Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search
Journal : Geoid - Journal of Geodesy and Geomatics

PEMETAAN POTENSI PANAS BUMI (GEOTHERMAL) UNTUK MENDUKUNG PROGRAM ENERGI NASIONAL JAWA TIMUR (STUDI KASUS : G. LAMONGAN, KAB. PROBOLINGGO) Permadi , Kukuh Danu; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 8 No. 2 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v8i2.1380

Abstract

Kondisi geologi Indonesia yang terletak pada tiga pertemuan lempeng tektonik memberikan kontribusi nyata akan ketersediaan energi panas bumi di Indonesia. Manifestasi panas bumi yang berjumlah tidak kurang dari 244 lokasi, dari potensi tersebut baru 4% yang telah dikembangkan. Selain itu dengan adanya MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) tahun 2011 diharapkan bisa digunakan sebagai rencana jangka panjang.Pemantauan hasil yang terbaik diperlukan dalam melakukan analisa untuk pengamatan daerah potensi panas bumi. Analisa tersebut menggunakan citra satelit Landsat 7. Dengan menggunakan algoritma NDVI, spectral radiance, brightness temperature, dan laplacian matrix untuk menentukan suatu anomaly dari adanya potensi panas bumi pada daerah penelitian, dengan waktu penelitian pada bulan Jul 2009i. Dengan adanya MP3EI maka akan ada suatu arahan secara nasional dalam pengembangan menuju Indonesia yang lebih sejahtera. Daerah penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah wilayah Kabupaten Probolinggo dan sekitarnya.Dari hasil pengolahan data dan analisa didapatkan korelasi antara indeks vegetasi dengan ketinggian bernilai 0.09, korelasi antara indeks vegetasi dengan suhu permukaan bernilai 0.34, korelasi antara ketinggian dan suhu permukaan bernilai -0.56. Dari penampakan secara geologi pun terdapat suatu patahan yang membelah lokasi penelitian dan berada di sebelah timur ke utara dimana dari anomaly yang terlihat dari 4 variabel ini menunjukkan adanya potensi panas bumi yang bisa dimanfaat untuk bidang makanan minuman, perkapalandan peralatan transportasi sesuai dengan MP3EI. Uji klasifikasi yang dilakukan bernilai 83,67%, yang menunjukkan klasifikasi lahan pada citra mempresentasikan kondisi sesungguhnya. Data hasil analisis dapat dijadikan sebagai bahan referensi penelitian selanjutnya.
PERMODELAN ESTIMASI POTENSI TAMBANG BATU KAPUR DARI HASIL ANALISA DATA CITRA SATELIT LANDSAT 7 ETM+ (STUDI KASUS : TAMBANG BATU KAPUR PT. SEMEN GRESIK PERSERO TBK. PABRIK TUBAN) Nurjannah, Nurjannah; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 9 No. 1 (2013)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i1.1396

Abstract

Batu kapur merupakan salah satu bahan galian C yang banyak terdapat di Indonesia. Besarnya potensi tersebut diiringi pula dengan konsumsi batu kapur yang besar untuk memenuhi kebutuhan manusia.Begitu banyaknya hasil olahan pabrik yang membutuhkan batuan kapur menunjukkan bahwasanya peran batu kapur dalam proses industri sangatlah penting misalnya saja sebagai bahan utama pembuatan semen . Salah satu perusahaan yang melakukan eksplorasi dan penambangan batu kapur yang digunakan sebagai bahan utama pembuatan semen adalah PT. Semen Gresik (PERSERO) Tbk. Dalam menentukan estimasi potensi batu kapur perusahaan ini mengambil data dari pemetaan topografi, yaitu melalui pengukuran pada titik-titik ketinggian kawasan pertambangan batu kapur. Dengan kemajuan teknologi dibidang penginderaan jauh, perhitungan estimasi potensi batu kapur dapat dilakukan dengan menggunakan data citra satelit Landsat 7 ETM+.Parameter yang digunakan untuk identifikasi potensi batu kapur pada penelitian ini ada 4 yaitu suhu permukaan, tutupan lahan, indeks vegetasi, dan interpretasi visual.Parameter utama yang dijadikan untuk membuat model estimasi potensi batu kapur adalah suhu permukaan tanah.Korelasi antara suhu permukaan di citra dan lapangan adalah 55,9 %. Dengan regresi linier sederhana didapatkan nilai r2=0,313, dengan persamaan koreksi suhu permukaan antara citra dan suhu lapangan adalah suhu Citra (°C)= 78,23-1,233. Suhu lapangan.Suhu di citra dan suhu lapangan memiliki hubungan yang terbalik artinya ketika suhu di lapangan tinggi maka suhu di citra rendah. Dari persamaan koreksi didapat ketika suhu batu kapur dilapangan adalah 38 ° C maka suhu di citra Landsat adalah 31,5 ° C.
PEMANFAATAN ANALISA SPASIAL UNTUK KESESUAIAN LAHAN TANAMAN JARAK PAGAR (STUDI KASUS: KABUPATEN SUMENEP DARATAN) Rahman , Alfian Sukri; Yuwono, Yuwono; Deviantari, Udiana Wahyu
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i2.1417

