Claim Missing Document
Check
Articles

Pembuatan tablet effervescent berbahan aktif sediaan kering ekstrak daun senduduk dan bakteri asam laktat asal dadih Sijunjung sebagai minuman fungsional Yulia Helmi Diza; Alfi Asben; Tuty Anggraini
Jurnal Litbang Industri Vol 9, No 1 (2019)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.992 KB) | DOI: 10.24960/jli.v9i1.5273.59-67

Abstract

Pembuatan tablet effervescent dengan bahan aktif ekstrak kering daun senduduk  dan sediaan kering bakteri asam laktat yang berasal dari dadih Kabupaten Sijunjung telah dilakukan melalui pencetakan langsung. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan minuman fungsional yang mengandung senyawa antioksidan dan bakteri baik yang mudah dan cepat disajikan. Bahan aktif yang digunakan adalah sediaan kering BAL asal dadih sebanyak 2%, 4% dan 6% dari bahan penyusun tablet dan ekstrak kering daun senduduk sebanyak 15% untuk semua perlakuan. Terhadap produk yang dihasilkan dilakukan pengujian total BAL, aktivitas antioksidan, total fenol, pH larutan, kadar air, waktu larut, kekerasan, dan uji kesukaan meliputi penampakan tablet, rasa, warna larutan dan aroma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total BAL yang tumbuh pada larutan tablet effervescent yang memenuhi syarat untuk pangan fungsional adalah perlakuan penambahan sediaan kering BAL 4% dan 6%, yaitu 4,04x106 kol/g, 1,72x107 kol/g, aktivitas antioksidan 52,20% dan 54,50% dengan total fenol 0,81 mg GAE/g dan 0,86 mg GAE/g. Dari hasil uji kesukaan diketahui bahwa perlakuan yang mempunyai rata-rata nilai kesukaan tertinggi adalah perlakuan dengan bahan aktif ekstrak kering senduduk 15% dan sediaan kering BAL 4% dengan pH 5,03, kadar air 9,34%, waktu larut 1,875 menit dan kekerasan 4,18 kg.ABSTRACTMaking of effervescent tables with active ingredients of dried extracts of senduduk leaves and dried preparations of lactic acid bacteria from dadih Sijunjung have been done through direct compression. This study aims to make functional beverage preparations that contain antioxidant compounds and bacteria both easily and quickly served. The active ingredients used were dried LAB preparations from dadih as much as 2%, 4% and 6% of the constituent tablets and dried extracts of senduduk leaves as much as 15% for all treatments. The products were  tested of total LAB, antioxidant activity, total phenol, pH of the solution, moisture content, dissolution time, hardness, and test of preference included tablet appearance, taste, solution color, and flavour. The results showed that the total LAB that grown in the effervescent tablet solution met the requirements for functional food was the treatment of the addition of 4% and 6%  LAB dry dosage, namely 4.04x106 col/g, 1.72x107 col/g, antioxidant activity 52.20% and 54.50% with total phenol 0.81 mg GAE/g and 0.86 mg GAE/g. From the test results, it was known that the treatment that had the highest average value of preference was treatment with the active ingredient of dry extract of 15% and dry preparation of LAB 4%  with pH 5.03, moisture content 9.34%, soluble time 1.875 minutes, and hardness 4.18 kg. 
PENYULUHAN, PELATIHAN, DAN PERAGAAN PROSES PENGOLAHAN KENTANG MENJADI BERBAGAI PRODUK PANGAN KOMERSIL Rini B; Fauzan Azima; Kesuma Sayuti; Novelina Novelina; Rina Yenrina; Novizar Nazir; Tuty Anggraini; Hasbullah Hasbullah; Aisman Aisman; Daimon Syukri; Diana Sylvi; Purnama Dini Hari; Ismed Ismed; Cesar Welya Refdi; Wellyalina Wellyalina; Felga Zulfia Rasdiana; Reni Koja
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.1.248-252.2021

