Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisis Data Curah Hujan Wilayah untuk Mengurangi Resiko Terjadinya Banjir di Kota Makassar Rusdi, Rusdi; Haris, Haris; Nyompa, Sukri; Musyawarah, Rahma; Amda, Misdar; Nasrul, Nasrul; Nur, Medar M; Maru, Rosmini
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2023 : PROSIDING EDISI 7
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak. Kota Makassar merupakan salah satu wilayah yang cukup rentan akan kejadian atau bencana hidrometeorologis, khususnya banjir yang umumnya disebabkan oleh intensitas curah hujan dan penggunaan lahan yang setiap tahun mengalami perubahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui intensitas curah hujan agar dapat melakukan antisipasi mengurangi resiko terjadinya banjir di Kota Makassar. Adapun metode yang digunakan yaitu studi literatur mengenai konsep curah hujan wilayah, analisis data dan pemetaan untuk mengetahui upaya yang sesuai untuk mengurangi resiko banjir. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa curah hujan tertinggi berada pada kawasan kecamatan dengan persentase yang berbeda dan diperoleh hasil bahwa hampir seluruh wilayah Kota Makassar Memiliki curah hujan yang cukup tinggi, terlebih wilayah tersebut seluruhnya merupakan daerah dataran rendah yang berpotensi tergenang saat curah hujan yang turun besar. Tahun 2018 Kota Makassar telah mengalami perubahan penggunaan lahan menjadi kawasan terbangun sekitar 75% dari luas wilayah Kota Makassar. Untuk itu upaya yang tepat untuk daerah dengan intensitas curah hujan yang tinggi dan telah mengalami perubahan lahan yaitu dengan melakukan penyediaan fasilitas pengendalian banjir yang memadai dan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal pemanfaatan lahan serta pentingnya kesadaran diri sejak kini.  Kata Kunci: Hidrometeorologis, banjir, curah hujan, kawasan terbangun
Analisis Faktor Penyebab Kemiskinan: Studi Kasus Nelayan Tradisional di Kelurahan Barombong Kecamatan Tamalate Silalahi, Glory Mei Sanada; Maddatuang; Musyawarah, Rahma
Journal of Geographical Sciences and Education Vol 2 No 1 (2024): Journal of Geographical Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/geography.v2i1.74

Abstract

The problem of poverty is a tough homework assignment for the Indonesian government. The poverty rate is something that is always highlighted every year. This study aims to analyze the factors that cause poverty, the characteristics of poverty, and the programs used to reduce poverty in traditional fishing communities living in Barombong Village. This research uses descriptive methods and analyzes data both obtained directly (primary data) and existing data (secondary data). The results showed the following: Factors that cause poverty in traditional fishermen in Barombong Village include six aspects, namely the quality of human resources, alternative employment, limited business capital, technology used, institutional factors, and consumptive behavior of fishermen. The poverty experienced by traditional fishermen in Barombong Village can be described in the form of natural poverty and cultural poverty. Programs to overcome the poverty of fishermen in Barombong Village focused on meeting basic needs, access to basic services, and fishing equipment.
Pemetaan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas Menggunakan Sistem Informasi Geografis Irsan, Laode Muhamad; Hasanah, Nur; Musyawarah, Rahma; Garusu, Ema Hermawati
Journal of Geographical Sciences and Education Vol 2 No 2 (2024): Journal of Geographical Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/geography.v2i2.113

