Claim Missing Document
Check
Articles

Pendidikan dan Pelatihan Model Penilaian Keterampilan Berbahasa Sunda Bagi Guru Bahasa Sunda Kuswari, Usep; Koswara, Dedi; Haerudin, Dingding
Dimasatra Vol 4, No 2 (2024): APRIL
Publisher : Faculty of Language and Literature Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/dm.v4i2.72632

Abstract

Dalam implementasi Kurikulum 2013, banyak kendala atau masalah yang dihadapi oleh guru, terutama berkaitan dengan standar penilaian. Guru masih tetap berpola pada sistem penilaian hasil belajar bahasa Sunda berdasarkan teori penilaian secara umum bukan teori penilaian bahasa. Dalam rangka menyelesaikan masalah dan kendala tersebut, telah dihasilkan s penlitian model penilaian keterampilan berbahasa Sunda berbasis literasi, yang menghasilkan sebuah pedoman penilaian pembelajaran bahasa Sunda. Hasil penelitian akan diimplementasikan kepadan guru-guru bahasa Sunda di SMP Kabupaten Bandung Barat yang sekolahnya ditunjuk sebagai sekola  percobaan Kurikulum 2013.  Target dari hasil program pengabdian ini diharapkan para guru bahasa Sunda memiliki kemampuan dan  keterampilan dalam pengembangan dan penyusunan perangkat model penilaian keterampilan berbahasa Sunda berbasis literasi dan otentik. Indikator tersebut didukung oleh adanya peningkatan kemampuan dalam konsep model-model penilaian, perangkat penilaian menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sesuai dengan hasil penelitian dan tuntutan standar penilaian.  Hasil akhir dari program pengabdian ini diharapkan guru bidang bahasa dan sastra Sunda memeiliki  kemampuan dan keterampilan dalam (1) menyusun perangkat penilaian berbahasa Sunda; (2) melaksanakan penilaian berbahasa Sunda;  dan (3) melaporkan hasil penilaian kegiatan belajar mengajar.
Short Story Buah Limus Murag Ku Angin by Karna Yudibrata: A Study of Immanuel Kant's Philosophy of Norms Ghoni, Deni Abdul; Koswara, Dedi
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 24, No 1 (2024): APRIL 2024
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/bs_jpbsp.v24i1.72255

Abstract

This study aims to describe the moral philosophy contained in the Sundanese short story Buah Limus Murag ku Angin  by Karna Yudibrata using Immanuel Kant's moral philosophy theory. This research uses a qualitative approach with the document method and literature study. The document method is used to find data sources that will be used, while supporting literature and readings are collected using literature study techniques. The data source in this research is the short story Buah Limus Murag ku Angin  by Karna Yudibrata and the data is in the form of morality values contained in it. Then the data is analyzed and described using Immanuel Kant's moral philosophy theory, with the result that in this short story moral philosophy is observed which includes 1) morality towards god not to associate gods, in 2) morality towards the social environment includes morals of responsibility, respect for others, and good neighborliness, and in 3) morality towards oneself the results are related to morals to think positively, not indulge in excessive ego, control emotions, maintain self-esteem and authority, and wisdom in action.
PEMIKIRAN HUMANISTIK DALAM PENDIDIKAN (Perbandingan pemikiran Paulo Freire dengan Ki Hajar Dewantara) Sopyan, Arisal; Rizki Firmansyah, Sani; Koswara, Dedi
Jurnal Al-Karim : Jurnal Pendidikan, Psikologi dan Studi Islam Vol. 5 No. 1 (2020): Jurnal Al Karim : Maret 2020
Publisher : STAI YAPTIP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.813 KB)

Abstract

This study aims to determine the thinking of humanistic educationPaulo Freire and Ki Hadjar Dewantara and possible relevance in Islamiceducation through developed values. This research is a descriptiveanalytical literature research, using the method of documentation, andanalyzed critically-comparatively. This method is used to find out thethoughts of Paulo Freire and Ki Hadjar Dewantara's humanisticeducation, the differences and similarities of both, and how farhumanistic education has relevance to Islamic education. The results ofthis study indicate, there are some similarities and differences betweenthe thinking of humanistic education Paulo Freire and Ki HadjarDewantara. Some of the values that have been the pressure points of thethoughts of Paulo Freire and Ki Hadjar Dewantara that can be linked toIslamic education are: First, human values. Second, the value of equalityor equality. Third, all three want students to actively participate or takepart in the course of the teaching and learning process.
Konflik Tokoh Utama dalam Novel Panganten Karya Deden Abdul Aziz: Kajian Psikoanalisis Sosial Karen Horney Nurhuda, Denny Adrian; Koswara, Dedi; Nurjanah, Nunuy; Isnendes, Retty; Yuliani, Yuliani
JENTERA: Jurnal Kajian Sastra Vol 12, No 2 (2023): Jentera: Jurnal Kajian Sastra
Publisher : Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/jentera.v12i2.5256

