut umur (BB/U) yang tidak sesuai dengan usia seharusnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kelengkapan imunisasi dasar dan pemberian ASI eksklusif terhadap kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tilango. Jenis penelitian adalah observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Populasi yaitu balita yang terdaftar di wilayah kerja Puskesmas Tilango sebanyak 1.339 balita, dan dengan menggunakan teknik simple random sampling, maka diperoleh sampel 188 balita. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Data selanjutnya dianalisis menggunakan uji Chi Square, dengan tingkat kesalahan (?)=5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan kelengkapan imunisasi dasar dan ASI eksklusif terhadap kejadian gizi kurang masing-masing diperoleh p-value=0,000 dan p-value=0,004. Disimpulkan ada hubungan kelengkapan imunisasi dasar dan pemberian ASI eksklusif dengan kejadian gizi kurang pada balita di wilayah kerja Puskesmas Tilango. Disarankan kader kesehatan lebih meningkatkan motivasi pada ibu balita untuk selalu hadir di posyandu agar pertumbuhan dan perkembangan balita terpantau oleh petugas kesehatan.
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Cemilan Sehat Tinggi Serat Sebagai Solusi Zero Waste: Utilizing Banana Peel Waste to Make Healthy High Fiber Snacks as a Zero Waste Solution Maksum, Tri Septian; Mursyidah, Andi; Blongkod, Fitriani Rahmatismi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 7: July 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i7.5818

Abstract

Limbah kulit pisang sering kali diabaikan atau dibuang dengan cara yang tidak ramah lingkungan. Melalui pendekatan zero waste, kulit pisang dijadikan cemilan sehat dan nikmat (puding dan kerupuk). Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan edukasi dan pelatihan pada masyarakat tentang pemanfaatan limbah kulit pisang melalui pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi produk cemilan sehat (puding dan kerupuk) tinggi serat sebagai solusi zero waste. Sasaran dalam kegiatan ini adalah masyarakat Desa Popodu Kecamatan Bulango Timur Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan adalah pendekatan kontekstual dan partisipatif, dengan model penyuluhan, pelatihan, dan demonstrasi. Kegiatan pelatihan dan pendampingan ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan yaitu tahap perencanaan, pelatihan, dan evaluasi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berjalan dengan lancar dan sesuai target yang hendak dicapai. Evaluasi kegiatan penyuluhan menunjukkan bahwa nilai rata-rata saat pre-test adalah 55,75 dan meningkat menjadi 86,50 pada saat post-test. Nilai maksimal yang dihasilkan oleh peserta juga meningkat dari 65 menjadi 100. Sementara itu, pada kegiatan pelatihan, masyarakat sudah mampu dalam membuat/mengolah limbah kulit pisang menjadi cemilan sehat tinggi serat dan bernilai ekonomi tinggi (puding dan kerupuk).
Upaya Mewujudkan Desa Wisata Zero Waste melalui Pelatihan Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kawasan Pesisir Bajo Maksum, Tri Septian; Nurfadillah, Ayu Rofia
Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society Vol 3, No 2 (2024): Volume 3, Nomor 2, Tahun (2024)
Publisher : State University of Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/phar.soc.v3i2.26636

Abstract

Wilayah pesisir rentan terhadap pencemaran sampah, terutama sampah plastik, yang menyumbang sekitar 60-80% dari total sampah laut global. Kawasan pesisir Desa Bajo merupakan kawasan pemukiman yang berdampingan dengan laut. Desa Bajo baik daratan maupun lautannya menjadi sumber mata pencaharian warga lokal. Mayoritas penduduk bekerja sebagai nelayan, namun ada juga yang budidaya tambak, hingga membuka warung-warung makanan dan jajanan, ketersediaan tempat sampah masih sangat kurang. Penanganan masalah sampah tidak seharusnya hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan sosialisasi terkait sampah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat. Masalah sampah dapat dikurangi mulai dari lingkungan terkecil, yaitu rumah tangga. Salah satu cara untuk meminimalkan dampak negatif dari sampah rumah tangga baik organik maupun non organic adalah dengan mengolahnya menggunakan metode pengomposan dan handy craft melalui upaya pengelolaan sampah berbasis Masyarakat. Sasaran kegiatan ini adalah Masyarakat umum desa Bajo. Pengabdian Masyarakat dilakukan dengan cara memberikan pelatihan agar memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengelola sampah yang tidak terpakai menjadi produk yang bernilai ekonomis dan bermanfaat, yaitu pupuk kompos dan handy craft. Hasil observasi menunjukkan bahwa ada peningkatan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat mengenai pengolahan sampah rumah tangga menjadi handy craft dan kompos. Pelatihan yang disampaikan mudah dipahami dan dipraktikkan sendiri, bahan dan alat untuk membuat produk yang bernilai ekonomis mudah didapatkan, dan waktu pelaksanaan kegiatan tidak mengganggu aktivitas rumah tangga mereka. Dapat disimpulkan bahwa peningkatan pengetahuan ini dapat membawa perubahan positif dalam pengelolaan sampah, mengurangi volume sampah yang berakhir di TPA, dan mendukung terciptanya desa zero waste.
Analisis Kualitas Bakteriologi dan Jamur di Ruang Rawat Inap RSUD Otanaha : Analysis of Bacteriology and Fungal Quality in the Inpatient Room of Otanaha Regional Hospital Maksum, Tri Septian; Rofia Nurfadillah, Ayu; Elvira, Vivi Filia
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6183

