p-Index From 2020 - 2025
4.653
P-Index
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Tindak Tutur Direktik Pidato Persuasif Siswa Kelas IX SMP melalui TikTok Ismu Barokah Abror; Mukti Widayati; Nurnaningsih Nurnaningsih
ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya Vol 6 No 2 (2023): ALFABETA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya
Publisher : linguistic, literature, and teaching

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/alfabeta.v6i2.3682

Abstract

This study aims to describe the form of persuasive speech directive speech acts of grade IX MTsN 9 Gunungkidul students through TikTok. This type of research is descriptive qualitative. The data taken is speech that contains a form of directive speech act. The source of the data is persuasive speech videos of class IX students via TikTok. Data collection techniques use purposive sampling techniques. The instrument in this study is the researcher himself. The data collection method uses the listen method with free listening techniques, proficient involvement and record listening techniques. The technique of testing the validity of the data in this study by using source triangulation and method triangulation. Data analysis techniques use pragmatic analysis techniques. The results showed that of the 219 directive forms of speech found there were forms of asking (91), commanding (21), ordering (24), advising (71), and recommending (12). The directive speech act form asks to be marked with the words come, come, allow, please. The form of directive speech act reigns marked particle –lah, suffix –i, the word don't, must, oblige. The order directive speech act form is marked with the words hopefully, want, for, particle. The form of the act of advising uses the words should, should, so that, should, should, need, how good, and conjunctions cause and effect. The speech act form recommends using word several steps, in a way, doable, solutions to.
Never Give Up Attitude in the Novel of Negeri 5 Menara as A Reinforcement of the Pancasila Student Profile Darmiyati; Mukti Widayati; Nurnaningsih Nurnaningsih
RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa Vol. 10 No. 1 (2024)
Publisher : Program Studi Magister Ilmu Linguistik Universitas Warmadewa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55637/jr.10.1.9379.11-18

Abstract

This qualitative study explores the depiction of the "never give up" attitude in Ahmad Fuadi's novel "Negeri 5 Menara," focusing on its role in reinforcing the Pancasila student profile. Utilizing a methodological framework grounded in theoretical sources, the research conducts an in-depth investigation employing literature review, analysis, and presentation techniques. Data collection methods include library research and meticulous note-taking, with a structured strategy centered on focused inquiry and single case studies. Semiotic analysis is employed to uncover layers of meaning within the text, with data validation conducted through theoretical triangulation. The findings highlight the portrayal of the never give up attitude as the characters' relentless pursuit of success, influenced by their experiences at Pesantren Madani. Key principles shaping this attitude are identified, including "man jadda wajada" (Whoever strives will succeed) and "I’timadu alā nafsik" (Stand on your own feet). In conclusion, the study emphasizes the significance of the never-give-up attitude in fortifying the Pancasila student profile, fostering resilience and determination. It underscores the intricate interplay between literary portrayal and societal values, offering insights for educators and scholars.
Pengaruh Penggunaan Media Wayang Sukuraga Terhadap Keaktifan Siswa Kelas Rendah Sekolah Dasar Mustika, Bella; Uswatun, Din Azwar; Khaleda, Irna; Hendrik, Asep; Nurnaningsih, Nurnaningsih
Jurnal Basicedu Vol. 6 No. 3 (2022)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v6i3.2938

