Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Etika Dalam Media Sosial Antara Kebebasan Ekspresi Dan Tanggung Jawab Digital Mas’ud, Fadil; Jeluhur, Helda; Negat, Katharina; Tefa, Alencia; Uly, Marselina; Amtiran, Morgan
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i2.289

Abstract

Perkembangan media sosial telah menghadirkan ruang baru bagi masyarakat untuk mengekspresikan pendapat secara bebas. Namun, kebebasan ini sering kali tidak diimbangi dengan kesadaran etika digital, sehingga memunculkan berbagai permasalahan yang terjadi seperti ujaran kebencian, hoaks, dan pelanggaran privasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dinamika antara kebebasan berekspresi dan tanggung jawab digital dalam penggunaan media sosial, serta pentingnya etika digital sebagai landasan interaksi daring yang sehat. Dengan menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini menemukan bahwa penguatan literasi digital, reformulasi regulasi yang adil, serta kesadaran individu merupakan kunci dalam menciptakan ruang digital yang inklusif dan juga bertanggung jawab. Jadi, kebebasan berekspresi ini harus berjalan dengan baik seiring dengan etika, agar media sosial yang digunakan dapat menjadi sarana demokrasi yang beradab.
Membangun Karakter Moral Melalui Pendidikan Etika Di Sekolah Ence, Eufrasia; Mas’ud, Fadil; Tonis, Marselina; Payong, Emilia Waha; Openg, Wiliam Fenoli Kituk; Laga, Oskar Enjelius
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 2 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i2.291

Abstract

Pendidikan karakter moral merupakan aspek penting dalam pembentukan kepribadian peserta didik yang berintegritas. Latar belakang dari tulisan ini adalah meningkatnya kekhawatiran terhadap degradasi moral di kalangan pelajar, yang ditandai dengan perilaku menyimpang dan menurunnya rasa tanggung jawab sosial. Permasalahan yang dikaji dalam tulisan ini adalah bagaimana pendidikan etika di sekolah dapat menjadi sarana dalam membentuk karakter moral siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka, di mana data dikumpulkan dari berbagai literatur terkait pendidikan etika dan karakter. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendidikan etika yang terintegrasi dalam kurikulum dan didukung oleh keteladanan guru mampu menumbuhkan nilai-nilai moral seperti kejujuran, tanggung jawab, dan empati pada peserta didik. Kesimpulan dari kajian ini menekankan bahwa pendidikan etika di sekolah perlu dirancang secara sistematis dan berkelanjutan agar dapat membentuk karakter moral yang kuat dan relevan dengan tantangan zaman.
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS CANVA PADA MATERI KEBINEKAAN INDONESIA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH KUPANG Kale, Dorkas Yufice Ariyanti; Mas'ud, Fadil; Nassa, Daud Yefkanius; Doko, Meryana Micselen
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i1.21204

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis Canva pada materi Kebinekaan Indonesia untuk siswa kelas VII di SMP Muhammadiyah Kupang. Metode yang digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE yang terdiri atas lima tahap: Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran yang dikembangkan memperoleh kategori sangat layak berdasarkan validasi ahli materi dan ahli media, dengan skor rata-rata masing-masing sebesar 91,2% dan 88,5%. Uji coba terbatas menunjukkan respon positif dari siswa, di mana 85% menyatakan media menarik dan mudah dipahami, serta 90% menyatakan media membantu pemahaman konsep kebinekaan. Media pembelajaran berbasis Canva terbukti mampu meningkatkan keterlibatan siswa serta mendukung pembelajaran nilai-nilai kebangsaan secara visual, interaktif, dan kontekstual. Dengan demikian, media ini dapat menjadi alternatif strategis dalam pembelajaran PPKn, khususnya pada materi yang berorientasi pada penguatan karakter kebangsaan.
EKOSISTEM DIGITAL DAN NARASI KEBANGSAAN: RELEVANSI PANCASILA SEBAGAI PENUNTUN ETIKA PUBLIK VIRTUAL Mas'ud, Fadil; Istianah, Anif
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 1 (2025): Edisi Juni 2025
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i1.21505

Abstract

Transformasi digital telah mengubah cara masyarakat berinteraksi, membentuk opini, dan menyuarakan identitas kebangsaan. Ruang digital tidak hanya menjadi saluran komunikasi, tetapi juga arena kontestasi narasi yang sarat dengan dinamika politik, budaya, dan ideologis. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana nilai-nilai Pancasila dapat direlevansikan sebagai kerangka etika publik dalam ekosistem digital yang semakin kompleks. Melalui pendekatan kualitatif deskriptif dengan kajian literatur terkini, pembahasan difokuskan pada tiga aspek utama: dinamika narasi kebangsaan di ruang virtual, representasi dan reduksi nilai Pancasila di media sosial, serta fungsi Pancasila sebagai landasan etika bermedia digital. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun Pancasila masih sering diposisikan secara normatif dan seremonial, nilai-nilainya tetap relevan dalam merespons tantangan seperti disinformasi, ujaran kebencian, dan polarisasi identitas. Diperlukan reinterpretasi nilai secara kontekstual, penguatan literasi etika digital, serta kolaborasi lintas sektor untuk menjadikan Pancasila hidup sebagai pedoman moral warga negara di ruang publik virtual. Dengan demikian, Pancasila tidak hanya menjadi ideologi negara, tetapi juga fondasi etika bermedia dalam era masyarakat digital.
Counseling on the Use of Meta Ai in Improving Digital Literacy in Rural Communities in Indonesia: Pengabdian Made Susilawati; Fadil Mas’ud; Luluk Sarifah; Rinovian Rais; Johannes P Kumagaya
Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Vol. 3 No. 4 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat dan Riset Pendidikan Volume 3 Nomor 4 (April 2025
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jerkin.v3i4.861

