Claim Missing Document
Check
Articles

AKTIVASI SUB SEKTOR EKONOMI KREATIF DI KOTA BANDUNG Ria Arifianti; Mohammad Benny Alexandri
AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan Vol 2, No 3 (2017): AdBispreneur : Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausa
Publisher : Departemen Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.414 KB) | DOI: 10.24198/adbispreneur.v2i3.16488

Abstract

ABSTRACT                Creative Economy will be the world economic trend in the next few years. Stagnation of economic growth and environmental degradation is increasingly alarming, encouraging the whole world to put forward the creativity in economic life that maximizes the added value of a product of goods and services in the framework of the sustainability of human life and civilization. The research method used is a qualitative method of research procedures that produce descriptive data in the form of written words or oral from the people and behavior that can be observed. With the explorative approach that is digging more detailed description.The result of the research is the formulation of creative economic activation for Bandung based on the requirement by UNESCO. The selection of activation of the creative economy sub-sector, it was found that the first scenario was the most proportional. Furthermore, the first government of Bandung City to develop more extensive network of creative industries to the kecamatan or kelurahan. Second, improve activation of low value, with the training on activation Keywords :Economics, creative, activation.   ABSTRAKEkonomi Kreatif akan menjadi trend ekonomi dunia dalam beberapa tahun mendatang.   Stagnasi pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, mendorong seluruh dunia untuk lebih mengedepankan kreativitas dalam berkehidupan ekonomi yang memaksimalkan nilai tambah dari suatu produk barang dan jasa dalam rangka keberlanjutan kehidupan dan peradaban manusia. Metode penelitian yang digunakan adalah metoda kualitatif yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati .Dengan pendekatan eksploratif yaitu menggali keterangan lebih rinci. Hasil penelitian adalah perumusan aktivasi ekonomi kreatif untuk Kota Bandung berdasarkan yang disyaratkan oleh UNESCO. Pemilihan aktivasi sub sektor ekonomi kreatif, maka ditemukan bahwa skenario yang pertama  adalah yang paling proporsional. Selanjutnya, pertama pemerintah Kota Bandung mengembangkan lebih luas jaringan industri kreatifnya ke kecamatan atau kelurahan. Kedua, memperbaiki aktivasi yang bernilai rendah, dengan adanya pelatihan tentang aktivasi Kata Kunci : Ekonomi,  kreatif, aktivasi.   
MEMBANGUN KEMANDIRIAN PANGAN DARI RUMAH R. Dudy Heryadi; Mohammad Benny Alexandri; Deasy Silvya Sari
Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat Vol 2, No 1 (2021): Sawala : Jurnal pengabdian Masyarakat Pembangunan Sosial, Desa dan Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/sawala.v2i1.29958

Abstract

Social Distancing sebagai upaya memutus pandemi Covid-19 menuntut masyarakat untuk menjaga supply bahan makanan sebagai upaya bertahan hidup. Kemandirian pangan secara sederhana dapat dimulai dari rumah dengan membudidayakan tanaman dan ikan dengan menggunakan berbagai metode dan media tanam, mulai dari media tanah dan metode non tanah seperti hidroponik dan akuaponik. Metode yang dilakukan dalam kegiatan ini adalah eksperimen. Hasil eksperimen memperlihatkan bahwa pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk budidaya tanaman (sayuran) dan ikan. Dengan melihat potensi derah sendiri, kemandirian pangan dapat pula dilakukan dengan memanfaatkan produk tetangga seperti susu kambing yang dapat diolah menjadi kefir dan keju.
Aktor Politik dan Kolaborasi Quadruple Helix dalam Pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan Diki Suherman; Yogi Suprayogi Sugandi; Mohammad Benny Alexandri
Politicon : Jurnal Ilmu Politik Vol 3, No 1 (2021): Politicon : Jurnal Ilmu Politik
Publisher : UIN Sunan Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/politicon.v3i1.11197

