Claim Missing Document
Check
Articles

Penyuluhan Pentingnya Gizi Pra Nikah untuk Mempersiapkan Kehamilan Sehat di KUA Kecamatan Peusangan Kabupaten Bireuen Tambunan, Herrywati; Nurhidayati, Nurhidayati; Saleha, Siti; Miska, Tasnim; Khaira, Nisaul; Fitria, Yeni
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 6 (2024): Volume 7 No 6 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i6.14925

Abstract

ABSTRAK Kehamilan yang sehat memerlukan persiapan fisik dan psikologis yang baik pada wanita. Persiapan yang matang dalam menjadi orangtua akan lebih baik jika dimulai dari masa sebelum menikah. Status gizi dari pasangan akan sangat mempengaruhi status gizi generasi penerus, yaitu status gizi dari anak. Selain akan berpengaruh terhadap anak, kesehatan dan pasangan itu juga akan mempengaruhi kesehatan ketika ibu hamil. Ibu yang memiliki status gizi tidak normal akan berpengaruh pada kesehatnnya dan memiliki risiko untuk melahirkan anak dengan permasalahan gizi sejak awal kelahiran. Ibu hamil dengan asupan gizi yang kurang akan melahirkan anak stunting, juga BBLR. dampak yang dapat ditimbulkan oleh stunting dalam jangka pendek terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme dalam tubuh. Dampak buruk dalam jangka panjang menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnya kekebalan tubuh sehingga mudah sakit. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan pasangan calon pengantin tentang pentingnya gizi prakonsepsi agar pasangan lebih siap dalam menjalani periode kehamilan dengan sehat sehigga melahirkan anak yang sehat dan berkualitas. Metode: yaitu memberikan penyuluhan dengan melakukan beberapa tahap mulai dari tahapan persiapan, tahapan pelaksananaan dan tahapan evaluasi. Kegiatan pengabdian terdapat peningkatan pengetahuan para calon pengantin terbukti pada saat sesi diskusi para peserta antusias untuk memberikan pertanyaan dan pada saat evalusi para calon pengantin memahami isi materi yang telah disampaikan, dihadiri oleh 14 pasangan pengantin. Kegiatan pengabdian berjalan lancar, terdapat peningkatan pengetahuan peserta tentang gizi pranikah. Diperlukan tindak lanjut program yang berkelanjutan untuk memberikan tambahan pengetahuan para calon pengantin sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan manusia. Kata Kunci: Gizi, Pranikah, Kehamilan Sehat  ABSTRACT A healthy pregnancy requires good physical and psychological preparation in women. Careful preparation for parenthood will be better if it starts before marriage. The nutritional status of the couple will greatly affect the nutritional status of the next generation, namely the nutritional status of the child. In addition to affecting the child, the health of the couple will also affect the health of the pregnant woman. Mothers who have abnormal nutritional status will affect their health and have the risk of giving birth to children with nutritional problems from the beginning of birth. Pregnant women with poor nutritional intake will give birth to stunted children, as well as LBW. the impact that stunting can cause in the short term is disruption of brain development, intelligence, physical growth disorders, and metabolic disorders in the body. In the long term, the impact is reduced cognitive ability and learning achievement, decreased immunity so that it is easy to get sick. The implementation of this activity is to increase the knowledge of prospective couples about the importance of preconception nutrition so that couples are better prepared to undergo a healthy pregnancy period so as to give birth to healthy and quality children. Providing counseling by conducting several stages starting from the preparation stage, the implementation stage and the evaluation stage. Service activities have increased the knowledge of prospective brides as evidenced during the discussion session the participants were enthusiastic about asking questions and during the evaluation the prospective brides understood the content of the material that had been delivered, attended by 14 couples. The service activities went well, there was an increase in participants' knowledge about premarital nutrition. A sustainable follow-up program is needed to provide additional knowledge to prospective brides so as to improve the quality of life and degree of human health. Keywords: Nutrition, Premarital, Healthy Pregnancy
The Relationship between Parenting Styles and Self-Harm Behavior in Early Adolescents in The Agricultural Area of Jember Regency Oktaviana Dwi Kartikasari; Yeni Fitria; Fitrio Deviantony; Erti Ikhtiarini Dewi; Enggal Hadi Kurniyawan
Nursing and Health Sciences Journal (NHSJ) Vol. 4 No. 3 (2024): September 2024
Publisher : KHD-Production

