Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SAINS PADA PROGRAM GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) Tamaela, Elsina Sarah
PAWIYATAN Vol 22, No 2 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bersifat evaluatif dengan menggunakan Stake’s Models untuk mengevaluasi pelaksanaan program praktikum IPA di PGSD pada sekolah tinggi di Jawa tengah. Subjek evaluasi adalah mahasiswa yang menawarkan mata kuliah praktek  IPA pada tahun akademik 2010/2011 yang terdiri atas dua kelas dengan total sampel 75 orang mahasiswa dan satu orang dosen pengampu mata kuliah. Pelaksanaan evaluasi berlangsung pada bulan November 2013. Data diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) jumlah alat, bahan, dan buku penuntun praktikum masih belum sebanding dengan jumlah kelompok mahasiswa yang terbentuk untuk kegiatan praktikum. Ketersediaannya hanya satu set berbanding tiga kelompok mahasiswa. 2) Kinerja dosen dalam implementasi program dapat dikatakan baik meskipun ada berbagai kekurangan. 3) Kompetensi akademik mahasiswa berada pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 30,90%, dan itu merupakan capaian tertinggi. 4) Respon mahasiswa baik terhadap pelaksanaan program praktikum. Hal ini dibuktikan dengan persentase untuk semua item pilihan jawaban menunjukan 85% memilih setuju, 5% memilih sangat setuju, dan 10% memilih tidak setuju  dengan pelaksanaan program tersebut. Kata kunci : evaluasi program praktikum, model evaluasi Stake’s
EVALUASI PELAKSANAAN PRAKTIKUM LABORATORIUM SAINS PADA PROGRAM GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) Tamaela, Elsina Sarah
PAWIYATAN Vol 22 No 2 (2015)
Publisher : PAWIYATAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bersifat evaluatif dengan menggunakan Stake’s Models untuk mengevaluasi pelaksanaan program praktikum IPA di PGSD pada sekolah tinggi di Jawa tengah. Subjek evaluasi adalah mahasiswa yang menawarkan mata kuliah praktek  IPA pada tahun akademik 2010/2011 yang terdiri atas dua kelas dengan total sampel 75 orang mahasiswa dan satu orang dosen pengampu mata kuliah. Pelaksanaan evaluasi berlangsung pada bulan November 2013. Data diolah secara kuantitatif dan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa 1) jumlah alat, bahan, dan buku penuntun praktikum masih belum sebanding dengan jumlah kelompok mahasiswa yang terbentuk untuk kegiatan praktikum. Ketersediaannya hanya satu set berbanding tiga kelompok mahasiswa. 2) Kinerja dosen dalam implementasi program dapat dikatakan baik meskipun ada berbagai kekurangan. 3) Kompetensi akademik mahasiswa berada pada kategori baik sekali dengan persentase sebesar 30,90%, dan itu merupakan capaian tertinggi. 4) Respon mahasiswa baik terhadap pelaksanaan program praktikum. Hal ini dibuktikan dengan persentase untuk semua item pilihan jawaban menunjukan 85% memilih setuju, 5% memilih sangat setuju, dan 10% memilih tidak setuju  dengan pelaksanaan program tersebut. Kata kunci : evaluasi program praktikum, model evaluasi Stake’s
IDENTIFICATION OF SCIENCE-PHYSICS CONCEPTS IN THE TRADITIONAL GAME OF BAMBU GILA AND ITS IMPLEMENTATION IN LEARNING Anatasija Limba; Elsina S Tamaela; Fryan Sopacua; Ledy Manuhutu; Imanuel V Huwae
EDU SCIENCES JOURNAL Vol 4 No 1 (2023): Edu Sciences Journal
Publisher : Faculty of Teacher Training and Educational Sciences, Pattimura University Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/edusciencesvol4iss1pp1-10

