Claim Missing Document
Check
Articles

Analisis Kemampuan Literasi Statistis Siswa Madrasah Tsanawiyah dalam Materi Statistika Maryati, Iyam; Priatna, Nanang
Jurnal Pendidikan Matematika IKIP Veteran Semarang Vol 2 No 2 (2018): Journal of Medives : Journal of Mathematics Education IKIP Veteran Semarang
Publisher : Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Veteran Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31331/medives.v2i2.640

Abstract

Rendahnya Kemampuan literasi statistis pada siswa menengah pertama merupakan fokus masalah dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini untuk menganalisis kemampuan literasi statistis siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2016/2017 kelas VIII dalam materi statistika khususnya yang berkaitan dengan bahasan penyebaran data dan pemusatan data berdasarkan indikator-indikator kemampuan literasi statistis ditinjau dari membaca data statistika, memahami konsep statistika, mengkomunikasikan proses pengolahan data statistika, dan mempresentasikan hasil pengolahan data statistika. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dengan bentuk studi kasus. Subyek dalam penelitian ini berjumlah 35 orang siswa. Hasil analisis data menunjukkan kemampuan siswa dalam membaca data statistika yang diberikan dalam bentuk tabel, diagram dan grafik sebesar 35%, kemampuan siswa dalam memahami konsep sebesar 32%, kemampuan siswa dalam mengkomunikasikan proses pengolahan data sebesar 30%, serta kemmapuan siswa dalam mempresentasikan hasil pengolahan data sebesar 28%. Adapun kesimpulan dari analisis tersebut dapat dikategorikan rendah karena masih berada di bawah kriteria ketuntasan minimum. Kata kunci: literasi statistis ABSTRACT The low statistical literacy ability of junior high school students is the focus of the problem from this study. The purpose of this study is to analyze the ability of students statistical literacy on Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Garut 2016/2017 grade VIII in statistics topics especially related to the discussion of data dispersion and central tendency based on indicators of statistical literacy ability in terms of reading statistical data, understand the concept of statistics, communicating the process of statistical data processing, and presenting the results of data processing statistics. The research method used is a qualitative descriptive method with a case study. Subjects in this study amounted to 35 students. The data analysis showed that students ability in reading statistical data given in the form of tables, diagrams, and graphs is on 35%, students ability in understanding the concept is on 32%, students ability in communicating data processing process is on 30%, and students ability in presenting then processing result data is on 28%. The conclusions of the analysis can be categorized as low because it is still below the criteria of mastery learning Keywords: statistical literacy
ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI STATISTIS DALAM MATERI VARIABILITAS Maryati, Iyam
RANGE: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1 (2021): RANGE Juli 2021
Publisher : Pendidikan Matematika UNIMOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jpm.v3i1.1149

Abstract

Abstrak Artikel ini memuat penelitian mengenai kemampuan literasi statistis dalam materi variabilitas. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan kemampuan literasi statistis dalam materi variabilitas baik secara umum ditinjau dari hasil akhir kemampuan literasi statistis mahasiswa maupun secara khusus ditinjau dari setiap indikator dengan tiga kategori kemampuan literasi statistis mahasiswa yaitu tinggi, sedang, dan rendah. Subyek penelitian melibatkan 67 orang mahasiswa calon guru pendidikan matematika. metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu studi kualitatif secara deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan instrumen tes uraian dan wawancara. Tehnik analisis data dengan tehnik Miles and Hubberman. Hasil penelitian menunjukkan kemampuan literasi statistis mahasiswa pada kategori tinggi mampu menyelesaikan semua permasalahan yang disajikan dengan memahami data, menginterprestasikan data, dan mengkomunikasikan data dengan tepat. Mahasiswa kategori sedang menunjukkan kemampuan literasi statistis dalam indikator memahami data hanya terdapat pada soal nomor 1, menginterprestasikan data mengkomunikasikan data sudah dapat melakukannya dengan tepat. Sedangkan untuk mahasiswa kategori kemampuan rendah masih belum mampu memahami data, menginterprestasikan data, dan mengkomunikasikan data sehingga banyak melakukan kesalahan. Peneliti menyarankan agar penelitian selanjutnya memperhatikan model pembelajaran dalam perkuliahan statistika deskriptif untuk meningkatkan kemampuan literasi statistis.
PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENINGKATAN KEMAMPUAN LITERASI STATISTIS SISWA Iyam Maryati
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 10, No 3 (2021)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.054 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v10i3.3779

