Claim Missing Document
Check
Articles

Efek Penggunaan Vortex Generator Terhadap Karakteristik Aliran pada Airfoil NACA 43018 Setyo Hariyadi S.P; Wawan Aries Widodo
Jurnal Penelitian 62-70
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.952 KB) | DOI: 10.46491/jp.v3i4.119

Abstract

Perancangan pada sayap pesawat terbang bertujuan menghasilkan lift yang setinggi-tingginya dan drag yang sekecil-kecilnya. Penundaan separasi menjadi hal yang penting dan sangat mempengaruhi kinerja aerodinamika-nya. Vortex generator merupakan salah satu alat yang memiliki pengaruh signifikan terhadap performasi tersebut. Dengan penambahan vortex generator ini separasi aliran dapat tertunda dan performansi sayap dapat meningkat.Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran pada airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik aliran fluida plain wing dan dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re), sudut serang (α) dan peletakan vortex generator pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3 o, 6 o, 9 o, 12 o, 15 o, 19 o, dan 20 o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, gaya lift, gaya drag, dan rasio CL/CD.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, meningkatkan Turbulent Kinetic Energy dan mempercepat perubahan dari aliran laminar ke turbulen. Separasi dapat tertunda dengan adanya vortex generator.
Karakteristik Wake Area Akibat Efek Penggunaan Vortex Generator di Belakang Wing Airfoil Naca 43018 Setyo Hariyadi S.P; Wawan Aries Widodo
Jurnal Penelitian 55-63
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (627.324 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i1.287

Abstract

Pada aliran yang melintasi suatu airfoil terdapat fenomena separasi, yakni ketika momentum aliran sudah tidak mampu lagi mengatasi adverse pressure gradien. Selanjutnya separasi ini akan diikuti dengan timbulnya daerah wake pada daerah di belakang airfoil yang mengakibatkan naiknya drag force dan menurunnya lift force. Untuk mengurangi hal tersebut maka vortex generator diletakkan pada sisi atas airfoil untuk mempercepat terbentuknya turbulent boundary layer sehingga dapat menunda separasi dan memperkecil daerah wake. Efektivitas dari vortex generator dipengaruhi oleh penempatan, ketinggian, dan interval antar vortex generator. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, drag yang dihasilkan oleh vortex generator itu sendiri harus dikurangi. Untuk itu profil dari vortex generator yang digunakan harus sedemikian rupa sehingga drag yang dihasilkan dapat dikurangi tanpa menurunkan performasi dari airfoil tersebut. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan vortex generator terhadap unjuk kerja airfoil melalui metode eksperimen. Tujuan penelitian ini adalah membandingkan karakteristik aliran fluida plain wing dan dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re), sudut serang (α) dan peletakan vortex generator pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3 o, 6 o, 9 o, 12 o, 15 o, 19 o, dan 20 o. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, mempercepat perubahan dari aliran laminar ke turbulen. Separasi dapat tertunda dengan adanya vortex generator.
STUDI NUMERIK PENGGUNAAN VORTEX GENERATOR PADA WING AIRFOIL NACA 43018 Setyo Hariyadi Suranto Putro; Achmad Setiyo Prabowo
Jurnal Penelitian 67-77
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (978.164 KB) | DOI: 10.46491/jp.v4i3.303

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Modifikasi pada airfoil dilakukan untuk meningkatkan performansi dari airfoil. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Airfoil NACA 43018 digunakan pada sayap pesawat terbang ATR 72. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik aliran fluida dengan dan tanpa penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re = 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, gaya lift, gaya drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan gaya lift sekitar 5% dan menaikkan gaya drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
STUDI EKSPERIMEN OIL FLOW VISUALIZATION PADA AIRFOIL NACA 0012 DENGAN TRAPEZOIDAL VORTEX GENERATOR MENGGUNAKAN OPEN CIRCUIT SUBSONIC WIND TUNNEL setyo hariyadi; habibie aldo putra
Jurnal Penelitian 1-9
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v4i4.471

Abstract

Pada pembuatan suatu pesawat terbang, suatu analisis sebelum terbang terhadap kinerja aerodinamika dari pesawat tersebut sangat diperlukan, terutama untuk daerah dimana metoda analitik/empirik tidak dapat menjangkaunya seperti perkiraan CLmax, karakteristik stall dan lain-lainnya. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 0012 dengan penambahan vortex generator. Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan karakteristik aliran fluida dengan dan tanpa penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah trapezoidal vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 10 m/s dan 20 m/s, pada sudut serang (α) 0°, 4°, 10°, 12°, 15°,dan 17°. Dari penelitian ini didapatkan performa aerodinamika dan fenomena aliran di sekitar airfoil. Perihal ini ada peningkatan performa aerodinamika pesawat dari sudut serang 0° sampai sudut serang 12° terbukti dengan meningkatnya kecepatan transisi dari laminar boundary layer menjadi turbulent boundary layer.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENGGUNAAN VORTEX GENERATOR PADA AIRFOIL NACA 0012 DENGAN SMOKE GENERATOR Setyo Hariyadi Suranto Putro; Ramadhan Pradana Mahaputra
Jurnal Penelitian 41-49
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i1.485