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media wayang sukuraga terhadap keaktifan siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif eksperimen dengan jenis Pra-Eksperiment, desain One-Group Pretest-Posttest Design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas III yang berjumlah 11 siswa. Sampel yang diambil berjumlah 11 siswa memakai metode Sampling Jenuh. Data dikumpulkan melalui angket (pretest-posttest). Instrumen yang digunakan yaitu lembar angket. analisis data menggunakan uji prasyarat yang meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis menggunakan uji t berpasangan (two paired samples t test) lalu uji N-Gain. Hasil analisis menunjukkan bahwa: (1) rerata nilai posttest (75,18) keaktifan siswa yang menggunakan media wayang sukuraga lebih tinggi dari rerata nilai pretest (49,00) tanpa media, (2) hasil uji paired sample t test didapatkan nilai sig = 0,000, dikarenakan nilai sig < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak, artinya terdapat perbedaan rata-rata yang signifikan antara hasil pretest dan posttest dengan menggunakan media wayang sukuraga, dan (3) peningkatan keaktifian siswa menggunakan media wayang sukuraga diperkuat dengan hasil N-gain menunjukkan siswa mendapat kriteria tinggi dan sedang. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa media wayang sukuraga berpengaruh terhadap keaktifan siswa kelas rendah di sekolah dasar. Disarankan untuk dapat terus menggunakan media wayang sukuraga sealama pembelajaran agar dapat meningkatkan keaktifan siswa.
Keterampilan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Siswa Sekolah Dasar dalam Pembelajaran Berbasis RADEC Nurnaningsih, Nurnaningsih; Hanum, Citra Bahadur; Sopandi, Wahyu; Sujana, Atep
Jurnal Basicedu Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v7i1.4773

Abstract

Berpikir kritis dan berpikir kreatif merupakan keterampilan krusial dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, untuk membelajarkannya perlu adanya implikasi inovasi melalui model RADEC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa menggunakan model pembelajaran RADEC. Penelitian ini melibatkan 34 siswa di salah satu sekolah dasar di Kota Bandung. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Peneliti sebagai key instrument dan teknik pengumpulan data yang digunakan menggunakan observasi. Analisis data menggunakan teknik Miles dan Huberman. Teknik validasi data yang digunakan ialah bahan referensi dan peningkatan ketekunan. Penelitian ini memperoleh temuan antara lain (1) keterampilan berpikir kritis siswa muncul dalam bentuk adanya penjelasan sederhana, analisis argumen, dan upaya menjawab pertanyaan, pertimbangan kredibilitas sumber, kegiatan observasi, dan pertimbangan terhadap hasil observasi, kesimpulan dengan baik dan tepat, penjelasan lebih lanjut, dan  desain dan regulasi strategi serta taktik dengan memutuskan tindakan dan (2) keterampilan berpikir kreatif siswa muncul dalam bentuk  ide, variasi ide yang muncul dari berbagai sudut pandang, pengembangan ide dengan mencermati dan menganalisis berbagai kemungkinan informasi, dan munculnya ide baru yang muncul dari sensitivitasnya. Model RADEC dapat digunakan untuk membelajarkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. Temuan penelitian memungkinkan untuk digunakan sebagai referensi model pembelajaran dan ide penelitian selanjutnya.
Analysis of Emotional Intelligence of Class V Students Through the RADEC Learning Model Mia Komariah; Nurnaningsih; Wahyu Sopandi; Atep Sujana
International Conference on Elementary Education Vol. 5 No. 1 (2023): Proceeding The 5th International Conference in Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Social conflicts such as bullying, anti-patience, and individualistic attitudes among elementary school students are caused by students' lack of emotional intelligence. This study aimed to analyze the emotional intelligence of grade 5 elementary school students through the RADEC learning model. This study uses a qualitative approach with a descriptive analysis method. The instruments used were student activity observation sheets, student interviews, and documentation of learning activities using the RADEC model. The data analysis is data reduction, presentation, describing, and verifying conclusions. The participants in this study were 29 grade 5 students at one of the public elementary schools in the city of Bandung. Based on the research, it can be concluded that emotional intelligence can be grown through the RADEC learning model. Refers to the five elements of emotional intelligence possessed by students, namely self-awareness, which is shown by recognizing the emotions being felt. Managing emotions is demonstrated by knowing the response that must be given to an event, utilizing emotions productively, which is characterized by understanding the attitude that must be done towards a phenomenon, empathy, which is shown by caring for others, and fostering relationships which are demonstrated by liking interactions with other people.
A COLLABORATIVE CHARACTER DEVELOPMENT OF PRIMARY SCHOOL STUDENTS IN LEARNING USING THE RADEC MODEL Nurnaningsih, Nurnaningsih; Syaodih, Ernawulan
International Conference on Elementary Education Vol. 6 No. 1 (2024): Proceeding The 6th International Conference on Elementary Education
Publisher : Elementary Education Study Program School of Postgraduate Studies Universitas Pendidikan Indonesia in collaboration with UPI PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The collaboration is crucial in the world of education and work, to teach it there needs to be implications for innovation through appropriate learning models. The RADEC learning model is one of the solutions to the difficulties of developing collaborative character. This study aims to determine the form of student collaboration characters using the RADEC learning model. This research involved 34 students in an elementary school in the city of Bandung. Qualitative descriptive method used in this study. Researchers as key instruments and data collection techniques used by observation. This study obtained findings, among others, that the character of student collaboration appears in the form of indicators that appear in students.
Penerapan Model Problem Based Learning dalam Pembelajaran Cerita Fiksi di Sekolah Dasar Waluyo, Giyanto; Widayati, Mukti; Nurnaningsih, Nurnaningsih
MODELING: Jurnal Program Studi PGMI Vol 11 No 3 (2024): September
Publisher : Program Studi PGMI Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Nahdlatul Ulama Al Hikmah Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69896/modeling.v11i3.2404