Abstract

Literasi statistis adalah bagian dari literasi digital yang sangat penting dimiliki oleh siswa dalam era informasi ini. Strategi dalam meningkatkan kemampuan literasi statistis ini salah satunya dengan pengembangan pembelajaran menggunakan modul yang didesain untuk mengembangkan kemampuan literasi statistis. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul statistika untuk mengembangkan kemampuan literasi statistis siswa Madrasah Tsanawiyah/ MTs dan Sekolah Menengah Pertama/SMP yang valid, praktis, dan efektif. Metode penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research & Development). Dengan   menggunakan model pengembangan 4D (Define, Design, Develop, Dessiminate). Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII di salah satu MTs di Kabupaten Garut. Instrumen yang digunakan terdiri dari lembar validasi yang diisi oleh ahli bidang pendidikan matematika, lembar penilaian kepraktisan siswa, dan tes hasil belajar dengan soal literasi statistis. Kualitas modul yang dikembangkan ditinjau dari aspek kevalidan, aspek kepraktisan dan aspek keefektifan. Adapun hasil dari penelitian ini adalah modul termasuk kategori valid, dengan nilai kepraktisan termasuk kategori tinggi. Aspek efektifitas berdasarkan tes hasil belajar dengan soal literasi statistis mengalami peningkatan ditinjau dari hasil pretest dan posttest. Demikian juga dengan hasil pengembangan dalam penelitian ini adalah produk modul pembelajaran statistika yang valid, praktis dan efektif dan layak digunakan untuk siswa MTs/ SMP. Kontribusi dari penelitian ini adalah modul ini dapat digunakan dalam pembelajaran matematika dalam materi statistika.Abstract Statistical literacy is a part of digital literacy which is very important for students in this information age. One of the strategies to improve statistical literacy skills is the development of learning using modules designed to develop statistical literacy skills. This study aims to develop a statistical module to develop valid, practical, and effective statistical literacy skills for students at Madrasah Tsanawiyah/MTs (Junior Islamic Schools) and Sekolah Menengah Pertama/ SMP (Junior High Schools). This research method is a research development (Research & Development). By using the 4D development model (Define, Design, Develop, Disseminate). The data analysis technique used is descriptive qualitative analysis The research subjects were students of class VIII at one of the MTs in Garut Regency. The instruments used consisted of validation sheets filled in by experts in the field of mathematics education, student practicality assessment sheets, and learning outcomes tests with statistical literacy questions. The quality of the developed modules is viewed from the aspects of validity, aspects of practicality and aspects of effectiveness. The result of this research is that the module is categorized as valid, with the practicality value is in the high category. The aspect of effectiveness based on the test of learning outcomes with statistical literacy questions has increased in terms of the results of the pretest and posttest. Likewise, the results of the development in this study are statistics learning module products that are valid, practical and effective and suitable for use for MTs/ SMP students. The contribution of this research is that this module can be used in mathematics learning in statistics material.
ANALISIS KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF MATEMATIS SISWA PADA MATERI TRIGONOMETRI Iyam Maryati; Cindy Elsa Parani
Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT) Vol 7, No 2 (2021): Jurnal Edukasi dan Sains Matematika (JES-MAT)
Publisher : Department of Mathematics Education, Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.814 KB) | DOI: 10.25134/jes-mat.v7i2.4253

Abstract

This study aims to find out the level of mathematical creative thinking ability of students in solving trigonometry problems. This research approach is a qualitative approach of descriptive type. Data collection techniques are carried out using test methods, interviews and documentation. Data validity test is done by triangulation technique. Data is analyzed using data reduction, data presentation, and inference. The research instrument used is a test of mathematical creative thinking ability. The results of this study, from 12 random high school grade XI students who have taken the test online, as many as 3 people get grades in high categories, as many as 3 people get grades in the moderate category, and as many as 6 people who score in low categories. From the test data and interviews, from the data can be known that the mathematical creative thinking ability of most students of grade XI random high school in Garut district is said to be very low.
Pendidikan di Abad 21 HOTS (Higher Order Thingking Skills) dalam Litetasi Matematika Mega Achdisty Noordyan; Deddy Sofyan; Iyam Maryati; Teni Sritresna; Dian Mardiani; Basuki Basuki; Cici Nurulhaq
Jurnal Pekemas Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Pekemas Tahun 2020
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pendidikan Indonesia Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

