Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Hepatitis C dengan Chronic Heart Failure di Rumah Sakit Umum Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara Nazaruddin, Nazaruddin; Maulina, Nora; Fawwaza, Nasywa; Sawitri, Harvina; Maulina, Fury; Wahyuni, Sri
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 3 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i3.21673

Abstract

Gagal jantung merupakan keadaan dimana jantung tidak lagi mampu memompa darah dalam jumlah yang memadai ke jaringan untuk memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh (forward failure) atau kemampuan tersebut hanya dapat terjadi dengan tekanan pengisian jantung yang tinggi (backward failure) atau dapat pula keduanya. Penyakit hepatitis C adalah penyakit yang disebabkan virus hepatitis C. Virus hepatitis C merupakan salah satu virus RNA dari keluarga Flaviviridae. Virus hepatitis C dapat menyerang hati dan menyebabkan peradangan. Kasus pasien laki-laki 60 tahun datang dengan keluhan nyeri perut dan kembung sehingga pasien susah tidur serta kaki dan wajah bengkak disertai dengan keluhan nyeri dada dibagian kiri pasien. Buang air kecil juga seperti teh. Penatalaksanaan non farmakologi (tirah baring, kompres NaCl 0,9%) dan farmakologi diberikan inj. Ceftriaxone 1gr/12 jam, inj. Omeprazole 40mg/12 jam, inj.Ondansetron 1 amp/12 jam, Inj. Lasix 1 amp/12 jam, Nitrokaf retard 3x1, Urdahex 1x1, Lansoprazole 2x1, Sucralfat sirup 3x1c, Curcuma 2x1, Domperidone 3x1. Berdasarkan hasil anamesis dan pemeriksaan fisik pada pasien dapat ditegakkan Hepatitis C dengan CHF.
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Kesiapan Tenaga Kesehatan di Rumah Sakit Cut Meutia terhadap Mitigasi dan Tanggap Bencana Maulina, Nora; Zahara, Ulfa; Herlina, Nina
GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh Vol. 4 No. 3 (2025): GALENICAL : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Mahasiswa Malikussaleh - Juni 2025
Publisher : Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jkkmm.v4i3.21742

Abstract

Indonesia menjadi negara dengan berbagai ancaman bencana diantaranya bencana alam, bencana non alam dan bencana sosial sehingga menjadikan Indonesia perlu mengupayakan mitigasi dan tanggap bencana sebagai suatu upaya untuk mengurangi ancaman bencana dan dampak bencana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan sikap kesiapan tenaga kesehatan Rumah Sakit Cut Meutia terhadap mitigasi dan tanggap bencana. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara primer. Pengambilan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat. Hasil univariat dalam penelitian ini dari 100 responden diperoleh sebanyak 51% memiliki tingkat pengetahuan cukup terhadap mitigasi dan tanggap bencana dan sebanyak 97% memiliki sikap positif terhadap mitigasi dan tanggap bencana. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan tenaga kesehatan terhadap mitigsi dan tanggap bencana berada pada kategori cukup dan sikap tenaga tenaga kesehatan terhadap mitigasi dan tanggap bencana berada pada kategori positif.
SOSIALISASI DAN PENDAMPINGAN ANAK SEKOLAH DASAR SEBAGAI TIM BURU SERGAP JENTIK DI SD 3 MUARA DUA KOTA LHOKSEUMAWE Sawitri, Harvina; Maulina, Nora
Jurnal Vokasi Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v6i1.3000