Abstract

Traffic accidents often result in death and serious injury. This high number of deaths and injuries requires immediate action to reduce the negative impact. This study aims to identify and map the location of traffic black sites in the districts of Konda and Wolasi. This research was conducted on the main road in the South Konawe regency which had an accident on the Konda-Wolasi route. The research method used to determine accident-prone locations is the Z-Score method, while to find accident-prone maps, spatial analysis is used using geographic information systems through field surveys and plotting coordinates by GPS. In the Konda sub-district, 4 villages are accident-prone points, namely Ambololi, Lambusa, Puuosu Jaya, and Tanea villages, while in the Wolasi sub-district, there are Wolasi, Mata Wolasi, Amoito, and Leleka sub-district. Each accident-prone point caused damaged roads, narrow roads, bends, and intersections.
Spatial Analysis of Flood Vulnerability Levels in Makassar City Using Geographic Information Systems Maru, Rosmini; Nasrul , Nasrul; Nuryadin, Muhammad Taufan; Nur, Medar M; Amdah, Misdar; Hasja, Aulia Diar; Musyawarah, Rahma; Mulianti, Mulianti; Tripaldi, Agus
Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan Vol. 15 No. 2 (2024): Jurnal Ilmu Alam dan Lingkungan
Publisher : Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to determine the flood intensity in Makassar City, which is influenced by several factors, including land use, slope gradient, land cover, and rainfall. The research method is a quantitative approach using spatial analysis to examine spatial phenomena. The spatial analysis was conducted using an overlay method with a scoring technique to map each variable that affects flood intensity. The analysis results indicate that the flood intensity in Makassar City is categorized into three levels: low, moderate, and high.. The analysis results suggest that in Makassar City, 37.4 km² or 21% of the total area falls into the low rainfall intensity category. In contrast, the moderate rainfall intensity category encompasses 73.3 km² or 41% of the city, while the high rainfall intensity category represents 68.1 km² or 38% of the total area. This research has implications for efforts to control the pace of regional development that influences and potentially exacerbates flooding, thereby enabling early mitigation of environmental issues.
ANALISIS KESEHATAN VEGETASI MANGROVE PADA CITRA LANDSAT 8 BERDASARKAN NILAI NORMALIZED DIFFERENCE VEGETATION INDEX (NDVI) (STUDI KASUS: KECAMATAN KALUKKU KABUPATEN MAMUJU) Musyawarah, Rahma; Malik, Abdul
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 2 (2024): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i2.61870

Abstract

Beberapa tahun belakangan ini muncul berbagai isu-isu lingkungan tentang mangrove di Kabupaten Mamuju, seperti penyusutan lahan mangrove dibeberapa titik akibat alih fungsi lahan untuk kegiatan akuakultur. Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) menganalisis sebaran vegetasi mangrove di Kecamatan Kalukku; (2) menganalisis kondisi kesehatan vegetasi mangrove di Kecamatan Kalukku berdasarkan nilai normalized difference vegetation index (NDVI). Dalam penelitian ini dilakukan analisis citra Landsat 8 untuk memperoleh nilai NDVI dan pengumpulan data di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) vegetasi magrove di Kecamatan Kalukku Kabupaten Mamuju tersebar sepanjang pantai wilayah ini dengan luas 82,2 ha dan Rhizophora mucronata merupakan jenis vegetasi mangrove yang mendominasi; (2) berdasarkan nilai NDVI pada citra Landsat 8 diperoleh rentang nilai NDVI dari -0,133 (terendah) hingga 0,414 (tertinggi). Sebagian besar kondisi vegetasi mangrove termasuk dalam kategori normal, yaitu seluas 78,19 ha (95,12%), sedangkan sisanya masuk dalam kategori buruk dan sangat buruk dengan luas masing-masing sebesar 3,12 ha (3,79%) dan 0,89 ha (1,08%). Hasil analisis korelasi antara nilai NDVI dengan tingkat kerapatan jenis mangrove sebesar 0,93 atau 93%. Hal ini menujukkan korelasi sangat kuat (0,80-1,00). Penelitian ini memiliki dampak yang signifikan dalam pengembangan kebijakan konservasi dan pengelolaan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya memelihara ekosistem mangrove.
MONITORING SEBARAN DAN KERAPATAN MANGROVE MENGGUNAKAN TRANFORMASI NDVI PADA CITRA SENTINEL-2 DI PROVINSI SULAWESI BARAT Malik, Abdul; Ali, Muhammad Ichsan; Jalil, Abd. Rasyid; Zhiddiq, Sulaiman; Mannan, Abdul; Musyawarah, Rahma
Jurnal Environmental Science Vol 6, No 2 (2024): April
Publisher : UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35580/jes.v6i2.61266