“Pengabdian Kepada Masyarakat” is one of the higher education tridharma that must be implemented by higher education functional institutions by involving lecturers both individually and in groups. The purpose of this Community Service activity is as a means of delivering information in the fields of Science, Technology and Arts (IPTEKS), findings from research, creation, development and dissemination of science and technology based on current educational developments. This study aims to identify the level of knowledge and practice in the implementation of higher order skills or Higher Order Thingking Skills (HOTS) to improve mathematical literacy. The quantitative approach uses Pearson's correlation to see the closeness of the relationship between the Higher Order Thingking Skills (HOTS) ability of mathematics literacy
Pelatihan Media E-learning Edmodo untuk Optimalisasi Pembelajaran Ekasatya Aldila Afriansyah; Deddy Sofyan; Nita Puspitasasri; Irena Puji Lurytawati; Rostina Sundayana; Iyam Maryati; Mega Achdisty Noordyan; Basuki Basuki
Jurnal Pekemas Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Pekemas Tahun 2020
Publisher : Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat Institut Pendidikan Indonesia Garut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of teachers' weakness in using e-learning media to support the learning process is the theme raised in this training. The solution offered from this training is Edmodo e-learning media. The purpose of this training activity was to introduce Edmodo to the e-learning media for teachers in Garut. The research implementation method consists of five stages, namely: introduction, socialization, training, practice, and monitoring. The object of this training activity is alumni teachers from the Garut Indonesian Institute of Education campus. The training was conducted in two sessions, namely: presentation of material and practice. The usefulness of the training in the use of Edmodo e-learning media is evident from the commitment of the training participants about the plan to implement Edmodo's e-learning media in their learning class. The results of the evaluation of the implementation of this training indicate that this training is useful to support the teaching and learning process carried out in schools. The training method can improve the skills of teachers in using Edmodo e-learning media, both as teachers, students, and parents of students. The conclusion of this training is the knowledge in the use of Edmodo e-learning media for teachers so that it is hoped that in the future teachers in Garut will use Edmodo e-learning media in supporting teaching and learning activities
INTEGRASI NILAI-NILAI KARAKTER MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Iyam Maryati; Nanang Priatna
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 3 (2017)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.403 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i3.322

Abstract

AbstrakPendidikan karakter merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang mengarah kepada pembentukan karakter peserta didik dengan menitiberatkan pada keteladanan, pembiasaan, dan penciptaan lingkungan yaang kondusif . Bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai karakter matematika seperti jujur, demokrasi, bertanggungjawab, mandiri, disiplin, kerja keras, kreatif, dan rasa ingin tahu. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan dalam pembelajaran matematika tetap harus berlandaskan pada nilai-nilai universal. Pengintegrasian nilai-nilai pendidikan karakter dapat ditempuh dengan langkah-langkah : a) Menggunakan nilai-nilai budaya dan karakter yang memperlihatkan keterkaitan antara Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar dengan nilai dan indikator untuk menentukan nilai yang akan dikembangkan; b) Mencantumkan nilai-nilai budaya dan karakter itu ke dalam silabus; c) Mencantumkan nilai-nilai yang sudah tertera pada silabus ke dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran; d) Mengembangkan proses pembelajaran peserta didik secara aktif yang memungkinkan peserta didik memiliki kesempatan melakukan internalisasi nilai dan menunjukkannya dalam perilaku yang sesuai; e) Memberikan bantuan kepada peserta didik, baik yang mengalami kesulitan untuk menginternalisasi nilai maupun untuk menunjukkannya dalam perilaku. Oleh karena itu diharapkan setiap peserta didik mampu menginternalisasikan nilai-nilai tersebut ke dalam tingkah laku kehidupan sehari-hari melalui proses pembelajaran, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Pembelajaran yang dapat menginternalisasikan nilai-nilai tersebut adalah pembelajaran kontekstual yang membantu guru dalam memotivasi siswa untuk mengaitkan pengetahuan yang dipelajarinya dengan kehidupan sehari-hari. Karakter apa sajakah yang dapat dikembangkan pada mata pelajaran matematika?. Dan model pembelajaran apa yang dapat diterapkan untuk mengembangkan karakter matematika?. Dengan menggunakan metode penelusuran literatur, artikel ini menyajikan tentang integrasi nilai-nilai karakter dalam mata pelajaran matematika melalui model pembelajaran kontekstual.Kata Kunci: Nilai-Nilai karakteristik Matematika, Pembelajaran Kontekstual.AbstractCharacter education is an effort to improve the quality of process and learning outcomes that lead to the formation of the character of learners by focusing on exemplary, habituation, and the creation of a conducive environment. Aims to inculcate the values of mathematical characters such as honest, democratic, responsible, independent, disciplined, hard work, creative, and curiosity. The character values developed in mathematics learning must still be based on universal values. Integrating character education values can be pursued by the following steps: a) Using cultural values and characters that show the linkage between Core Competence and Basic Competence with values and indicators to determine the value to be developed; b) Include the cultural and character values into the syllabus; c) Include the values listed in the syllabus into the Lesson Plans; d) Develop an active learning process of learners that enable learners to have opportunities to internalize values and demonstrate them in appropriate behaviors; e) Provide assistance to learners, whether it is difficult to internalize the value or to show it in behavior. Therefore it is expected that every student can internalize these values into the behavior of everyday life through the learning process, both in the classroom and outside the classroom. Learning that can internalize these values is contextual learning that helps teachers in motivating students to relate knowledge learned to everyday life. What are the characteristics that can be developed on math subjects ?. And what learning model can be applied to develop math character ?. Using the literature search method, this article presents the integration of character values in mathematics subjects through a contextual learning model.Keyword: Values of Mathematical Characteristics, Contextual Learning.
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN STATISTIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL Iyam Maryati
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6, No 1 (2017)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (263.021 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v6i1.300