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kolaborasi Quadruple Helix dalam pembentukan Daerah Otonomi Baru Kabupaten Garut Selatan, mengingat pembentukan kabupaten tersebut sudah sangat lama berusaha dibentuk namun kenyataannya hingga kini belum disahkan. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan model interactive yang terdiri dari reduksi data, display data dan pemaparan hasil kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa terdapat aktor-aktor yang berkolaborasi secara Quadruple Helix untuk mendukung Pembentukan Daerah Otonomi Baru Garut Selatan, yang memiliki peran yang berbeda dalam mencapai tujuan yang sama untuk membantu mendukung pembentukan Kabupaten Garut Selatan. Penelitian kolaborasi Quadruple Helix ini dilihat dari 4 aktor politik yang memiliki kekuasaan dan pengaruh paling signifikan terhadap proses pembentukan kabupaten ini. Aktor yang dimaksud yaitu dari kalangan akademisi Garut Selatan (academian), Pelaku Usaha di Garut Selatan (businessmen), Tokoh masyarakat/Presidium masyarakat Garut Selatan (civil society) dan Pemerintah Kabupaten Garut dan Provinsi Jawa Barat (government). Rekomendasi dalam penelitian ini adalah Pemerintah Pusat sebagai pemangku kebijakan tertinggi memasukkan pembahasan pembentukan Daerah Otonomi Baru sebagai agenda kebijakan yang diprioritaskan untuk membantu menjalankan kewenangan pusat dalam melakukan pembangunan dan penyelenggaraan pemerintahan daerah. 
Sosialisasi Pengenalan Revolusi Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT) bagi Siswa SMAN 1 Cicalengka, Jawa Barat, Indonesia Deasy Silvya Sari; Dudy Heryadi; Mohammad Benny Alexandri
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2, No 2 (2019): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/kumawula.v2i2.24391

Abstract

Artikel ini bertujuan memaparkan kegiatan pengabdian pada masyarakat (PPM) yang terinterasi dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM) Universitas Padjadjaran dalam semester ganjil 2019 di SMAN 1 Cicalengka berupa sosialisasi mengenai pengenalan Revolusi Industri 4.0 dan Internet of Things (IoT). Metode yang dilakukan adalah eksperimen dengan mengajak para siswa untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan sosialisasi. Selain mendengarkan materi sosialisasi, para siswa melakukan simulasi mengenai keterampilan-keterampilan sederhana terkait IoT. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan bahwa siswa SMAN 1 Cicalengka telah mengetahui mengenai Revolusi Industri 4.0 dan tantangan yang akan dihadapi. Internet of Things (IoT) yang diperkenalkan adalah artificial intelligence (AI), esport, dan Youtube.
PEMETAAN AKTIVASI BISNIS KREATIF DI KECAMATAN ANDIR Ria Arifianti; Mohammad Benny Alexandri; Lina Auliana
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 1, No 2 (2018): Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.341 KB) | DOI: 10.24198/kumawula.v1i2.19929

Abstract

Kreatif merupakan  komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi, penyediaan lapangan kerja, perdangangan dan inovasi.  Stagnasi pertumbuhan ekonomi dan degradasi lingkungan yang semakin mengkhawatirkan, mendorong seluruh dunia untuk lebih mengedepankan kreativitas dalam berkehidupan ekonomi yang memaksimalkan nilai tambah dari suatu produk barang dan jasa dalam rangka keberlanjutan kehidupan dan peradaban manusia. Untuk itu diperlukan kontruksi terpadu terhadap indikator-indikator  sub ekonomi tersebut.Oleh karena itu diperlukan sosialisasi kepada masyarakat dengan melakukan pengabdian kepada masyarakat. PKM ini mencoba membuat kontruksi terpadu terhadap indikator-indikator sub sektor ekonomi Kota Bandung sebagai Kota Kreatif dengan cara memadukan indikator yang digunakan di Kota lain di dunia dengan indikator aktivasi sub sektor ekonomi kreativitas Kota Bandung yang sudah ada.Metode pengabdian pada masyarakat adalah workhop atau lokakarya. Pertama dilakukan pembekalan terlebih dahulu dengan materi yang telah ada. Kedua, diberikan Pelatihan Aktivasi Bisnis oleh Dosen FISIP UNPAD. Ketiga, evaluasi.Hasil yang didapat adalah pertama, peserta mampu menyusun standar aktivasi bisnis, Kedua, Adanya kesadaran masyarakat  mengetahui dan meningkatkan kinerja bisnis Ketiga, Peserta dapat mengukur dan menjelaskan aktivasi bisnis. Keempat, Peserta dapat update Aktivasi Bisnis di lingkungannya. Saran yang diberikan adalah adanya sarana untuk mengaplikasikan kegiatan tentang aktivasi bisnis di kecamatan khususnya kecamatan Andir. Creative is an important component in economic growth, providing employment, trade and innovation. The increasingly alarming stagnation of economic growth and environmental degradation, encourages the whole world to prioritize creativity in economic life that maximizes the added value of a product of goods and services in the context of the sustainability of human life and civilization. For this reason, integrated construction of these sub-economic indicators is needed.               Therefore, socialization is needed for the community by doing community service. This pengambidan to the community tries to make integrated construction of the indicators of the economic sub-sector of the city of Bandung as a Creative City by integrating indicators used in other cities in the world with indicators of the activation of the existing Bandung City economic sub-sector of creativity.               The community service method is a workhop or workshop. First carried out debriefing first with existing material. Second, given Business, Third, Workshop and Evaluation Mapping and.            The results obtained were first, conducting debriefing activities. Second, the mapping was carried out in 6 sub-districts, Third, Workshop and evaluation. Evaluation was obtained as follows: participants were able to develop business activation standards. Second, the existence of public awareness to know and improve business performance. Third, Participants can measure and explain business activation. Fourth, Participants can update Business Activation in their environment. 
The Expansion of the New Autonomous Region of South Garut Regency as an Alternative to Realize the Effectiveness of Public Services Diki Suherman; Yogi Suprayogi Sugandi; Mohammad Benny Alexandri
Jurnal Manajemen Pelayanan Publik Vol 4, No 2 (2021): Jurnal Manajemen Pelayanan Publik
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jmpp.v4i2.31362

