Claim Missing Document
Check
Articles

PROFIL VEGETASI DATARAN RENDAH KOTA SEMARANG Nana Kariada Tri Martuti; Margareta Rahayuningsih; Satya Budi Nugraha; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
Jurnal Riptek Vol 14, No 2 (2020)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1152.795 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v14i2.102

Abstract

Indonesia is known to the world as a mega biodiversity country because it has vibrantbiodiversity. Semarang has a unique topography starting from the beaches in thecoastal areas, lowlands to hills in the southern region. The different landscapes affectthe biodiversity in Semarang City. This study aims to analyze the distribution of vegetation and create a vegetation profile of Semarang. The results showed that each species' dominant pattern in each growth rate was relatively spread. The ability to controleach species in the community was relatively balanced. The sustainability of speciesdiversity could be maintained. Besides, it is necessary to manage and preserve vegetation types that are quite dominant and have beneficial values in terms of economy,ecology, and even socio-culture in Semarang. They can become a characteristic ofSemarang as the capital of Central Java.
KAJIAN PEMETAAN POTENSI MATA AIR DI KOTA SEMARANG Nana Kariada Tri Martuti; Margareta Rahayuningsih; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
Jurnal Riptek Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.424 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v15i2.130

Abstract

Ketersediaan air merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, karena hal tersebut akan sangat berpengaruh terhadap dinamika ekonomi pada sektor pertanian, perikanan, industri, perdagangan, transportasi, energi, pariwisata, dan lain sebagainya. Keberadaan mata di Kota belum teridentifikasi secara menyeluruh, sehingga belum dapat termanfaatkan dan terawat dengan baik. Oleh karena itu perlu dilakukan pemetaan mata air yang ada beserta potensinya, sehingga dapat dilakukan konservasi untuk menjaga keberlajutannya. Tujuan Penelitian ialah mengidentifikasi dan memetakan potensi serta ancaman mata air di Kota Semarang. Ruang lingkup Kajian Potensi Mata Air ini meliputi seluruh wilayah Kota Semarang yang terfokus pada Kecamatan Gunungpati, Mijen, Banyumanik, dan Candisari. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan deskriprif kuantitatif, di mana pendekatan deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi kondisi dan pemanfaatan sumber mata air di lokasi penelitian. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis spasial, hidrologis,. Hasil penelitian berhasil mengidentifikasi adanya 139 mata air, yang secara umum memiliki kualitas baik, meskipun debitnya relatif rendah. Pemanfaatan sebagian mata air tersebut yang digunakan sebagai sumber air minum dan mencukupi kebutuhan air domestik. Selanjutnya pemanfaatan mata air juga digunakan untuk mendukung kegiatan pertanian. Ancaman mata air di Kota Semarang, perubahan penggunaan lahan, hilangnya vegetasi pelindung dan resapan, pencemaran lingkungan, pembuatan sumur bor di sekitar mata air, erosi dan longsor karena tanah tidak stabil yang mengakibatkan mata air tertutup tanah. 
KAJIAN KELAYAKAN PENERIMA MANFAAT (GAKIN PKH) TERHADAP PROGRAM BANTUAN PEMERINTAH DI KOTA SEMARANG Tsabit Azinar Ahmad; Nana Kariada Tri Martuti; Satya Budi Nugraha; Amidi Amidi; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
Jurnal Riptek Vol 13, No 2 (2019)
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.482 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v13i2.64