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara tropis yang paling besar didunia. Iklimtropis menyebabkan adanya berbagai penyakit tropis. Salah satu penyakit tropisyang disebabkan oleh Demam Berdarah Dengue (DBD). Saat ini Kasus DBDtersebar di 472 kabupaten/kota di 34 Provinsi. Kematian Akibat DBD terjadi di219 kabupaten/kota. Upaya penanggulangan penyakit DBD secara epidemologisadalah dengan cara memutus mata rantai penularan antara host, agent danenvironment. Sekolah merupakan salah satu tempat yang rentan terhadappenyebaran penyakit demam berdarah, hal ini disebabkan karena masihrendahnya angka bebas nyamuk di sekolah-sekolah. Untuk mengurangipenyebaran penyakit demam berdarah di sekolah maka perlu diadakanpemberantasan jentik nyamuk. Tim Buru Sergap Jentik merupakan anggotamasyarakat yang secara sukarela memantau keberadaan jentik nyamuk Aedesaegypti di lingkungannya danmelakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN)secara rutin. Peran tim buru sergap jentik sangat penting dalam sistemkewaspdaan dini mewabahnya DBD karena berfungsi untuk memantaukeberadaan dan menghambat perkembangan awal vektor penular DBD.Keaktifan kader tim buru sergap jentik dalam memantau lingkungannyadiharapkan dapat menurunkan angka kasus DBD. Oleh karena itu, diperlukanupaya peningkatan keaktifan tim buru sergap jentik melalui motivasi danedukasi. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pengetahuan siswaterhadap pentingnya memberantas jentik nyamuk sebagai penyebab terjadinyapenyakit DBD yang ada di genangan air, meningkatkan pengetahuan siswauntuk dapat memotivasi siswa yang lain dalam menjalankan programpemerintah 3M dan membentuk Tim Buru Sergap Jentik Nyamuk di SDN 3Muara Dua. Metode pendekatan yang ditawarkan adalah edukasi, sosialisasi dankaderisasi. Hasil yang diperoleh adalah bahwa terdapat perubahan pengetahuansiswa sekolah sebelum dan sesudah dilakukan sosialisasi dengan nilai p value0.00001 (α 0,05) menggunakan paired t test, juga telah terbentuknya tim burusergap jentik nyamuk sebanyak 3 tim.
PEMBERDAYAAN DESA SEHAT DENGAN PEMBINAAN RUMAH TANPA ASAP ROKOK DI DESA UTEUNKOT, KECAMATAN MUARA DUA, KOTA LHOKSEUMAWE Maulina, Nora; Sawitri, Harvina
Jurnal Vokasi Vol 6, No 2 (2022): Juli
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v6i2.3055

Abstract

Merokok mempunyai  pengaruh yang sangat buruk terhadap kebiasaan individu, sifat perokok dapat menyebabkan kecanduan (adiktif) secara permanen yang berakibat menjadi sesuatu yang sangat sulit untuk dihilangkan. Kebiasaan merokok pada masyarakat Desa uteunkot masih sangat tinggi, ini dapat dilihat dari data kunjungan masyarakat pada fasilitas kesehatan dengan keluhan gangguan saluran pernafasan dan riwayat merokok dari anggota keluarga. Tujuan dilaksanakan pengabdian ini adalah guna mengurangi risiko penyakit saluran pernafasan yang diakibatkan oleh asap rokok baik pada perokok pasif maupun aktif terutama adalah keluarga dekat mereka yang terpapar tanpa diketahui dapat  menyebabkan angka kesakitan bagi anak,istri dan keluarga lainnya. Rumah tanpa asap rokok menjadi salah satu solusi bagi perokok aktif agar lebih memerhatikan kesehatan keluarga nya supaya tidak merokok didalam rumah. Sosialisasi bahaya merokok dilingkungan keluarga dengan penyuluhan pada masyarakat Desa uteunkot serta membagi brosur tentang bahaya merokok dan pembentukan kader dari anggota keluarga terdekat guna mengevaluasi tentang bahaya merokok bagi kesehatan. Hasil yang didapat dalam pengabdian ini adalah, pengetahuan masyarakat desa Uteunkot lebih baik terhadap bahaya paparan asap rokok dan terciptanya Rumah tanpa asap rokok dan melalui program pengabdian ini kesadaran dari perokok aktif semakin baik sehingga dapat menjaga anggota keluarga dari berbagai penyakit saluran pernafasan serta mengurangi kuantitas rokok yang dikonsumsi perhari nya serta melalui program pengadian ini, terbentuknya kader agar dapat mengevaluasi perokok aktif guna mendukung rumah tanpa asap rokok.
KESIAPAN, EDUKASI DAN PENDAMPINGAN PRAKTEK CUCI TANGAN 6 LANGKAH MENURUT WHO GUNA MENGHADAPI PANDEMI CORONAVIRUS PADA SISWA SD DIANA LHOKSEUMAWE Maulina, Nora; Sawitri, Harvina
Jurnal Vokasi Vol 5, No 1 (2021): April
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v5i1.2060