Abstract

Penelitian ini membahas penerapan model Problem Based Learning dalam pembelajaran cerita fiksi. Penelitian ini bertujuan dikhususkan untuk menguraikan hambatan dan solusi atas permasalahan guru dalam penggunaan model Problem Based Learning pembelajaran cerita fiksi di SD Negeri 01 Alastuwo Kebakkramat Karanganyar. Penelitian ini memanfaatkan metode deskriptif kualitatif. Sumber data yang dipakai penelitian ini yaitu dokumen, narasumber, tempat, dan peristiwa. Data penelitian ini berupa informasi yang terdapat di: perencanaan pembelajaran, prota, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), pelaksanaan pembelajaran, data hambatan, dan data mengatasi hambatan. Teknik yang dipakai untuk pengumpulan data in-depth interview, observasi,serta analisis dokumen. Validitas data dilaksanakan menggunakan triangulasi metode dan sumber. Teknik analisis data menerapkan analisis interaktif dengan komponen reduksi data, sajian, dan penarikan simpulan. Hasil penelitian ditemukan hambatan-hambatan yang dialami guru pada: perencanaan pembelajaran belum maksimal, siswa kurang aktif dan belum percaya diri, sistem kegiatan belajar mengajar yang monoton serta kurang menarik. Solusi yang dilakukan guru yaitu membuat perencanaan pembelajaran melalui forum KKG(Kelompok Kerja Guru), memperhatikan pembagian alokasi waktu. Kurangnya keberanian, keaktifan dan partisipasi siswa diatasi dengan memotivasi siswa untuk berani tampil dan aktif mengutarakan pendapat,memberikan jawaban serta usulan,memodifikasi kegiatan pembelajaran yang variatif dan menyenangkan.
Metode Contextual Teaching Learning sebagai Solusi dalam Pelaksanaan Pembelajaran Keterampilan Berbicara pada Lingkup PAUD Ida Supriyatmoko; Mukti Widayati; Nurnaningsih
Journal of Education Research Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i3.444

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan perencanaan, penerapan, kendala dan solusi pelaksanaan pembelajaran keterampilan berbicara pada Lingkup PAUD. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Sampel penelitian adalah preses pembelajaran keterampilan berbicara  anak KB Bina’ul Ummah Kids School Karangpandan. Data penelitian berupa data kualitatif dengan sumber data dokumen pembelajaran, guru dan siswa. Tehnik pengumpulan data dengan analisis dokumen, wawancara dan observasi,  Teknik keabsahan data dengan triangulasi sumber data dan metode. Teknik analisis data dengan analisis interaktif. Hasil penelitian dengan perencanaan yang telah disiapkan dan dengan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap pencapaian kemampuan peserta didik. Pembelajaran ketrampilan berbicara,dapat dilaksanakan dengan metode CTL. Melalui metode Contextual Teaching Learning  diharapkan bisa menjadi solusi untuk meningkatkan kemampuan anak didik dalam menguasai keterampilan bahasa dan mampu terampil berbicara. Pemilihan metode pembelajaran yang tepat dapat berpengaruh terhadap proses pencapaian kemampuan peserta didik dalam pembelajaran. Pembelajaran ketrampilan berbicara dapat dilaksanakan dengan metode CTL. Penerapan metode CTL guru mampu mengatasi berbagai kendala yang dihadapi dalam pembelajaran keterampilan berbicara. Hasil yang diperoleh siswa lebih aktif dan terampil dalam berbicara sehingga kemampuan berbahasa anak akan meningkat sesuai dengan perkembangan usia anak.
Penerapan Media Belajar Celemek huruf di Kelompok Bermain Bocah Pintar Karanganyar Sulistyorini; Mukti Widayati; Nurnaningsih
Journal of Education Research Vol. 4 No. 3 (2023)
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37985/jer.v4i3.445

