Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Readiness for Accreditation of the Administration and Management Working Group at the Basaan Community Health Center Southeast Minahasa Regency Wijayanti, Lumastari Ajeng; Lestaluhu, Viqy; Saputra, M. Khalid Fredy; Masithah, St.; Pannyiwi, Rahmat; Malaha, Naomi
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 1 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i1.239

Abstract

The policy implemented by the Ministry of Health in an effort to improve the quality of services at first level health facilities, especially Community Health Centers, is to issue Regulation of the Minister of Health (Permenkes) of the Republic of Indonesia Number 46 of 2015 concerning Accreditation of Community Health Centers, Primary Clinics, Doctors' Independent Practice Places, and Doctors' Independent Practice Places. Tooth. The aim of the research is to describe the readiness for accreditation of the administration and management working group at the Basaan Community Health Center, Southeast Minahasa Regency. This type of research is qualitative research with a case study approach. The results of the research show that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Quality Improvement of the Community Health Center is ready for accreditation based on Community Health Center accreditation standards. The conclusion is that the Basaan Community Health Center for the Community Health Center Administration and Management Working Group in terms of Puskesmas Quality Improvement (PMP) is ready for accreditation based on community health center quality improvement standards.
The Relationship Of Knowledge Level With Hypertension Prevention Measures In Lumbi-Lumbia Health Center Hayati, Sri Mala; Purnama, Dwi Wulandari Ningtias; Nurhaedah, Nurhaedah; Malaha, Naomi; Hardiyanti, Sitti
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 2 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i2.351

Abstract

Hypertension or high blood pressure is a trigger factor for complications such as stroke, heart failure and kidney failure in old age. In some age groups, the risk of cardiovascular disease doubles for every 20/10 mmHg increase in blood pressure, starting from 115/75 mmHg. The aim of this research is to find out whether there is a relationship between the level of knowledge and hypertension prevention measures at the Lumbi Community Health Center. The research method used is Observational Analytical research, namely where the researcher only makes observations or observes the research subject and looks for data related to the research without providing intervention on the variables to be studied. The type of research design used is a cross-sectional design, namely by collecting data, measuring or observing independent and dependent variable data only once at a time. The level of knowledge of respondents about hypertension is in the good category, namely 51.2 %, respondents already understand many things about the hypertension they suffer from. The results of the study showed that respondents who knew more about measures to prevent hypertension answered no, 21 (48.8%) Based on the chi square test, a p value <0.005 (0.000) was obtained, meaning that there was a significant relationship between the level of knowledge and measures to prevent hypertension.
Community's Level of Knowledge and Attitude Concerning Tooth Extraction in Bonto Katute Village, Sinjai District Puspitarini, Nurul Aisyiyah; Zulkarnaen, Zulkarnaen; Aisyah, Siti; Alfah, Sitti; Malaha, Naomi
International Journal of Health Sciences Vol. 2 No. 3 (2024): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59585/ijhs.v2i3.435

Abstract

One of the treatments that can be done to treat dental and oral diseases is tooth extraction. Tooth extraction is an action that is often carried out in dental practice because most patients come with teeth that can no longer be treated. The obstacle experienced in tooth extraction efforts is the public's knowledge of things related to tooth extraction. Insufficient knowledge makes people hesitate to go to the dentist for treatment. This study aims to determine the level of knowledge and attitudes of the community regarding tooth extraction in Libureng village, Barru Regency. This research is descriptive with a cross-sectional design. The total sample of 87 respondents was obtained using the Slovin formula and simple random sampling. Data is presented in the form of a diagram based on frequency distribution. The results of the research show that the level of public knowledge about tooth extraction in Libureng village, Barru Regency, namely 55%, can be said to be good and the community's attitude towards tooth extraction at 69% can be said to be good. The conclusion is that the level of knowledge and attitudes of the people in Holidayeng village towards tooth extraction is classified as good.
UJI EFEKTIFITAS PENYEMBUHAN LUKA SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIC TERHADAP LUKA EKSISI PADA WISTAR Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Zaenal, Zaenal; Pannyiwi, Rahmat; Zakiah, Via; Sima, Yenny; Samila, Samila; Junaidin, Junaidin; Mustari, Sahdan
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.47