Abstract

The existence of regional autonomy, one of which is trying to provide the best quality service and helping the welfare of local communities with regional capabilities in managing their own regions. But in reality, regional autonomy does not provide equitable publik services, this is because Garut Regency has a large area and a large population and is not balanced with the capacity and resources of the local government in serving the community. The purpose of this study is to determine the expansion of the New Autonomous Region of South Garut Regency as an alternative to realizing the effectiveness of publik services. The method in this research uses a descriptive qualitative approach, collecting data through interviews. Interactive model of data analysis techniques consisting of data reduction, data presentation and increasing conclusions. The results of this study are the division of South Garut Regency is an appropriate and fast alternative as an effort to provide effective and optimal publik services in overcoming development disparities. The conclusion of this study in terms of speed, the expansion of South Garut Regency can help accelerate the services provided by the local government with the support of adequate human resources and infrastructure. In terms of accuracy it helps in providing services that reach all corners of the village and on targeted budget allocations. In terms of convenience when it makes it easier to serve the community because of the government offices that are close to access that is accessible to the community. In terms of justice, the large population is balanced with the number of government agencies / offices in the South Garut region.
Policy Advocacy Network in Support of the Expansion of the New South Garut Autonomous Region Diki Suherman; Yogi Suprayogi Sugandi; Mohammad Benny Alexandri
Policy & Governance Review Vol 5 No 2 (2021): May
Publisher : Indonesian Association for Public Administration

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30589/pgr.v5i2.389

Abstract

The purpose of this study was to determine the policy advocacy network in support of the expansion of the new South Garut autonomous region. The method used in this study used a qualitative descriptive approach. The technique of collecting data through interviews and documentation, informants were selected based on purposive sampling and snowball. The data analysis technique used is an interactive analysis model including data reduction, data presentation (display) and drawing conclusions. The results of this study are that the Policy Advocacy Network in supporting the expansion of the New South Garut Autonomous Region, has so far made efforts to support the expansion with their respective roles. Both from South Garut academics, South Garut community leaders, especially the expansion presidium who are representatives of the South Garut community and the Garut district government itself as policy makers at the district / city level. The three actors of course network with each other to support the division of South Garut into a new district in West Java, through procedures that are regulated in accordance with the applicable laws and regulations in establishing a new autonomous region.
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM KELUARGA HARAPAN DI KECAMATAN CAKUNG JAKARTA TIMUR TAHUN 2019 Mohammad Benny Alexandri
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i2.3275

Abstract

Kemiskinan menjadi fenomena yang dialami setiap negara termasuk Indonesia, Telah banyak upaya untuk mengatasi kemiskian yang dilakukan oleh pemerintah dari rezim ke rezim. Berbagai kebijkan terkait pengentasan kemiskinan telah banyak dilakukan, Salah satu kebijakan yang dilakukan yaitu melalui Program Keluarga Harapan (PKH), yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup Keluarga Sangat Miskin (KSM) dengan syarat mengakses layanan kesehatan dan pendidikan tertentu yang telah ditetapkan bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM). Metodologi yang digunakan adalah gabungan dari metode analisis dengan mengkaji berbagai dokumen, peraturan dan hasil studi terdahulu mengenai kebijakan Program Keluarga Harapan. Hasil analisa dari 6 Dimensi Evaluasi Kebijakan,  menunjukkan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) khususnya di Kecamatan Cakung Jakarta Timur  dinilai telah cukup berhasil dan efektif sebagai salah satu upaya dalam pengentasan kemiskinan, meskipun masih banyak dalam hal yang harus diperbaiki dari mekanisme pelaksanaannya
ANALISIS SWOT STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN DI KOTA BANDUNG Eka Nurcahya; Mohammad Benny Alexandri
Moderat: Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan Vol 6, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/moderat.v6i2.3354