Abstract

Krisis energi yang melanda dunia termasuk Indonesia menyebabkan terus naiknya harga bahan bakar minyak (BBM). Dengan demikian, tentu suatu saat nanti APBN yang dianggarkan untuk subsidi BBM tidak akan mampu mencukupi karena terus bertambah naiknya harga minyak dunia. Dampak lain dari masalah BBM ini adalah angka kemiskinan di Indonesia khususnya di daerah pedesaan dan daerah terpencil terus meningkat, salah satunya adalah penduduk pedesaan di wilayah Kabupaten Sumenep daratan Provinsi Jawa Timur yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut, pembudidayaan tanaman jarak pagar dinilai cocok dalam mengatasi masalah kelangkaan BBM dan kemiskinan karena kelebihan-kelebihan yang dimilikinya.Dalam penelitian ini, analisa kesesuaian lahan tanaman jarak pagar di Kabupaten Sumenep daratan dilakukan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan mengoverlay peta curah hujan, peta temperatur, peta tekstur tanah, peta elevasi, dan peta kemiringan lereng. Sebelum melakukan overlay, kelima peta tersebut dilakukan penilaian kelas kesesuaian lahan tanaman jarak pagar.Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa wilayah Kabupaten Sumenep daratan terbagi dalam 3 kelas kesesuaian lahan, yaitu kelas S2 (cukup sesuai) dengan luas 100152,162 ha, kelas S3 (sesuai marginal) dengan luas 2141,993 ha, dan kelas N (tidak sesuai) dengan luas 12265,207 ha. Dari hasil analisa menunjukkan bahwa terdapat beberapa desa di Kabupaten Sumenep daratan yang wilayahnya tergolong lebih dari satu kelas kesesuaian lahan yang disebabkan oleh faktor elevasi dan kemirigan lereng yang beragam meskipun dalam lingkup satu desa yang sama, faktor pembatas kesesuaian lahan terberat yang mendominasi di tiap desa juga beragam meskipun tergolong dalam jenis kesesuaian lahan yang sama.
APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) UNTUK SEBARAN BEBAN EMISI CO2 BERDASARKAN KEPADATAN LALU LINTAS DI KOTA SURABAYA BAGIAN SELATAN Jaya, Aan Eka Pranata; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 9 No. 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v9i2.1422

Abstract

Aktifitas transportasi kota Surabaya semakin meningkat, ketidakseimbangan antara pertumbuhan kendaraan dengan penyediaan jalan, menimbulkan kepadataan lalu lintas yang puncaknya terjadi pada jam sibuk. Aktifitas ini berakibat udara di ruas jalan tidak sehat dikarenakan pembakaran bahan bakar dari kegiatan tersebut menghasilkan emisi karbon. Terutama karbon dioksida berpotensi menyebabkan pemanasan global akibat bertambahnya gas rumah kaca. Maka untuk mengetahui beban emisi karbon, khususnya gas karbon dioksida (CO2) di Surabaya bagian Selatan yang dilakukan menggunakan faktor emisi dan program yaitu sistem informasi berbasiskan komputer. Sistem informasi berbasiskan komputer ini berupa Sistem Informasi Geografis (SIG) yang menyajikan gambaran mengenai beban emisi (CO2) yang dihasilkan dari jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan tersebut. Jumlah kendaraan akan dianalisa dengan mengkonversi satuan kendaraan ke satuan mobil penumpang (smp). Beban emisi dihitung dari jumlah kendaraan yang telah dikonversikan dikalikan dengan faktor emisi dan konsumsi kendaraan untuk mobil penumpang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada tahun 2008, tahun 2010 dan tahun 2011 beban emisi tertinggi di jalan Ahmad Yani yaitu 6.437.199,867 ton CO2 / tahun terjadi pada tahun 2011 dan yang terendah di jalan Mastrip yaitu 494.511,264 ton CO2 /tahun terjadi pada tahun 2008. Dari aplikasi Sistem Informasi Geografis dapat diketahui jumlah kendaraan (smp) yang melalui ruas jalan di Surabaya bagian Selatan dan juga beban emisi karbon (CO2) yang berasal dari pembakaran dapat diketahui jumlahnya.
STUDI PENENTUAN DRAFT DAN LEBAR IDEAL KAPAL TERHADAP ALUR PELAYARAN (STUDI KASUS: ALUR PELAYARAN BARAT SURABAYA) Bujana, Putu Angga; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v10i1.1436