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang ini bekerja sama dengan mitrayaitu Pondok Pesantren Dr M Natsir di Batu Bagiriak Alahan Panjang, Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Lokasi kegiatan pengabdian merupakan pondok pesantren yang mana di lingkungan sekitar kaya akan hasil pertanian dan perkebunan. Salah satu komoditi yang banyak dibudidayakan oleh masyarakat sekitaran pondok pesantren adalah kentang. Tanaman kentang ditanam masyarakat di pinggiran kebun atau di pekarangan rumah, tanaman ini tumbuh subur dan berproduksi cukup tinggi di daerah ini. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra adalah 1) Umumnya kentang hanya dijual dalam bentuk mentah, pengolahan yang umum dilakukan masyarakat setempat hanya sekedar direbus atau digoreng saja dengan campuran dengan cabe merah, 2) Kurangnya pengetahuan anggota kelompok dalam aspek pengolahan berbagai macam produk olahan. Kegiatan yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian masyarakat untuk menyelesaikan permasalahan mitra adalah 1) Mengevaluasi kegiatan budidaya pertanian dan perkebunan yang ada dilokasi mitra, 2) Kegiatan penyuluhan pengolahan produk olahan dari kentanguntuk meningkatkan nilai jual produk dan ekonomi petani 3) Diversifikasi produk olahan dari kentang untuk meningkatkan umur simpan produk dengan pembuatan berbagai macam produk yaitu donat frozen, stik frozen, es krim, kulit kebab, dan minuman fungsional. Kegiatan ini berlangsung dengan baik dan lancar serta tingginya antusias peserta dalam mengikuti kegiatan ini terutama pada kegiatan pengolahan produk. Kegiatan ini diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi usaha mitra,dan peningkatan pendapatan mitra. Kata Kunci: Batu Bagiriak Alahan Panjang, Pertanian, Kentang, Diversifikasi, Wirausaha
PELATIHAN PRODUKSI KOMPOS DAN BIOGAS DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KOTA PADANG Sahadi Didi Ismanto; Anwar Kasim; Fauzan Azima; Kesuma Sayuti; Novelina Novelina; Rini Rini; Surini Siswarjono; Novizar Novizar; Tuty Anggraini; Hasbullah Hasbullah; Netty Sri Indeswari
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 1 No 2 (2017)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (88.169 KB) | DOI: 10.25077/logista.1.2.95-105.2017

Abstract

ABSTRAK Permasalahan utama yang dihadapi kelompok tani saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk menghasilkan kompos yang berkualitas, dengan demikian mutu kompos yang dihasilkan juga relatif masih rendah, sementara potensi yang bisa dihasilkan cukup besar. Kotoran sapi yang ada selama ini juga belum dimanfaatkan sebagai sumber biogas, karena belum adanya teknologi tepat guna pembuatan biogas yang dikuasai kelompok tani. Penyelesaian masalah ditawarkan untuk dengan cara: (1) Memberikan pelatihan cara pembuatan kompos dengan memanfaatkan kotoran sapi dan kotoran ayam broiler, sisa hijauan makanan ternak dan limbah pertanian yang dihasilkan, (2) Memberikan pelatihan pembuatan starter mikroba lokal untuk mempercepat terjadinya pengomposan, (3) Memberikan pelatihan serta peragaan pembuatan biogas dari kotoran sapi, (4) Pembuatan model digester untuk produksi biogas pada skala rumah tangga dan (5) Memberikan pelatihan penguatan kelembagaan kelompok tani untuk menuju kelompok tani yang profesional. Sesuai dengan rencana kegiatan maka dapat dijelaskan target luaran adalah (a) Bahan baku kompos dan Starter yang bisa digunakan, (b) Teknik pembuatan kompos untuk menghasilkan kualitas kompos yang baik, (c) Isu pertanian berkelanjutan dan pentingnya pupuk organik, (d) Teknik mempersiapkan kompos untuk dipasarkan dan teknik memasarkan produk kompos dan (e) Peragaan pembuatan digseter untuk pembuatan biogas berbahan baku kotoran sapi untuk skala rumah tangga. Kata kunci: Pelatihan, Produksi kompos, Biogas
Pelatihan Penanganan dan Pengolahan Susu Kambing di Nagari Bukit Batabuh Kabupaten Agam Sahadi Didi Ismanto; Hasbullah Hasbullah; Anwar Kasim; Fauzan Azima; Kesuma Sayuti; Rini B.; Novizar Novizar; Neswati Neswati; Tuty Anggraini; Netty Sri Indeswari
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (887.647 KB) | DOI: 10.25077/logista.2.2.32-39.2018

