Claim Missing Document
Check
Articles

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI CRUDE PALM OIL (CPO) PADA PT. SATYA KISMA USAHA SUNGAI BENGKAL MILL KABUPATEN TEBO Budi Hermawan; . edison; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.606 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2823

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui gambaran umum perkembangan produksi dan faktor produksi CPO di Sungai Bengkal Mill, (2) menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi CPO di Sungai Bengkal Mill, dan (3) menganalisis elastisitas produksi dan skala usaha CPO di Sungai Bengkal Mill. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Satya Kisma Usaha (SKU) Sungai Bengkal Mill dengan memfokuskan produksi CPO sebagai variabel terikat (dependent variable) kemudian bahan-baku, modal dan mesin sebagai variabel bebas (independent variable). Metode analisis yang digunakan adalah analisis Regresi Linier Berganda yang dimodifikasi dari persamaan fungsi Cobb-Douglas. Setelah diuraikan model konseptualnya dengan menggunakan model fungsi Cobb-Douglas kemudian ditransformasi kedalam model linier logaritmatik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Produksi CPO yang dihasilkan Sungai Bengkal Mill dalam kurun waktu 6 tahun terakhir mengalami tren penurunan yang cukup signifikan, penurunan terbesar terjadi pada tahun 2013, dimana penurunan mencapai 3.498.445 kilogram atau sekitar 10,602 persen. (2) Faktor produksi yang berupa bahan-baku, modal dan mesin secara simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap produksi CPO, sedangkan secara parsial hanya bahan-baku dan modal yang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap produksi CPO, sedangkan faktor produksi mesin tidak berpengaruh signifikan terhadap produksi CPO. (3) Dilihat dari skala usahanya, usaha produksi CPO Sungai Bengkal Mill bersifat decreasing return to scale artinya proporsi penambahan faktor produksi melebihi proporsi penambahan produksi.   Kata Kunci : Produksi, Faktor Produksi, CPO, Sungai Bengkal Mill
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) DI KECAMATAN KAYU ARO KABUPATEN KERINCI Meily Andriani; Emy Kernalis; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 18 No. 2 (2015): Juli 2015
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.064 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v18i2.2832

Abstract

Ubi  Jalar adalah salah satu alternatif dari sekian tanaman pangan untuk mendampingi  beras menuju ketahanan pangan nasional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh faktor produksi lahan, tenaga kerja, bibit dan herbisida terhadap produksi, serta untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap produksi ubi jalar di Kecamatan Kayu Aro Kabupaten Kerinci. Penelitian ini dilakukan di  tiga Desa yang ada di Kecamatan Kayu Aro dengan menggunakan 95 petani sampel, yang terdiri dari 52 petani di Desa Lindung Jaya, 28 petani di Desa Giri Mulyo dan 15 petani di Desa Sungai Sampun. Data dianalisis secara kuantitatif dan dilanjut dengan menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian disimpulkan bahwa secara bersama-sama faktor-faktor tersebut mempengaruhi produksi ubi jalar, dan faktor-faktor tersebut mampu menjelaskan produksi ubi jalar sebesar 71,5 persen, secara parsial faktor produksi yang berpengaruh secara nyata adalah luas lahan sebesar 4,262 persen, jumlah herbisida sebesar 0,852 persen, tenaga kerja sebesar 0,399 persen dan jumlah bibit sebesar 0,147 persen.Kata Kunci : Produksi, Faktor Produksi, ubi jalar
ANALISIS KOMPARASI USAHATANI PADI ORGANIK DAN NON ORGANIK DI KECAMATAN SAROLANGUN KABUPATEN SAROLANGUN Julia Kristina Hasugian; Yusma Damayanti; Saidin Nainggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 19 No. 2 (2016): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.915 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i2.5024

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penggunaan faktor produksi di antara kedua jenis usahatani padi organik dan non organik dan menganalisis perbedaan biaya, produksi, penerimaan dan pendapatan kedua jenis usahatani. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Sarolangun Desa Sarolangun dan Desa Aur Gading dengan melakukan uji Regresi Linier Berganda dan uji beda dua rata-rata. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa biaya yang dikeluarkan pada usahatani padi organik lebih tinggi dikarenakan terjadinya penambahan kegiatan proses produksi. Sedangkan pada tingkat produksi pada usahatani padi organik lebih tinggi dibandingkan usahatani padi non organik, sehingga penerimaan yang dihasilkan lebih tinggi. Dengan hasil penerimaan yang tinggi, maka pendapatan yang diperoleh lebih tinggi. Hasil dari Regresi Linier Berganda menunjukkan pada usahatani padi organik variabel luas lahan, benih, pupuk kompos, dan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) berpengaruh nyata pada taraf 99 persen dengan tanda positif. Pada usahatani padi non organik , variabel luas lahan berpengaruh nyata pada taraf 99 persen, pupuk KCl berpengaruh nyata pada taraf 95 persen, pupuk Urea berpengaruh nyata pada taraf 90 persen dan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) berpengaruh nyata pada taraf 90 persen dengan tanda negatif. Sedangkan pada hasil gabungan dengan dummy, variabel benih, pupuk KCl, dan variabel dummy berpengaruh nyata pada taraf 99 persen, variabel pupuk Urea, TSP dan tenaga kerja dalam keluarga (TKDK) berpengaruh nyata pada taraf 95 persen dan variabel luas lahan berpengaruh nyata pada taraf 90 persen. Kata Kunci : Padi Organik, Non Organik, Variabel
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM POLA MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Asih Wahyuni; Zulkifli Alamsyah; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 19 No. 2 (2016): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (197.013 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v19i2.5025

