Claim Missing Document
Check
Articles

BIAYA DAN KONSUMSI BAHAN BAKAR (TOTAL BURN-OFF) ENGINE CFM56-7B PADA PESAWAT BOEING 737-800 MASKAPAI GARUDA INDONESIA TERHADAP BERBAGAI DURASI JAM TERBANG Kurniawan Wijaksono; Setyo Hariyadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (689.928 KB)

Abstract

Pada saat ini, kemajuan teknologi mengubah gaya hidup manusia menjadi lebih modern, canggih, efisien dan mengutamakan keamanan dan keselamatan yang cukup tinggi. Termasuk teknologi didalam bidang pesawat terbang yang sudah sangat maju, ini merupakan salah satu sarana yang dibutuhkan oleh setiap instansi yang terdapat pada dunia penerbangan. Pesawat terbang mempunyai berbagai macam komponen baik primer maupun sekunder, salah satu komponen primer didalam pesawat terbang adalah engine. Contoh aplikasi penggunaan engine adalah pada pesawat Boeing 737-800 yang menggunakan engine CFM56-7B dimana engine ini memiliki karakteristik hi by-pass, dual rotor, aliran aksial, turbofan teknologi canggih.Untuk itu penulis ingin mengetahui konsumsi rata-rata bahan bakar engine CFM56-7B selama penerbangan di berbagai tujuan seperti tujuan dari bandara Soekarno-Hatta Cengkareng (CGK) menuju bandara Juanda Surabaya (SUB), serta pada berbagai jam terbang yang sudah ditempuh seperti jam terbang dalam durasi satu, dua sampai empat jam berturut-turut (tanpa transit). Perhitungan konsumsi bahan bakar dilakukan secara manual dan menggunakan Microsoft Excel dan Microsoft Word. Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode studi kepustakaan. Dengan melakukan penelitian unjuk konsumsi bahan bakar engine CFM56-7B pada pesawat Boeing 737-800 dapat menunjukan berapa banyak rata-rata konsumsi serta biaya yang harus dikeluarkan pihak maskapai terhadap bahan bakar yang digunakan dan setiap durasi jam terbang yang sudah ditempuh.
RANCANG BANGUN MONITORING ENERGI MENGGUNAKAN ARDUINO BERBASIS WEB CLOUD DI GEDUNG LAB TERINTEGRASI LANTAI II POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Phiky Hafida Rahma; Hartono Hartono; Setyo Hariyadi Suranto Putro
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.052 KB)

Abstract

Politeknik Penerbangan Surabaya merupakan salah satu perguruan tinggi di Kota Surabaya dibawah naungan Kementrian Perhubungan Republik Indonesia yang memiliki beberapa gedung dengan fasilitas yang lengkap untuk menunjang kegiatan belajar mengajar maupun sarana dan prasana. Politeknik Penerbangan Surabaya belum terdapat alat untuk memonitoring penggunaan energi di setiap gedung. Sementara itu pengukuran energi listrik tiap gedung di Politeknik Penerbangan Surabaya masih bersifat konvensional, dimana pengukuran dan pengambilan data dilakukan secara manual dengan menggunakan pembacaan alat ukur. Pengukuran konvensional memiliki kelemahan dari sisi pengambilan data yang tidak bisa real time dan harus berada di lokasi pengukuran, Upaya dalam mengatasi hal tersebut diperlukan sebuah alat pengukuran yang mampu mengontrol atau memonitor energi listrik real time dalam jarak jauh di tiap gedung Politeknik Penerbangan Surabaya, salah satunya di Gedung Laboratorium Politeknik Penerbangan Surabaya Lantai II. Sistem monitoring ini dapat menjadi sarana untuk mempermudah pekerjaan dalam pengukuran dan pengambilan data kapanpun dan dimanapun.