Abstract

Local wisdom is ideas, thoughts, values, and views that are wise, valuable, inherent, and adhered to by the local community. It is typical of an area regarding cultural, economic, communication, and ecological aspects, as well as the attitudes that are created naturally and come from customs or ancestral teachings. Implementation of local wisdom in learning is important for teachers today, such as traditional games. The implementation of traditional games in learning is expected to reduce the widespread use of gadgets and their negative impacts such as forming an individualistic and opportunistic habit pattern in children. One of the popular traditional games in Maluku is bambu gila. This study aims to identify science-physics concepts in the traditional game of bambu gila, map the concepts identified at each junior and senior high school level and identify how to implement them in learning. The research was conducted using a descriptive method with a qualitative approach. Data were collected through observation and interviews related to the traditional game of bambu gila with bambu gila handlers and documents study related to physics concepts. The results showed that the science-physics concepts identified in the bambu gila included the concepts of displacement, force, work, and energy. These concepts can be taught at junior and senior high school levels using the Kurikulum 2013 and the independent curriculum. These concepts can be taught by defining the concepts to be taught, clarifying concepts according to the steps of bambu gila, and developing learning tools (lesson plan, worksheet, teaching materials, and assessments) that are combined with the traditional game of bambu gila.
EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING BERBANTUAN ALAT PERAGA SEDERHANA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK Latuhaimallo, Elsa; Tamaela, Elsina Sarah; Sahetapy, Mariana; Aswaly, Felicia; Unawekla, Lentji
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 11 No 2 (2023): Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol11issue2page267-275

Abstract

Abstrak. Penggunaan alat peraga yang dibuat oleh guru merupakan salah satu cara yang dapat dipakai untuk mengatasi kendala dalam mengajarkan kosep fisika. Alat peraga menjadi alat bantu untuk menyampaikan informasi pengetahuan kepada peserta didik. Proses transfer informasi tersebut menjadi lebih mudah diterima dengan penggunaan model Discovery Learning. Model yang bersifat konstruktivis akan membantu peserta untuk membentuk konsep sehingga memberikan dampak pada kemampuan kognitif mereka. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan desain One-Group Pretest-Posttest Design. Sekolah yang menjadi lokasi penelitian adalah SMA Negeri 41 Maluku Tengah, dengan subjek peserta didik kelas XI IPA sebanyak 11 orang. Data dikumpulkan melalui instrumen tes yang dilaksanakan sebelum pembelajaran dan setelah pembelajaran. Data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1). Kemampuan kognitif sebelum pembelajaran dimulai memperlihatkan secara keseluruhan gagal untuk mencapai ketuntasan; 2) Kemampuan kognitif setelah proses pembelajaran memperlihatkan bahwa 9,09% sangat baik; 18,82% baik dan 9,09% cukup dengan rerata 83,95; 3) Hasil uji peningkatan kemampuan kognitif ada pada kategori tinggi dengan nilai 0,8. Model Discovery Learning dengan bantuan alat peraga sederhana efektif mampu meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik untuk materi fluida ststis.
IMPLIKASI STRATEGI PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI PADA PENGUASAAN MATERI GELOMBANG BUNYI Walalohun, Marsya; Tamaela, Elsina S; Latupeirissa, Asry N.
PEDAGOGIKA: Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan Vol 12 No 1 (2024): Pedagogika : Jurnal Pedagogik dan Dinamika Pendidikan
Publisher : Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pedagogikavol12issue1page22-33

Abstract

Proses pembelajaran saat ini diarahkan untuk memperhatikan kebutuhan belajar peserta didik sehingga setiap individu memiliki peluang yang sama untuk mencapai kompetensi dari materi ajar. Salah satu strategi pembelajaran yang dapat menjawab hal tersebut adalah strategi pembelajaran diferensiasi. Strategi pembelajaran tersebut mampu menciptakan ruang belajar yang inklusif, sehingga semua individu dengan berbagai keberagaman dapat terlayani dengan baik. Strategi pembelajaran diferensisasi diterapkan dalam pembelajaran fisika dengan tujuan untuk mendeskripsikan peningkatan penguasaan materi gelombang bunyi. Implementasi strategis dilaksanakan pada 17 peserta didik dengan tipe penelitian one group pretest-posttest. Data selanjutnya dihimpun melalui instrumen tes berupa soal-soal tes dan non tes berupa daftar pertanyaan tentang profil belajar peserta didik, dan lembar kerja. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dan diuji menggunakan normalitas n-gain. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gaya belajar peserta didik beragam, penguasaan materi awal 100% peserta didik berada pada kualifikasi gagal dengan rerata nilai adalah 10,32. Hasil analisis selama proses pembelajaran berlangung menunjukkan rerata skor pencapaian peserta didik 86,56 berada pada kualifikasi baik. Rerata skor pencapaian tes akhir peserta didik mencapai 86,31 dengan kualifikasi baik. Hasil uji N-gain diperoleh rerata skor peserta didik 0,84 yang berada pada kualifikasi tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa implikasi dari penerapan strategi pembelajaran berdiferensiasi adalah terjadi peningkatan penguasaan materi gelombang bunyi dengan baik.
PROFIL GEMPA DALAM 5 TAHUN TERAKHIR DAN ANTISIPASINYA DI KOTA AMBON DAN SEKITARNYA Rachman, Gazali; Kereh, Cicylia Triratna; Limba, Anastasija; Tamaela, Elsina Sarah; Nirahua, Juliana; Latupeirissa, Asry Nelannya
PAKEM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4 No 2 (2024): Pakem : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pakem.4.2.172-181

