This study explores the lives of women who work as silk worm (Tubifex sp.) collectors in Batipuh Panjang Subdistrict, Padang City. Although this occupation is often viewed negatively by society due to its association with waste, dirt, and unsanitary conditions, for the women involved, it serves as a crucial source of household income. The research aims to describe both the socio-economic background of these workers and the daily work patterns they follow. A descriptive qualitative approach was employed, using literature review, participant observation, in-depth interviews, and documentation as data collection techniques. Informants were selected through purposive sampling, consisting of seven women collectors as key informants, and their family members and neighbors as supporting informants. The findings reveal that the main factors driving women to pursue this work include economic necessity, limited educational background, and social influence from their environment. Their work patterns typically involve balancing domestic responsibilities with river-based worm collection, followed by sorting, selling, and income management. The study highlights the dual and significant role of women in sustaining household economies, and illustrates how they adapt socially within the constraints of informal labor markets.Abstrak: Penelitian ini mengkaji kehidupan perempuan yang bekerja sebagai pencari cacing sutra di Kelurahan Batipuh Panjang, Kota Padang. Profesi ini kerap dipandang rendah oleh masyarakat karena berhubungan dengan limbah, sampah, dan lingkungan kerja yang dianggap kotor. Namun, bagi para perempuan yang menjalani pekerjaan ini, cacing sutra justru menjadi sumber penghidupan utama yang menopang ekonomi rumah tangga. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan latar belakang sosial ekonomi para pekerja serta pola kerja yang mereka jalani dalam keseharian. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa studi pustaka, observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Informan dipilih menggunakan teknik purposive sampling dan terdiri atas tujuh perempuan pencari cacing sutra sebagai informan kunci, serta anggota keluarga dan lingkungan sekitar sebagai informan pendukung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa alasan utama perempuan bekerja mencari cacing sutra adalah tekanan ekonomi, rendahnya tingkat pendidikan, serta pengaruh sosial dari lingkungan sekitar. Pola kerja mereka umumnya melibatkan pembagian waktu antara aktivitas domestik dan pencarian cacing di sungai, serta pengelolaan hasil tangkapan untuk dijual dan diolah lebih lanjut. Temuan ini mengungkapkan bahwa perempuan memiliki peran ganda dan signifikan dalam ekonomi keluarga, serta menunjukkan bentuk adaptasi sosial dalam menghadapi keterbatasan peluang kerja di sektor formal.