ANALISIS KINERJA PERSONEL UNIT APRON MOVEMENT CONTROL (AMC) TERHADAP KETERTIBAN PERALATAN GROUND SUPPORT EQUIPMENT (GSE) DI APRON PT ANGKASA PURA I (PERSERO) BANDAR UDARA INTERNASIONAL JENDERAL AHMAD YANI SEMARANG Arif Septian Tri Suhada; Ariyono Setiawan; Setyo Hariyadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kinerja Pengawasan ketertiban di apron Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang yang dilakukan oleh personil unit AMC merupakan kegiatan yang sangat penting. Semakin bertambahnya jumlah penerbangan disertai dengan peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara (GSE) yang juga berpengaruh terhadap bertambahnya pergerakan di apron. Maka semakin besar potensi pelanggaran ketertiban di apron. Masih banyaknya pelanggaran yang terjadi di apron Bandar Udara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang seperti kendaraan yang beroperasi tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan dapat berdampak besar terhadap keselamatan penerbangan. Hal ini terjadi disebabkan kurangnya ramp safety campaign, dan kurangnya pengawasan unit AMC terhadap ketertiban di apron. Penelitian ini mengunakan deskriptif kuantitatif dengan tujuan mendeskripsikan objek penelitian ataupun hasil penelitian, data penelitian diperoleh melalui wawancara, observasi, dan menyebarkan kuisioner, kemudian data hasil kuisioner diolah mengunakan uji validitas, uji reabilitas, uji determinasi, dan uji parsial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meminimalisir tingkat pelanggaran ketertiban yang terjadi di apron dapat dilakukan dengan perlu diadakan pemeriksaan berkala yang dilakukan oleh personel unit AMC selain itu seringnya diadakan ramp safety campaign secara rutin dan terjadwal, menambahkan fasilitas penunjang berupa CCTV di beberapa titik di area apron guna meningkatkan pengawasan pergerakan di area apron khususnya terhadap ketertiban pergerakan lalu lintas peralatan penunjang pelayanan darat pesawat udara (GSE) dan kendaraan yang beroperasi di apron agar keamanan dan keselamatan di apron terwujud.
RANCANG BANGUN PROTOTIPE POMPA PINTAR DENGAN SENSOR VOLUME BAHAN BAKAR PADA GENSET DENGAN FITUR MONITORING BERBASIS IOT Ricky Andra Prasmono; Rifdian Indrianto Sudjoko; Setyo Hariyadi
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bandar Udara Iskandar Pangkalanbun memiliki 2 (dua) buah generator set (genset) dengan masing masing kapasitas 500 kVA sebagai genset utama dan juga yang berkapasitas 250 kVA sebagai genset cadangan. Di Pangkalanbun kerap kali mengalami pemadaman listrik bergilir yang saya pun kurang tau mengapa sering terjadi pemadaman listrik. Hampir setiap hari terjadi pemadaman listrik, maka dari itu peran dari genset di Bandar Udara Pangkalanbun menjadi sangat penting. Sebab genset juga sebagai cadangan daya utama untuk Tower milik Airnav, maka tidak boleh ada alasan untuk genset tidak mau menyala normal. Aspek bahan bakar solar sebagai bahan bakar genset juga tak kalah penting. Solar pada tangki genset tidak boleh kering atau habis sebab akan mengganggu kerja genset itu sendiri. Maka dari itu proses pengisian bahan bakar solar untuk genset harus dilakukan secara rutin. Namun terkendala dengan peralatan pendukung pengisian bahan bakar solar yang kurang memadai. Untuk saat ini pengisian tersebut masih menggunakan alat engkol manual dan belum adanya monitoring ketinggian level bahan bakar pada tangki genset tersebut. Oleh karena itu saya terinspirasi untuk membuat suatu sistem pengisian bahan bakar secara otomatis menggunakan pompa yang bisa dikendalikan secara jarak jauh dengan menggunakan sensor volume bahan bakar guna mengetahui ketinggian level bahan bakar yang ada di dalam tangki genset . Pada rancangan Prototipe alat ini, batas maksimal level ketinggian bahan bakar adalah 80%, dikarenakan apabila terisi 100% maka akan mengakibatkan sensor ultrasonik terendam dan sensor tersebut akan mengalami rusak serta tidak berfungsi dengan normal. Diharapkan dengan adanya prototipe pompa pintar yang telah saya buat, para teknisi dimudahkan dalam pengisian bahan bakar solar pada tangki genset dan juga bisa lebih menghemat tenaga pada saat proses pengisian bahan bakar solar pada genset.
