Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Evaluasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari Tahun 2019 Sabarudin, Sabarudin; Ihsan, Sunandar; Arfan, Arfan; Hasmi, Waode Indri Sasmita; Anwar, Irvan; Hukmah, Nurul
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan Vol 7, No 1 (2021): Pharmauho
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/pharmauho.v7i1.15759

Abstract

Pengelolaan obat yang kurang baik di rumah sakit dapat memberikan dampak yang kurang baik dari segi ekonomi, sosial maupun kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengelolaan obat di Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari Tahun 2019. Penelitian ini bersifat deskriptif non eksperimental dengan pengambilan data secara retrospektif dan concurent yang disertai wawancara mendalam. Instrumen penelitian menggunakan lembar observasi dan panduan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesesuaian item obat dengan Formularium Nasional sebesar 88.14%, kesesuaian item obat dengan Formularium Rumah Sakit sebesar 100%, persentase jumlah item obat yang direncanakan dengan yang diadakan mencapai 100%, frekuensi kurang lengkapnya surat SP/kontrak sebesar 0%, frekuensi pengadaan tiap item obat pertahun sebanyak 6 kali, frekuensi tertundanya pembayaran sebesar 0%, ketepatan data jumlah obat dengan kenyataan pakai obat sebesar 100%, sistem penataan gudang menggunakan sistem FEFO, persentase obat kadaluwarsa atau rusak sebesar 0%, persentase stok mati sebesar 0%, persentase peresepan nama generik mencapai 87.06% dan rata-rata kecepatan pelayanan resep non racikan 3,8 menit dan resep racikan 4,6 menit. Pengelolaan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Bhayangkara Kota Kendari Tahun 2019 sudah efisien, namun persentase kesesuaian item obat yang tersedia dengan formularium nasional belum memenuhi dan frekuensi pengadaan obat dalam setahun masih cukup rendah
Effect of Cocoa Bean Fermentation Using Lactic Acid Bacteria and Yeast Starters on Flavonoid Formation and Antioxidant Activity Anja Meryandini; Irvan Anwar; Titi Candra Sunarti
Microbiology Indonesia Vol. 17 No. 1 (2023): March
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.174 KB) | DOI: 10.5454/mi.17.1.1-8

Abstract

This study investigates the effect of fermentation using lactic acid bacteria and yeast as starters on the formation of flavonoid compounds and the antioxidant activity of cacao beans. The fermentation process were divided into 4 groups: F1: spontaneous fermentation, F2: fermentation using Lactic Acid Bacteria (LAB), F3: fermentation using yeast and F4: fermentation using LAB and yeast. The extraction process was done using ethanol. Flavonoid content was analysis using spectrophotometer assay. The antioxidant activity was analyzed by 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) method. All ethanol extract samples of fermented cacao beans contained alkaloids, polyphenols, flavonoids, and tannins. The flavonoid compounds from ethanol extract of cacao beans in F1 is 4.35 ± 0.20 mg/L, F2 (5.64 ± 0.05), F3 (5.37 ± 0.17), and F4 (5.99 ± 0.23 mg/L). The antioxidant activity of cacao bean fermentation extracts using starter were increase compared to the spontaneous fermentation extract (F1). The antioxidant activity in F2 increased to 46.45 ± 2.00%, F3 (49.05 ± 0.58%), and F4 (50.33 ± 0.43%), while the antioxidant activity of F1 was 42.31 ± 0.66%. IC50 value as the ability of the extract to reduce 50% DPPH radical on the ethanol extract of cacao beans from spontaneous fermentation (F1) was 141.67 mg/L. The IC50 value of the fermented cacao bean extract with the addition of starter was obtained at F2 at 109.30 mg/L, F3 (97.51), and F4 is 88.15 mg/L.
Evaluasi Pengobatan Covid-19 di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun 2020-2021 Sunandar Ihsan; Sabarudin Sabarudin; Nuralifah Nuralifah; Rachma Malina; Nita Trinovitasari; Irvan Anwar; Nur Apriani Baharudin; Hasrin Ainun Hikbar
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v9i1.300