Abstract

Artikel ini menyajikan apa itu pembelajaran kontekstual dan apa saja karakteristiknya? Apa itu kemampuan penalaran statistis? Mengapa pembelajaran kontekstual dapat mengembangkan kemapuan penalaran statistis siswa Sekolah Menengah Pertama? Kemampuan penalaran statistis sangat penting dimiliki oleh siswa Sekolah Menengah Pertama, karena dengan kemampuan penalaranr statistis ini siswa dapat memiliki kompetensi dalam hal: 1) memahami informasi-informasi statistis yang tersurat maupun yang tersirat pada setiap permasalahan yang dihadapi. 2) Pemahaman yang baik terhadap bagaimana cara memilih, menyajikan, mererduksi, dan mempresentasikan data yang akan digunakan untuk menjawab permasalahan yang ada. 3) pemahaman dan penalaran yang baik terhadap proses statistis secara keseluruhan termasuk setiap perhitungan yang terlibat dalam proses tersebut. 4) pemahaman untuk memecahkan masalah secara statistis berdasarkan data yang ada, dan menginterprestasikannya dalam pengambilan keputusan yang dapat berlaku secara umum. Oleh karena itu untuk mengembangkan kemampuan penalaran statistis tersebut harus mempertimbangkan pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk siswa Sekolah Menengah Pertama. Model pendekatan pembelajaran yang sesuai untuk siswa Sekolah Pertama salah satunya adalah pendekatan pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning). Pendekatan pembelajaran kontekstual ini mengambil permasalahan-permasalahan dalam kehidupan sehari-hari atau permasalahan yang disimulasikan dengan dialog, diskusi,, tanya jawab, dan representasi. Aktivitas pengajaran kontekstual yang dikembangkan adalah: a) belajar berbasis masalah, b) belajar dengan multi konteks, c) belajar mandiri, d) penilaian otentik, dan e) masyarakat belajar.This article presents a contextual learning what it is and what are its characteristics? What is the statistical reasoning skills? Why contextual learning can develop statistical reasoning Traffic junior secondary students? Reasoning ability is very important statistical owned by junior high school students, because of the ability of these statistical penalaranr students may have competence in terms of: 1) understand the statistical information expressed or implied in any problems faced. 2) A good understanding of how to choose, present, mererduksi, and present data that will be used to address existing problems. 3) understanding and reasoning that both the statistical process as a whole including any calculations involved in the process. 4) understanding to solve the problem of statistically based on existing data, and interpret it in decision-making that can be applied generally. Therefore, to develop the statistical reasoning skills should consider learning approach used for junior secondary students. Model learning approach that is appropriate for school students first one of which is a contextual learning approach (Contextual Teaching and Learning). This contextual learning approach to take problems in daily life or simulated problems with dialogue, discussion ,, question and answer, and representation. Contextual teaching activities developed are: a) problem-based learning, b) learning with multi context, c) self-learning, d) authentic assessment, and e) a learning society.
Pembelajaran Berbasis Masalah dan Inkuiri dalam Kemampuan Representasi Matematis Iyam Maryati; Vera Monica
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.326 KB) | DOI: 10.31980/mosharafa.v10i2.885