Abstract

Aerodinamika adalah salah satu cabang dinamika yang berkenaan dengan kajian pergerakan udara, khususnya ketika udara tersebut berinteraksi dengan benda padat. Pada aerodinamika terdapat sebuah airfoil. Untuk meningkatkan kinerja airfoil, pada bagian sayap pesawat dipasang vortex generator. Aliran udara yang mengalir melalui sayap pesawat akan membentuk sebuah airfoil yang bisa menyebabkan pesawat tersebut bisa terbang. Metode yang digunakan pada studi ini adalah simulasi menggunakan terowongan angin (wind tunnel). Yang menghasilkan aliran udara yang membentuk menjadi airfoil dapat terlihat dengan menggunakan smoke generator. Dengan benda uji NACA 0012 dengan sudut serang (angle of attack) , dan Dari hasil penelitian ini didapatkan peforma aerodinamika dan fenomena aliran udara di sekitar airfoil. Pada penelitian ini ada perbedaan airfoil dengan menggunakan vortex generator, dan tidak menggunakan vortex generator. Airfoil yang menggunakan vortex generator sudut separasinya lebih kecil daripada airfoil yang tidak menggunakan vortex generator.
ANALISIS PENGARUH PENAMBAHAN RECTANGULAR RIBLETS DAN V-GROOVE RIBLETS TERHADAP PERFORMA AERODINAMIK AIRFOIL NACA 2412 setyo hariyadi; Nadira Wahyu Arianti
Jurnal Penelitian 203 - 213
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v5i3.505

Abstract

Karakteristik aerodinamika merupakan suatu hal yang sangat penting dalam bidang aplikasi aerodinamika yang ditujukan untuk mendapatkan performansi maksimum dari suatu bentuk airfoil. Oleh karena itu, dalam hal penelitian terhadap karakteristik aerodinamika suatu airfoil sangat diperlukan adanya guna mendapatkan hasil berupa perkembangan konfigurasi airfoil dengan hasil output gaya untuk performa yang lebih baik. Seiring dengan semakin berkembangnya zaman, penelitian semakin mudah dilakukan tanpa menyita banyak waktu dan menghabiskan banyak biaya. Salah satunya adalah penelitian dengan simulasi menggunakan software numerik. Dalam penelitian ini, analisa karakteristik aerodinamika pada airfoil dilakukan dengan simulasi udara pada benda uji berupa geometri airfoil NACA 2412 yang diberi ekstensi berupa riblets dengan variasi bentuk rectangular dan bentuk V-groove. Pengolahan data menggunakan metode Computational Fluid Dynamic (CFD). Dari simulasi tersebut diperoleh hasil efektifitas tertinggi adalah dari benda uji jenis plain airfoil NACA 2412 ditinjau dari perolehan gaya angkat yang dihasilkan paling besar ada pada sudut serang 15˚ yaitu sebesar 317.2342 N.
RANCANGAN PEMBUATAN SPECIAL SOCKET WRENCHES UNTUK RETAINING NUT PADA NOSE WHEEL BOEING 737-200 DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Achmad Ilham Badruttamam; Setyo Hariyadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peran transportasi udara sangat dibutuhkan di Indonesia bahkan internasional kerena Indonesia merupakan Negara kedaulatan. Setiap pulau di Indonesia memiliki kontruksi permukaan yang berbeda – beda salah satunya hal yang paling penting terhadap pesawat yaitu dengan perawatan wheel karena wheel merupakan komponen yang penting dalam pesawat. Apabila wheel dalam kondisi buruk maka pesawat tersebut tidak bisa beroperasi sehingga harus menunggu pergantian wheel yang baru sesuai dengan standart keamanan wheel. Adapun perawatan dalam pergantian wheel pada pesawat Boeing 737-200 di hangar Politeknik Penerbangan Surabaya. dilaksanakanmaintenance wheel secara on condition supaya pesawat bisa tetap safety dalam pengoperasiannya. Pada saat melakukan praktikum bongkar pasang harus dilaksanakan sesuai dengan aircraft maintenance manual (AMM). Mulai dari urutan pemasangan hingga urutan pelepasan itu semua tercantum dalam aircraft maintenance manual (AMM) sesuai dengan jenis pesawat yang dirawat Boeing 737-200. Pada saat melakukan bongkar pasang dibutuhkan tool yang cocok agar tidak merusak komponen saat melakukan pekerjaan perwatan wheel. Alat yang digunakan dalam penggatian wheel pada Boeing 737-200 di Politeknik Penerbangan Surabaya harus aman dan mudah digunakan serta tepat dengan aircraft maintenance facility (AMM). Alat ini pada prinsipnya akan disambungkan dengan torque wrenches dan akan ditempatkan pada nut di wheel Boeing 737-200. Tekanan pada saat pemasangan wheel harus sesuai dengan aircraft maintenance manual (AMM) untuk terjaga keselamatannya.
PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING ESKALATOR MENGGUNAKAN SMS GATEWAY BERBASIS MIKROKONTROLER M. Ilham Fatchu Reza; Rifdian Rifdian; Setyo Hariyadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.475 KB)