Abstract

The Family of Hope Program (PKH) is one of the poverty alleviation programs organized by the Indonesian Ministry of Social Affairs. This conditional social assistance program aims to reduce the burden of spending and increase the income of poor and vulnerable families.  Currently the number of PKH Beneficiary Families (KPM) reaches 25,593 households. In order to make improvements to the PKH program, it is necessary to evaluate the sustainability of the program's usefulness in the future. Therefore this research was conducted to evaluate the feasibility of beneficiary families of government assistance programs (KPM PKH) in Semarang City. Besides aiming to evaluate the suitability of the community / family of beneficiaries (KPM PKH) in Semarang City based on criteria set by the Government, this study also aims to analyze the distribution of the use / utilization of government assistance by KPM PKH in Semarang City. Feasibility Study of Beneficiary Family Benefit Program (KPM PKH) Against Government Assistance Program in Semarang City is carried out using a concurrent mixed strategy. In this strategy the researcher took qualitative and quantitative data at once in a certain time span. The results showed that the district with the highest number of recipients was Semarang Utara District. Meanwhile, Tugu District is the region with the lowest number of beneficiary families. The gradual selection and verification process makes PKH acceptance in Semarang City selectively and on target (fulfilling eligibility criteria). 
PEMANTAUAN SATWA LIAR MENGGUNAKAN CAMERA TRAP DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH Mohammad Ilham Muhyidhin; Margareta Rahayuningsih; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq; M. Nurul Huda Fadli Zaka
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 11 (2023)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Ungaran memiliki potensi keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditetapkan sebagai Alliance for Zero Extinction (AZE) dan Important Bird Area (IBA). Fragmentasi dan penurunan luas hutan di Gunung Ungaran memberikan dampak buruk bagi keanekaragaman hayati, terutama satwa liar di dalamnya. Oleh karena itu, diperlukan pemantauan satwa liar untuk mengetahui kondisi terkini sehingga dapat dilakukan perencanaan kegiatan konservasinya. Penelitian ini bertujuan memantau keberadaan satwa liar menggunakan camera trap di Gunung Ungaran. Kawasan Gunung Ungaran dibagi menjadi 29 Grid-cells dengan luas 2x2 km. Penelitian dilakukan di 3 stasiun pengamatan, yaitu Grid U9, U16, dan U22 dengan periode waktu pengambilan data mulai dari bulan Juli hingga Oktober tahun 2023. Hasil penelitian diperoleh 18 spesies dari 2 kelas, yaitu aves dan mamalia yang masuk dalam 10 Ordo dan 15 Famili. Pada kelas aves terdapat 2 spesies yang dilindungi berdasarkan PerMen LHK Republik Indonesia No. P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 dan 1 spesies dikategorikan endangered berdasarkan IUCN Red list. Kelas mamalia terdapat 4 spesies yang dilindungi berdasarkan PerMen LHK Republik Indonesia No. P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018, 1 spesies dikategorikan critically endangered dan 1 spesies dikategorikan endangered berdasarkan IUCN Red list, dan 1 spesies termasuk dalam Appendix I berdasarkan status perdagangan CITES
MODEL DISTRIBUSI TRENGGILING JAWA (Manis javanica, Desmarest,1822) DI GUNUNG UNGARAN, JAWA TENGAH DENGAN MENGGUNAKAN MAXENT Mochamad Lutfi Mas’ud; Margareta Rahayuningsih; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq; M Nurul Huda Fadli Zaka
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 11 (2023)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gunung Ungaran memiliki kekayaan jenis satwa liar yang tinggi, dan beberapa spesies dilindungi IUCN dan CITES, salah satunya trenggiling Jawa. Trenggiling Jawa merupakan satwa liar yang dilindungi oleh P.106/MENLHK/2018, kategori Critically Endangered (CR) berdasarkan IUCN, serta masuk kedalam kategori Appendix I berdasarkan CITES. Tujuan penelitian ini menganalisis model distribusi trenggiling Jawa di Gunung Ungaran dengan menggunakan Maxent. Metode pada penelitian ini yaitu metode persebaran modeling Maxent yang menggabungkan titik keberadaan suatu spesies yang dihasilkan dari Camera trap dengan variabel lingkungan. Penelitian dilakukan di Gunung Ungaran, Jawa Tengah tepatnya di Hutan Merangan, Hutan Bukit Gentong, dan Hutan Gajahmungkur yang masuk kedalam grid U15,U16,U22,dan U23 yang dilaksanakan mulai dari Tahun 2021 - 2023. Sebanyak 5 titik koordinat camera trap digunakan sebagai data kehadiran, bersama dengan lima jenis variabel lingkungan yang digunakan yaitu Ketinggian, NDVI, Jarak dari desa, Jarak dari sungai,dan Kelerengan,. Hasil analisis pemodelan Maxent menunjukkan permodelan memiliki akurasi yang sangat baik dengan nilai AUC 0.911, kehadiran trenggiling Jawa tertinggi terdapat di daerah U16 (Hutan Gentong). Variabel lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kehadiran trenggiling Jawa yaitu Ketinggian dan NDVI.
ANALISIS JEJAK MAMALIA DI GUNUNG UNGARAN JAWA TENGAH Krissantia Serlin Anjarlina; Margareta Rahayuningsih; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq; M Nurul Huda Fadli Zaka
Prosiding Seminar Nasional Biologi Vol. 11 (2023)
Publisher : Prosiding Seminar Nasional Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran mamalia pada kawasan konservasi sangat penting untuk mendukung ekosistem terutama di Gunung Ungaran. Informasi kekayaan jenis mamalia di kawasan ini masih belum banyak diketahui, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan menganalisis jejak mamalia yang ditemukan di Gunung Ungaran Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode eksplorasi, pengamatan dilakukan dengan cara menjelajahi kawasan grid berukuran 2x2 km tepatnya pada 4 stasiun pengamatan yaitu, grid U9; U15; U16; U22; U23, serta mendata dan menganalisis temuan jejak mamalia. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 5 jenis jejak yang telah teridentifikasi. Berdasarkan analisis jejak, jenis mamalia yang teridentifikasi sebanyak 5 spesies (6 famili), yaitu (1)tapak kaki (footprint); (2)kotoran (feses); (3)cakaran; (4)gesekan; dan (5)bekas makan. Jenis mamalia yang teridentifikasi berdasarkan analisis jejak terdapat 5 spesies dari 6 famili, yaitu: babi hutan (Sus scrofa Linnaeus, 1758), kijang muncak (Muntiacus muntjak Zimmermann, 1780), musang luwak (Paradoxurus hermaphroditus Pallas, 1777), Landak jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823), trenggiling jawa (Manis javanica Dermarest, 1822), dan famili felidae. Jenis jejak mamalia paling banyak ditemui pada grid U16 yang merupakan daerah ekoton yaitu pertemuan antaran habitat hutan sekunder dan perkebunan yang memungkinkan terjadinya efek tepi (edge effects). Pada grid U16 menyediakan sumber pakan yang melimpah serta terdapat koridor satwa yang digunakan mamalia untuk berpindah dari habitat ke habitat lain yang terisolasi.
PEMBELAJARAN MITIGASI BENCANA TANAH LONGSOR DENGAN SIMULASI 3D PADA SISWA SEKOLAH DASAR Wiluyana, Ageng Ihsani; Juhadi, Juhadi; Sanjoto, Tjaturahono Budi; Nur Sidiq, Wahid Akhsin Budi
GEOGRAPHY : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Vol 12, No 2 (2024): SEPTEMBER
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/geography.v12i2.24812