Abstract

Kulit mempunyai fungsi utama melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, jika terluka akan mengganggu aktivitas, menimbulkan nyeri, memudahkan terjadinya infeksi dan jika luka dalam akan sukar sembuh. Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat. Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti  peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah leukosit PMN (neutrofil), makrofag, fibroblast,epitelisasi dan TGF–β dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas, Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas, Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic  dibandingkan dengan larutan  Nacl 0,9 % dan  sediaan Biospray Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna pada tahapan penyembuhan luka dalam fase inflamasi, proliferasi dan maturase.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK DALAM MENURUNKAN JUMLAH PMN L DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.68

Abstract

Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat. Fase ini, juga terjadi reaksi vaskuler pada tempat terjadinya luka ditandai dengan banyaknya sel radang yang terikat dalam luka dan aktif melakukan pergerakan dengan lekosites seperti leukosit polimorfonuklear (PMN L) atau neutrophil, Neutrofil adalah sel yang berfungsi melakukan fagositosis benda asing dan bakteri, Jumlahnya meningkat cepat ketika terjadi inflamasi dan berumur pendek bila tidak terjadi infeksi. Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah leukosit PMN (neutrofil), dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna penurunan jumlah PMN-L pada tahapan penyembuhan luka.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK TERHADAP DIAMETER LUKA DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.69

Abstract

Luka dikatakan sembuh apabila sudah membaiknya kontuinitas jaringan pada setiap lapisan kulit dan sudah tidak mengganggu aktifitas normal setelah terbentuk luka, akan terjadi proses yang sangat kompleks. Proses tersebut terdiri dari fase homeostasis dan inflamasi, proliferasi dan maturasi. Proliferasi dari fibroblas menentukan hasil akhir dari penyembuhan luka. Penyembuhan luka dapat dinilai dengan melakukan pemeriksaan makrokopik diameter luka dimana sudah mencapai o.mm (penutupan epitalisasi sempurna. Maka peneliti tertarik meneliti  peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap diameter luka   dalam mempercepat proses penyembuhan luka  pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas  Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna pada diameter luka.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK TERHADAP JUMLAH FIBROBLAS DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.70

Abstract

Sel fibroblas merupakan sel yang paling umum ditemui pada jaringan ikat dan mensintesis beberapa komponen matriks ekstraseluler (kolagen, elastin, retikuler), beberapa makromolekul anionik (glikosaminoglikans, proteoglikans). Luka merupakan keadaan rusaknya jaringan tubuh. Setelah terbentuk luka, akan terjadi proses yang sangat kompleks. Proses tersebut terdiri dari fase homeostasis dan inflamasi, proliferasi dan maturasi. Proses penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh peranan migrasi dan proliferasi fibroblas pada area perlukaan. Proliferasi dari fibroblas menentukan hasil akhir dari penyembuhan luka.  Maka peneliti tertarik meneliti peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah Fibroblas dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna penurunan jumlah  Makrofag  pada tahapan penyembuhan luka.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK MENURUNKAN JUMLAH MAKROFAG DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.71

Abstract

Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat, Makrofag melakukan fagositosis dan mencerna organisme – organisme patologis dan jaringan sisa.Makrofag juga melepaskan faktor pertumbuhan dan sitokin yang mengawali dan mempercepat formasi jaringan granulasi (Novriansyah, 2008). Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti  peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah  Makrofag  dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas  Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna penurunan jumlah Makrofag pada tahapan penyembuhan luka.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK TERHADAP EKSPRESI SITOKIN TRANSFORMING GROWTH FACTOR – Β (TGF – Β) DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.72

Abstract

Proses penyembuhan luka sangat dipengaruhi oleh peranan migrasi dan proliferasi fibroblas pada area perlukaan.  Transforming Growth Factor – β (TGF – β) memiliki peran utama dengan mempengaruhi respon inflamasi, angiogenesis, pembentukan jaringan granulasi, reepitelialisasi, desposisi matriks ekstraselular, dan remodeling, sehingga menimbulkan penyembuhan luka dan juga berperan dalam pembentukan parut.  Setelah terbentuk luka, akan terjadi proses yang sangat kompleks. Proses tersebut terdiri dari fase homeostasis dan inflamasi, proliferasi dan maturasi. Proliferasi dari fibroblas menentukan hasil akhir dari penyembuhan luka.  Maka peneliti tertarik meneliti peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap sitokin Transforming Growth Factor – β (TGF – β) dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna penurunan jumlah TGF-β pada tahapan penyembuhan luka.
EFEKTIFITAS SEDIAAN BIOSPRAY REVOLUTIK TERHADAP EPITALISASI DALAM PROSES PENYEMBUHAN LUKA Malaha, Naomi; Sartika, Dewi; Pannyiwi, Rahmat; Zaenal, Zaenal; Zakiah, Via
Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Sains, Teknologi dan Kesehatan, April 2023
Publisher : LPPM Institut Teknologi Dan Kesehatan Aspirasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/saintekes.v2i2.73