Abstract

Eskalator atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan tangga berjalan merupakan alat transportasi vertikal dan mempunyai prinsip dasar mekatronika yang memiliki bagian mekanik, elektronik dan sistem kontrol. Eskalator sendiri sudah mengalami berbagai perubahan bentuk serta jenisnya. Saat ini sistem kontrol pada eskalator masih konvensional menggunakan push button On/ Off. Banyak sensor yang bekerja pada eskalator, namun belum ada monitoring untuk sensor tersebut. Prototype kontrol dan monitoring eskalator ini bekerja dengan bantuan photo sensor yaitu sensor yang bekerja karena adanya pergerakan atau objek yang terdeteksi sensor tersebut. Sensor ini dapat digunakan pada pinggiran eskalator. Ketika terdapat objek bergerak pada eskalator, seketika eskalator akan membaca dan menggerakan motor untuk menjalankan tangga. Sistem kontrol dan monitoring akan dibantu Arduino Mega 2560 dan handphone sebagai human machine interface (HMI). Handphone tersambung dengan Arduino Mega 2560 melalui modem GSM Wavecom dan Arduino Mega 2560 mengirim perintah ke Driver Motor untuk menggerakkan motor eskalator. Sensor tegangan dan sensor ACS712 digunakan untuk monitoring motor eskalator. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah sistem yang bisa digunakan untuk mengontrol dan monitoring eskalator jarak jauh dengan menggunakan sms gateway sehingga mempermudah kerja teknisi dalam pengoperasian eskalator.
STUDI NUMERIK DAN EKSPERIMENTAL PERBANDINGAN BENTUK VORTEX GENERATOR DENGAN POSISI STRAIGHT PADA WING AIRFOIL NACA 43018 Setyo Hariyadi SP; Wawan Aries Widodo; Bambang Junipitoyo; Wiwid Suryono; Supriadi Supriadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.923 KB)

Abstract

Pesawat terbang merupakan aplikasi ilmu mekanika fluida yang sangat memperhatikan aspek aerodinamika karena berkaitan dengan performa pada penerbangan. Satu hal penting yang harus diperhatikan dalam pendesainan suatu pesawat yaitu pemilihan airfoil dan modifikasinya. Modifikasi airfoil dilakukan untuk menunda separasi aliran dan meningkatkan performa airfoil, salah satunya dengan vortex generator. Hal ini dapat diindikasikan dengan tertundanya separasi aliran yang melintasi permukaan atas dari airfoil. Dengan tertundanya separasi ini maka gaya lift akan semakin besar dan gaya drag akan semakin kecil. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa penambahan vortex generator pada permukaan atas airfoil dapat menunda terjadinya separasi aliran. Hal ini disebabkan aliran lebih tahan melawan gaya gesek dan adverse pressure gradient. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah aliran melintasi airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator. Profil vortex generator yang digunakan adalah flat plate vortex generator dengan konfigurasi straight dan ditempatkan pada x/c = 10% dan 20% arah chord line dari leading edge. Variasi yang digunakan adalah bilangan Reynolds (Re) dan sudut serang (α) pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 12 m/s atau Re 7,65 x 105 dan kecepatan 17 m/s atau Re = 9 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 3o, 6o, 9o, 12o, 15o, 19o, dan 20o. Parameter yang dievaluasi meliputi koefisien tekanan (Cp), profil kecepatan, koefisien lift, koefisien drag, dan rasio CL/CD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan performansi dari airfoil NACA 43018 dengan penambahan vortex generator dibandingkan dengan tanpa vortex generator. Adanya vortex generator, dapat menunda terjadinya separasi. Dengan penambahan vortex generator terjadi peningkatan koefisien lift sekitar 5% dan menaikkan koefisien drag sekitar 1,5%. Rasio CL/CD meningkat sekitar 5 %.
PROTOTYPE KONTROL DAN MONITORING FCU (FAN COIL UNIT) SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Rifdian Rifdian; Setyo Hariyadi; Muhammad Affan Hendrawan
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (603.161 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk sarana pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya dalam melakukan kontrol dan monitoring FCU (Fan Coil Unit). Agar Taruna dapat memahami dam memperaktekkan materi AC Sentral atau Chiller. Penelitian ini menggunakan mikrokontroler sebagai media kontrol dan Microsoft Visual Studio 2010 sebagai media monitoring, untuk mendeteksi suhu menggunakan sensor suhu DS 18B20, Sebagai media penggerak kipas menggunakan motor dc. Hasil penelitian akan memperhemat daya yang di gunakan pada kipas FCU dan mengatur suhu dengan otomatis serta menunjukan untuk monitoring kinerja kipas FCU dan dapat mengatur on dan off memalui HMI (Human Machine Interface).Fan Coil Unit