Bullying atau perundungan saat ini menjadi suatu hal yang memerlukan perhatian khusus, terutama di dunia Pendidikan. Upaya pencegahan bullying tentunya harus dilakukan sejak dini, apalagi dengan adanya kebijakan merdeka belajar yang menyediakan ruang kreatifitas yang luas bagi siswa sehingga karakter merupakan pondasi utama dalam mengembangkan pembelajaran. Kepala SD Negeri 2 Meliling masih menemukan beberapa kasus perundungan yang sangat mempengaruhi kenyamanan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Upaya yang dilakukan untuk pencegahan perundungan di sekolah adalah melalui “Gerakan Literasi Sekolah berbasis Tat Twam Asi”. Berdasarkan observasi guru dan wawancara bersama siswa serta orangtua siswa dapat ditemukan kasus bullying atau perundungan yg cukup tinggi . Teknik pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah berbasis Tat Twam Asi dilaksanakan dengan meluncurkan 4 langkah diantaranya Collaboration, Positive Culture, Saturday Creativity dan Useful Break. Semenjak dilaksanakan Gerakan Literasi Sekolah berbasis Tat Twam Asi kasus perundungan mengalami penurunan yang signifikan.Tingkat perundungan yang terjadi di sekolah berangsur – angsur menurun. Hal ini menunjukan bahwa Gerakan Literasi Sekolah berbasis Tat Twam Asi dapat mencegah terjadinya perundungan di SD Negeri 2 Meliling.