ANALISA AERODINAMIKA NACA AIRFOIL 0018 DENGAN PENAMBAHAN MAXI WINGLET Rizal Satya Prawira; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Bambang Junipitoyo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analisa performa aerodinamika suatu penampang Airfoil sangatlah diperlukan untuk menentukan gaya angkat maksimum yang terjadi serta gaya-gaya yang bekerja pada penampang Airfoil seperti Gaya Drag dan Gaya Lift. Namun, untuk menghasilkan gaya lift yang maksimum diperlukan suatu penambahan device pada Airfoil. Winglet adalah salah satu device yang digunakan untuk meningkatkan gaya lift tanpa harus memperlebar angkah dari wingspan (bentangan sayap) pada pesawat. Dalam penelitian ini dibuat 2 jenis Airfoil seri NACA 0018, yang pertama adalah Airfoil simetris diberi penambahan maxi winglet dan tanpa diberi penambahan maxi winglet. Kedua Airfoil tersebut di test dengan menggunakan software ANSYS dengan input kecepatan 20 m/s atau 72 km/h. Untuk mendapatkan performa yang maksimal dari Airfoil ini, diberi variasi sudut serang 0o, 2o, 4o, 6o, 8 o, 10o, 12o, 15o, 16o, 17o, 19 o, 20o dan akan di didapatkan sudut serang yang dapat menghasilkan gaya angkat maksimal. Dari kontur kecepatan dan kontur tekanan yang di dapatkan ANSYS, sepanjang permukaan atas dan permukaan bawah Airfoil di dapatkan nilai rata-ratanya dan kemudian di plot dalam grafik untuk menunjukkan besarnya gaya lift dan gaya drag yang terjadi serta dari distribusi kecepatan dan distribusi angkahure tersebut diperoleh nilai koefisien drag dan koefisien lift. Pada penelitian ini Airfoil dengan maxi winglet memiliki nilai Cl lebih besar daripada tanpa maxi winglet, hal tersebut diakibatkan adanya penundaan munculnya vortex pada tip chord. Nilai koefisien lift paling besar ada pada sudut serang 15 o dimana pada sudut serang tersebut nilai L/D juga paling besar. Berdasarkan penelitian ini winglet maxi terbukti efektif dalam pembetukan lift dan memiliki keuntungan yang signifikan dari nilai L/D yang dihasilkan.
STUDI EKSPERIMEN PENGARUH PENGGUNAAN RECTANGULAR VORTEX GENERATOR SUSUNAN COUNTER-ROTATING PADA AIRFOIL NACA 0012 DENGAN SMOKE GENERATOR Diyon Pratama; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Suyatmo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesawat bisa terbang karena bentuk dari sayap pesawat yang sedikit melengkung disebut Airfoil. Airfoil hingga saat ini masih terus digunakan oleh pesawat jaman sekarang, namun terus didesain untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Setelah penemuan dari Wright bersaudara, pengembangan teknologi pesawat terus dilakukan Untuk bisa terbang, pesawat terdapat 4 gaya, yaitu (1) Gaya Angkat (Lift) yang mengangkat agar pesawat ke atas, (2) Gaya Gravitasi, yang menghasilkan berat dan agar pesawat tetap di ground, (3) Gaya Hambat (Drag) menghambat pesawat bergerak kedepan, dan (4) Gaya Dorong (Thrust) menghasilkan gaya dorong kedepan. Dalam penelitian ini melaksanakan eksperimen aerodinamika. Yaitu dengan menggunakan wind tunnel . Dengan menggunakan smoke pada wind tunnel dan percepatan kipas terhadap smoke. Dan mengubah beberapa sudut pada airfoil tersebut. Kita dapat membandingkan atau menganalisa airfoil pada NACA 0012. Hasil eksperimen didapatkan performansi aerodinamika dan fenomena airflow disekitar airfoil. Hal ini dikarenakan pada eksperimen ini akan terdapat diferensial pada airfoil yang ditambahkan generator vortex, dan yang tidak menggunakan generator vortex. Airfoil yang ditambahkan vortex generator, sudut pemisahnya lebih kecil dibandingkan dengan airfoil yang tidak ditambahkan vortex generator.