Abstract

This study aims to explain the conflict phenomenon and types, also its resolution efforts made by the main character in the novel Panganten by Deden Abdul Aziz. The descriptive-qualitative research uses Karen Horney's literary psychology approach (psychoanalysis theory), which emphasizes that literature is a reflection of society, to analyze the data. The data analysis technique of this research is interpretative descriptive analysis. The results show that there are interpersonal conflicts between characters in this novel and intrapsychic conflicts consisting of despised real self, real self, ideal self, and actual self. In addition, conflict resolution efforts that occur in this novel are approaching others, fighting others, and staying away from others. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan fenomena, jenis, dan upaya penyelesaian konflik yang dilakukan oleh karakter utama dalam novel Panganten karya Deden Abdul Aziz. Penelitian ini menggunakan pendekatan psikologi sastra Karen Horney yang menekankan bahwa sastra merupakan cerminan masyarakat. Penelitian deskriptif kualitatif dengan teori psikoanalisis sosial Karen Horney ini menggunakan pendekatan psikologi sastra untuk menganalisis datanya. Teknik analisis data penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat konflik interpersonal antartokoh dalam novel dan konflik intrapsikis yang terdiri atas diri rendah (despised real self), diri nyata (real self), diri ideal (ideal self), dan diri aktual (actual self). Di samping itu, upaya penyelesaian konflik yang terjadi dalam novel ini adalah mendekati orang lain, melawan orang lain, dan menjauhi orang lain. 
Relevansi Konsep Silih Asih, Silih Asah, Silih Asuh dalam Membentuk Karakter Peserta Didik di Era Society 5.0 Mulyani, Noni; Koswara, Dedi; Darajat, Danan
JURNAL SYNTAX IMPERATIF : Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan Vol. 5 No. 4 (2024): Jurnal Syntax Imperatif: Jurnal Ilmu Sosial dan Pendidikan
Publisher : CV RIFAINSTITUT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntaximperatif.v5i4.484

Abstract

Indonesia, dengan keberagaman suku dan budaya, menghadapi tantangan besar di era globalisasi yang mengancam identitas dan nilai-nilai tradisional, terutama di kalangan generasi muda. Pengaruh budaya asing dan perkembangan teknologi sering kali menyebabkan masyarakat meninggalkan kearifan lokal demi modernitas. Kearifan lokal Sunda, yang tercermin dalam konsep Silih Asih, Asah, dan Asuh, menawarkan panduan berharga untuk menjaga karakter dan identitas budaya bangsa. Silih Asih menekankan pentingnya kasih sayang dan empati dalam hubungan sosial, Silih Asah mendorong saling mencerdaskan dan berbagi pengetahuan, sementara Silih Asuh menekankan pentingnya bimbingan dalam kehidupan. Konsep-konsep ini tetap relevan di era 5.0. Implementasi kearifan local dalam pendidikan dapat membantu membentuk generasi muda yang tangguh, berempati, dan adaptif di tengah tantangan global. Dengan demikian, pendidikan karakter berbasis kearifan lokal seperti Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh sangat penting untuk memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki integritas moral dan emosional yang kuat. Melalui pendekatan ini, Indonesia dapat mempertahankan identitas budayanya sambil tetap beradaptasi dengan perkembangan zaman.
TUMBUHAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI INDIGENOUS KNOWLEDGE MASYARAKAT SUNDA: KAJIAN ETNOPEDAGOGIK Dewi, Cipta Wisuda; Koswara, Dedi; Darajat, Danan
Magistra Andalusia: Jurnal Ilmu Sastra Vol 6, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/majis.6.2.153.2024