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang mitigasi bencana tanah longsor pada siswa sekolah dasar menggunakan media model simulasi 3D. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang berlokasi di SDN Sadeng 03 di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SDN Sadeng 03, dengan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 5 SDN Sadeng 03. Data dikumpulkan menggunakan teknik angket, tes dan observasi yang kemudian dianalisis menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian didapat hasil sebagai berikut, 1) desain media Model Simulasi 3D Bencana Tanah Longsor tersusun atas tiga tahap yaitu tahap pendefinisian, tahap perancangan dan tahap pembuatan media 2) uji keberterimaan dihasilkan penilaian dari ahli media dihasilkan nilai 74% pada kategori layak dan penilaian  tujuh orang praktisi dihasilkan nilai 88% pada kategori sangat layak. 3) uji efektivitas pada aspek evaluasi pembelajaran dihasilkan nilai N-gain sebesar 0,56 yang dimaknai efektivitas media cukup baik dan pada respon siswa dihasilkan nilai rata-rata 87% yang dimaknai media sangat baik untuk siswa sekolah dasar. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan media diterima dan efektif dalam pembelajaran.Abstract:  This study aims to improve knowledge about landslide disaster mitigation among elementary school students using 3D simulation model media. This research used quantitative approach located at SDN Sadeng 03 in Gunungpati Sub-district, Semarang City. The population in this study were students in SDN Sadeng 03, with the sample used in this study were 5th grade students of SDN Sadeng 03. Data were collected using questionnaire, test and observation techniques which were then analyzed using quantitative descriptive analysis. Based on the results of the study, the following results were obtained, 1) the media design of the 3D Simulation Model of Landslide Disaster is composed of three stages, namely the defining stage, the design stage and the media manufacturing stage 2) the acceptance test resulted in an assessment from media experts resulting in a value of 74% in the feasible category and an assessment of seven practitioners resulting in a value of 88% in the very feasible category. 3) the effectiveness test in the aspect of learning evaluation is very important. 3) effectiveness test in the aspect of learning evaluation resulted in an N-gain value of 0.56 which is interpreted as the effectiveness of the media is quite good and in student responses an average value of 87% which is interpreted as very good media for elementary school students. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the media is acceptable and effective in learning.
Bioconcentration of Heavy Metals in Milkfish Reared in Stick-Net Pens System: Implications for Open Water Environmental Contamination and Food Safety Martuti, Nana Kariada Tri; Falisah, Dwi Fiska; Sidiq, Wahid Akhsin Budi Nur; Melati, Inaya Sari; Mutiatari, Dhita Pracisca; Nayam, Nasir
Biosaintifika: Journal of Biology & Biology Education Vol. 16 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/biosaintifika.v15i1.3501