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53713/nhsj.v4i3.373

Abstract

Early adolescents are experiencing various changes in themselves and must adapt to them. In this process, many problems can lead to deviant behavior, one of which is self-harm behavior. Self-harming behaviors can cause harm to oneself and can even lead to suicide. The purpose of this study was to determine the relationship between parenting styles and self-harm behavior in early adolescents in the agricultural area of Jember Regency. This study used a correlational design with a cross-sectional approach. The sampling technique used was proportionate stratified random sampling with 376 respondents. The instruments used were the Parenting Authority Questionnaire (PAQ) and the Deliberate Self-Harm Inventory (DSHI)—data analysis using the contingency coefficient correlation test. The results showed that the most common parenting style was authoritative parenting, with as many as 242 respondents (64.4%), and the most common self-harm behavior was low self-harm, with as many as 319 respondents (84.8%). The correlation test results show that the ρ value is 0.000, which means a significant relationship exists between parenting styles and self-harm behavior in the agricultural area of Jember Regency. Parenting provided by parents ideally or means not restraining too hard and facilitating adolescents to express their opinions can trigger early adolescents' coping mechanisms to be more adaptive by behaving, not deviating, or not committing self-harm behavior. This study can be used as a guideline for schools, mental health nurses, and communities to develop appropriate interventions to address the problem of self-harm and parenting in early adolescents.
Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Ketidakberdayaan Pasien Stroke Ikhtiarini Dewi, Erti; Kristiana, Ike; Hadi Kurniyawan, Enggal; Fitria, Yeni; Asih Laras Ati, Niken
JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan) Vol. 7 No. 2 (2024): JI-KES (Jurnal Ilmu Kesehatan)
Publisher : LPPM Universitas Hafshawaty Zainul Hasan Probolinggo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33006/jikes.v7i2.680

Abstract

Abstrak Stroke menjadi penyakit serebrovaskular utama di Indonesia dan banyak negara di dunia, yang menjadi penyebab kematian nomor dua di dunia. Salah satu masalah psikologis yang dialami pasien stroke adalah ketidakberdayaan. Komunikasi terapeutik dari perawat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi untuk sembuh dan menghilangkan rasa tidak berdaya pada pasien stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan ketidakberdayaan pasien stroke. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan cross sectional study. Pengambilan sampel menggunakan kuota sampling yang melibatkan 70 pasien stroke. Pengumpulan data menggunakan kuesioner komunikasi teraputik perawat dan kuesioner Learned Helplessness Scale. Hasil penelitian menunjukkan komunikasi terapeutik kategori baik sebanyak 57 orang (81,4%) dan mayoritas mengalami ketidakberdayaan ringan sebanyak 61 orang (87,1%). Analisis data menggunakan Kendall's Tau-c menunjukkan p-value= 0,031 yang berarti terdapat hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan ketidakberdayaan pasien stroke. Perawatan biologis, psikologis, sosial, dan spiritual melalui pendidikan kesehatan menjadi intervensi untuk menurunkan masalah psikologis, termasuk ketidakberdayaan. Komunikasi terapeutik menjadi salah satu metode intervensi untuk meningkatkan pengetahuan pasien stroke yang jarang diteliti, sehingga diharapkan komunikasi terapeutik dapat menghilangkan rasa ketidakberdayaan. Pemberian informasi melalui komunikasi terapeutik dapat dilakukan pada semua tahap, baik dari tahap orientasi, tahap kerja dan tahap terminasi. Kata kunci: ketidakberdayaan, komunikasi terapeutik perawat, stroke   Abstract Stroke is a major cerebrovascular disease in Indonesia and many countries in the world, stroke ranks second globally in terms of cause of mortality. One of the psychological problems that patients experience is helplessness. Therapeutic communication from nurses is expected to increase motivation to heal and eliminate helplessness in stroke patients. This study aims to determine the correlation between nurses' therapeutic communication with the helplessness of stroke patients. This study was a quantitative research method with a cross-sectional study. Sampling used a sampling quota involving 70 stroke patients. Data collection using the nurse therapeutic communication questionnaire and the Learned Helplessness Scale Questionnaire. According to the findings, 57 persons (81.4%) had good category, while 61 people (87.1%) reported in light helpless. The helplessness is correlated with nurses' therapeutic communication (p-value = 0,031), according to data analysis using Kendall's Tau-c. Biological, psychological, social, and spiritual care through health education is an intervention to reduce psychological problems, including helplessness. Therapeutic communication is intervention method to increase the knowledge of stroke patients which is rarely researched, It is hoped therapeutic communication can eliminate the feeling of helplessness. Providing information through therapeutic communication can be done at all stages, orientation, work, and termination stage. Keywords: helplessness, nurses' therapeutic communication, stroke
Manajemen Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Unggul Bahtera di Desa Babakan Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas Novita Febrian; Yeni Fitria; Nur Afidah; Maratun Nafi’ah A.Z; Sinta Nur A.Z
Jurnal Bisnis Inovatif dan Digital Vol. 2 No. 4 (2025): Oktober : Jurnal Bisnis Inovatif dan Digital
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Manajemen Kewirausahaan dan Bisnis Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/jubid.v2i4.1058