Abstract

ABSTRAK: Permasalahan utama yang dihadapi kelompok saat ini adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk mengolah susu kambing. Susu yang dihasilkan hanya diolah menjadi susu pasteurisasi di dalam kemasan kantong plastik. Dalam hal penanganan susu segar, penerapan kebersihan, praktik higiene, dan sanitasi juga masih belum baik. Dengan demikian, susu segar dan susu pasteurisasi yang mereka produksi dan pasarkan belum dapat dijamin keamanannya untuk dikonsumsi. Di samping keterbatasan penguasaan teknologi juga belum optimalnya kelembagaan kelompok yang baru berjalan sebatas bekerja sama dalam hal teknis berternak, namun belum berkembang dalam hal pengadaan bersama dan pemasaran produk secara bersama. Dengan demikian tingkat efisiensi dalam hal biaya produksi dan biaya pemasaran belum bisa diperoleh oleh kelompok. Masalah sebagaimana yang dijelaskan di atas, ditawarkan untuk diselesaikan dengan alternatif sebagai berikut :a) Memberikan pelatihan teknik kebersihan, sanitasi dan higienis pemerahan dan penanganan susu segar dan susu pasteurisasi, serta teknik pengemasan; b) Memberikan pelatihan teknik pengolahan susu menjadi berbagai produk olahan susu c) Memberikan Peningkatan wawasan dan pengetahuan kelompok mengenai pemasaran produk olahan susu kambing d) Memberikan pelatihan penguatan kelembagaan kelompok peternak kambing untuk menuju kelompok tani yang profesional.Kata kunci: Susu Kambing, Ternak Kambing, Olahan Susu Kambing, Kambing Etawa
KUALITAS TEH DAUN AFRIKA (Vernonia amygdalina) DENGAN PENAMBAHAN BUBUK KULIT KAYU MANIS Diana Sylvi; Tuty Anggraini; Nela Shinta
Jurnal Agrotek Ummat Vol 8, No 1 (2021): April 2021
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jau.v8i1.3885

Abstract

This study aims to determine the effect of the addition of cinnamon bark powder to the quality of African leaf herbal tea and to determine the best percentage of cinnamon bark powder in African leaf herbal tea based on organoleptic analysis. This study used a Completely Randomized Design (CRD) with 5 treatments and 3 replications, namely the addition of 10%, 11%, 12%, 13%, and 14% (b/v)cinnamon bark powder. Data were analyzed statistically with the F test, if significantly different, proceed with the Dunchan’s New Multiple Range Test (DNMRT) at the 5% level. The results showed that the addition of cinnamon bark powder in the manufacture of African leaf herbal tea had a significant effect on the ash content of the herbal leaf tea products, but had no significant effect on moisture content and organoleptic taste and aroma. The most appropriate and preferred addition of ground cinnamon bark is 14% (b/v). 
SOSIALISASI SANITASI DAN HIGIENIS KERUPUK KULIT PADA IKM RIZKY DI KOTA PADANG Indri Juliyarsi; Sri Melia; Deni Novia; Ade Sukma; Tuty Anggraini; Najmiatul Fitria
BULETIN ILMIAH NAGARI MEMBANGUN Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : LPPM (Institute for Research and Community Services) Universitas Andalas Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/bina.v4i3.302