Abstract

This community service was conducted in several villages in Indonesia, including Legian Badung, Baubau Kupang, and Ogan Jaya in North Lampung, over periods ranging from two weeks to one month. The aim was to provide counseling on the use of Meta AI to improve digital literacy in rural communities in Indonesia. The methodology involved discussions with colleagues and village officials to identify suitable themes, followed by obtaining permission from village authorities. The implementation stage included counseling on how to use Meta AI, covering aspects like opening WhatsApp, accessing Meta AI through the chat tab, agreeing to terms, typing prompts, sending messages, and providing feedback. The counseling also highlighted the advantages of Meta AI, such as its ease of use, multi-language capabilities, and 24-hour availability. The authors found that Meta AI's simple interface allows users of varying technological backgrounds to interact with it easily, and its constant availability and multi-language support enhance its utility as an educational and communication tool globally.
Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai Sarana Penguatan Literasi Hukum di Era Digital Mas'ud, Fadil; Izhatullaili, Izhatullaili; Doko, Yunitha Devrudyan; Jama, Karolus Budiman
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 2 (2025): Edisi Khusus
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i2.24455

Abstract

Pendidikan Bahasa Indonesia berperan penting dalam meningkatkan literasi hukum di era digital, terutama dalam menanggulangi rendahnya pemahaman hukum di kalangan masyarakat Indonesia. Artikel ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana Pendidikan Bahasa Indonesia dapat menguatkan literasi hukum melalui pendekatan literasi kritis dan menjelaskan cara-cara integrasi literasi hukum dalam pembelajaran bahasa sesuai dengan tuntutan era digital. Menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan studi kepustakaan, artikel ini mengkaji literatur, dokumen hukum, serta penelitian terdahulu terkait topik tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi literasi hukum masyarakat Indonesia, khususnya terkait dengan penggunaan informasi hukum di ruang digital, masih rendah. Hal ini memperlihatkan perlunya integrasi literasi hukum dalam pembelajaran Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kesadaran hukum. Dengan memanfaatkan teks hukum dan analisis wacana kritis dalam pembelajaran bahasa, siswa dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis terhadap hukum dan kebijakan yang ada. Artikel ini menyimpulkan bahwa Pendidikan Bahasa Indonesia, melalui integrasi literasi hukum, mampu menciptakan generasi muda yang lebih melek hukum, adaptif terhadap perkembangan digital, dan mampu berpartisipasi dalam kehidupan sosial yang lebih sadar hukum.
PENDIDIKAN MORAL BERBASIS PANCASILA SEBAGAI ANTITESIS PERILAKU ECHO CHAMBER DI KALANGAN MAHASISWA PPKn UNIVERSITAS KHAIRUN Wibowo, Irham; Noe, Wahyudin; Mas'ud, Fadil; Kale, Dorkas Yufice Ariyanti
Haumeni Journal of Education Vol 5 No 2 (2025): Edisi Khusus
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/haumeni.v5i2.24649

Abstract

Fenomena echo chamber di ruang digital memengaruhi pola interaksi mahasiswa, termasuk mahasiswa PPKn Universitas Khairun, yang cenderung membatasi diri dalam kelompok homogen sehingga memperkuat confirmation bias. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena tersebut, menelaah relevansi nilai-nilai Pancasila sebagai antitesis, serta merumuskan strategi implementasi pendidikan moral berbasis Pancasila. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif melalui wawancara, observasi, dan telaah dokumen, dengan analisis interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa echo chamber melemahkan tradisi dialogis dan kritis di lingkungan akademik, misalnya mahasiswa lebih sering mengonsumsi informasi yang sejalan dengan pandangan mereka dan mengabaikan perbedaan perspektif. Di sisi lain, nilai-nilai Pancasila, khususnya kemanusiaan, persatuan, musyawarah, dan keadilan, relevan untuk membangun sikap terbuka dan inklusif. Strategi implementasi yang ditawarkan meliputi integrasi dalam kurikulum, penerapan pedagogi dialogis, penguatan budaya akademik, serta literasi digital berlandaskan Pancasila. Dengan demikian, pendidikan moral Pancasila dapat berfungsi sebagai antitesis echo chamber sekaligus membentuk generasi mahasiswa yang kritis, toleran, dan berkarakter kebangsaan.
Sopan Santun Dalam Komunikasi Antar Budaya Di Nusa Tenggara Timur Ludung, Goden Harna Hadia; Mas’ud, Fadil; Uki, Lion Edison; Jetia, Yovita Erliana; Berek, Kristiana Yanti; Atamukin, Kanisius Kedan Kian
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i3.293