Abstract

Kualitas udara dalam ruangan sangat mempengaruhi kesehatan manusia, terutama di ruang rawat inap rumah sakit, yang merupakan area dengan interaksi tinggi antara pasien, petugas kesehatan, dan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi suhu, kelembaban, pencahayaan, serta kualitas mikrobiologi udara di ruang rawat inap RSUD Otanaha. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif dengan pengukuran langsung dan pengujian laboratorium pada ruang perawatan 1, 2, 3, dan 4 di rumah sakit tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 75% dari total 12 ruangan rawat inap tidak memenuhi standar kelembaban, sementara 91,6% ruangan tidak memenuhi standar suhu yang ditetapkan. Sebanyak 58,33% ruangan juga tidak memenuhi standar intensitas pencahayaan. Pengujian laboratorium udara mengungkapkan bahwa kualitas mikrobiologi udara tidak memenuhi standar, dengan angka kuman tertinggi pada ruang R4 (1288 CFU/m³) dan terendah pada ruang R5 (201 CFU/m³). Bakteri udara yang dominan meliputi Diplobacillus sp., Diplococcus sp., Micrococcus sp., Monobasil sp., Staphylococcus sp., Streptobasil sp., dan Streptococcus sp. Sedangkan, jamur yang mendominasi adalah Aspergillus sp., Fusarium sp., Penicillium sp., dan Scopulariopsis sp. Kesimpulannya, kualitas lingkungan fisik dan mikrobiologi di ruang rawat inap RSUD Otanaha sebagian besar tidak memenuhi standar yang ditetapkan, yang dapat meningkatkan risiko kesehatan bagi pasien dan pengunjung. Hasil ini menggarisbawahi perlunya perbaikan dalam pengelolaan kondisi lingkungan ruangan untuk meningkatkan kesehatan dan keselamatan di rumah sakit.
Penguatan Pilar STBM dan Pengembangan Produk Minuman Serbuk Daun Kelor sebagai Upaya Preventif Kejadian Stunting: Strengthening the STBM Pillars and Developing Moringa Leaf Powder Beverage Products as a Preventive Effort Against Stunting Occurrence Maksum, Tri Septian; Nakoe, Moh. Rivai; Hutuba, Ariani H.
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 7 No. 10: Oktober 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v7i10.6224

Abstract

Indonesia memiliki permasalahan gizi yang cukup berat, salah satunya adalah stunting. Berdasarkan SSGI 2022, prevalensi balita stunting di Indonesia sebesar 21.6%, Provinsi Gorontalo dengan prevalensi 23.8%, dan Kabupaten Pohuwato 6.4%. Menurut data dari Puskesmas Motolohu Kabupaten Pohuwato tahun 2022 bahwa untuk status gizi balita usia 24-59 bulan dengan kategori pendek dan sangat pendek berjumlah 33 balita dimana Desa Ayula dengan 2 balita. Pengabdian KKN ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat guna mempercepat penurunan stunting yang dilakukan melalui intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif. Program intervensi gizi spesifik berupa program pengembangan produk inovatif minuman serbuk kemasan berbahan dasar daun kelor sedangkan untuk program intervensi gizi sensitif berupa program penguatan 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Metode yang digunakan berupa sosialisasi dan demonstrasi. Kegiatan pengabdian ini berlangsung selama 50 hari (1 Juli – 19 Agustus 2024) dengan melibatkan 21 mahasiswa. Hasil pengabdian menunjukkan terjadi peningkatan pengetahuan setelah diberikan penguatan 5 pilar STBM pada masyarakat serta terjadi peningkatan partisipasi masyarakat dalam hal pemanfaatan daun kelor sebagai produk inovatif minuman serbuk kemasan guna mencegah kejadian stunting di Desa Ayula.
Effectiveness Of Using Rice Husk As A Bioadsorbent On Amonia (NH3) And Nitrite (NO2-) Levels In Liquid Waste Of The Tofu Industry Saputri, Dea Dwi; Jusuf, Herlina; Maksum, Tri Septian
International Journal of Health, Economics, and Social Sciences (IJHESS) Vol. 7 No. 1: January 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/ijhess.v7i1.6980

Abstract

Tofu industry liquid waste contains ammonia (NH3) and nitrite (NO2-) compounds which can cause pollution if released into the environment without prior processing. Rice husks can be used to make active carbon which acts as a bioadsorbent against various contaminants which is cheap and easy to obtain. The research aims to test the effectiveness of using rice husks in doses of 5 grams, 10 grams and 15 grams as a bioadsorbent on NH3 and NO2- levels in liquid waste at the Rina Tofu Factory. This type of quasi-experimental research with a Completely Randomized Design (CRD) approach. Determination of NH3 and NO2- levels using the spectrophotometric method with three replications. Data were analyzed using the One-Way ANOVA test (? = 5%). The research results showed that the initial concentration of NH3 was 0.16 mg/L and fluctuated after contact with rice husks (5 gram dose: RI = 0.13 mg/L, RII = 0.15 mg/L, RIII = 0.25 mg/L; 10 gram dose: RI = 0.21 mg/L, RII = 0.27 mg/L, RIII = 0.12 mg/L dose 15 grams: RI = 0.32 mg/L, RII = 0.26 mg/L, RIII = 0.30 mg/L). Meanwhile, the initial concentration of NO2- was 0.043 mg/L and increased after contact with rice husks (5 gram dose: RI = 0.091mg/L, RII = 0.138 mg/L, RIII = 0.125 mg/L; 10 gram dose: RI = 0.117 mg/L, RII = 0.151 mg/L, RIII = 0.122 mg/L; 15 gram dose: RI = 0.112 mg/L, RII = 0.137 mg/L, RIII = 0.126 mg/L). There is no difference in the effectiveness of using rice husks on NH3 (?-value = 0.114) and NO2- (?-value = 0.750) levels in liquid waste from the tofu industry. Further research needs to be carried out regarding variations in contact time between rice husks and liquid waste from the tofu industry.