Abstract

This study discusses the use of traditional medicinal plants from an ethnopedagogical perspective, focusing on a case study in the Sundanese community. The research aims to understand the traditional healing practices involving the use of medicinal plants among the Sundanese people and how the ethnopedagogical approach can be used to uncover local knowledge and strengthen these cultural practices. The research methodology employed is a qualitative approach with data collection techniques through participatory observation, in-depth interviews, and documentation study. The research sample was purposively selected, involving community leaders or traditional healing experts with extensive knowledge of medicinal plants and traditional healing practices in the Sundanese community. The results show that the use of traditional medicinal plants remains an integral part of the Sundanese healthcare system. These plants are used to treat various diseases and health disorders, serving as symbols of local wisdom and cultural identity. The ethnopedagogical approach facilitates the sustainable transfer of knowledge from generation to generation and raises awareness of the importance of preserving cultural heritage in the context of traditional medicine.
Moral Guidelines for Women in Wawacan Pranata Istri ka Carogé Manuscript Wafiq Nuraini Cumana; Agus Suherman; Dedi Koswara
Jurnal Sastra Indonesia Vol. 13 No. 1 (2024): March
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jsi.v13i1.3098

Abstract

The problem in this research is how morals are realized in the Wawacan Pranata Istri ka Carogé text. This research aims to describe the moral manifestations contained in the Wawacan Pranata Istri ka Carogé text. This research includes qualitative research with analytical descriptive methods. Data collection techniques were carried out using literature review techniques and data analysis using research instruments in the form of data cards. Technical data analysis is carried out in stages: a) identify data, b) analyze data, c) interpret data, and d) conclude. The results show that the moral values contained in the Wawacan Pranata Istri ka Carogé manuscript consist of 1) human morals towards God (9), including praising God, avoiding His prohibitions, and practicing the teachings of the prophet, 2) human morals towards themselves (16), including being honest, being able to control oneself, being responsible for oneself personal, and is simple, 3) human morals towards other humans (20), including having concern for others, respecting and appreciating husbands, 4) human morals towards time (1), namely respecting the time and not wasting time which is characterized by awareness of linear time, and 5) human morals in achieving inner and outer happiness (3), namely the satisfaction and happiness of Dewi Iyar in having Sultan Mahmud as her well-off husband. Apart from introducing culture, this research is intended so that the moral embodiment contained in the Wawacan Pranata Istri ka Carogé text can be used as a moral guideline in actual daily practice, especially for women living their domestic lives.
Kajian Tembang Pagerageungan dalam Wawacan Alit “Geber-Geber Hihid Aing” Karya Tatang Sumarsono: Kajian Struktural dan Etnopedagogi Sidiq, Ridwan; Koswara, Dedi; Darajat, Danan; Nurhuda, Denny Adrian
SAWERIGADING Vol 30, No 2 (2024): Sawerigading, Edisi Desember 2024
Publisher : Balai Bahasa Sulawesi Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/sawer.v30i2.1349

