Abstrak: Sapi lokal Aceh adalah salah satu jenis sapi terbaik di Indonesia, dengan daging gurih, manis, dan lezat. Sapi diketahui tahan terhadap penyakit. Kondisi peternakan sapi Aceh saat ini belum tertata rapi, masih bersifat tradisional dan belum menerapkan teknologi yang modern. Sapi di Aceh sering berkeliaran di jalan raya, kampus, dan pemukiman penduduk, karena peternak sapi biasanya merawat sapinya dengan cara melepaskannya dan juga dengan cara menggembala di padang rumput. Hal ini tidak hanya dapat menyebabkan kekacauan beradanya sapi di jalanan tetapi juga meresahkan peternak sapi, tidak hanya itu ternak juga menjadi kekurangan pasokan pakan sehat sehingga produktivitas menjadi rendah. Kondisi sapi di Desa Blang keutumba sudah dikandangkan, terlihat bahwa sapi tidak diberi pakan sehat dan juga tidak digembala di padang rumput. Untuk mengatasinya diperlukan dana yang cukup tinggi untuk memenuhi pemberian pakan, kondisi peternak sapi semakin sulit dan sapi-sapi tampak kurus, karena kekurangan makanan. Jumlah lahan yang tersedia semakin berkurang. Pada pengabdian ini dilakukan perkenalan teknologi untuk memberi pakan sapi olahan dan kombinasi rumput gajah dan limbah pertanian, yang dapat menghasilkan ternak yang sehat dan gemuk, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pendapatan peternak, diharapkan akan dipenuhi oleh kegiatan pengabdian masyarakat ini.Abstract: Local Aceh cattle are one of the best types of cattle in Indonesia, with savory, sweet and delicious meat. Cows are known to be resistant to disease. The current condition of Aceh's cattle farms is not yet neatly organized, is still traditional and does not apply modern technology. Cows in Aceh often wander on highways, campuses and residential areas, because cattle breeders usually care for their cattle by releasing them and also by grazing them in pastures. This can not only cause chaos with cows on the streets but also disturb the local community. Not only that, livestock also suffers from a shortage of healthy feed, resulting in low productivity. The condition of the cows in Blang Keutumba Village is that they are in a pen. It can be seen that the cows are not given healthy food and are also not grazed on pasture. To overcome this, quite a lot of funds are needed to meet the provision of feed, the conditions for cattle breeders are increasingly difficult and the cows appear thin, due to lack of food. The amount of land available is decreasing. In this community service, technology is introduced to provide processed cattle feed and a combination of elephant grass and agricultural waste, which can produce healthy and fat livestock, thereby increasing the productivity and income of breeders. It is hoped that this community service activity will be fulfilled