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur biaya dan penerimaan usahatani kelapa dengan pola monokultur dan pola tumpangsari kelapa dengan pinang di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (2) Melihat besarnya perbedaan pendapatan usahatani kelapa dalam petani yang menggunakan pola monokultur dan petani yang menggunakan pola tumpangsari. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah dengan luas tanam dan produksi terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilakukan dari tanggal 9 Januari 2014 sampai tanggal 9 Februari 2014 dengan metode simple random sampling. Daerah sampel penelitian yaitu Kelurahan Mendahara Ilir dan Desa Sungai Tawar dengan pertimbangan desa ini memiliki jumlah petani paling banyak dengan mengusahakan usahatani monokultur dan tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani yang menggunakan pola monokultur dan pola tumpangsari, baik dalam hal penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani. Penerimaan pada usahatani tumpangsari lebih besar dari penerimaan pada usahatani monokultur, begitu juga dalam hal biaya usahatani. Biaya usahatani pada tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani pada monokultur. Meskipun biaya yang dikeluarkan pada usahatani pola tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani yang dikeluarkan pada usahatani monokultur namun dengan adanya tambahan penerimaan dari usahatani pinang akan menyebabkan pendapatan pada usahatani tumpangsari juga lebih besar dari pendapatan usahatani monokultur. Kata Kunci : Monokultur, Tumpangsari, Kelapa Dalam
ANALISIS EFISIENSI EKONOMI PENGGUNAAN FAKTOR PRODUKSI PADA BEBERAPA JENIS USAHATANI SAYURAN DI KECAMATAN SUNGAI GELAM KABUPATEN MUARO JAMBI Anita Sisilia Silitonga; Yusma Damayanti; Saidin Nainggolan
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 1 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (178.095 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i1.5034

Abstract

Penelitian ini bertujuan: (1) menganalisis pengaruh faktor produksi terhadap jumlah produksi usahatani sayuran (sawi, bayam dan kangkung) di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi, dan (2) menganalisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi beberapa jenis usahatani sayuran (sawi, bayam dan kangkung) di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 31 Agustus hingga 31 September 2015 di dua desa yaitu Desa Kebon IX dan Desa Mekar Jaya pada beberapa jenis usahatani sayuran yaitu sawi, bayam dan kangkung di Kecamatan Sungai Gelam Kabupaten Muaro Jambi. Masing-masing usahatani sayuran terdiri dari 30 orang petani. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dengan menggunakan model fungsi produksi Cobb-Douglas dan analisis efisiensi ekonomi. Hasil analisis regresi menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi sawi, bayam dan kangkung. Secara parsial faktor produksi luas lahan, benih dan pupuk kandang masing-masing berpengaruh nyata terhadap produksi sawi dan kangkung, sedangkan luas lahan, benih dan pupuk urea berpengaruh nyata terhadap produksi bayam. Hasil analisis efisiensi ekonomi penggunaan faktor produksi yang belum efisien pada usahatani sawi yaitu luas lahan, benih dan pupuk kandang, pada usahatani bayam meliputi luas lahan, benih dan pupuk urea, sedangkan pada usahatani kangkung meliputi benih dan pupuk kandang. Oleh karena itu penggunaan faktor produksinya perlu ditambah, agar mencapai efisien. Kata kunci: Efisiensi Ekonomi, Faktor Produksi, Usahatani Sayuran.
ANALISIS PERMINTAAN KEDELAI PADA AGROINDUSTRI TEMPE DI KOTA JAMBI Hotma Adelina; Yusma Damayanti; Elwamendri Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 1 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.357 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i1.5040