Abstract

Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 yang menginfeksi seluruh dunia di akhir tahun 2019. Data WHO Per April 2021 melaporkan 141.057.106 kasus yang terkonfirmasi COVID-19. Di Indonesia terdapat 1.609.300 kasus dan di Sulawesi Tenggara khususnya Rumah Sakit Bahteramas pasien yang telah di konfirmasi positif sebanyak 609 orang. Dalam pengobatan Covid-19, Rumah Sakit memberikan berbagai macam terapi untuk mengobati berbagai gejala yang ditimbulkan akibat infeksi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran terapi Covid-19 dengan mengikuti kesesuaian pedoman Covid-19 di Rumah Sakit Bahteramas tahun 2020-2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan retrospektif melalui pengambilan data rekam medik pada pasien Covid-19 di Rumah Sakit Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara dengan jumlah sampel penelitian ini sebanyak 154. Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan obat pada pasien Covid-19 terdiri dari terapi antivirus; oseltamivir 18% dan favipiravir 5%, golongan antibiotik; azitromisin 17% dan levoflaksasin 2% dan terapi supportif; paracetamol 8%, asetilsistein 16%, deksametason 1%, lanzoprasol 1%, vitamin C 16%, zink 2%, become C® 10%, becefort® 3%, Amlodipine 1%. Pengobatan pasien Covid-19 yang diberikan di Rumah Sakit Bahteramas telah sesuai dengan pedoman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2020.
SOSIALISASI DAN EDUKASI TENTANG KOSMETIK YANG AMAN PADA MASYARAKAT PESISIR DI DESA LEPPE, KECAMATAN SOROPIA, KABUPATEN KONAWE Muhammad Arba; Wa Ode Sitti Zubaydah; Rifa'atul Mahmudah; Irvan Anwar; Alvin Mahendra Salim; Cici Pulcerima; Fitri Syahriani Djalil; Friesca Dwi Cahyani; Nur Islami Irwan; Riski; Rita; Sri Astuti Handayani
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 1 (2023): Edisi April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kosmetika merupakan salah satu produk farmasi yang digunakan setiap hari oleh wanita dan pria mulai dari bayi sampai orang dewasa. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat desa pesisir mengenai pemilihan kosmetika yang aman. Metode yang digunakan adalah dengan pembagian leaflet dan pemberian materi melalui presentase dan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Luaran kegiatan berupa warga desa Leppe mengetahui cara pemilihan kosmetik yang aman sesuai yang disyaratkan oleh BPOM. Kesimpulan masyarakat desa leppe masih minim tentang pemilihan kosmetik yang aman, sehingga dengan adanya sosialisasi ini diharapkan dapat menambah pengetahuan masyarakat dalam mengetahui dan memilih kosmetik yang aman.
Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Daun Gedi Merah (Abelmoschus manihot L.Medik) pada Tikus Model Diabetes Melitus Tipe II: Antihyperglycemic activity of Red Gedi Leaf Extract (Abelmoschus manihot L.Medik) in Type II Diabetes Mellitus Model Rats Nuralifah; Parawansah; La Ode Muhammad Fitrawan; Irvan Anwar; Alya Zuhriyah
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 1 (2023): Lansau: Edisi April 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v1i1.5

Abstract

Type II diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by increased blood glucose levels due to damage to pancreatic β cells which causes reduced insulin production or abnormal insulin action. The leaves of Abelmoschus manihot L.Medik as an antidiabetic have been used empirically by the community. This study aims to determine the activity of the ethanol extract of Abelmoschus manihot L.Medik leaves as an antihyperglycemic agent in male rats fed a high-fat diet and experiencing type 2 DM induced by streptozotocin. The test animals were divided into six groups: the normal control group (KN) without treatment; the negative control group (K-), which was treated with 0.5% NaCMC, the positive control group (K+), which was treated with metformin 9 mg and the test group of extracts. With doses varying from 75 mg/kg, 150 mg/kg, and 300 mg/kg, rats were first given a high-fat diet, then induced by streptozotocin at a 30 mg/kg dose extract was given for seven days. The results of the phytochemical screening showed that the ethanol extract of red gedi leaves contained alkaloids, flavonoids, tannins, saponins, and steroids. The measurement results showed that administering ethanol extract of red gedi leaves (Abelmoschus manihot L.Medik) doses of 75 mg/kg, 150 mg/kg, and 300 mg/kg affected reducing blood glucose levels in male rats of the Wistar strain type II diabetes mellitus model. Significant based on the One-way ANOVA test and the Least Significance Difference (LSD) post hoc test.
Effect of Cocoa Bean Fermentation Using Lactic Acid Bacteria and Yeast Starters on Flavonoid Formation and Antioxidant Activity Anja Meryandini; Irvan Anwar; Titi Candra Sunarti
Microbiology Indonesia Vol. 17 No. 1 (2023): March
Publisher : Indonesian Society for microbiology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5454/mi.17.1.7-14