ANALISA PENGARUH PERUBAHAN VARIASI E-GAP BREAKERPOINT TERHADAP OUTPUT TEGANGAN MAGNETO UNTUK PEMBELAJARAN DI POLITEKNIK PENERBANGAN SURABAYA Feri Irawan; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Suyatmo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dunia otomotif saat ini berkembang semakin pesat, dengan adanya teknologi yang canggih dan modern banyak usaha yang dilakukan untuk menciptakan desain mesin baru yang mempunyai performa tinggi dan hemat bahan bakar, ataupun sekedar meningkatkan performa mesin yang sudah ada. Salah satunya dengan mengoptimalkan sistem pengapian, dimana sistem pengapian konvensional (platina) yang dikombinasikan dengan perubahan variasi e-gap breaker point. Parameter ukur penelitian ini diperoleh secara visual berupa perbandingan besar percikan bunga api pada setiap variasi e-gap breaker point. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan e-gap breaker point terhadap output tegangan yang dapat dilihat dengan visualisasi spark dan hasil data ukur dari voltmeter guna pembelajaran di Politeknik Penerbangan Surabaya. Kesimpulan pada penelitian ini adalah tegangan output magneto tertinggi yaitu pada jarak e-gap 0.012 inch (standar) apabila dibandingkan dengan jarak e-gap 0.010 inch dan 0.008 inch (variasi). Dengan demikian, diketahui bahwa perubahan jarak e-gap breaker point di magneto membuat output tegangan magneto yang dihasilkan semakin kecil sehingga membuat sistem pengapian tidak optimal.
STUDI EKSPERIMEN OIL FLOW VISUALIZATION KARATERISTIK ALIRAN FLUIDA DI AIRFOIL NACA 43018 DENGAN PENAMBAHAN TRIANGULAR VORTEX GENERATOR Ibnu Haliim Ramadhani; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Suyatmo
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mempengaruhi semua sektor kehidupan, salah satunya kemajuan teknologi di dunia penerbangan. Berbagai macam perkembangan dan modifikasi diterapkan pada pesawat demi meningkatkan kualitas, keamanan,dan kenyamanan. Salah satunya sayap pesawat hingga kini masih terus berkembang dengan desain sedemikian rupa untuk mendapatkan performa yang baik.Terjadinya stall akibat karena adanya pemisahan aliran (Flow separation) pada bagian aliran yang dekat/menempel pada sayap (boundar layer). Pemisahan aliran terjadi ketika sudut serang mulai bertambah. Topik yang dikaji dalam penelitian ini adalah karaterisitik aliran fluida yang melewati vortex generator tipe triangular dengan metode oil flow visualization. Penelitian bertujuan untuk mengamati secara visual karateristik aliran fluida pada upper surface yang melintasi airfoil NACA 43018 dengan posisi vortex generator dan angle of attack (AoA) yang bervariasi. Profil vortex generator x/c= 20 % dari leading edge.Variasi dalam penelitian ini adalah reynolds number (Re), sudut serang (α) dan peletakan vortex generator pada airfoil. Kecepatan freestream yang digunakan yaitu kecepatan 20 m/s atau Re = 9,6 x 105, dan pada sudut serang (α) 0o, 20,4o,60,80,10o,120,150,160,170dan 190. Dari penelitian menunjukan bahwa penambahan triangular vortex generator terbukti meningkatkan performa aerodinamika dan kinerja airfoil. Perbandingan airfoil dengan dan tanpa vortex generator adalah dapat meningkatkan kecepatan transisi dari aliran laminar menjadi aliran turbulensi, berdasarkan eksperimen visual pada airfoil yang menggunakan triangular vortex generator yang menunjukan bahwa adanya penundaan aliran separasi di upper surface NACA 43018 pada sudut serang 12o sampai 15o .