Abstract

Bencana gempa bumi yang terjadi sekitar lima tahun lalu di Selat Haruku memberikan pelajaran pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi bencana. Salah satu hambatan utama adalah kurangnya pengetahuan. Edukasi yang komprehensif tentang kebencanaan diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk merespon jika terjadi lagi di masa mendatang terutama generasi muda. Kegiatan dilaksanakan pada siswa SMP Sekolah Laboratorium Unpatti sebanyak 79 siswa, kegiatan diawali tes awal, penyampaian materi, dan tes akhir. Hasilnya terjadi peningkatan untuk tiap kategorinya. Untuk opsi jawaban tepat dengan bobot maksimal: kategori (C1) Pengetahuan meningkat dari 91% menjadi 96%, (C2) Pemahaman dari 45% menjadi 60%, (C3) Penerapan dari 52% menjadi 61%, (C4) Analisis dari 46% menjadi 63%, (C5) Sintesis dari 54% menjadi 58%, dan (C5) Evaluasi dari 41% menjadi 53%. Berdasarkan data untuk kategori C4, C5, dan C6 kemampuan siswa masih terfragmentasi yang mengindikasikan kemampuan siswa hanya terfokus pada salah satu aspek, belum menyeluruh dengan mempertimbangkan aspek lainnya
PENERAPAN BLENDED LEARNING TIPE ENRICHED VIRTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOGNITIF PESERTA DIDIK KELAS X MATERI GERAK MELINGKAR DI SMA NEGERI 7 AMBON Kainama, Catzya Maria; Tamaela, Elsina Sarah; Latupeirissa, Asry N
Science Map Journal Vol 3 No 2 (2021): Science Map Journal
Publisher : Jurusan Pendidikan MIPA FKIP Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan kognitif peserta didik menggunakan model pembelajaran blended learning materi gerak melingkar pada peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Ambon. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskritif dengan desain penelitian yaitu One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X SMA Negeri 7 Ambon, dengan sampel yang berjumlah 27 orang secara purposive sampling. Instrumen yang digunakan tes pilihan ganda yang berjumlah 10 butir dan essay 5 butir untuk pre-tes dan post-test. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata tes kemampuan awal peserta didik sebelum menggunakan model pembelajaran blended learning yaitu 18,81. Diperoleh pencapaian yang paling rendah dengan nilai 6,00 dan yang tertinggi 51,00. Sehingga 27 (100%) peserta didik berada pada kualifikasi gagal (nilainya < 70). Sementara hasil tes akhir dimana 6 (22,22%) peserta didik berada pada kualifikasi sangat baik, 17 ( 62,96) peserta didik berada pada kualifikasi baik dan 4 (14,81%) berada pada kualifikasi cukup, dengan rata-rata pencapaiain tes formatif yaitu 84,74 berada pada kualifikasi baik. Uji gain dilakukan untuk melihat peningkatan kemampuan kognitif peserta didik terlihat bahwa 27 (100%) peserta didik mengalami peningkatan kognitif dengan rata-rata hasil yang diperoleh yaitu 0,8 berada pada kualifikasi tinggi. Hasil ini diperoleh karena perlakuan yang diberikan, dengan menggunakan model pembelajaran blended learning. Dapat disimpulkan model pembelajaran blended learning tipe enriched virtual dapat meningkatkan kemampuan kognitif peserta didik pada materi gerak melingkar
PELATIHAN PENYUSUNAN ASESMEN ALTERNATIF DALAM KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU SMA/SMK/MA DI KECAMATAN LEIHITU MALUKU TENGAH Tamaela, Elsina S; Latununuwe, Altje; Huliselan, Estevanus K; Nirahua, Juliana; Limba, Anatasija; Latupeirissa, Asry N; Barus, Carolina S A; Singerin, Sarlota; Sapulete, Heppy; Malawau, Seska; Lesiela, Yulia; Mahu, Sri Jumiati
PAKEM : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2025): Pakem : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/pakem.5.1.8-17