Abstract

This study investigates the effect of fermentation using lactic acid bacteria and yeast as starters on the formation of flavonoid compounds and the antioxidant activity of cacao beans. The fermentation process were divided into 4 groups: F1: spontaneous fermentation, F2: fermentation using Lactic Acid Bacteria (LAB), F3: fermentation using yeast and F4: fermentation using LAB and yeast. The extraction process was done using ethanol. Flavonoid content was analysis using spectrophotometer assay. The antioxidant activity was analyzed by 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) method. All ethanol extract samples of fermented cacao beans contained alkaloids, polyphenols, flavonoids, and tannins. The flavonoid compounds from ethanol extract of cacao beans in F1 is 4.35 ± 0.20 mg L-1, F2 (5.64 ± 0.05), F3 (5.37 ± 0.17), and F4 (5.99 ± 0.23 mg L-1). The antioxidant activity of cacao bean fermentation extracts using starter were increase compared to the spontaneous fermentation extract (F1). The antioxidant activity in F2 increased to 46.45 ± 2.00%, F3 (49.05 ± 0.58%), and F4 (50.33 ± 0.43%), while the antioxidant activity of F1 was 42.31 ± 0.66%. IC50 value as the ability of the extract to reduce 50% DPPH radical on the ethanol extract of cacao beans from spontaneous fermentation (F1) was 141.67 mg L-1. The IC50 value of the fermented cacao bean extract with the addition of starter was obtained at F2 at 109.30 mg L-1, F3 (97.51), and F4 is 88.15 mg L-1.
UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG STUNTING DAN CACINGAN DI KELURAHAN KAMBU KECAMATAN KAMBU KOTA KENDARI SULAWESI TENGGARA Ruslin; Nurull Hikmah; Irvan Anwar
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/mosiraha.v1i2.26

Abstract

Stunting merupakan kondisi dimana terjadi gangguan pada masa pertumbuhan dan perkembangan akibat dari kuranngaya gizi kronik dan infeksi berular. Stunting dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, kondisi soisal ekonomi, gizi ibu saat hamil, kurangnya asupan gizi pada bayi ataupun karena infeksi bakteri/virus pada bayi. Kondisi ini menyebabkan balita akan mengalami penghambatan pertumbuhan fisik dan kognitif yang berakibat pada bentuk fisik tubuh dan pola pikir anak dalam penyelesaian masalah. Kejadian gizi buruk dan gizi kurang kini menjadi masalah baru yang hadir dimasyarakat. Upaya penanganan gizi buruk pada balita dan anak telah banyak dilakukan di seluruh dunia termasuk Indonesia, mengingat tingginya kasus gizi buruk yang dilaporkan. Berdasarakan data RISKESDAS tahun 2007 sampai dengan 2013 terjadi peningkatan data gizi buruk (0,31%) dan gizi kurang (0,96%) di Indonesia. Hingga tahun 2022 masih terdapat 27,7% angka kejadian stunting di Sulawesi tenggara. Hal ini perlu mendapatkan perhatian untuk menekan prevalensi stunting yang sejalan dengan Perpres nomor 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting.  Kasus stunting juga erat kaitanya dengan kecacinganan.  Kejadian cacingan berulang pada anak dapat menyebabkan malnutrisi.  Stunting dapat menyebabkan cacingan karena merupakan salah satu faktor resiko kecacinganan.
PENINGKATAN PEMAHAMAN DAN KEWASPADAAN MASYARAKAT TERHADAP KASUS PENYAKIT MENULAR SEKS DI SMA NEGERI 5 KENDARI Wa Ode Sitti Zubaydah; Irvan Anwar; Sitti Raodah Nurul Jannah
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 2 (2023): Edisi Agustus 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/mosiraha.v1i2.27