Abstract

AbstrakUrgensi kemampuan representasi matematis dalam kehidupan nyata mendorong dilakukannya penelitian ini. Penerapan kegiatan proses pembelajaran yang tepat sangat diperlukan dalam peningkatan kemampuan representasi matematis ini. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perbandingan kemampuan representasi dan peningkatan matematis siswa antara yang mendapatkan model pembelajaran Pembelajaran berbasis Masalah dan model pembelajaran Inkuiri, menganalisis sikap siswa terhadap pembelajaran matematika yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah dan model pembelajaran Inkuiri. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen pada pokok bahasan Sistem Pertidaksamaan Dua Variabel. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada salah satu SMA di Kabupaten Garut sebanyak 66 orang. Instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan representasi matematis siswa, lembar observasi dan angket. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa kemampuan representasi matematis siswa yang mendapatkan model pembelajaran berbasis masalah lebih baik dibandingkan dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran Inkuiri. Dapat dikatakan bahwa Pembelajaran Berbasis Masalah memiliki pengaruh positif terhadap kemampuan representasi matematis siswa. AbstractThe urgency of the ability of mathematical representation in real life drives the life of this research. The application of appropriate learning activities is very necessary for increasing the ability of this mathematical representation. The purpose of this study was to analyze the mathematical representation and improvement abilities of students who received the Problem-based learning model and the Inquiry learning model, to analyze students' attitudes towards mathematics learning who received the problem-based learning model and the Inquiry learning model. The research method used is quasi-experimental on the subject of Two-Variable Inequality Systems. The population in this study were all class X students at one of the high schools in Garut Regency for the 2019/2020 academic year with a total sample of 66 students. The instruments used were tests of students' mathematical representation abilities, observation sheets, and questionnaires. The results of the study concluded that the mathematical representation abilities of students who received the problem-based learning model were better than those who received the Inquiry learning model. It can be said that Problem Based Learning has a positive influence on students' mathematical representation abilities.
Upaya Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama melalui Pembelajaran Kontekstual Iyam Maryati
Mosharafa: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Institut Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.571 KB)

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini berfokus pada upaya untuk mengungkapkan pengembangan kemampuan pemecahan masalah matematik siswa SMP, sebagai dampak dari penggunaan pembelajaran kontekstual dan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran matematika. Subyek dalam penelitian adalah siswa kelas VIII Madrasah Tsanawiyah satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis instrumen yaitu, 1) tes pemecahan masalah matematik yang bertujuan untuk mengukur kemampuan komunikasi dan pemecahan masalah matematik siswa setelah pembelajaran, dan 2) skala sikap yang berfungsi untuk mengungkapkan pendapat siswa terhadap pembelajaran yang diterapkan pada kelas eksperimen.Berdasarkan analisis data dalam penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa 1) Kemampuan siswa dalam pemecahan masalah matematik pada kelompok siswa yang menggunakan pembelajaran kontekstual lebih baik daripada siswa yang yang belajar dengan pembelajaran konvensional. 2) skala sikap siswa terhadap proses pembelajaran kontekstual menunjukkan bahwa sebagian besar siswa menyatakan ketersetujuannya terhadap aktivitas pembelajaran yang berlangsung selama penelitian.ABSTRACTThis study focuses on revealing comparison of mathematical problem solving junior high school students, as a result of the use of contextual learning and conventional learning in mathematics learning. Subjects in the study were students of class VIII junior secondary school class one experimental and one control class. The instrument used in this study consists of two instruments, namely, 1) test mathematical problem solving that aims to measure communication skills and mathematical problem solving of students after learning, and 2) the scale of attitude that serves to express students' applied learning the class experiment. Through of data analysis in this study, it is concluded that 1) The ability of students in mathematical problem solving in student groups that use contextual learning better than students who studied with conventional learning. 2) the scale of students' attitudes toward learning context shows that the majority of students expressed agreement the learning activities that took place during the study.