VISUALISASI PENGARUH PENAMBAHAN RECTANGULAR VORTEX GENERATOR SUSUNAN COUNTER ROTATING PADA TAIL BOOM BO 105 Ircham Manthofana; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Sukahir
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tail boom adalah bagian utama helicopter yang letaknya antara tail rotor dan fuselage dimana lokasi tersebut terkena downwash langsung dari main rotor blade. Dalam penelitian ini akan memperlihatkan visualisasi aliran pada tail boom. Topik yang akan dikaji pada penelitian ini yaitu visualisasi aliran yang melewati tail boom. Tujuannya untuk membandingkan karakteristik aliran pada tiap jenis vortex generator yang digunakan. Profil vortex generator yang akan dgunakan yaitu rectangular vortex generator dan vortex generator airfoil NACA 0012 dipasang pada sisi tail boom pada sudut 30° dari garis tegak silinder tail boom. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa fenomena aliran yang terjadi pada permukaan tailboom bervariasi tiap konfigurasi. Pada konfigurasi Tail boom dengan vortex generator airfoil NACA 0012 memiliki aliran yang cenderung lebih stabil dan sebaran tekanan yang merata.
ANALISA PENGARUH PENAMBAHAN TRIANGULAR VORTEX GENERATOR SUSUNAN COUNTER-ROTATING PADA TAIL ROTOR PYLON MBB BO-105 Irsal Yehezkiel Paleon; Setyo Hariyadi Suranto Putro; Sukahir
Prosiding SNITP (Seminar Nasional Inovasi Teknologi Penerbangan)
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tail rotor yang merupakan salah satu bagian terpenting dari helikopter dengan jenis MBB BO-105 yang berguna untuk mengkompresi torque yang disebabkan oleh Main Rotor. Pada tail rotor terdapat bagian yang disebut tail rotor pylon yang berfungsi sebagai penyangga tail rotor. Tail rotor pylon akan menjadi objek utama dalam analisi penulisan ini. Dimana vortex generator akan diletakan pada tail rotor pylon. Penelitian ini, melakukan analisa karakteristik aerodinamika dengan mengkaji pendistribusian aliran fluida di sepanjang kontur tail rotor pylon untuk mendapatkan hasil distribusi tekanan dan aliran udara yang terjadi disekitar tail rotor. Analisis dilakukan dengan cara simulasi aliran udara yang mengalir pada tail rotor MBB BO-105 menggunakan software ANSYS R18. Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui pengaruh perbedaan karakteristik penggunaan triangular vortex generator pada tail rotor pylon dan tanpa triangular vortex generator. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis simulasi pada benda uji tail rotor pylon MBB BO-105 yang diberi variasi vortex generator berjenis triangular dengan panjang tail rotor pylon cm, dan ekstensi vortex generator dibuat sepanjang 80% dari ukuran tail rotor pylon yaitu 600 cm. Hasil instrumen penelitian berupa gambar visualisasi aliran udaran dan kontor sebaran disekitar tail rotor. Hasil penelitian ini menunjukkan hasil gambar visualisasi aliran dan kontor sebaran yang terdapat pada uji tail rotor plain vortex generator dan tail rotor triangular vortex generator. Untuk hasil visualisasi aliran pada dua benda uji tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Begitu juga hasil kontur sebaran kedua benda uji, menunjukkan hasil kontur sebaran tail rotor triangular vortex generator lebih efisian dibandingkan tail rotor plain vortex generator tetapi tidak begitu signifikan perbedaanya.