Abstract

Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) merupakanalurpelayaran yang menghubungkankapal-kapal yang akan berlabuh di PelabuhanTanjung Perak dariLaut Utara Jawa. Seringnya lalu lintas kapal di daerah ini memerlukan penelitian mengenai pasang surut, topografi dasar laut, serta bobot kapal yang melintas untuk memastikan kapal-kapal yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perak aman dari kemungkinan kecelakaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keselamatan navigasi kapal yang akan berlabuh di Pelabuhan Tanjung Perakserta memberikan informasi mengenai draft dan lebar kapal yang ideal untuk melintas denga naman dalam keadaan tersurut di sepanjang Alur Pelayaran Barat Surabaya, serta kapal yang bias melintas dengan aman saat keadaan sarat muatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk kapal yang memiliki lebar sampai 15 meter bisa melintas dengan draft maksimal 6,2 meter dan kapal yang memiliki lebar maksimal 30 meter, bisa melintas dengan draft sebesar 5,5 meter. Semua draft tersebut sudah dihitung sampai keadaan Low Water Spring, serta kapal dengan bobot terbesar yang bisa lewat saat sarat muatan adalah jenis Kapal Penumpang dengan bobot 15.000 GRT.
STUDI APLIKASI MULTIBEAM ECHOSOUNDER DAN SIDE SCAN SONAR UNTUK MENDETEKSI FREE SPAN PADA SALURAN PIPA BAWAH LAUT Nugraha, I Made Dwifa Satya; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 10 No. 1 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v10i1.1437

Abstract

Saluran pipa bawah laut sebagai salah satu sistem distribusi dalam industri minyak dan gas harus selalu diperhatikan kondisinya agar terhindar dari risiko kerugian material maupun dampak terhadap lingkungan. Salah satu yang harus diperhatikan yakni bentang bebas (free span) atau bagian pipa yang tidak tertumpu. Informasi panjang dan tinggi free span dapat diperoleh melalui survei inspeksi dengan memanfaatkan instrumen hidroakustik, seperti Multibeam Echosounder dan Side Scan Sonar. Ditemukan sebanyak 119 indikasi free span pada citra Side Scan Sonar. Akan tetapi, terdapat selisih posisi horisontal pipa dengan yang terlihat pada data Multibeam Echosounder. Analisis dilakukan terhadap ini dan diketahui bahwa posisi horisontal yang dapat diandalkan adalah posisi pipa dari Multibeam Echosounder. Hal ini disebabkan perambatan kesalahan yang sangat mungkin terjadi pada sistem towing yang diterapkan pada Side Scan Sonar. Di sisi lain, untuk memperoleh informasi dimensi free span, data yang digunakan adalah citra Side Scan Sonar dikarenakan mampu memberikan informasi kenampakan permukaan dasar laut yang cukup jelas sehingga sangat baik digunakan untuk interpretasi panjang dan tinggi free span..
IDENTIFIKASI MORFOLOGI DAN POTENSI BAHAYA SEKITAR TITIK PENGEBORAN MENGGUNAKAN MULTIBEAM ECHOSOUNDER DAN MAGNETOMETER (STUDI KASUS: SELAT MAKASSAR, KALIMANTAN TIMUR) Drakel, Moh Gema Perkasa; Yuwono, Yuwono
GEOID Vol. 11 No. 1 (2015)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i1.1477