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : 1) pengaruh harga kedelai impor, penggunaan daun pisang, plastik, ragi, onggok, tenaga kerja dan pendapatan pengrajin tempe terhadap permintaan kedelai pada agroindustri tempe di Kota Jambi, 2) elastisitas permintaan kedelai pada agroindustri tempe di Kota Jambi. Data primer diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan 30 anggota KOPTI di Kota Jambi sedangkan data sekunder diperoleh dari studi kepustakaan, buku, jurnal maupun tulisan ilmiah yang sudah dibukukan dan dipublikasikan. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive dilatar belakangi oleh KOPTI hanya berada di Kota Jambi. Untuk menganalisis pengaruh variabel bebas terhadap variabel permintaan kedelai pada agroindustri tempe digunakan model regresi linier berganda yaitu asumsi klasik dan uji statistik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) secara bersama-sama harga kedelai impor, penggunaan daun pisang, plastik, ragi, onggok, tenaga kerja dan pendapatan pengrajin tempe di daerah penelitian secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap jumlah permintaan kedelai di Kota Jambi. Faktor-faktor tersebut mampu menjelaskan permintaan kedelai sebesar 95,2% dan sisanya sebesar 4,8% diterangkan oleh variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini dan secara parsial faktor permintaan kedelai yang berpengaruh secara nyata adalah plastik, ragi, onggok dan pendapatan pengrajin tempe sedangkan harga kedelai impor, daun pisang dan tenaga kerja tidak berpengaruh secara nyata tempe terhadap permintaan kedelai pada agroindustri tempe di Kota Jambi, 2) Elastisitas permintaan sebesar -1,22 berarti perubahan kenaikan harga sebesar 1% akan mengakibatkan perubahan penurunan permintaan kedelai sebesar 1,22% dapat disimpulkan bahwa permintaan kedelai oleh agroindustri tempe adalah elastis. Kata Kunci : Faktor Permintaan, elastisitas, Kedelai
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI KELAPA SAWIT PETANI PLASMA ANGGOTA KKPA (KREDIT KOPERASI PRIMER KEPADA ANGGOTA) DI PT. SARI ADITYA LOKA 1 KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Agustina Siregar; Yusma Damayanti; Elwamendri Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 1 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (690.625 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i1.5041

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan kemitraan Kredit Koperasi Primer Kepada Anggota (KKPA) dan menganalisis pendapatan usahatani kelapa sawit petani plasma anggota KKPA di PT. Sari Aditya Loka 1.Penelitian ini telah dilaksanakan selama 5 bulan mulai bulan Januari sampai Juni 2015. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pola kemitraan Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) oleh PT. Sari Aditya Loka 1 pada petani plasma anggota KKPA di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi, untuk menganalisis pendapatan usahatani kelapa sawit petani plasma anggota KKPA di PT. Sari Aditya Loka 1 Kabupaten Merangin Provinsi Jambi.Metode penelitian yang digunakan adalah survey. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan responden dan data keuangan serta teknis lapangan PT. Sari Aditya Loka 1. Sedangkan data sekunder dikumpulkan dari instansi-instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, Dinas Perkebunan Kota Jambi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem kemitraan yang dilakukan oleh PT. Sari Aditya Loka 1 adalah sistem KKPA dimana perusahaan inti dan petani dalam wadah koperasi untuk meningkatkan pendapatan para anggota melalui kredit jangka panjang dari bank. Pendapatan yang diterima oleh petani plasma anggota KKPA PT. Sari Aditya Loka 1 sebesar Rp. 1.545.255,26/petani/ha/bulan.Disarankan kepada Perusahaan agar melakukan pelatihan dan pembinaan pengurus KUD dan pengurus kelompok tani sangat diharapkan dalam kemitraan dan diharapkan adanya transparansi data pemotongan rutin dari pihak KUD terhadap petani plasma anggota KKPA agar petani mengetahui besaran hasil yang mereka terima setiap bulannya. Kata Kunci : Kemitraan, Pendapatan, Petani Plasma anggota KKPA
ANALISIS DAYA SAING EKSPOR PINANG PROVINSI JAMBI DAN FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Irma Dasa Sinaga; Dompak Napitupulu; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 20 No. 2 (2017): Jurnal Sosioekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.566 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v20i2.5045