Abstract

The coast of Tanjung Mas, Semarang City, is an industrial area used by the community to cultivate milkfish using stick-net pens. Furthermore, heavy metal contamination such as Cr, Cd, Cu, and Pb potentially disrupts milkfish meat's growth, quality, and safety. This study aims to determine heavy metals concentration in the waters and milkfish meat in stick-net pens cultivation in Tanjung Mas, Semarang City. The study was conducted using exploration, with five observation sites representing household waste disposal flow, industrial discharge, open sea, and intermediate areas. The observation sites were selected based on the milkfish cultivation activity. The sample and data, including water, milkfish, and environmental factors (temperature, pH, salinity, water current, and dissolved oxygen), were collected three times every two weeks. The heavy metals were detected using Atomic Absorption Spectrometry (AAS). The highest heavy metal concentration is Cr, which ranges from 1.70 ± 0.32 ppm to 2.36 ± 0.63 ppm in milkfish and 2.77 ± 0.65 ppm to 3.05 ± 0.58 ppm in the environment. The heavy metals contamination in Semarang City’s water areas is still relatively low and has no impact on milkfish growth. Industrial waste, mainly heavy metals, potentially threatens the stick-net pens cultivation model developed by the community in Semarang City. This study can be used as an input for mitigation and adaptive action in anticipating future environmental changes and maintaining their business sustainability.
Efektivitas Penggunaan Media Sosial Instagram dalam Pembelajaran Geografi Materi Dinamika Kependudukan Siswa Kelas XI IPS di SMA N 1 Kurik Kabupaten Merauke Roisyah Budiati; Aprillia Findayani; Apik Budi Santoso; Wahid Akhsin Budi Nur Sidiq
Journal of Edugeography Vol. 12 No. 2 (2024): VOL 12 NO 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/knyatt73

Abstract

Materi pembelajaran geografi sangatlah membutuhkan peranan media pembelajaran sebagai alat untuk mewakili fenomena yang dikaji. Dalam proses pembelajaran geografi siswa dituntut untuk dapat mengimplementasikan keterampilan geografi. Sebagian besar siswa di SMA N 1 tidak memenuhi KKM hasil belajar dan keterampilan geografi. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik generasi z, media tersebut adalah instagram. Tujuan penelitian (1) mengetahui bagaimana pelaksanaan penggunaan media sosial instagram terhadap hasil belajar peserta didik (2) menganalisis efektivitas pembelajaran dengan menggunakan media sosial instagram terhadap keterampilan geografi siswa. Pendekatan yang digunakan yaitu kuantitatif dengan desain one group pretest-posttest. Sampel penelitian adalah XI IPS 1, penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan observasi, angket, tes, dan dokumentasi.  Hasil penelitian adanya peningkatan rata-rata skor pretest dan postest dari keterampilan geografi siswa yang awalnya memperoleh skor 50% menjadi 75,4% dengan kriteria rata-rata tuntas. Sedangkan untuk hasil belajar siswa yang awalnya rata-rata 62 menjadi 78 dengan persentase hasil belajar siswa yang awalnya hanya hanya 36% menjadi 80,5% jumlah siswa yang tuntas. Berdasarkan hasil angket siswa memperoleh hasil 86,1% hasil angket ini tergolong sangat efektif. Tingkat efektivitas media pembelajaran instagram terhadap keterampilan geografi siswa setelah dilakukan uji n-gain memperoleh hasil 0.5406 dan hasil belajar 0.4366 sehingga hasil uji n-gain score keduanya termasuk dalam kategori tingkat keefektivan media adalah sedang.
Analisis Banjir Genangan di Kawasan Tembalang dan Sekitarnya Sidiq, Wahid Akhsin Budi Nur; Hanafi, Fahrudin; Priakusuma, Dwi; Haruman, Willar; Sumarso, Muhammad Yunan; Setyowati, Nanik
Jurnal Riptek Vol 16, No 2 (2022)
Publisher : Badan Riset dan Inovasi Daerah Kota Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (766.444 KB) | DOI: 10.35475/riptek.v16i2.159