Abstract

The skin crackers are well-known and favored as regional superior products which are very potential to be developed. The purpose of this service is to improve sanitation and hygiene aspects, where the layout of production in accordance with SSOP and GMP. Approach methods offered to support knowledge programs using trained and consultation with the methods used are lectures and discussions. The focus of activities is the renovation of layout of production space and sanitation equipment. Based on the service of introducing appropriate technology, Mitra is very enthusiastic about using cleaning tools for wet and clean production spaces with sanitary and hygienic and storage space equipped with container boxes so that it can increase the shelf life of the skin after drying, as well as improve the production space so that the production is running well in accordance with SSOP, GMP in production.
Produksi dan karakterisasi selulosa mikrokristalin dari limbah batang kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) hasil replanting perkebunan Chandra Gunawan; Alfi Asben; Tuty Anggraini; Athanasia Amanda Septevani
Jurnal Penelitian Kelapa Sawit Vol 29 No 3 (2021): Jurnal Penelitian Kelapa Sawit
Publisher : Pusat Penelitian Kelapa Sawit

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22302/iopri.jur.jpks.v29i3.139

Abstract

Selulosa mikrokristalin merupakan turunan dari selulosa atau selulosa yang dimodifikasi dalam skala mikro dengan ukuran panjang sekitar 10-200 µm yang bersifat kristalin. Batang kelapa sawit dapat digunakan sebagai salah satu alternatif produksi selulosa mikrokristalin. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan selulosa mikrokristalin dari batang kelapa sawit dan mengetahui karakteristik setiap tahapan perlakuannya. Diperoleh selulosa mikrokristalin dengan kandungan selulosa yang berhasil ditingkatkan dari 31,11 ± 2,01% menjadi 84,35 ± 1,04%, hal ini sesuai dengan gugus puncak serapan FTIR dan seiring dengan penurunan kandungan lignin dan hemiselulosa. Analisa XRD menunjukkan terjadinya peningkatan kristalinitas dari MCC hingga 78% setelah melalui tahapan perlakuan kimia. Hasil SEM didapatkan MCC dengan panjang dan lebar sebesar 43,2 ± 19,6 µm dan 11,4 ± 8,1 µm dan menunjukkan terjadinya pemecahan komponen kompleks pada serat Raw batang kelapa sawit yang digambarkan dengan struktur dari permukaan yang menjadi lebih halus dan berbentuk fibril yang teratur. Berdasarkan hasil penelitian ini, proses delignifikasi, pemutihan, dan hidrolisis asam secara bertahap berhasil memproduksi selulosa mikrokristalin dari batang kelapa sawit.
KARAKTERISASI MUTU YOGHURT DARI BEBERAPA TINGKAT CAMPURAN SUSU SAPI DENGAN EKSTRAK SELADA AIR (Nasturtium officinale, R.Br) Aisman Aisman; Tuty Anggraini; Melisa Zahra
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 23, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (560.328 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.23.2.187-195.2019

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perbandingan campuran susu sapi dengan ekstrak selada air terhadap kualitas yoghurt yang dihasilkan. Yoghurt difermentasi menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus, Lactobacillus acidophillus dan Streptococcus thermophillus. Percobaan dilakukan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 kali ulangan yaitu; A (tanpa penambahan ekstrak selada air), B (campuran 90% susu dan 10% ekstrak selada air), C (campuran 80% susu dan 20 % ekstrak selada air), D (campuran 70% susu dan 30% ekstrak selada air) dan E (campuran 60% susu dan 40% ekstrak selada air). Data dianalisis menggunakan Analysis of variance (ANOVA) dilanjutkan dengan Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Hasil peneltian menunjukan bahwa penambahan ekstrak selada air berpengaruh nyata terhadap jumlah bakteri asam laktat, angka lempeng total, kadar protein, kadar lemak, kadar abu, aktivitas antioksidan, viskositas, kadar kalsium dan kadar fosfor serta uji organoleptik (warna, aroma, rasa, konsistensi dan penampakan), tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap total padatan, nilai pH, dan total asam laktat yoghurt yang dihasilkan. Produk terbaik berdasarkan uji organoleptik adalah perlakuan B dengan nilai rata-rata warna 3,85; aroma 3,50; rasa 4,30; konsistensi 4,25 dan penampakan 3,75, serta memiliki kandungan protein 3,245%, lemak 18,163%, kadar abu 0,676%, total padatan 12,982%, nilai pH 4,5; total asam laktat 13,170%, aktivitas antioksidan 8,026%, viskositas 1.355,333 cP, kandungan kalsium 21,017 mg/l, kandungan fosfor 5,533 mg/l, BAL 2,4 x 108 cfu/g.
SURVEI PROSES PEMBUATAN MINUMAN KAHWA DAUN DI PROPINSI SUMATERA BARAT, INDONESIA Rilma Novita; Anwar Kasim; Tuty Anggraini; Deddi Prima Putra
Jurnal Teknologi Pertanian Andalas Vol 22, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (743.457 KB) | DOI: 10.25077/jtpa.22.1.32-36.2018