Abstract

The application of the Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) on multispectral satellite imagery has been extensively used to assess the quantitative and qualitative aspects of mangrove vegetation. However, the use of Sentinel-2 imagery for this purpose is still relatively new. This research aims to monitor the distribution and density of mangrove vegetation in West Sulawesi by implementing NDVI transformation on Sentinel-2 imagery. The mangrove forest in Mamuju Regency, located in West Sulawesi, is one of the rich areas of mangrove forests on the island of Sulawesi, Indonesia. However, this region also exhibits disturbances in the mangrove ecosystem, resulting in limited monitoring efforts. By utilizing NDVI transformation, we identified the distribution and density of mangrove vegetation using Sentinel-2 imagery. The accuracy of image classification was evaluated using the confusion matrix method, and further analysis was conducted using linear regression to test the relationship between NDVI and mangrove density values obtained from field surveys. The results indicate that the total area of the mangrove forest reaches 1,798 hectares distributed along the coastal areas in the districts of Sampaga, Papalang, Kalukku, Mamuju, Simboro, Tapalang Barat, and Tapalang. Nearly 60% of this area has high mangrove density, while approximately 7% to 9% falls into the low and lowest density categories. NDVI values range from 0.06 to 0.81, with the highest value found in the Mamuju District and the lowest in the Papalang District. The correlation between NDVI and mangrove density shows a strong positive relationship (R=0.78). Therefore, Sentinel-2 imagery demonstrates high accuracy and potential for the development of predictive models for mangrove vegetation density. These findings have significant implications for the development of conservation policies and environmental management, as well as raising public awareness of the importance of preserving mangrove forests.
Pembuatan Biogas dari Kotoran Ternak sebagai Alternatif Kurangnya Pasokan Gas LPG bagi Masyarakat Kelompok Ternak Maru , Rosmini; Side, Sumiati; Karim, Hilda; Ismail, Ismail; Hasrin, Sri Wahyuni; Nasrul, Nasrul; Musyawarah, Rahma
Amal Ilmiah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2024): Edisi November 2024
Publisher : FKIP Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36709/amalilmiah.v6i1.260

Abstract

Pembuatan biogas dari kotoran ternak merupakan inisiatif penting dalam menghadapi tantangan energi dan lingkungan yang dihadapi masyarakat. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan energi dan terbatasnya pasokan gas LPG, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan alternatif solusi yang berkelanjutan melalui pemanfaatan limbah organic. Kegiatan pengabdian ini menyediakan wadah untuk masyarakat dalam melakukan pengelolaan kotoran ternak menjadi pupuk organik dan biogas agar mengurangi ketergantungan pada gas LPG serta mengelolah limbah dengan cara yang lebih produktif. Metode penelitian yang digunakan meliputi sosialisasi dan praktik langsung yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang potensi biogas sebagai sumber alternatif. Hasil kegiatan menunjukkan antusiasme masyarakat yang hadir dalam sosialisasi ini sangat tinggi dan juga adanya peningkatan pemahaman masyarakat mengenai manfaat biogas, yang dapat mengurangi ketergantungan pada LPG, meningkatkan kemandirian energi dan menciptakan lingkungan yang bersih. Selain itu, pembuatan biogas diharapkan dapat mengurangi biaya hidup dan mendukung pengelolaan limbah yang baik. Berdasarkan hasil, diharapkan agar kegiatan serupa dilanjutkan di perluas ke desa-desa lain untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyrakat memanfaatkan limbah ternak. Serta menjadi wadah bagi masyarakat untuk belajar dan berlatih, sehingga dapat mengembangkan solusi energi terbarukan yang ramah lingkungan. Dengan demikian, diharapkan kegiatan ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan limbah secara berkelanjutan.
Pemanfaatan Kawasan Mangrove Lantebung Sebagai Laboratorium Alam Berbasis Field Work Pada Mata Pelajaran Geografi Musyawarah, Rahma
Journal of Geographical Sciences and Education Vol 2 No 4 (2024): Journal of Geographical Sciences and Education
Publisher : PT. Pubsains Nur Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69606/geography.v2i4.191