Abstract

This research is motivated by the lack of public knowledge of the lyrics of the Pagerageungan song, the Pagerageungan song is an icon that we must preserve and keep us safe, in this study the researcher examines the Pagerageungan song in wawacan alit. This research uses analytical descriptive method. Data collected through literature study. As for this research, there are thirteen parts of lyrics by Tatang Sumarsono seen from the structure and value of character education consisting of 4 parts of pupuh namely kinanti, asmarandana, sinom and dangdanggula. In terms of physical structure, these lyrics include diction, imagery, concrete words and language that is easy to understand, there are also rajekan words or repetition. In terms of its inner structure, this lyric contains elements of theme, taste, tone and mandate. The theme contained in this lyric dominantly contains the theme of humanity connected with religion. The feeling contained in the lyrics dominantly uses feelings of affection, pain, and worry. The tone contained in these lyrics is educational by reminding readers, and influencing readers to do the things conveyed by the author. The mandate contained in the dominant rumpaka advises that humans continue to cling to Allah and must have a lot of effort and patience. In terms of ethnopedagogics, there are 8 characters education values such as: religious, honest, hard work, creative, independent, curiosity, social care, and responsibility.AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap lirik tembang Pagerageungan, tembang Pagerageungan merupakan satu icon yang harus kita lestarikan dan tetap kita jaga, pada penelitian ini peneliti menelaah tembang Pagerageungan dalam wawacan alit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Data yang dikumpulkan melalui studi pustaka. Adapun dari penelitian ini terdapat terdapat tiga belas bagian lirik karya Tatang Sumarsono dilihat dari struktur dan nilai Pendidikan karakter yang terdiri dari 4 bagian pupuh yaitu kinanti, asmarandana, sinom dan dangdanggula. Dari segi struktur fisik, lirik ini mencakup diksi, imaji, kata kongkrit dan bahasa yang mudah dimengerti, juga terdapat kata rajekan atau pengulangan. Dilihat dari segi struktur batinnya, lirik ini mengandung unsur tema, rasa, nada dan amanat. Tema yang terdapat dalam lirik ini dominan mengandung tema kemanusiaan yang dihubungkan dengan  keagamaan. Rasa yang terdapat dalam lirik dominan menggunakan rasa sayang, sakit, dan hawatir. Nada yang terdapat dalm lirik ini yaitu mendidik dengan cara mengingatkan pembaca, serta mempengaruhi pembaca agar melakukan hal-hal yang disampaikan oleh pengarang. Amanat yang terdapat dalam rumpaka dominan menasehati agar manusia tetap memegang teguh kepada Allah serta harus banyak ihtiar dan sabar. Dari segi etnopedagogik, terdapat 8 nilai pendidikan karakter seperti: religius, jujur, kerja keras, kreatif, mandiri, rasa ingin tahu, peduli sosial, dan tanggung jawab. 
EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK DIGITAL DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA CERITA PENDEK Barliani, Karina; Kuswari, Usep; Koswara, Dedi
Jurnal Semantik Vol 14 No 1 (2025): Volume 14 Number 1, February 2025
Publisher : STKIP Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22460/semantik.v14i1.p1-14

Abstract

Digital comic media is used as learning media that is tested in learning to read short stories. The aim is to test the effectiveness of digital comic media in learning to read short stories. The approach used is quantitative with experimental methods. The research data is the students' ability to read short stories. The research technique is test technique with instruments in the form of test questions. The results showed 1) the ability to read short stories of experimental class students after using digital comic media became 94.29 with very high criteria; 2) the ability to read short stories of control class students after learning without using digital comic media became 81.14 with high criteria; 3) the results of the t-test analysis showed the tcount value of 2.969, the ttable value of 1.691 and sig. (2tailed) is 0.004. The value of tcount> ttable, namely 2.969> 1.691 while the sig value (2tailed) is 0.004 < 0.05. So, it can be concluded that digital comic media effectively improves the ability of students in class XI TKJ SMKN Manonjaya in learning to read short stories.
Model Quantum Writing Dibantu Media Aplikasi Canva dalam Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya Ridwan Sidiq; Usep Kuswari; Dedi Koswara
Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Vol. 11 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Cokroaminoto Palopo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30605/onoma.v11i2.5597

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui adanya perbedaan hasil kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Tasikmalaya menggunakan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva dengan pembelajaran yang tidak menggunakan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva (2) Mengetahui pengaruh model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva pada kemampuan menulis cerita pendek siswa kelas XI SMA Negeri 1 Ciawi Tasikmalaya. Latar belakang adanya penelitian ini yaitu menurunnya motivasi siswa, keterbatasan ide atau materi pada cerita, serta kurangnya kemampuan dalam mengolah cerita. Hal ini menunjukkan perlu adanya eksplorasi dan implementasi pembelajaran inovatif yang bisa meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis cerita pendek. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ciawi Kabupaten Tasikmalaya serta fokus pada kelas IX.9. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode kuasi eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Teknik yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi dan tes (pretest dan posttest). Hasil dari penelitian ini yaitu: 1) Hasil belajar siswa dalam kemampuan menulis cerita pendek sebelum menerapkan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva yaitu rendah dengan rata-rata nilai 52,54; 2) Hasil belajar siswa pada kemampuan menulis cerita pendek setelah penerapan model Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva hasilnya tinggi dengan nilai rata-rata 85,79 3) Berdasar pada uji hipotesis, hasil yang diperoleh yaitu nilai sig. (2-tailed) 0,00 < 0.05, sehingga Ha diterima dan H0 ditolak. Dari hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh model pembelajaran Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva pada kemampuan menulis cerita pendek, dengan terbukti adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar siswa dalam menulis cerita pendek sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran Quantum Writing dibantu media aplikasi Canva.