Abstract

Luka adalah suatu trauma fisik yang mengakibatkan terputusnya diskontinuitas kulit. Penyembuhan luka yang sangat penting untuk restorasi dari terputusnya jaringan, dalam hal ini kulit, baik secara anatomi maupun secara fungsional. Jaringan yang rusak akan memulai proses penyembuhan luka yaitu dengan penggantian jaringan-jaringan yang telah rusak (jaringan nekrosis) dengan jaringan yang baru dan sehat, Tahap proliferasi, epitelisasi merupakan komponen penting yang digunakan sebagai parameter untuk menentukan keberhasilan penyembuhan luka.   Berdasarkan hal ini, maka peneliti tertarik meneliti peranan Biospray by Nutric secara topikal terhadap jumlah Epitalisasi dalam mempercepat proses penyembuhan luka pada Laboratorium Hewan Fakultas Kedokteran Unhas Laboratorium Anatomi dan Fisiologi Kedokteran Unhas. Laboratorium Penelitian RSP Unhas. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Randomized Post Test Control Group dengan menggunakan tikus wistar sebagai subjek penelitian yang dibagi dalam 3 kelompok dengan kondisi yang berbeda lalu masing-masing tikus diberi model perlukaan akut yang dilukai dengan punch biopsy diameter 0,8 cm dan kemudian dilakukan pemberian Biospray Revolutic secara topikal pada luka tikus. Dari penelitian yang dilakukan terbukti bahwa hubungan antara penyembuhan luka dengan menggunakan sediaan Biospray Revolutic dibandingkan dengan larutan Nacl 0,9 % dan sediaan Biospray Revolutic Plus yang dapat memberikan hasil yang bermakna peningkatan jumlah epitalisasi pada tahapan penyembuhan luka.
Co-Authors Abdurahman, R. Nur Alfah, Sitti Andi Kamal M. Sallo Andi Latif, Sarifudin Arfah, Andi Aripa, Lusyana Darmi Arda DEWI SARTIKA Djafar, Monisa A Hi Djunaedi Djunaedi Dunggio, Abdul Rivai Saleh Dwi Wulandari Ningtias Purnama Ekawati, Nur Fajar Cahya, Mochamad Robby Febrianti, Nur Fitria N, Revie Fitriani Fitriani Hardianti Hardianti, Hardianti Hayati, Sri Mala Intang, Nur Iriani, Restu Ishmatika, Enka Nur Iskandar Zulkarnaen jamila, fidatul Julita, Ema Junaidin Junaidin K, Hairuddin Kurniawati Kurniawati Lestaluhu, Viqy Lilis Banowati M, Sakriawati Manang, Imran Marzuki, Maryam Masithah, St. MAURITZ PANDAPOTAN MARPAUNG MS, Dewi Sartika Muhammad Syafri, Muhammad Mulia, Madepan Musiana, Musiana Mustari, Sahdan Nurhaedah Nurhaedah Nursinah, Andi Pannyiwi, Rahmat Pariaribo, Konstantina M Prihatini, Surya Purwanto, Medy Puspitarini, Nurul Aisyiyah R Siti Rukayah Rahagia, Rasi Rahmat, Rezqiqah Aulia Rahmawati, Agustini Liviana Dwi Rasyid, Djusmadi Resti Wijayanti, Fitria Eka Rizki Andita Noviar Rosdiana Rosdiana Rosida Rosida Rosmiati Rosmiati Safidni, Elvira Safridha Kemala Putri SAHABUDDIN SAHABUDDIN Sahalessy, Yona Saide, Rusnaeni Samila, Samila Saputra, M. Khalid Fredy Savidni, Elvira Selvia Selvia Sembiring, Rinawati Serli, Serli Sima, Yenni Sima, Yenny Siti Aisyah Soamole, Maya Sari SUBANI, NATALIA DEBI Suminar, Saka Supriatin Supriatin, Supriatin Syafruddin Syafruddin Syahruddin, Nursita Treasa, Adisty Dwi Wahidyanti Rahayu Hastutiningtyas Wahyuti, Wahyuti Wijayanti, Lumastari Ajeng Yusnayanti, Cici Yusrotul, Yosi Zaenal Zaenal, Zaenal Zakiah, Via Zulkahfi, Zulkahfi Zulkarnaen Zulkarnaen