Abstract

Nusa Tenggara Timur (NTT) merupakan daerah dengan beragam suku dan budaya, yang menciptakan tantangan unik dalam komunikasi antar budaya. Perilaku sopan santun menjadi aspek penting dalam menjaga hubungan baik antar individu dari latar belakang budaya yang berbeda. Namun, pengaruh globalisasi dan teknologi modern dapat mempengaruhi etika komunikasi tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk perilaku sopan santun yang khas dalam komunikasi antar budaya di NTT, menganalisis perbedaan budaya yang mempengaruhi etika komunikasi, serta mengeksplorasi tantangan yang dihadapi dalam menjaga sopan santun di era modern. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam dan observasi partisipatif. Data dikumpulkan dari berbagai kelompok masyarakat di NTT untuk mendapatkan perspektif yang komprehensif mengenai perilaku sopan santun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku sopan santun yang beragam di NTT dipengaruhi oleh nilai-nilai lokal dan norma budaya masing-masing suku. Meskipun tantangan dari globalisasi ada, pendidikan dan kesadaran komunitas dapat berperan penting dalam mempertahankan integrasi nilai-nilai sopan santun dalam kurikulum pendidikan untuk membangun karakter generasi mendatang.
Etika Media Sosial dan Implikasinya bagi Individu dan Masyarakat Nana, Katarina Rensa; Mas’ud, Fadil; Gemian, Stefani Bita; Sanung, Florentina; Keba, Aprilini Dima; Jelita, Maria Trivonia
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i3.295

Abstract

Perkembangan teknologi digital telah membawa media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari masyarakat modern. Penggunaan media sosial yang masih menimbulkan berbagai implikasi etis, baik pada tingkat individu maupun sosial. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji konsep etika dalam penggunaan media sosial serta dampaknya terhadap perilaku individu dan dinamika sosial. Melalui pendekatan kualitatif dengan studi pustaka, penelitian ini menemukan bahwa rendahnya kesadaran etika digital dapat memicu penyebaran informasi palsu, ujaran kebencian, serta pelanggaran privasi. Di sisi lain, media sosial juga berpotensi menjadi ruang positif untuk membangun solidaritas sosial, partisipasi publik, dan ekspresi diri, apabila digunakan secara etis dan bertanggung jawab. Etika media sosial memiliki dampak signifikan pada masyarakat dan individu, termasuk perubahan perilaku, persepsi, dan interaksi sosial. Pentingnya kesadaran etika digital dan penggunaan media sosial yang bertanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan produktif. Dengan demikian, artikel ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pengembangan literasi digital dan etika bermedia sosial di era digital saat ini. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran dan praktik etika dalam penggunaan media sosial, serta mengembangkan strategi untuk mengurangi dampak negatifnya. Dengan demikian, penting bagi setiap individu dan lembaga untuk mengembangkan literasi digital dan etika bermedia sosial guna menciptakan ruang digital yang sehat dan produktif.
Peran Etika dalam Pembentukan Karakter Moral Generasi Muda Lau, Clarisa Angelina Aeng; Keraf, Veronika Tiara Hingi; Nomeni, Netriana; Meo, Matrona; Tes, Hendri Septiano; Mas’ud, Fadil
Jimmi: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin Vol. 2 No. 3 (2025): JIMMI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Multidisiplin
Publisher : Fanshur Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.71153/jimmi.v2i3.296

Abstract

Di tengah arus modernisasi dan kemajuan teknologi, generasi muda menghadapi tantangan serius terkait degradasi moral yang tercermin dalam meningkatnya perilaku menyimpang, individualisme, dan menurunnya rasa tanggung jawab sosial. Kondisi ini menunjukkan pentingnya pembentukan karakter moral sejak dini dengan menekankan peran etika sebagai fondasi nilai dan perilaku. Etika sebagai seperangkat nilai yang dapat berguna bagi kita dalam  membedakan mana yang benar dan mana yang salah dalam berperilaku dalam kehidupan mereka, etika juga dapat memainkan peran utama dalam membentuk kepribadian generasi muda dalam sikap serta tingkah laku generasi selanjutnya di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran etika dalam membentuk moral generasi muda yang mebentuk sikap dan tingkah laku mereka yang baik serta menghalangi penerapan nilai-nilai etis dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang dipakai adalah analisis literatur dan pendekatan kualitatif deskriptif. Temuan dari studi ini menunjukkan bahwa penerapan nilai-nilai etika dalam pendidikan, lingkungan keluarga, dan interaksi sosial sangat mempengaruhi pembentukan karakter moral remaja. Lebih lagi, tantangan dari kemajuan teknologi dan globalisasi mengharuskan keterlibatan aktif dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan lembaga sosial, untuk menanamkan nilai-nilai moral yang kokoh. Dengan demikian, penguatan etika menjadi dasar strategis untuk membangun generasi muda yang tidak hanya pintar secara intelektual tetapi juga memiliki integritas dan tanggung jawab moral.