Abstract

Assessment plays an essential role in decision-making related to student success, especially in the Independent Curriculum, which encourages a holistic assessment approach. This Community Service Program (PKM) aims to improve the skills of SMA/SMK/MA teachers in Leihitu District in compiling alternative assessments that are able to evaluate various aspects of student competency. This PKM was carried out for two days with training and mentoring methods. The activities were divided into two parts, namely two-day training and the second part was mentoring in compiling assessments. The results of this training showed an increase in teachers' ability to compile alternative assessments from the sufficient category to the good category. This finding confirms that the PKM activity has succeeded in improving teachers' ability to compile alternative assessments in the implementation of the Independent Curriculum. These results show the importance of ongoing training for teachers to support the implementation of more effective assessments in accordance with the Independent Curriculum, which ultimately strengthens the quality of decisions related to student learning development.
Self Assessment (Kunci Keberhasilan Mahasiswa Calon Guru Dalam Menganalisis Konsep) Tamaela, Elsina S.; Sopacua, Venty
Biosel Biology Science and Education Vol. 9 No. 1 (2020): BIOSEL (Biology Science and Education: Jurnal Penelitian Sains dan Pendidikan)
Publisher : INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI AMBON

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.436 KB) | DOI: 10.33477/bs.v9i1.1318

Abstract

Self assessment is one form of assessment that can improve student learning outcomes. This research is a descriptive study that aims to describe in detail the achievement of competencies of prospective physics teacher students in analyzing concepts. The population in this study were physics education students and the samples were those who offered physics studies courses with a total of 30 students. Data collection was carried out for two months in a physics material study class. The research data will then be processed descriptively according to the research needs. The results showed that self-assessment was able to improve the ability of students to analyze concepts. This happens because self-assessment gives space to students to assess their abilities; know their strengths and weaknesses in analyzing concepts; find the root of their failure. Besides that model self assessment is a tool for students to communicate with lecturers to find solutions to their failures. Thus it can be concluded that self assessment is able to improve the competency of prospective physics teacher students in analyzing concepts well.
Peningkatan Penguasaan Materi Melalui Model Learning Cycle 5E Berbantuan Video Pembelajaran Masbait, Kristi Wansia; Huliselan, Estevanus Kristian; Tamaela, Elsina Sarah
Physikos: Journal of Physics and Physics Education Vol 4 No 1 (2025): Physikos: Journal of Physics and Physics Education
Publisher : Pattimura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/physikos.4.1.17645

Abstract

The purpose of this study is to find out how well eighth-grade students at SMP Negeri 39 Central Maluku learn vibration and wave topics when they are taught using the Learning Cycle 5E model and learning videos. The research design used was a one-group pretest-posttest, with 16 students used as research subjects. The instruments used in collecting data for this study consisted of test instruments in the form of test questions and non-tests in the form of Learner Worksheets (LKPD). The study's results indicate that the material mastery ability of all students (100%) falls into the failing qualification category, with an average score of 20.54. The analysis reveals that students achieve an average score of 78,60 during the learning process, indicating a good qualification. The results of the N-Gain Test show that the average score of students is 0.70, which is a high qualification. The results showed that there was an increase in students' mastery of material in each indicator of competency achievement, with an average final score of 75.71. This means that using the Learning Cycle 5E model along with learning videos has been shown to help all of the students at SMP Negeri 39 Central Maluku learn more about vibration and waves.