Abstract

Village-Owned Enterprises are pivotal in driving village development through sustainable management of local resources. This study analyzes the management of Unggul Bahtera BUMDes in Babakan Village, Banyumas Regency, focusing on planning, organizing, implementation, and evaluation, as well as the factors that support and hinder its progress. Employing a descriptive qualitative approach, data were gathered through interviews, observations, and documentation. The findings reveal that while BUMDes Unggul Bahtera has demonstrated effective planning and implementation, marked by participatory strategies and strong institutional coordination, it faces challenges in evaluation, particularly in enhancing supervision and reporting mechanisms. Key supporting factors include strong village government backing and active community participation, whereas limitations in human resources and business capital pose significant challenges. This research provides valuable insights into the management of BUMDes and highlights the importance of addressing evaluation gaps to ensure long-term sustainability. The findings are expected to serve as a reference for other villages in managing BUMDes more professionally and sustainably, promoting inclusive economic development. By identifying best practices and areas for improvement, this study contributes to enhancing the role of BUMDes in fostering rural economic growth and community empowerment. Ultimately, it offers practical recommendations for policymakers and practitioners seeking to optimize BUMDes performance.
Co-Authors Adhelia Reisa Zalsabilla Aditya Kusuma Wardana Ahmad Muizzulhafiidh Alifia Marcheilla Yulfansha Amalia Kusumaningsih Asih Laras Ati, Niken Aura Najwa Salasabila Azizah, Lia Baskoro Setioputro Benaya Sriharja Dewi Kurniawati Didit Haryadi DINI KURNIAWATI Emi Wuri Wuryaningsih Endah Luthfiana Sari Enggal Hadi Enggal Hadi Kurniyawan Erti I Dewi Erti Ikhtiarini Dewi Eva Yuliatin Fahruddin Kurdi Faizatul Ulya Falah, Mahmudatul Rodliyatil Febriana Ira Handian Ferdiana Sari Tidar Firnanda, Dhea Fitrio Deviantony Hafan Sutawardana, Jon Hamzah, Rizqi Bachtiar Handian, Febriana Ira Hanny Rasni Hardianto, Widodo Hermawansa, Hermawansa Ikhtiarini Dewi, Erti Ira Rahmawati Japroni, Japroni Khaira, Nisaul Kristiana, Ike Kurniawan, Enggal Hadi Kushariyadi Kusumaningsih, Amalia Laras Ati, Niken Asih Latifa Aini Susumaningrum Latifa Aini Susumaningrum Lia Christina Lilik Supriati Lilik Supriati, Lilik Litasari, Maulida Luh Putu Ratna Sundari Lumadi, Sih Ageng Maarif, Husnul Mahmudatul Rodliyatil Falah Maratun Nafi’ah A.Z Miska, Tasnim Mulia Hakam Nadya Rahmania Nisa, Fitria Hawatun Ni’mah, Afa Faiqotun Novita Febrian Nur Afidah Nur Aini Nur Widayati Nurhidayati Nurhidayati Oktaviana Dwi Kartikasari Poeranto, Sri Santoso, Sofi Fitriyah Saputra, Cholin Edi Sekar Ayu Widowati Sinta Nur A.Z Siti Saleha Sri Poeranto Sri Poeranto, Sri Supriati, Lilik Susilaningsih Susilaningsih Susilaningsih Susilaningsih Tambunan, Herrywati Tri Pramesuari, Ni Komang WIDIASTUTI, Rahayu Widiyantari, Ni Made Galuh Wiwin Handayani Yani