Abstract

Natural laboratories are ideal locations for fieldwork activities as they provide authentic learning resources, enabling students to study natural processes, ecosystem dynamics, and human-environment interactions directly. The aim of this study is to examine the potential of the Lantebung mangrove area as a natural laboratory for geography learning. This research is classified as qualitative descriptive research. The results of the study show: 1) The Lantebung mangrove area has potential as a study object for geography learning based on fieldwork, including biodiversity and local community activities related to resource management and utilization; 2) the stages of fieldwork-based learning include planning, preparation of materials and logistics, activity briefing, field observation, data collection, discussion and analysis, as well as presentation and reflection; and 3) challenges in implementing fieldwork-based learning include location, diverse initial understanding of students, ecosystem disturbances, time, budget and logistics, coordination with local communities, as well as safety and health.
PENILAIAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU MASYARAKAT TERKAIT KAPASITAS ADAPTIF TERHADAP DAMPAK PERUBAHAN IKLIM DI SEKITAR KAWASAN MANGROVE LANTEBUNG KOTA MAKASSAR Malik, Abdul; Musyawarah, Rahma; Hasriyanti, Hasriyanti; Syamsunardi, Syamsunardi
Seminar Nasional LP2M UNM SEMINAR NASIONAL 2024 : PROSIDING EDISI 10
Publisher : Seminar Nasional LP2M UNM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) tingkat pengetahuan masyarakat terkait perubahan iklim dan peranan hutan mangrove dalam penanganan perubahan iklim; 2) sikap kepedulian dan perilaku masyarakat dalam pemanfaatan, perlindungan dan pelestarian hutan mangrove; 3) pengaruh tingkat pengetahuan dan sikap kepedulian terhadap perilaku masyarakat dalam pemanfaatan, perlindungan dan pelestarian hutan mangrove untuk adaptasi perubahan iklim. Penelitian ini menggunakan metode survei rumah tangga (households survey) dengan melakukan wawancara dengan alat bantu kuesioner. Hasil kuesioner yang telah diperoleh, selanjutnya diolah melalui proses editing, coding, entry (tabulasi data dengan menggunakan software SPSS), dan cleaning. Kemudian Uji hipotesis dalam penelitian ini ada tiga tahap yaitu, uji parsial (uji- t), uji simultan (uji-F) dan uji determinasi (R2). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pengetahuan masyarakat masyarakat terkait perubahan iklim dan peranan hutan mangrove dalam penanganan perubahan iklim masuk dalam kategori baik; 2) Sikap Kepedulian dan Perilaku Masyarakat Dalam Pemanfaatan, Perlindungan dan Pelestarian Hutan Mangrove masuk dalam kategori baik; dan 3) Hasil analisis statistik menunjukkan untuk X1 (pengetahuan) nilai sig (0,022) < ⍺ (0,05) dan untuk X2 (Sikap) nilai sig (0,018) < ⍺ (0,05) yang berarti bahwa tingkat pengetahuan dan sikap kepedulian berpengaruh signifikan terhadap perilaku dalam pemanfaatan, perlindungan dan pelestarian hutan mangrove untuk adaptasi perubahan iklim.  Kata Kunci: Kapasitas Adaptif; Perubahan Iklim; Mangrove; Lantebung; Kota Makassar
Pemberdayaan kelompok nelayan tamparang dalam meningkatkan ekonomi lokal di Desa Topejawa Kecamatan Mangarabombang Kabupaten Takalar Hasriyanti, Hasriyanti; Malik, Abdul; Syarif, Erman; Musyawarah, Rahma; S. Kaseng, Ernawati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 3 (2025): May
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i3.30542