Abstract

Semarang City has a low and flat topography in several areas so that it has a high risk of inundation during the rainy season with a spatial distribution in the city center area. In 2022 inundation floods have inundated 877.66 hectares, one of which is in the Tembalang area and its surroundings with a height of around 275 MDPL which occurred in 20 locations with an area of around 33.62 hectares, where the area is the downstream part of the Babon Watershed. The results of the analysis of rain in the Babon watershed area for 20 years show that it is relatively stable, not too much variation, where the results of calculating the rational flood discharge for 2022 with a return period of 2 years are around 25.80 m³/s. Furthermore, the morphometric analysis of the watershed shows that the shape of the Babon watershed is relatively elongated with a circularity ratio <0.50, the density index of the river is 0.25 – 10 km/km² which is in the medium density category with a relatively long Time Concentration (TC) of around 3.2 hours so that it is less thus impacting flooding downstream. The Babon watershed runoff coefficient is affected by land cover conditions, where the interpretation results show that there was a change in land cover from 2002 – 2022 for the area of built-up land which increased by 708.44 hectares and the vegetation area decreased by 486.77 hectares. Analysis of channel capacity shows that there is potential for overflow from existing channels in 7 sub-watersheds which will result in inundation. The conclusion of this study shows that rainfall over the past 20 years has been relatively stable and the morphometry of the watershed has not had much impact on downstream flooding, the main river capacity of the Babon DAS is still sufficient to accommodate the planned flood discharge with a return period of 25 years. So that inundation that occurs is more caused by changes in land cover and drainage capacity in the downstream. 
Co-Authors Abdul Jabbar Abdul Jabbar Agus Ananto Widodo, Agus Ananto Amalia, Venny Amalia, Venny Amidi Amidi Ananto Aji, Ananto Andi Irwan Benardi, Andi Irwan Andin Irsadi Apik Budi Santoso Aprillia Findayani Apristiai, Lelu Dina Budiansyah, Dadan Dewi Liesnoor Setyowati Dhoni Hartanto DIMAS WICAKSONO Ditha Prasisca Mutiatari Etty Soesilowati Eva Banowati Fahrudin Hanafi, Fahrudin Falisah, Dwi Fiska Fauziyah, Nur Laily Fredy Hermanto, Fredy Fulia Aji Gustaman, Fulia Aji HARIYANTO HARIYANTO Haruman, Willar Isti Hidayah Juhadi Juhadi Juhadi Juhadi Khair, Amar Sharaf Eldin Krissantia Serlin Anjarlina M Nurul Huda Fadli Zaka M. Nurul Huda Fadli Zaka Maharanti, Luxiant Rizqika Putri Mahmud, Arif Khoir Margareta Rahayuningsih Nugroho Edi K Melati, Inaya Sari Mochamad Lutfi Mas’ud Mohammad Ilham Muhyidhin Mutiatari, Dhita Pracisca Mutiatari, Dhita Prasisca Nana Kariada Trimartuti Nanik Setyowati Nayam, Nasir Nur Kusuma Dewi Pradika Adi Wijayanto Priakusuma, Dwi Purnomo Adi Saputro Purwaningsih, Iis Purwaningsih, Widya Purwaningsih, Widya Rachmasari, Danvie Rahayu, Rr. Sri Ratna Rahma Hayati Ramadhan, Dani Ridwan, Arifin Rohmah, Arifah Nor Roisyah Budiati Saptono Putro Satya Budi Nugraha Somantri, Dadang Sri Mulyani Endang Susilowati, Sri Mulyani Endang Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sriyanto Sucihatiningsih Dian Wisika Prajanti Sumarso, Muhammad Yunan Tjaturahono Budi Sanjoto Tjaturahono Budi Sanjoto Tjaturahono Budi Sanjoto Toriqo Gusniar Ramadhan Trimartuti, Nana Kariada Tsabit Azinar Ahmad WAHYU SETYANINGSIH Wiluyana, Ageng Ihsani Zulfikar Ardiansyah Fajri