Abstract

 Bagaimanakah strategi penanggulangan kemiskinan yang dilakukan di Kota Bandung apabila dianalisis berdasarkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) agar mampu kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman menjangkau seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang tinggal di daerah di Kota Bandung? Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemerintah menyadari bahwa intinya bukan soal besar kecilnya tetapi bagaimana cara menanggulangi orang miskin adalah lebih penting. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah Pemerintah Kota Bandung telah menyiapkan berbagai program, misalnya bidang pendidikan, pekerjaan, layanan perumahan, partisipasi masyarakat. Pemahaman masyarakat yang masih rendah mengenai hak mereka untuk memperoleh penghidupan yang layak. Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (SPKD) telah menjadi acuan bagi pemerintah dalam menyusun Peraturan Daerah (PERDA), aplikasinya perlu pengawasan dan disusun program yang lebih praktis.
Analisis peluang bisnis jasa fotografi ”garis photography” dengan business model canvas dan analisis swot Heru Bangkit Sanjaya; Danias Rahmanita Ruslan; Suci Rahma Sundari; Marsha Aulia Hakim; Mohammad Benny Alexandri
KINERJA Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Economics and Business Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29264/jkin.v17i2.7429

Abstract

Perkembangan bisnis/usaha di sector Fotografi dari tahun ketahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, per tahun 2016 presentase usaha kreatif di sector fotografi adalah sebesar 0,45 persen, dan angka tersebut masih akan meningkat ditahun-tahun berikutnya. Banyak dari photographer-photographer di Indonesia merasa tertarik untuk membangun bisnis/usaha di sector fotografi, karena melihat peluang yang cukup besar,  namun diluar hal itu, para pengusaha harus tetap memperhatikan target pasar dan strategi bisnis mereka, salah satu cara untuk  mengetahui hal tersebut yaitu dengan pemodelan bisnis dengan Business Model Canvas dan melakukan analisis SWOT untuk mengetahui pengaruh-pengaruh dari factor internal maupun eksternal perusahaan.
Co-Authors Adriansyah Adriansyah Agus Taryana Agus Taryana Ahmad Dzikriyansah Ahmad Hadi Amiruddin Amiruddin Arianis Chan Asep Hegantara Asep Subrata Asep Suryadi Aulia Hakim, Marsha Awang Setiawan Beni Gunadi Budiman Rusli Budiman Rusli Candradewini Candradewini Candradewini Candradewini Chandra P Cosvi Hardinata Danias Rahmanita Ruslan Deasy Silvya Sari Devi Melisa Damiri Devi Melisa Damiri, Devi Melisa Dian Fordian Diani Utami Nafisah Diki Suherman Dimas Taupik Hidayat Dini Noviani Dudi Ahmad Wardiana Dzikriyansah, Ahmad Eka Nurcahya Eka Purbaseta Eko Bayu Nugroho Eko Sunaryo Ema Fauziyah Enung Khusufmawati Erna Maulina Eva Nopalina Panjaitan Evi Rosmauli Manurung Farisadri Fauzan Friska Prastya Harlis Hamid, Muhammad Nawal Heru Bangkit Sanjaya Heru Nurasa Herwan Abdul Muhyi Hidayat, Dimas Taupik Hutagalung, Jeriko N.J. Ida Widianingsih Idris, Sofyan Kaenong, Hamiduddin Arief Keilan Rezkia Mumtaazah Kesuma, T Meldi Laksono Trisnantoro Lina Auliana M. Nur Hidayah Wiradika Mahdani Ibrahim Margo Purnomo Marsha Aulia Hakim Mas Halimah Mas Rasmini Meita Pragiwani Meita Pragiwani Muhammad Adam, Muhammad Muhammad Donie Aulia Muhammad Rizal Mukhlis Yunus Nadhirah Fahrani Nadya Allyssia Putri Nenden Kostini Nisrina Thufailah Novia Elva Leni Nurcahya, Eka Nurdin, Tubagus Asep P, Chandra Pragiwani, Meita Pratiwi, Raenita R. Anang Muftiadi R. Dudy Heryadi R. Ira Irawati R. Widya Setiabudi Sumadinata R. Widya Setiabudi Sumadinata Raden Marsha Aulia Hakim Radhi, Fahrul Ratih Purbasari Ratna Meisa Dai Ria Arifianti Rochmat Bahtiar Ruslan Ruslan Rusli Baijuri Silvianadewi, Silvia Slamet Usman Ismanto Suci Rahma Sundari Suhal Kusairi Sukirman Sukirman Sumadinata, Widya Supriyanto Supriyanto Suryanto Suryanto Suwandi, Imam Tribowo Rachmat Fauzan Tuzahro, Fatimah Ulima Nathania Tamba, Devina Umi Narimawati Wendy Merdekawan Widya Setiabudhi Wiradika, M. Nur Hidayah Yayan Nuryanto Yogi Suprayogi Sugandi Zeis Zultaqawa Zeis Zultaqawa Zultaqawa, Zeis