Abstract

AbstrakIndonesia merupakan negara kepulauan dengan potensi kelautan yang sangat besar, termasuk sumber daya perikanan dan ekosistem laut yang kaya. Kabupaten Takalar, khususnya Desa Topejawa, merupakan wilayah pesisir yang sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan tradisional. Namun, masyarakat nelayan di desa ini masih menghadapi berbagai tantangan seperti keterbatasan alat tangkap, rendahnya akses pasar, serta minimnya kapasitas organisasi dan ekonomi rumah tangga. Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk memberdayakan Kelompok Nelayan Tamparang melalui pendekatan partisipatif, berfokus pada aspek organisasi, rumah tangga, pendidikan dan ekonomi. Metode kegiatan yang digunakan melibatkan observasi lapangan, dokumentasi, diskusi kelompok, pelatihan, dan pendampingan berbasis kebutuhan lokal. Program ini melibatkan 42 anggota kelompok nelayan sebagai subjek utama kegiatan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pemberdayaan yang menyeluruh meliputi aspek organisasi, rumah tangga, pendidikan, dan perekonomian memiliki dampak signifikan dalam meningkatkan kapasitas dan kemandirian komunitas nelayan. Dalam aspek organisasi, penguatan struktur kelembagaan, literasi organisasi, dan kepemimpinan lokal mendorong kolaborasi dan tata kelola yang lebih baik. Pada aspek rumah tangga, keterlibatan perempuan dalam kegiatan ekonomi serta peningkatan kemampuan manajemen keluarga terbukti memperkuat ketahanan keluarga nelayan. Di sisi pendidikan, peningkatan kesadaran orang tua serta penyediaan sarana belajar mendukung peran keluarga dalam menunjang pendidikan anak. Sementara itu, pada aspek perekonomian, edukasi tentang pengolahan hasil tangkapan, diversifikasi produk, dan kelestarian laut mendorong peningkatan nilai tambah dan keberlanjutan usaha nelayan. Secara keseluruhan, pendekatan terpadu ini memperkuat potensi lokal dan membangun fondasi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir secara berkelanjutan. Kata Kunci: pemberdayaan masyarakat; kelompok nelayan; Desa Topejawa; Kabupaten Takalar. Abstract Indonesia, as an archipelagic country, holds immense marine potential, including rich fisheries resources and diverse marine ecosystems. Takalar Regency, particularly Topejawa Village, is a coastal area where most residents rely on traditional fishing for their livelihoods. However, the local fishing community faces numerous challenges such as limited fishing gear, restricted market access, and low organizational and household economic capacity. This Community Service Program (PkM) aims to empower the Tamparang Fishermen Group through a participatory approach focusing on organizational, household, and economic aspects. The methods used include field observation, documentation, group discussions, training, and mentoring tailored to local needs. A total of 42 fishermen participated as the main subjects of this program. The results show that empowerment in the organizational aspect improved group capacity through open forums, organizational literacy training, and the strengthening of leadership and internal communication. At the household level, the program encouraged the active role of fishermen’s wives in family economics through training on seafood processing and household management, and supported children's education through awareness sessions and the provision of basic learning materials. In the economic aspect, activities were directed at improving production efficiency, processing fish into value-added products, and providing education on sustainable marine resource management. All activities were carried out using a participatory model to foster long-term community independence. This program demonstrates that a community-based approach can be an effective strategy to improve the well-being and capacity of coastal fishing communities. Keywords: community empowerment; fishermen; coastal economy; topejawa; participatory approach.