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis daya saing (keunggulan komparatif dan kompetitif) ekspor komoditi pinang Provinsi Jambi di Indonesia, dan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi daya saing ekspor komoditi pinang Provinsi Jambi. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait. Keunggulan komparatif diukur dengan indeks Revealed Comparative Advantage (RCA), dan keunggulan kompetitif diukur dengan Export Competitivness Index (ECI). Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing alat analisis yang digunakan yaitu regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspor pinang Provinsi Jambi memiliki keunggulan dari segi komparatif, dimana nilai RCA dari tahun 1995-2013 memiliki nilai RCA besar dari 1, kecuali pada tahun 1999. Ekspor pinang Provinsi Jambi cenderung tidak memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini dilihat dari nilai ECI yang kurang dari 1. Hasil regresi menunjukkan bahwa keunggulan komparatif (RCA) dipengaruhi oleh produksi pinang, harga ekspor pinang, dan volume ekspor pinang Jambi. Hal ini berarti apabila produksi pinang, harga ekspor pinang, dan volume ekspor pinang meningkat, maka secara langsung nilai RCA akan meningkat, begitu pula sebaliknya, sedangkan harga ekspor pinang Indonesia secara signifikan memiliki pengaruh yang negatif. Hasil analisis juga menunjukkan bahwa variabel harga ekspor pinang Jambi dan volume ekspor pinang Jambi berpengaruh positif terhadap nilai ECI, sementara produksi pinang Jambi dan harga ekspor pinang Indonesia secara signifikan memiliki pengaruh negatif terhadap ECI. Kata Kunci: Daya Saing, Keunggulan Komparatif, Keunggulan Kompetitif.
ANALISIS KOMPARASI NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN NENAS PADA AGROINDUSTRI DI KABUPATEN MUARO JAMBI anita Hanum; Yusma Damayanti; Elwamendri Elwamendri
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (211.415 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i1.5083

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran agroindustri berbahan baku nenas di Kabupaten Muaro Jambi, untuk mengetahui besarnya nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi dodol nenas, nenas goreng dan selai nenas di Kabupaten Muaro Jambi, untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi dodol nenas, nenas goreng dan selai nenas di Kabupaten Muaro Jambi, dan untuk membandingkan nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas pada setiap agroindustri yang terdapat di Kabupaten Muaro Jambi. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran umum agroindustri berbahan baku nenas, untuk menghitung nilai tambah digunakan metode Hayami dan untuk membandingkan nilai tambah digunakan uji statistik Analisis Varians Satu Arah (one way ANOVA). Hasil penelitian diperoleh besarannya nilai tambah yang diperoleh dari usaha pengolahan nenas menjadi selai nenas ialah sebesar Rp. 4.587,12, pengolahan nenas menjadi dodol nenas ialah sebesar Rp. 13.717,77 dan pengolahan nenas menjadi nenas goreng ialah sebesar Rp. 17.937,10. Persentase perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk selai nenas dan dodol nenas adalah 65%, perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk dodol nenas dan nenas goreng adalah 27% sedangkan perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk selai nenas dan nenas goreng adaalah 74%. Persentase perbedaan nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan produk nenas goreng pada agroindustri “A” sebesar 14%, “B” sebesar 14%, “C” sebesar 16%, “D” sebesar 15%, “E” sebesar 19% dan “F” sebesar 23%. Namun setelah dilakukan uji statistik analisis varians satu arah (one way ANOVA) perbedaan nilai tambah tidak nyata (signifakan). Kata Kunci : Selai Nenas, Dodol Nenas, Nenas Goreng
ANALISIS KOMPARASI PENDAPATAN USAHATANI KELAPA DALAM POLA MONOKULTUR DAN TUMPANG SARI DI KECAMATAN MENDAHARA KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR Asih Wahyuni; Zulkifli Alamsyah; Yusma Damayanti
Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis Vol. 21 No. 1 (2018): Jurnal Ilmiah Sosio-Ekonomika Bisnis
Publisher : Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (215.976 KB) | DOI: 10.22437/jiseb.v21i1.5094

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Menganalisis struktur biaya dan penerimaan usahatani kelapa dengan pola monokultur dan pola tumpangsari kelapa dengan pinang di Kecamatan Mendahara Kabupaten Tanjung Jabung Timur, (2) Melihat besarnya perbedaan pendapatan usahatani kelapa dalam petani yang menggunakan pola monokultur dan petani yang menggunakan pola tumpangsari. Pemilihan lokasi penelitian dengan pertimbangan lokasi penelitian merupakan daerah dengan luas tanam dan produksi terbesar di Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Penelitian dilakukan dari tanggal 9 Januari 2014 sampai tanggal 9 Februari 2014 dengan metode simple random sampling. Daerah sampel penelitian yaitu Kelurahan Mendahara Ilir dan Desa Sungai Tawar dengan pertimbangan desa ini memiliki jumlah petani paling banyak dengan mengusahakan usahatani monokultur dan tumpangsari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pendapatan yang signifikan antara petani yang menggunakan pola monokultur dan pola tumpangsari, baik dalam hal penerimaan, biaya dan pendapatan usahatani. Penerimaan pada usahatani tumpangsari lebih besar dari penerimaan pada usahatani monokultur, begitu juga dalam hal biaya usahatani. Biaya usahatani pada tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani pada monokultur. Meskipun biaya yang dikeluarkan pada usahatani pola tumpangsari lebih besar dari biaya usahatani yang dikeluarkan pada usahatani monokultur namun dengan adanya tambahan penerimaan dari usahatani pinang akan menyebabkan pendapatan pada usahatani tumpangsari juga lebih besar dari pendapatan usahatani monokultur. Kata Kunci : Monokultur, Tumpangsari, Kelapa Dalam