Abstract

Konstruksi lepas pantai adalah struktur dan fasilitas di lingkungan laut, digunakan untuk produksi dan mentransmisi listrik, minyak, gas dan sumber daya lainnya. Pembangunan lepas pantai melibatkan ekstraksi energi dalam bentuk minyak atau gas. Hal ini berhubungan dengan pembangunan Bangunan Lepas Pantai. Survei batimetri telah dimaksudkan untuk memperoleh data Kedadalam, topografi dasar laut, dan morfologi dasar laut termasuk lokasi berbahaya dan benda-benda lainnya. Penelitian ini membahas tentang perencanaan pembangunan konstruksi lepas pantai dengan menggunakan beberapa instrumen seperti Multibeam Echo Sounder dan Magnetometer. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang kondisi morfologi dan medan magnet atau benda-benda logam yang tertanam di dasar laut sekitar titik pengeboran yang dapat membahayakan proyek itu sendiri. Multibeam Echo Sounder digunakan untuk mendapatkan gambaran dari fitur dan morfologi dasar laut pada sekitar titik pengeboran dan Magnetometer digunakan untuk mendapatkan gambaran jika ada pipa atau medan magnet di dasar laut sekitar titik pengeboran. Semua instrumen ini dapat saling mendukung dengan kelebihan dan kekurangan mereka dalam rangka untuk menunjukan peta potensi bahaya dari morfologi dan medan magnet untuk mendukung Kegiatan konstruksi lepas pantai.
ANALYSIS OF RELATIONSHIP BETWEEN TIDAL SEA WITH SEDIMENTATION (Case Study: Port Container Wharf Surabaya) Yuwono, Yuwono; Qhomariyah, Lailatul
GEOID Vol. 11 No. 2 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v11i2.1493

Abstract

Indonesian archipelagohas a high necessity of sea transportationtosupport the trade activities andmobility between one island and another. The harbor security is an important factortoensure the safety ofthe ships which are being leant there, therefore the sedimentation is neededto be observed in order to find out the changes of sedimentationso that theshipwould notrun aground. The formation ofsedimentationinthe dockis influencedby several factors, one of them istidal.Domesticdockcontainer portof Surabayais onethe docks that facilitatesdockshipsat the jettyport inEastJava. To observe the influence ofthe tides to thedock sedimentation, it is necessary to knowthe changesofsedimentation, so thesecurity of the shipsthat willbe dock could be guaranteed.The results of this study was finding theimpacts of tidal phenomena to the sediment formed in the domestic dock container port Surabaya we can conclude that when the Formzahl number is greater than the previous year, the sedimentation volume will also increase. The sedimentation volume in 2011 amounted to 9,460 m3 with Formzahl numbers of 0.662 is used as the reference to a sedimentation volume increasing in 2012 amounted to 49,537 m3 with formzahl number of 0.819. The increasing formzahl numbers which also means increase in the phenomenon of ebb and flow of sea water, has shown a difference of sedimentation volume from 2011 to 2012 amounted to 40,077 m3. And In the sedimentation volume in 2013 amounted to 14,306 m3 with a formzahl number of 0.722 is used as the reference to an increase in sedimentation volume in 2014 amounted to 35,102 m3 with formzahl number of 0.758. The increasing formzahl numbers which also means an increase in the phenomenon of ebb and flow of sea water which has resulted in a difference of sedimentation volume from 2013 to 2014 amounted to 20,796 m3.
ANALISIS KOMPONEN HARMONIK PENGAMATAN PASANG SURUT MENGGUNAKAN ALAT PENGAMAT PASANG SURUT BERBASIS SENSOR ULTRASONIK (Studi Kasus: Desa Ujung Alang, Kampung Laut, Cilacap) Yuwono, Yuwono; Kurniawan, Dedy; Faisal, Nazib
GEOID Vol. 12 No. 1 (2016)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v12i1.1517

Abstract

Tide observations done using two method, simple ways and automatics ways using sensors [4]. Currently in Indonesia there is agency that provider tidal observations data automatically, the Geospatial Information Agency which has 128 observation stations (Geospatial Information Agency, 2016). But the observation stations are only located in major ports and several beaches in Indonesia. While 2/3 of Indonesia is waters that would require mapping bathymetry and tide observations when it will construction, so required for alternative instrumens of automated tidal observers that more flexible and inexpensive. This study aims to determine the analysis of the harmonic components generated by the automatic tide observations using ultrasonic sensors.Tide observations made during the 15 days. The locations were situated in the waters of Ujung Alang, which is part of Segara Anakan river located in Cilacap, Central Java.The Observations data are used to define mean sea level and 9 harmonic components (K1, O1, P1, M2, S2, N2, K2, M4 and MS4). The calculation of Fomzahl value produce type of tides in mix semidiulnal with F= 0,557.
STUDI TENTANG PEMBANGUNAN PELABUHAN CILAMAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS (Studi Kasus : Pelabuhan Cilamaya Karawang) Yuwono, Yuwono; Sidad, Balya Farras
GEOID Vol. 12 No. 2 (2017)
Publisher : Departemen Teknik Geomatika ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/geoid.v12i2.1534

