Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Determining The Optimal Amount of Bread Production with The Newsboy Problem Method at Adara Bakery and Cake Fattahillah Rahmanda Harahap; Cut Ita Erliana; Muhammad Zakaria
Jurnal Informasi dan Teknologi 2025, Vol. 7, No. 3
Publisher : SEULANGA SYSTEM PUBLISHER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60083/jidt.vi0.628

Abstract

Adara Bakery and Cake is one of micro small and medium enterprises that focus on bread production. The problem faced by Adara Bakery and Cake is an excess of products due to a production system that uses a continuous process method, which means that bread is produced continuously without considering the products sold. The objective of this study is to determine the optimal production quantity for the 8 most popular types of bread to be produced by Adara Bakery and Cake, as well as to identify the expected profits when production is at the optimal level. This study discusses the optimal production of the 8 most popular types of bread, namely chocolate brownies, pineapple roll cake, chocolate-topped bread, chocolate banana, black forest cake, slice cake, peanut pie, and dessert, using the newsboy problem method. Based on the research results, the optimal production quantity for chocolate brownies is 141 boxes, for pineapple roll cake is 191 boxes, for chocolate bread is 351 packages, for chocolate banana bread is 335 packages, for Black Forest cake is 237 boxes, for slice cake is 239 pieces, for peanut pie is 1, 779 pieces, and for desserts is 159 pieces. The expected profit for chocolate brownies is Rp 1,252,000, for pineapple roll cake is Rp 1,494,900, chocolate bread is Rp 595, 800, chocolate banana is Rp 532,000, Black Forest cake is Rp 3,890,000, sliced cake is Rp 535,500, peanut pie is Rp 2,538,200, and dessert is Rp 1,141,000.
Peran Platform Media Sosial dalam Mempengaruhi Aktivisme Pemuda: Studi di Era TikTok & Instagram Reels Zakaria, Muhammad; Zaka Suara, Budi
ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 8 (2025): ARMADA : Jurnal Penelitian Multidisplin, Agustus 2024
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/armada.v3i8.1684

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah mengubah pola partisipasi sosial-politik generasi muda, salah satunya melalui platform video pendek seperti TikTok dan Instagram Reels. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana kedua platform tersebut berperan dalam membentuk bentuk baru aktivisme pemuda, baik sebagai ruang ekspresi, arena kampanye, maupun sarana mobilisasi kolektif. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif melalui wawancara mendalam, observasi digital, dan analisis konten, penelitian ini menemukan bahwa pemuda memanfaatkan fitur remix, duet, viralitas algoritmik, dan storytelling visual untuk menyebarkan pesan sosial-politik secara lebih cepat dan inklusif. Hasil penelitian menunjukkan adanya transformasi pola aktivisme dari bentuk konvensional (aksi jalanan, pertemuan tatap muka) ke bentuk digital (kampanye hashtag, video singkat, gerakan daring), yang kemudian dapat berkonversi kembali ke aksi nyata di dunia offline. Faktor sosial-budaya lokal terbukti berpengaruh dalam menentukan bagaimana pesan aktivisme diproduksi dan diterima, sementara tantangan utama yang muncul meliputi risiko misinformasi, keamanan digital, tekanan psikologis, serta keterbatasan literasi digital. Secara teoretis, penelitian ini memperluas kerangka digital activism dengan menekankan peran affordances platform video pendek dalam membentuk taktik komunikasi dan solidaritas digital pemuda. Secara praktis, temuan ini memberikan implikasi bagi organisasi pemuda, LSM, pembuat kebijakan, dan penyedia platform untuk merancang strategi kampanye berbasis media sosial yang lebih efektif, etis, dan berkelanjutan.
Co-Authors Abdul Razak Munir Affandi, Egi Agustinus Suradi Aisyah Trees Sandy Aldawiyyah, Robi’ah Andri Anggi Dwi Astuti Ardiyanto Maksimilianus Gai Arswendo Tyo Maulana Awalia, Hazrina Azzahra, Fhonna Bagus Hamdani Parapat Bakhtiar Bakhtiar Chalirafi Cut Ita Erliana Dendy K. Pramudito Deski Helsa Pane Diana Khairani Sofyan E. Suhendi Edwardus Iwantri Goma Elsa Pransisca Hermawan Endi Suhendi Erika Cantika Euis Nuraeni Fadhilah, Nazla Fadilla Ilham, M.Davi Fadillah Heryanda, Mahfuzhoh Fahrina Mustafa Fatimah Fatimah Fattahillah Rahmanda Harahap Haidan Angga Kusumah Husaini, Fakhri Iwan Harsono Joni Gunawan Judijanto, Loso Karina, Yossi Khodijah, Salma Lafifah Lilik Hasanah Marpaung, Ariping Maryana Maryana, Maryana Mawaddah, Nadiyah Melisa, Sandra Meriatna Meriatna Mustafa Kamal Najwa Khalilah Harahap Nasution, Julaika Nazaruddin Ahmad Nova Aryani Novita Suri, Diana Novrianty Nasution, Irma Nur Khoiriyah Pandjaitan, Budi Sastra Rasiqah, Fildza Rezky Nurbakti rini hazriani Risty Andini Rizka, Kharisma Rizki Suwanda Roihan Fuady, Muhammad Safitri, Eli Sahil, Mohamad Saifuddin Muhammad Jalil Salsabila Zahra Sri Azizah Saptari, Mochamad Ari Selima Aileen Agustina Setiadi, Hafid Sofyan, Diana Khairani Sri Meutia Sri Purwati Syarifah Akmal Syukriah Syukriah, Syukriah Tambunan, Mangapul P. Tania, Tania Journal Taufiq Taufiq Tiara Maharani Tiara Putri Septiardana Trisna Trisna, Trisna Widia Nurdiani, Tanti Yahya Nusa Zaka Suara, Budi Zihni Mahira Zuraida Zuraida Zurmiardi, Zulmiardi