Abstract

Penyakit menular seks (PMS) adalah penyakit yang dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui hubungan seksual. PMS dapat dialami oleh para remaja, dewasa dan tua akibat perilaku seks yang menyimpang. Kasus ini dapat dicegah sejak dini sehingga tindakan pencegahan dapat dilakukan dengan mudah. Sosialisasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa dan siswi di SMA Negeri 5 Kendari mengenai penyakit menular seks dan bahayanya, serta bentuk atau tindakan pencegahan yang dapat dilakukan sejak dini. Dalam pelaksanaannya sosialisasi dilakukan secara tatap muka bersama guru maupun siswa dan siswi SMA Negeri 5 Kendari, serta pemberian leaflet berisi informasi tentang PMS. Berdasarkan hasil sosialisasi yang telah dilaksanakan tersebut dapat disimpulkan bahwa sosialisasi dan pemberian informasi melalui leaflet dapat meningkatkan antusiasme dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pengetahuan dan pola pikir untuk mencegah kasus penyakit menular seks di kalangan remaja.
Penentuan Toksisitas Akut Ekstrak dan Fraksi Daun Maja (Aegle Marmelos L.) dan Identifikasi Gugus Fungsi Irvan Anwar; Yamin; Parawansah; Sabarudin; Rachma Malina; Vica Aspadiah; Loly Subhiaty Idrus; Nadiya Mutmainnah
Lansau: Jurnal Ilmu Kefarmasian Vol. 1 No. 2 (2023): Lansau: Edisi Oktober 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/lansau.v1i2.17

Abstract

Daun maja (Aegle marmelos L.) adalah tanaman yang sering dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai obat tradisional dan dikenal memiliki banyak metabolit sekunder. Dilakukan pengujian toksisitas untuk menilai keamanan tanaman yang digunakan sebagai bahan obat. Pengujian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dampak beracun yang muncul dalam kurun waktu 24 jam setelah pemberian bahan/zat uji. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui toksisitas akut, kadar total fenolik dan flavonoid, serta identifikasi gugus fungsi pada fraksi n-heksan daun maja (Aegle marmelos L.). Pengujian toksisitas akut dengan metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), penentuan kadar total fenolik dan flavonoid menggunakan spektrofotometer UV-Vis dan identifikasi gugus menggunakan spektrofotometri Fourier-Transform Infra Red. Nilai LC50 ekstrak methanol dan fraksi n-heksana dalam penelitian ini berturut-turut adalah 771,19 dan 772,77 ppm, yang artinya ekstrak dan fraksi daun maja bersifat toksik dilihat dari nilai LC50< 1000 ppm. Pada pengukuran kadar fenolik dan flavonoid total fraksi n-heksan memiliki kadar paling tinggi berturut-turut yaitu 312,10 dan 296,90 mgEQ/g. Hasil pengujian identifikasi gugus fungsi pada daun maja berdasarkan spektra FTIR menunjukkan keberagaman jenis gugus fungsi. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu daun maja (Aegle marmelos L.) mengandung komponen kimia yang berkontribusi terhadap toksisitasnya, dan dikategorikan medium toksik (≤1,000 mg/L).
SOSIALISASI DAN EDUKASI APOTEKER CILIK DI SD NEGERI 1 SOROPIA Vica Aspadiah; Wahyuni; Asniar Pascayantri; Irvan Anwar; Hasnawati
Mosiraha: Jurnal Pengabdian Farmasi Vol. 1 No. 3 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daerah pesisir merupakan daerah yang cenderung memiliki keterbatasan akses, baik dalam hal sarana dan prasarana ataupun kemajuan pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan. Masyarakat sadar akan pentingnya kesehatan, namun hal tersebut belum diikuti dengan pengetahuan yang benar. Apoteker merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang keahliannya belum dikenal luas oleh masyarakat. Padahal profesi ini memiliki peran penting dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang obat-obatan guna meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Pengenalan apoteker sejak dini sangat penting sejalan dengan kampanye yang dilaksanakan oleh World Health Organization dalam upaya menjalankan dan menegaskan kegiatan promosi kesehatan yang dilaksanakan di Sekolah-sekolah dasar di Indonesia. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk mengedukasi anak-anak di SD Negeri 1 Soropia, Desa Waworaha, Kecamatan Soropia, Kabupaten Konawe agar lebih mengenal profesi Apoteker dan tugasnya serta mengetahui cara penggunaan obat yang baik dan benar sejak dini. Selain itu, agar dapat menumbuhkan minat anak-anak kepada profesi Apoteker dan informasi penggunaan obat yang baik dan benar dapat diterapkan dalam kehidupan mereka sehari-hari. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah presentasi materi, games, pembagian hadiah, serta pemasangan selempang Apoteker Cilik. Kegiatan sosialisasi apoteker cilik ini dapat memberikan pemahaman materi mengenai Profesi Apoteker dan tugasnya serta cara penggunaan obat yang baik dan benar kepada para peserta yang dibuktikan dengan peningkatan pengetahuan saat tanya jawab setelah sosialisasi.