Abstract

Cilamaya port is a commercial port located in Karawang regency. Currently the Port Cilamaya is still in the first stage of construction process. Information about bathymetry and sea bottom sediments is needed to support post-development shipping lines. This research aims to provide information about bathymetry and define the depth of shipping lines. This research was carried out on March - 2015 in Cilamaya port area. The data used for the research are sounding data recorded by Singlebeam echosounder Kongsberg EA400, tide data, and sediment sample of Cilamaya waters , and the data was processed using software Caris Hips and Sips 8.1, Surfer 12, AutoCad Land Desktop 2007 and ArcGIS 10.1. The results showed that Cilamaya waters of Cilamaya Port is categorized into shallow waters with the depth on survey location ranged from 0.615 m - 10.684 m. Sea bottom morphology was flat with average slope 0.76% and it was categorized flat to almost flat. Sea bottom sediments is dominated by muddy sand. shipping lanes currently used by general cargo (General Cargo) and tankers ship with DWT value (Death Weight Tonnage) 5000 with minimum depth of 6.1 m and width of 130 m. Shipping lane plans for container ship with 10000 maximum value of DWT (Dead Weight Tonnange) was required minimum depth of 10.3 m. To optimize shipping line planning required capital dredge for shipping line area which have a depth of less than 10.3 m.
Co-Authors Aan Eka Pranata Jaya, Aan Eka Pranata Abdul Hakim Adi Kurniawan Aditya, Farhan Qashidi Affandi, Abdi Rachmad Agung Budi Cahyono Ahmad Taufik Akbar Kurniawan Al-Azhar, Muhammad Ilham Fahmi Anies Setiowati, Anies Anjasmara , Ira Mutiara Ariani, Reni Arisudhana, Dicky Ariyani S, Dian Asroni Asroni Asroni, Asroni Awang Irawan, Fajar Azzumardi , Ilham Alfin Baary , Ery Abdul Barata, Fausta Ari Budi Doyo, Budi Budi Swastomo Budisusanto , Yanto Cahya, Doni Muslim Chuang, Long-Ren Dhias Fajar Widya Permana Edhie Budi Setiawan, Eduard Alfian Syamsya Sijabat, Dian Artanti Arubusman, Eko Yuli Handoko Elizabeth Yohanes Faisal, Nazib Fajar Awang Irawan Fierman Sjafirial Agustus Filaili , Ragfinsa Budiaski Frangky Silitonga Genena, Rhaisang Al Iman Taufiqul Hakim Hidayat, Ravindra Safitra Hillman, Ben Proyogo I Made Dwifa Satya Nugraha, I Made Dwifa Satya Indah Rahayu Lestari Iswati, Heni Khoiril Anam, Khoiril Khomsin Khomsin, Khomsin Kurniawan, Dedy Lailatul Qhomariyah, Lailatul Laksmiwati, Mia Mardiana, Ninik Marsasi, Bina Martono, Dwi Budi Moh Gema Perkasa Drakel, Moh Gema Perkasa Mulyono, Yulita Eka Rana Murtadlo, Mohammad Luay Novrizal, Yudhi Nurjannah Nurjannah Nurtjahyono, Nurtjahyono Pebriadi , Ali Permadi , Kukuh Danu Prasetya, Rizky Eka Prasetyo, Bambang Agung Pratomo, Danar Guruh Pribadi , Cherie Bhekti Pusparini, Dewi Okta Puspita, Ruri Putu Angga Bujana, Putu Angga Qur'andini, Dalinur Rahman , Alfian Sukri Rahmayunita, Deasy Rosyida Rakhmatsyah, Benyamin Rinny Meidiyustiani Rizal Sanif Rudianto, Roedy Rustham Basyar, Rustham Saleh, Agustria Z Salni Sastradinata, Irawan Setyarko, Yugi Sidad, Balya Farras Sindi Mandasari, Sindi Siregar, Paulina Su'udi, Firdaus Amirullah Subarsyah Subarsyah Sugeng Priyanto, Sugeng Sulaiha, Fiamanati Supadiningsih, Chatarina Nurjati Supriyadi, Agung Supriyono, Tjatur Surono, Bambang Sutaryono Syarifuddin Syarifuddin Tri Cahyo Wahyudi Triwani Triwani Tulloh, M. Ubayu Rizqi Rohmat Udiana Wahyu Deviantari, Udiana Wahyu Umam, Syukron Khotibul Wahyudi, Tri Cahyo Wibowo, Aufa Khoironi Tuba Yen Yen Ari Indrawijaya Yuniani, Emi