Abstract

Minuman kahwa daun adalah minuman yang terbuat dari daun kopi yang dikeringkan dan merupakan minuman khas Sumatera Barat. Survei proses pembuatan minuman kahwa daun telah dilakukan dengan  mengunjungi tempat-tempat pembuatan minuman kahwa daun yang tersebar di tiga kabupaten yang ada di Sumatera Barat yaitu Kabupaten Tanah datar, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi proses pembuatan minuman kahwa daun yang ada dan berkembang di Sumatera Barat. Data primer proses pembuatan minuman telah dikumpulkan dari 34 kedai atau kafe yang memproduksi dan menjual minuman kahwa daun yang terdapat di tiga kabupaten yang menjadi sentra budaya masyarakat Sumatera Barat (Minang). Pemilihan kedai atau kafe didasarkan pada kemudahan akses dan berada di pinggir jalan utama yang menghubungkan ketiga kabupaten. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi langsung, dan dibantu daftar pertanyaan. Dari hasil pengamatan terhadap proses pembuatan minuman kahwa daun yang ada dan berkembang di Sumatera Barat diketahui bahwa ada tiga proses pembuatan minuman kahwa daun atau proses ekstraksi yaitu 1) pemasakan (air dan daun kopi dimasak secara bersamaan sampai mendidih) dikerjakan oleh 91,2 % pembuat minuman kahwa daun, 2) penyeduhan (daun kopi diseduh dengan air panas 80-90oC) dikerjakan oleh 2,9 % pembuat minuman kahwa daun, dan 3) pelarutan (air dimasak sampai mendidih kemudian daun kopi dimasukkan dan dibiarkan mendidih selama 3-5 menit), dikerjakan oleh 5,9 % pembuat minuman kahwa daun. Proses pembuatan minuman kahwa daun terbanyak dilakukan di Kabupaten Tanah Datar (52,9 %).
Karakteristik Sponge Cake Berbahan Dasar Tepung Beras Merah, Hitam, dan Putih dari Beberapa Daerah di Sumatera Barat Tuty Anggraini; Yossie Kharisma Dewi; Kesuma Sayuti
Jurnal Litbang Industri Vol 7, No 2 (2017)
Publisher : Institution for Industrial Research and Standardization of Industry - Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (407.909 KB) | DOI: 10.24960/jli.v7i2.3378.123-136