Abstract

Tujuannya adalah agar  anak memiliki kemampuan memahami dan menyuarakan tulisan dengan intonasi yang wajar, sebagai dasar untuk dapat membaca lanjut. penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif.  Penelitian ini termasuk  penelitian terapan. Data penelitian yang dikumpulkan berupa informasi tentang proses pembelajaran bahasa keaksaraan dengan media celemek huruf, motivasi siswa dalam kegiatan  mengenal huruf, serta kemampuan guru dalam menyusun rencana pembelajaran dan melaksanakan pembelajaran termasuk penggunaan strategi pembelajaran di kelas. penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik purpose sampling. Perencanaan pembelajaran keaksaraan  melalui RPPH yang terdiri dari kegiatan pembukaan, inti dan penutup. Dalam rencana telah disebutkan berbagai persiapan yang dilakukan antara lain dengan menyiapkan materi, metode dan media. RPPH dibuat berdasarkan silabus, program semester, dan program tahunan. Hambatan yang dialami oleh anak diantaranya: Kurangnya gambar pada kantong media celemek huruf, guru  kurang cakap mengelola kelas. menambah berbagai macam gambar yang menarik pada kantong media celemek huruf. Guru berusaha  mengatur waktu sesuai perencanaan pembelajaran. Sebelum pembelajaran guru membuat kesepakatan bermain bersama anak.
Implementasi Keterampilan Berpikir HOTS pada Soal Asesmen Bahasa Indonesia di Madrasah Aliyah Purwaningsih, Herni; Widayati, Mukti; Nurnaningsih, Nurnaningsih
Jurnal Pendidikan Madrasah Vol. 8 No. 2 (2023): Jurnal Pendidikan Madrasah
Publisher : Pusat Pengembangan Madrasah (PPM), dan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/jpm.2023.167-182

Abstract

This study aims to describe the implementation of HOTS thinking skills in madrasah assessment problems based on material, construction, and language as well as Bloom's Taxonomy C4 (analyzing), C5 (evaluating), and C6 (creating). This research is descriptive qualitative research. Methods used interviews and documentation. The sources of this research data are teachers and students as well as documents on the assessment of madrasah Indonesian at MAN 1 Gunungkidul. The data validity test technique uses triangulation of sources and methods. Data was analyzed using the Miles and Huberman model stages. The results showed that the preparation of madrasah assessment questions was in accordance with the steps for preparing higher order thinking questions (HOTS). Based on the material analysis, 25 questions have fulfilled the material aspects in writing HOTS questions, 8 questions on one aspect have not been fulfilled, 7 questions have not been fulfilled on two aspects. Based on the construction of the questions, 5 questions meet the construction aspect, 2 questions one aspect is not fulfilled, 29 questions two aspects are not met, 4 questions three aspects are not met. Based on Language, as many as 29 questions meet the Language aspect, 11 questions do not meet. Based on Bloom's Taxonomy, the cognitive domain used is mostly the C4 cognitive level (analyzing). Based on 40 questions, 28 (70%) questions including the realm of analyzing (C4), the realm of evaluating (C5), and creating (C6) were not found. A total of 12 (30%) questions falls into the C3 question category.