Abstract

Corona virus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit ringan sampai berat, seperti common cold atau pilek dan penyakit yang serius seperti MERS dan SARS. Gejalanya demam , batuk, sesak napas yang membutuhkan perawatan di RS. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) merupakan salah satu upaya preventif (pencegahan terhadap suatu penyakit atau masalah kesehatan) dan promotif (peningkatan derajat kesehatan) pada seseorang, sehingga dapat dikatakan sebagai pilar Indonesia Sehat. Upaya yang dilakukan adalah cuci tangan menurut standar WHO dan penyediaan tempat cuci tangan, aktivitas ringan serta membaca doa. Pengabdian ini dilakukan di SDIT Diana As Saffa Kota Lhokseumawe pada bulan November dan diikuti oleh seluruh siswa-siswi kelas 1-3 SD berjumlah 60 orang. Pelasanaan pengabdian diikuti dengan antusiasme yang tinggi oleh seluruh siswa. Diharapkan Melalui program pengabdian ini, pengetahuan guru dan siswa dapat meningkat tentang kesiapan dalam menghadapi wabah pandemic coronavirus, dapat meningkat tentang cara mencuci tangan baik dan benar sesuai standar WHO, tempat cuci tangan yang sesuai standar dapat tersedia di sekolah. Diharapkan pada pengabdian selanjutnya agar dapat dilakukan keberlanjutan dari pengabdian ini
HUBUNGAN KONSUMSI KOPI DENGAN FREKUENSI DENYUT NADI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS MALIKUSSALEH TAHUN 2019 Maulina, Nora; Sayuti, Muhammad; Said, Badra Hasana
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Vol.6 : No.1 (Mei, 2020)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v6i1.2624

Abstract

Denyut nadi adalah jumlah denyutan jantung per menit dengan berbagai faktor yang mempengaruhi, termasuk kafein. Kafein (1,3,7-trimethylpurine-2,6-dione) banyak terkandung di dalam kopi, yang merupakan salah satu minuman yang paling banyak dikonsumsi di dunia, termasuk di kalangan mahasiswa. Meskipun sudah diteliti berpuluh-puluh tahun, efek kafein terhadap kesehatan kardiovaskular masih belum jelas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara riwayat konsumsi kopi selama satu tahun terakhir dengan frekuensi denyut nadi yang diukur menggunakan metode palpasi arteri radialis pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) Universitas Malikussaleh tahun 2019. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional melalui pendekatan cross sectional. Analisis statistik menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.Sampel pada penelitian ini adalah 73 mahasiswa yang telah memenuhi syarat inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian pada responden didapatkan sebanyak 72,6% merupakan pengonsumsi kopi (4,1% konsumsi harian, 21,9% mingguan, dan 46,6% bulanan) dan 27,4% bukan pengonsumsi, sementara frekuensi denyut nadi normal sebanyak 90,4%, bradikardia 6,8%, dan takikardia 2,7%. Analisis statistik bivariat mendapatkan nilai p > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara konsumsi kopi dengan frekuensi denyut nadi pada mahasiswa PSPD Universitas Malikussaleh tahun 2019.
Effects of Black Garlic Extract Against Monosodium Glutamate-Induced Liver Damage in Rats: Macroscopic Studies Maulina, Nora; Zachreini, Indra; Gholib, Gholib; Akmal, Muslim
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Volume 11 No.1 Mei 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/averrous.v11i1.18815