Abstract

Pigmented rice such as red and black rice contains bioactive compound including flavonoids that can act as antioxidants. However, the use of red and black rice has not been as popular as white rice thus need to improve the utilization of these type of rice. The alternative is conducted by increasing the fiber and antioxidant intake. Red and black rice can be utilized as the main material to make sponge cake. West Sumatera had many cultivars of black, red, and white rice. The research was aimed to know the antioxidant activity, polyphenols, anthocyanin and the physical characteristics of the sponge cake from different varieties of red, black, and white rice from some areas in West Sumatra. The results showed that the sponge cake of black rice had the highest value of antioxidants, polyphenols, and anthocyanin as well as the physical characteristics compared to sponge cake of red and white rice. Sponge cake of black rice from Solok Selatan was the best product with antioxidant activity 44.94%, at a concentration 1000 ppm, total polyphenols 13.79%, and anthocyanin content 10.31 mg/l.ABSTRAKBeras berpigmen seperti beras merah dan beras hitam mengandung sejumlah komponen bioaktif, seperti senyawa flavonoid yang dapat berperan sebagai antioksidan. Namun, penggunaan beras merah dan hitam belum sepopuler beras putih sehingga perlu dilakukan suatu alternatif untuk meningkatkan pemanfaatan jenis beras tersebut guna meningkatkan asupan serat dan antioksidan. Beras merah dan beras hitam dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama dalam pembuatan sponge cake. Sumatera Barat memiliki banyak kultivar beras hitam, merah dan putih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan, kadar polifenol, antosianin serta karakteristik fisik sponge cake dari berbagai varietas beras merah, hitam dan putih dari beberapa daerah di Sumatera Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sponge cake beras hitam memberikan nilai antioksidan, kadar polifenol dan antosianin yang lebih tinggi, serta karakteristik fisik yang lebih baik dibanding sponge cake beras merah dan putih. Spongecake dari beras hitam varietas Solok Selatan dipilih menjadi produk terbaik dengan aktivitas antioksidan 44,94% pada konsentrasi 1000 ppm,total polifenol 13,79% dan kandungan antosianin 10,31 mg/L.
Co-Authors Abdi Abdi, Abdi Ade Sukma Ade Sukma Ahmed, Umar Aidila Fitria, Eddwina Aisman Aisman Al-Hafit, Busra Alfi Asben Amaliyah Tarumiyo, Aurelia Amelia Hariry Anak Agung Istri Sri Wiadnyani Anesti Viantika Gea Annesa Kadri Annisyia Zarina Putri Anwar Kasim Anwar Kasim Aries Kusumawati Asmak Afriliana Athanasia Amanda Septevani Azhar, Firdaus Azzahra, Yasmin Bahar, Rini Benni Satria Cesar Welya Refdi Chandra Gunawan D. Novia Daimon Syukri Deddi Prima Putra Deni Novia Dewi, Yossie Kharisma Diana Sylvi Diana Sylvi Dini Hari, Purnama Dini Hervani Dini Hervani E Efrina Ekasari Putri, Nurwanita Emil Salim Fauzan Azima Febria Putri Entrijayanti Felga Zulfia Rasdiana Firdaus Azhar Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hasbullah Hendra Saputra Hendra Saputra Hendra Saputra Heni Pujiastuti Hervani, Dini Inda Three Anova Indrapriyatna, Ahmad Syafruddin Indri Juliyarsi Irfan Suliansyah Ismed Ismed IZZAH HANANI Jessica, Adhitya Joni Kusnadi Kadri, Annesa Kurnia Harlina Dewi Lailita Nurrahmi Putri Laksono Trisnantoro Lenny Marlina Lidya Nora Marlis Salisma Melia, Sri Melisa Zahra Meuthia Fiana, Risa Mimi Harni Mimi Harni Mimi Harni Mislaini Mislaini Mislaini Rahman N Nazir Najmiatul Fitria Nela Shinta Neswati Neswati Netty Sri Indeswari Nia Boru Ritonga Nobutaka Ito Novelina Novitasari, Rifni Novizar Nazir Novizar Novizar Novizar Novizar Novizar, Novizar Pebrina Rohayati Rina Purnama Dini Hari Putri, Lailita Nurrahmi Qisthina, Yaumil Rahmi Holinesti Ratna Mayang Sari Reni Koja Rilma Novita Rina Yenrina Rina Yenrina Rince Alfia Fadri Rini B Rini Rini Rini Rini Rini Rini RINI RINI Rini Rini Rini Rini Ritonga, Nia Boru Rosyadah, Najla Sahadi Didi Ismanto Sayuti, Kesuma Siregar, Muhammad Rosyadi Sri Melia Surini Siswarjono Tio, Rilvi Muhammad Vlio Lina Monalisa Wellyalina, Wellyalina Welya Refdi, Cesar Yulia Helmi Diza Yusniwati Yusniwati Yusniwati