Abstract

Monosodium glutamate (MSG) enhances flavor during food processing by providing an umami taste, but its metabolic by-products can cause liver injury. The liver is crucial for the metabolism of xenobiotics including glutamate. Black garlic, derived from fresh garlic (Allium sativum L.) through chemical reactions and heat treatment, may have hepatoprotective properties; however, studies are limited. This study assessed the hepatoprotective effects of black garlic extract (BGE) on MSG-induced liver damage. Twenty-five Wistar rats (Rattus norvegicus) were divided into five groups (n = 5): P0 (negative control); P1 (MSG group), 8 mg/kg MSG for 21 days; and P2, P3, and P4, receiving the same MSG protocol as P1 plus BGE doses of 200, 400, and 600 mg/kg body weight, respectively, for 16 days. After the experiment, rats were euthanized for liver tissue extraction. Although liver weights in the BGE-treated groups were lower than those in the MSG group, the difference was not statistically significant. These results indicated that a BGE dose of 200 mg/kg body weight mitigated MSG-induced hepatic damage. Further biochemical and histological studies are required to elucidate the mechanism of BGE's hepatoprotective action of BGE against MSG-induced hepatotoxicity.
Characteristics of Diabetes Mellitus with Diabetic Neuropathy at Cut Meutia Hospital Khairunnisa, Khairunnisa; Maulina, Nora; Ramadhansyah, Fitriana
AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Malikussaleh Averrous, Volume 11 No.1 Mei 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diabetic neuropathy is a complication in the form of nerve damage that often occurs in patients with diabetes mellitus, which is 50% of sufferers. Nerve complications can cause a decrease in quality of life and other complications. This study aims to determine the characteristics of nerve damage that occurs in diabetes mellitus patients at Cut Meutia Hospital. The type of research used in this study was a non-experimental quantitative descriptive study taken through medical records and patient status from 43 people. Respondents were selected using a total sampling technique. Analysis of data was performed by univariate analysis. The results showed that the most age who experienced DM neuropathy was the middle age category, 46-59 years old and there were 20 people (46.51%). The gender that experienced DM neuropathy most in this study was male with 22 people (51.16%). Peripheral neuropathy is the most common type of neuropathy in this study which was experienced by 24 people (55.81%).
Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Remaja di SMP Negeri 3 Lhokseumawe Nadira, Cut Sidrah; Rahayu, Mulyati Sri; Sawitri, Harvina; Maulina, Nora; Wahyuni, Sri; Husna, Cut Asmaul
Auxilium : Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 3 No. 2: Auxilium: Jurnal Pengabdian Kesehatan - Agustus 2025
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/auxilium.v3i2.21708

Abstract

Remaja merupakan investasi penting untuk pembangunan berkelanjutan dan kemajuan suatu bangsa. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pendidikan, sosial, kesehatan fisik dan mental remaja sangat penting diperhatikan. Penyakit menular maupun tidak menular masih terus menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat global, terutama pada golongan usia remaja 10 hingga 19 tahun. Berbagai faktor yang dapat mencetuskan penyakit atau bahkan kematian pada remaja seperti merokok, penyalahgunaan NAPZA, kurang gizi serta kurang aktivitas fisik, dapat dicegah dengan memberikan edukasi yang efektif. Pengabdian masyarakat yang dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lhokseumawe ini dihadiri oleh 15 orang yang merupakan perwakilan dari kelas VII sampai IX. Solusi yang ditawarkan adalah sosialisasi melalui metode ceramah dibantu dengan media audio visual dan leaflet terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) bagi remaja terutama di lingkungan sekolah yang diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat, sehingga siswa, guru maupun masyarakat lingkungan sekolah menjadi lebih sehat, serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah meningkatnya pengetahuan terkait perilaku hidup bersih dan sehat bagi remaja di lingkungan sekolah sehingga diharapkan berdampak bagi perubahan perilaku. Hasil yang didapatkan adalah terdapat peningkatan pengetahuan siswa-siswi terkait PHBS sesudah dilakukan sosialisasi.
EVALUATION OF RIGOR MORTIS AS AN INDICATOR OF ESTIMATED TIME OF DEATH: A SYSTEMATIC REVIEW Lestari, Wulan Suci; Maulina, Nora
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 10, No 2 (2025): September
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/jika.v10i2.3230

Abstract

Estimating time of death is an important aspect of forensic investigations, with rigor mortis as one of the main indicators used. This study aimed to evaluate the role of rigor mortis in determining the post-mortem interval (PMI) based on a systematic review of recent literature from 2020 to 2025. A total of 30 articles were identified, with 10 articles meeting the eligibility criteria. The analysis showed that rigor mortis begins to develop within 1-4 hours after death, reaches its peak within 6-12 hours, and disappears after 36-72 hours. Environmental factors, such as temperature and humidity, had a significant effect on the speed of rigor mortis development. In addition, physiological conditions before death also contribute to variations in the onset and duration of rigor mortis. These findings emphasize the importance of considering environmental and biological factors in estimating time of death to improve the accuracy of forensic analysis